Rangkuman Berita Utama Timteng Sabtu 11 Juni 2022

Jakarta, ICMES. Mantan kepala dinas intelijen luar negeri Israel MOSSAD, Tamir Pardo, mengungkap ancaman terbesar bagi negara ilegal Zionis ini dan menekankan bahwa ancaman itu bukan Palestina atau Iran.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro dalam wawancara televisi ketika berkunjung ke Iran memuji keberanian Iran, mengutuk kebrutalan Rezim Zionis Israel terhadap bangsa Palestina,

Kementerian Luar Negeri Rusia mengutuk serangan jet tempur Israel belakangan ini ke kawasan sekitar Bandara Damaskus, Suriah.

Belakangan ini beredar viral di media sosial sebuah penggalan video seorang penyiar India menyerukan pemboman Masjid Nabawi dan kota suci Madinah dengan rudal.

Berita Selengkapnya:

Mantan Kepala MOSSAD: Israel Terkoyak dan Kritis, Ancaman Terbesar Bukan Palestina dan Iran

Mantan kepala dinas intelijen luar negeri Israel MOSSAD, Tamir Pardo, mengungkap ancaman terbesar bagi negara ilegal Zionis ini dan menekankan bahwa ancaman itu bukan Palestina atau Iran.

Di surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, Kamis (9/6), dia menyatakan bahwa ancaman terbesar bagi Israel adalah Israel sendiri, dan menyangkal bahwa Palestina atau Iran adalah ancaman terbesar bagi Israel.

Pardo menyebutkan bahwa Israel telah menjadi negara tanpa strategi sejak Perang Juni 1967, dan bahwa tak ada pejabat Israel yang dapat menjawab pertanyaan mengenai visinya untuk pembentukan negara bagi orang-orang Yahudi dalam jangka waktu 30 tahun ke depan.

Pardo menekankan bahwa sistem pemusnahan diri yang dipraktikkan atau meningkat di Israel selama beberapa tahun terakhir adalah ancaman terbesar bagi  Israel, dan ini dia umpamakan dengan periode penghancuran Bait Suci Kedua, yang terjadi pada tahun 516 SM.

Menurutnya, Israel sedang tercabik-cabik dan mengalami masa kritis dan sejarah terkait dengan perselisihan internal yang melanda setiap pemerintahan baru, terutama sejak partai oposisi Likud yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu terus menolak mengakui hasil pemilu lalu – yang dimenangi oleh partai Yamina dan Naftali Bennett pun mengambil alih kekuasaan di negara itu- dan selalu ingin menjatuhkan koalisi yang berkuasa di Tel Aviv.

Ketakutan Bardo bukanlah yang pertama. Mei lalu, mantan Perdana Menteri Israel Ehud Barak juga mengungkapkan ketakutannya akan kehancuran Israel yang akan segera terjadi sebelum ulang tahun ke-80 pendiriannya.

Barak mengutip sejarah Yahudi yang menyatakan bahwa usia negara Yahudi tak akan bertahan lebih dari 80 tahun kecuali dalam dua periode luar biasa.

Dalam sebuah artikel di surat kabar yang sama, Barak mengatakan, “Sepanjang sejarah Yahudi, orang-orang Yahudi tidak hidup di negara selama lebih dari 80 tahun, kecuali dalam dua periode: periode Raja Daud dan periode Hasmonean, dan kedua periode ini adalah awal dari disintegrasi dalam dekade kedelapan.”

Dia juga menyebutkan bahwa pengalaman negara Zionis Zionis saat ini adalah yang ketiga dan sekarang dalam dekade kedelapan. Dia khawatir bahwa kutukan dekade kedelapan akan turun atasnya seperti dialami oleh pendahulunya. (raialyoum)

Berkunjung ke Teheran, Presiden Venezuela Puji Keberanian Iran dan Kutuk Kejahatan Israel

Presiden Venezuela Nicolas Maduro dalam wawancara televisi ketika berkunjung ke Iran, Jumat (10/6), memuji keberanian Iran, mengutuk kebrutalan Rezim Zionis Israel terhadap bangsa Palestina, dan menyatakan bahwa kunjungannya ke Teheran bertujuan mengembangkan hubungan dan kerjasama negaranya dengan Iran.

“Pengiriman tanker minyak ke Venezuela dilakukan Iran ketika kami saat itu sangat memerlukan tindakan seperti ini akibat sanksi Amerika Serikat (AS), dan itu merupakan tindakan yang berani serta merupakan tantangan bagi ancaman presiden AS kala itu, Donald Trump,” ujarnya.

“Kunjungan saya ke Teheran bertujuan mengembangkan hubungan dan kerjasama dengan Iran… Harus diperkuat kerjasama antara Iran dan Venezuela di bidang petrokimia dan migas serta bidang-bidang ekonomi lain, ” lanjutnya.

Menurutnya, revolusi Islam Iran berperan di balik pendekatan antara Iran dan Venezuela, dan kini ada penerbangan mingguan antara Iran dan Venezuela, namun dia berharap ada peningkatan jumlah penerbangan tersebut, termasuk demi memudahkan kunjungan wisata antara kedua negara.

Mengenai isu Palestina dia mengatakan, “Masalah Palestina adalah masalah kemanusiaan, pasukan pendudukan Israel hari-hari membunuh orang Palestina, tapi dengan segala penderitaan yang dialami orang Palestina itu ada harapan akan berakhirnya penderitaan ini.”

Nicolas Maduro bersama rombongan yang terdiri atas para menteri dan pejabat di berbagai bidang termasuk pertanian, teknologi, minyak, telekomunikasi, pariwisata dan transportasi tiba di Teheran pada hari Jumat, dan djadwalkan akan mengadakan pertemuan dengan sejawatnya di Iran, Presiden Sayid Ebrahim Raisi.

Iran dan Venezuela, yang sama-sama dikenai sanksi oleh AS, memperluas kerjasama antara keduanya sejak tahun 2020, terutama dalam proyek energi dan barter minyak, yang membantu Caracas mengurangi dampak sanksi Washington.

Pada bulan Mei, sebuah perusahaan milik negara Iran menandatangani kontrak senilai sekitar 110 juta euro untuk memperbaiki kilang minyak Venezuela dengan kapasitas 146.000 barel per hari.

Kesepakatan itu dijalin setelah belakangan ini dilakukan negosiasi di hadapan Menteri Perminyakan Iran, yang mengunjungi Venezuela awal bulan lalu dan bertemu Maduro. (alalam/raialyoum)

Rusia Kutuk Serangan Israel ke Suriah dan Peringatkan Dampaknya

Kementerian Luar Negeri Rusia mengutuk serangan jet tempur Israel belakangan ini ke kawasan sekitar Bandara Damaskus, Suriah.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, Jumat (10/6), menyatakan Moskow mengecam keras serangan itu dan mendesak Israel menghentikan tindakan “keji” terhadap Suriah.

“Kami terpaksa menegaskan kembali bahwa penembakan Israel yang sedang berlangsung di wilayah Republik Arab Suriah, yang melanggar norma-norma dasar hukum internasional, sama sekali tak dapat diterima. Kami sangat mengutuk serangan provokatif Israel terhadap objek terpenting infrastruktur sipil Suriah ,” kata Zakharova.

“Tindakan tidak bertanggung jawab seperti itu menciptakan risiko serius bagi lalu lintas udara internasional dan membahayakan nyawa orang yang  tak bersalah,” imbuhnya.

Dia lantas menegaskan, “Kami menuntut dari pihak Israel untuk menghentikan praktik keji ini.”

Suriah menghentikan penerbangan ke dan dari Bandara Internasional Damaskus pada hari Jumat, kata kementerian transportasi, beberapa jam setelah serangan udara Israel menghantam selatan ibukota.

Pasukan pertahanan udara Tentara Arab Suriah kembali menghadapi serangan rudal Israel yang menargetkan beberapa titik selatan kota Damaskus dan menjatuhkan sebagian besar di antaranya.

Sebuah sumber militer mengatakan kepada kantor berita resmi Suriah, SANA, bahwa pada dini hari Jumat (10/6), pukul 4:00 Israel melakukan agresi udara dengan rudal dari arah Golan Suriah yang diduduk Israel, dan menargetkan beberapa titik di selatan kota Damaskus.

“Pertahanan udara kami menghadapi rudal agresi dan menembak jatuh sebagian besarnya, dan agresi itu mengakibatkan terlukanya warga sipil dan beberapa kerugian materi,” ujarnya.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengklaim bahwa pemboman Israel itu telah merusak landasan pacu setelah menargetkan “gudang milisi Iran” di dekat bandara.

Seorang juru bicara militer Israel menolak berkomentar. (alalam/jp)

Astaghfirullah, Penyiar India Serukan Pemboman Masjid Nabawi

Belakangan ini beredar viral di media sosial sebuah penggalan video seorang penyiar India menyerukan pemboman Masjid Nabawi dan kota suci Madinah dengan rudal.

Video ini tampak berlatar belakang kasus sebelumnya di mana seorang juru bicara partai yang berkuasa di India tak segan-segan menghina Nabi Muhammad saw dan istrinya, Aisyah ra.

Video tersebut membangkitkan kemarahan umat Islam di seluruh dunia, terutama karena saluran India tempat penyiar itu melontarkan seruan tersebut dikenal dekat dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Seruan itu bahkan disertai dengan gambar animasi yang melukiskan  pemboman Masjid Nabawi dengan menggunakan rudal Israel, dan para netizen pun lantas menuntut agar penyiar ekstremis dihukum atas penistaan agama tersebut.

Iran, Kuwait dan Qatar beberapa waktu lalu telah memanggil duta besar India untuk memprotes penghinaan terhadap Islam oleh juru bicara partai yang berkuasa di India. Di Kuwait, protes itu juga ditandai dengan penarikan produk-produk India dari pasar. (raialyoum)