Rangkuman Berita Utama Timteng Sabtu 13 Agustus 2022

Jakarta, ICMES. Salman Rushdie, penulis buku yang menghina Nabi Muhammad saw, diserang orang hingga berdarah-darah oleh seorang pria berpakaian serba hitam saat berada di atas panggung dalam sebuah acara di Chautauqua County, New York, AS

Media Suriah melaporkan bahwa tentara Israel telah menjatuhkan bom-bom suar di atas kota Hamidiya,  provinsi Quneitra, Suriah selatan

Berbagai cara dilakukan Iran untuk menunjang kemajuannya di bidang sains dan teknologi, termasuk dengan menjalin hubungan dan kerjasama spesial dengan Negeri Beruang Merah di bidang antariksa.

Berita Selengkapnya:

Salman Rusdie Diserang Hingga Berdarah-Darah oleh Pria Berpakaian Serba Hitam

Salman Rushdie, penulis buku yang menghina Nabi Muhammad saw, diserang orang hingga berdarah-darah oleh seorang pria berpakaian serba hitam saat berada di atas panggung dalam sebuah acara di Chautauqua County, New York, AS, Jumat (12/8).

Kondisi Rushdie tidak segera diketahui, namun rekaman video insiden itu memperlihatkan sejumlah orang menghampiri dan membantunya setelah dia diserang di acara.

Seorang saksi mengatakan kepada Reuters bahwa seorang pria bergegas ke panggung di Chautauqua Institution dan menyerang Rushdie saat dia sedang diperkenalkan, dan penyerang kemudian diringkus.

Polisi mengatakan Rushdie menderita luka tusukan di lehernya dan dilarikan ke rumah sakit dengan helikopter.

Orang yang mewawancarai Rushdie juga mengalami cedera kepala ringan, kata polisi.

Dikutip New York Times, Rita Landman, seorang ahli endokrin yang hadir di antara penonton, mengatakan Rushdie menderita beberapa luka tusukan, satu di antaranya di sisi kanan lehernya, dan ada lumuran darah di bawah tubuhnya.

Bill Vasu, 72 tahun, yang menghadiri acara tersebut, mengaku melihat seorang pria bergegas menghampiri dan menyerang Rushdie.

“Saya hanya bisa melihat tinjunya seperti memukul Salman,” katanya.

Elisabeth Healey, 75 tahun, yang juga berada di antara penonton mengatakan,  â€œHanya ada satu penyerang. Dia berpakaian serba hitam. Dia mengenakan pakaian hitam longgar. Dia berlari secepat kilat ke arahnya.”

Beberapa saksi mengatakan penyerang dapat mencapai Rushdie dengan mudah, berlari di atas panggung dan mendekatinya dari belakang.

Roger Warner, yang duduk di barisan depan di amfiteater, mengaku melihat seorang pria jangkung dan ramping melompat ke atas panggung dari sisi kiri dan lantas menyerang Salman Rushdie.

Dia memperkirakan pria itu telah meninju wajah Rushdie tiga atau empat kali. Kemudian dia melihat darah. “Dia berlumuran darah dan ada darah mengalir ke lantai. Saya baru saja melihat darah di sekitar matanya dan mengalir di pipinya,” kata Warner.

Rushdie adalah penulis  “The Satanic Verses” (Ayat-Ayat Setan), sebuah novel  yang menghujat Islam dan menghina Nabi Muhammad saw. Novel yang diterbitkan pada tahun 1988 itu telah memicu kemarahan umat Islam di seluruh dunia.

Imam Khomeini, pendiri Republik Islam, bahkan mengeluarkan fatwa yang menyerukan hukuman mati bagi Rushdie. Iran juga telah mengumumkan sayembara berhadiah sekitar 3 juta dolar kepada siapa pun yang dapat membunuhnya.

Rushdie yang lahir di India terpaksa bersembunyi setelah ada sayembara tersebut.  Pemerintah Inggris menempatkan Rushdie di bawah perlindungan polisi di Inggris. Para penerjemah serta penerbit novel The Satanic Verses menjadi sasaran pembunuhan atau percobaan pembunuhan.

Rushdie kemudian tinggal di AS sejak tahun 2000, namun dengan tetap bersembunyi serta berulang kali pindah tempat tinggal. Dia bahkan tak dapat memberi tahu tempat tinggal kepada anak-anaknya. (presstv/raialyoum)

Tentara Israel Serang Posisi Hizbullah di Quneitra Suriah

Media Suriah melaporkan bahwa tentara Israel telah menjatuhkan bom-bom suar di atas kota Hamidiya,  provinsi Quneitra, Suriah selatan, Jumat (12/8).

Radio Sham FM melalui aplikasi Telegram  melaporkan bahwa hal itu “terjadi beberapa jam setelah agresi tentara Israel di daerah itu, di tengah penerbangan intens pesawat pengintai.”

Website Al-Nashra mengutip radio militer Israel bahwa “tentara Israel menyerang sebuah situs Suriah di Quneitra yang digunakan Hizbullah untuk pengawasan.”

Israel menyerang para petani dengan peluru tank di kota Al-Hamidiyah di pedesaan Quneitra, dekat zona penyangga dengan Suriah.

Kota Hamidiya terletak di provinsi Quneitra, 7 kilometer sebelah barat kota Quneitra, dan sebagianbesar penduduknya bekerja di bidang pertanian dan peternakan.

Al-Hamidiyah berhampiran dengan kawat berduri  Bravo , garis imajiner yang ditetapkan oleh PBB setelah perang Oktober 1974, sebagai perbatasan timur wilayah pemisah antara tentara Suriah dan pasukan Israel, dan di sebelah baratnya terdapat  garis Alpha yang dipasang di Golan, dataran tinggi Suriah yang diduduki Israel. (/raialyoum)

Mengenal Lebih Jauh Kehebatan Satelit “Khayyam” Iran

Berbagai cara dilakukan Iran untuk menunjang kemajuannya di bidang sains dan teknologi, termasuk dengan menjalin hubungan dan kerjasama spesial dengan Negeri Beruang Merah di bidang antariksa.

Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Iran Issa Zarepour dalam sebuah pernyataan kepada kantor berita Iran IRNA, Jumat 12/8), mengatakan, “Diplomasi aktif yang dilakukan oleh pemerintah Iran telah mengubah kesepakatan pembelian satelit dari Rusia menjadi kesepakatan transfer  teknologi darinya.”

Dia menambahkan, “Kami akan memproduksi satelit Khayyam 2, 3 dan 4 bersama Rusia, sesuai dengan kesepakatan kami dengannya. Satelit Khayyam dirancang oleh Organisasi Luar Angkasa Iran, tapi dibuat di Rusia.”

Menurutnya, proyek ini adalah proyek “rahasia”, mengingat bahwa Rusia menjadi sasaran banyak tekanan agar tidak mentransfer teknologi ini ke Iran.

Selasa lalu, badan antariksa Rusia Roscosmos meluncurkan satelit Iran dengan roket  Soyuz-2.1B Rusia dari Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan.

Roscosmos mengkonfirmasi bahwa roket itu mengorbitkan satelit Khayyam, yang dirancang di Rusia atas permintaan Teheran, dengan 16 kendaraan kecil sebagai muatan transit, dan bahwa Khayyam akan memakan waktu sekitar empat bulan untuk dapat beroperasi pada kapasitas penuh.

Organisasi Luar Angkasa Iran (ISA) menjelaskan misi satelit  Khayyam  mencakup berbagai bidang pertanian, bencana alam, perubahan kota, eksplorasi mineral, dan pemantauan sumber daya air.

Spesifikasi Satelit Khayyam

Khayyam adalah satelit penginderaan jauh dengan bobot sekitar 600 kilogram, dan ditempatkan di orbit pada ketinggian sekitar 500 kilometer dari permukaan Bumi.

Satelit ini dilengkapi sensor optik dari spektrum yang berbeda dengan akurasi satu meter, yang didesain dengan tujuan meningkatkan pengelolaan sumber daya negara secara optimal di berbagai wilayah.

Kepabilitas Khayyam

1- Kelola Pertanian

Data satelit Khayam digunakan di berbagai bidang seperti pertanian, lingkungan, bencana alam, perubahan kota, eksplorasi mineral, dan sumber daya air. Aplikasinya di bidang pertanian meliputi studi tentang kelembaban tanah dan tanaman, manajemen konsumsi air yang optimal di bidang pertanian, pemantauan jangkauan dan area yang dibudidayakan di berbagai daerah, perkiraan jumlah tanaman sebelum panen, identifikasi dan penentuan varian yang akan ditanam, pemeriksaan kesehatan tanaman, identifikasi hama dan pemantauan perubahan berkala dalam pertumbuhan tanaman.

2- Pemantauan Perubahan Alam

Misi lain dari satelit “Khayyam” mencakup pemantauan dan penelitian perubahan berkala di permukaan bumi, pemantauan dan penelitian pergerakan polutan di air, tanah dan udara, penelitian perubahan vegetasi dan hutan, identifikasi pusat debu, penilaian degradasi lahan dan penggurunan, pemantauan erosi tanah dan kondisi gurun.

3- Pemantauan Daerah Terdampak Bencana Alam

Aplikasi penting dari penginderaan satelit adalah fiturnya yang mendukung lingkungan hidup. Aplikasi satelit Khayam di bidang ini terkait dengan pemodelan risiko, pemetaan risiko, pemantauan daerah terdampak, identifikasi daerah pemukiman kembali (resettlement) dan penilaian kerusakan.

Pemantauan perubahan perkotaan juga  merupakan salah satu fitur satelit ini, yang memantau dan mengkaji sifat penyebaran kota dan wilayah penduduk, perubahan penggunaan lahan, penyusunan peta pembangunan perkotaan dan pedesaan, serta pemantauan bangunan yang tidak sah.

Satelit Iran ini juga menyajikan fitur pemantaua dan penelitian penyebaran industri dan tambang, pemantaua perubahan batas pantai, serta pemantauan luas permukaan air danau, lahan basah, dan bendungan penyimpanan air. (raialyoum)