Rangkuman Berita Utama Timteng Sabtu 16 Maret 2024

Jakarta, ICMES. Pasukan Zionis Israel melepaskan tembakan pada Kamis malam di Kota Gaza terhadap kerumunan pengungsi Palestina yang sedang menunggu tibanya bantuan kemanusiaan , hingga mengakibatkan 29 orang  gugur dan sedikitnya 150 orang terluka.

Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) telah mengajukan proposal gencatan senjata yang mencakup pertukaran tawanan dan pengiriman bantuan kepada warga di Jalur Gaza.

Angkatan Bersenjata Yaman mengumumkan pihaknya telah melancarkan serangan rudal dan drone terhadap kapal Israel dan kapal perusak AS di Laut Merah, dan menyatakan akan memperluas operasi militernya hingga ke Samudera Hindia.

Berita selengkapnya:

Pasukan Zionis Kembali Serang Pencari Bantuan di Gaza, Puluhan Orang Gugur

Kementerian Kesehatan Hamas di Jalur Gaza pada hari Jumat (15/3) mengumumkan bahwa pasukan Zionis Israel melepaskan tembakan pada Kamis malam di Kota Gaza terhadap kerumunan pengungsi Palestina yang sedang menunggu tibanya bantuan kemanusiaan , hingga mengakibatkan 29 orang  gugur dan sedikitnya 150 orang terluka.

Kementerian itu dalam sebuah pernyataan menyebutkan, “Sejauh ini 14 korban gugur dan 150 korban luka telah tiba di Kompleks Medis Al-Shifa. Mereka adalah korban serangan pasukan pendudukan Israel terhadap sekelompok warga yang menunggu bantuan kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan mereka di Bundaran Kuwait di Gaza.”

Kementerian itu menambahkan, “Apa yang terjadi di Bundaran Kuwait menunjukkan niat terencana pasukan pendudukan untuk melakukan pembantaian baru yang mengerikan.”

Di Kompleks Medis Al-Shifa di Kota Gaza, Dokter Muhammad Ghorab, pejabat di bagian gawat darurat dan penerimaan rumah sakit  kepada AFP mengatakan,  “Sebagian besar cedera terjadi di perut dan bagian atas.”

Dia menambahkan bahwa para korban tewas dan korban luka “akibat tindakan pasukan pendudukan yang menembak langsung ke arah mereka ketika mereka berkumpul di Bundaran Kuwait untuk menunggu truk bantuan mendapatkan makanan di tengah kelaparan yang menyebar di Jalur Gaza utara.”

Sementara itu, seorang fotografer yang bekerja sama dengan AFP mengaku melihat banyak korban gugur dan terluka di tempat, beberapa di antaranya diamputasi anggota tubuhnya dan lainnya terkena peluru.

Menurut Kantor Informasi Pemerintah di Gaza, tentara Israel “menyerang dengan tank dan helikopter mereka yang menunggu tepung di bundaran Kuwait.”

Menanggapi pertanyaan AFP, tentara Israel tidak segera mengomentari informasi tersebut.

PBB memperingatkan 2,2 juta orang terancam kelaparan di Jalur Gaza. (raialyoum)

Hamas Ajukan Proposal Gencatan Senjata ‘Komprehensif’

Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) telah mengajukan proposal gencatan senjata yang mencakup pertukaran tawanan dan pengiriman bantuan kepada warga di Jalur Gaza.

Dalam sebuah pernyataan pada Kamis malam (14.3), Hamas mengumumkan pihaknya  telah menyerahkan proposal baru tersebut kepada mediator Mesir dan Qatar.

Disebutkan bahwa rencana “komprehensif” tersebut mencakup gencatan senjata di Gaza, pengiriman bantuan, pemulangan warga Palestina yang terlantar ke rumah mereka, dan penarikan militer Israel dari Jalur Gaza.

“Hak dan kekhawatiran rakyat kami akan tetap menjadi prioritas utama kami,” tambahnya.

Hamas tidak mengumumkan rincian rencana tersebut, namun  Reuters melaporkan pada hari Jumat (15/3) bahwa proposal tersebut menuntut pembebasan perempuan, termasuk “perekrutan perempuan”, anak-anak, orang tua, dan tawanan sakit dengan imbalan pembebasan 700-1.000 tahanan Palestina  sebagai bagian dari pertukaran awal.

Menurut Reuters, Hamas mengaku akan menyepakati tanggal gencatan senjata permanen setelah pertukaran awal tawanan dan tahanan, dan batas waktu penarikan Israel dari Gaza akan disepakati setelah tahap pertama. Dan Semua tawanan dan tahanan dari kedua belah pihak akan dibebaskan pada tahap kedua dari rencana tersebut.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meremehkan harapan untuk menghentikan perang di Gaza setelah mengatakan bahwa pendirian baru Hamas didasarkan pada “tuntutan yang tidak realistis.”

Sekitar 2,3 juta orang di Gaza menyambut bulan suci Ramadhan pada hari Senin ketika rezim Israel melanjutkan serangan brutal yang telah mengugurkan lebih dari 31.300 orang sejak dimulai pada awal Oktober setelah Hamas memimpin operasi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pemukim Israel dan pasukan militer. (presstv)

 Serang  Kapal Israel dan AS, Yaman Nyatakan akan Perluas Operasi Hingga ke Samudera Hindia

Angkatan Bersenjata Yaman mengumumkan pihaknya telah melancarkan serangan rudal dan drone terhadap kapal Israel dan kapal perusak AS di Laut Merah, dan menyatakan akan memperluas operasi militernya hingga ke Samudera Hindia.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigjen Yahya Saree pada hari Jumat (15/3) menyatakan,  “Angkatan Laut Yaman melancarkan operasi serangan terhadap kapal Israel Pacific 01 di Laut Merah, menggunakan sejumlah rudal maritim yang sesuai. Pasukan drone juga melancarkan operasi serangan terhadap kapal perusak AS di Laut Merah dengan sejumlah drone, dan operasi tersebut berhasil mencapai sasarannya.”

Dia kemudian memperingatkan bahwa operasi Angkatan Bersenjata Yaman akan menjangkau kawasan Saumdera Hindia.

 “Perluasan cakupan operasi terhadap kapal-kapal Israel, kapal-kapal yang terkait dengan Israel, atau kapal-kapal yang menuju ke pelabuhan-pelabuhan Palestina pendudukan hingga mencakup Samudera Hindia melalui Tanjung Harapan.”

Pada Kamis malam, pemimpin Ansarullah Sayid Abdul-Malik al-Houthi mengumumkan perluasan cakupan serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel hingga mencakup kapal-kapal yang menghindari penyeberangan Laut Merah dan berlayar di Samudera Hindia menuju rute alternatif di ujung selatan Benua Afrika.

Serangan ini terjadi dalam serangkaian serangan berkelanjutan di wilayah Laut Merah dan Teluk Aden yang dilakukan oleh Yaman selama berbulan-bulan, dengan latar belakang perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

Sejak 19 November, pasukan Yaman menyerang kapal-kapal komersial di Laut Merah dan Laut Arab yang mereka curigai terkait dengan Israel atau menuju ke pelabuhan-pelabuhannya, dan mereka mengatakan hal ini adalah demi mendukung Palestina sehubungan dengan pecahnya perang  sejak tanggal 7 Oktober.

Di pihak lain, pasukan AS  dan Inggris  melancarkan serangan terhadap   Yaman sejak 12 Januari dengan dalih demi menghentikan serangan pasukan

Pasukan AS sendiri melakukan serangan dari waktu ke waktu terhadap rudal yang dikatakan siap diluncurkan. Yang terbaru di antaranya terjadi pada hari Kamis, ketika tentara AS menghancurkan “sembilan rudal anti-kapal dan dua drone di wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman,” menurut apa yang diumumkan Komando Pusat AS (CENTCOM), yang menyebutkan bahwa senjata-senjata itu “telah diidentifikasi sebagai ancaman nyata terhadap kapal komersial dan kapal Angkatan Laut AS di kawasan sekitar”.

Sejak terjadi serangan Barat terhadap Yaman, pasukan Yaman mulai menyerang kapal-kapal AS dan Inggris, dan menegaskan bahwa kepentingan kedua negara Barat itu telah menjadi “target yang sah” bagi Yaman.

Serangan dan ketegangan di Laut Merah mendorong banyak perusahaan pelayaran besar mengalihkan kapal mereka ke Tanjung Harapan di ujung selatan Afrika. (raialyoum)