Rangkuman Berita Utama Timteng Rabu 30  November 2022

Jakarta, ICMES. Sedikitnya 16 orang yang sebagian besar anak kecil tewas, dan puluhan lainnya terluka dalam ledakan dahsyat di sebuah madrasah atau sekolah agama di kota Aybak, ibu kota provinsi Samangan, Afghanistan utara.  

Juru bicara ISIS, Abu Omar Al-Muhajer, dalam sebuah pesan suara mengumumkan bahwa pemimpin kelompok teroris ini, Abu Hasan al-Hashimi al-Qurashi, tewas dalam pertempuran, tanpa menyebutkan kapan dia tewas.

Universitas Al-Azhar di Kairo, ibu kota Mesir, mengingatkan khalayak dunia ihwal tragedi yang menimpa bangsa Palestina dan perampasan tanah mereka.

Mahkamah Agung Iran mengukuhkan hukuman mati untuk empat anggota komplotan penjahat kelas kakap yang berafiliasi dengan badan intelijen Israel dan berusaha menebar kekacauan di Iran.

Berita Selengkapnya:

Peledakan Bom di Sekolah Afghanistan Tewaskan Sedikitnya 16 Orang

Sedikitnya 16 orang yang sebagian besar anak kecil tewas, dan puluhan lainnya terluka dalam ledakan dahsyat di sebuah madrasah atau sekolah agama di kota Aybak, ibu kota provinsi Samangan, Afghanistan utara.  

Seorang dokter di kota itu, Rabu (30/11), mengatakan kepada AFP bahwa sebagian besar korban tewas dan terluka adalah anak-anak dan orang biasa.

Seorang pejabat provinsi Samangan mengkonfirmasi ledakan terjadi di sekolah al-Jahad, namun dia tidak memberikan data yang akurat mengenai jumlah korban.

“Sebuah ledakan terjadi sekitar pukul 12:45 di dalam Madrasah Jahad di pusat kota. Banyak anak laki-laki yang belajar di madrasah ini,” ungkap juru bicara pemerintah provinsi Samangan Emdadullah Muhajir.

Taliban mengatakan 10 siswa tewas dan “banyak lainnya” terluka. Pejabat setempat mengatakan ledakan itu dilakukan saat shalat Ashar.

Abdul Nafay Takor, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, di Twitter menyatakan bahwa otoritas keamanan sedang menyelidiki berbagai aspek insiden tersebut dan berusaha mengidentifikasi pelakunya.

“Pasukan detektif dan keamanan kami bekerja dengan cepat untuk mengidentifikasi pelaku kejahatan yang tak termaafkan ini dan menghukum mereka atas tindakan mereka,” cuitnya.

Sejak Taliban kembali berkuasa pada Agustus 2021, ledakan mematikan terus berlanjut. Warga sipil menjadi sasaran. Kelompok teroris takfiri ISIS mengklaim bertanggung jawab atas sebagian besar aksi teror. (presstv)

ISIS Umumkan Pemimpinnya Tewas di Suriah

Juru bicara ISIS, Abu Omar Al-Muhajer, dalam sebuah pesan suara mengumumkan bahwa pemimpin kelompok teroris ini, Abu Hasan al-Hashimi al-Qurashi, tewas dalam pertempuran, tanpa menyebutkan kapan dia tewas.

Al-Muhajer, Kamis (30/11), mengumumkan bahwa Abu al-Hussein al-Husseini al-Qurashi akan menjadi pemimpin baru ISIS.

Di hari yang sama, juru bicara Pusat Komando AS (CENTCOM) Kol. Joe Buccino mengatakan al-Quraishi terbunuh dalam operasi yang dilancarkan oleh oposisi Suriah Pasukan Pembebasan Suriah (FSA) pada pertengahan Oktober.

“Operasi ini dilakukan oleh FSA di provinsi Dar’a di Suriah. ISIS tetap menjadi ancaman bagi wilayah tersebut. CENTCOM dan mitra kami tetap fokus pada kekalahan abadi ISIS,” ujar Buccino dalam sebuah pernyataan.

Abu Hasan al-Qurashi mengambil alih kepemimpinan ISIS setelah kematian pendahulunya, Abu Ibrahim al-Qurashi, dalam serangan AS pada Februari di provinsi Idlib di barat laut Suriah.

Al-Qurashi diyakini sebagai nama samaran yang dipakai oleh berbagai pemimpin ISIL.

Kematian para pemimpin ISIS berturut-turut menjadi pukulan bagi kelompok bengis ini. ISIS kalah di Irak pada 2017 dan di Suriah dua tahun kemudian. Tapi sel-sel tidur ekstremis bersenjata beraliran Wahhabi itu masih sesekali melakukan serangan di kedua negara.

ISIS mendeklarasikan apa yang disebut “kekhalifahan” pada tahun 2014 setelah menaklukkan banyak wilayah di Irak dan Suriah.

Abu Hasan al-Qurashi adalah pemimpin ISIS kedua yang terbunuh sejak pendirinya Abu Bakr al-Baghdadi dibunuh di Idlib Suriah oleh AS pada 2019.

Turki pada bulan September mengatakan pasukan keamanannya telah menangkap Bashar Khattab Ghazal al-Sumaidai, seorang “eksekutif senior” ISIS yang juga dikenal sebagai Abu Zeyd.

Media Turki mengatakan ada beberapa indikasi bahwa Sumaidai mungkin adalah pemimpin ISIS yang menyandang nama Abu Hasan al-Hashimi al-Qurashi. (raialyoum)

Al-Azhar Mesir Serukan Dukungan Dunia kepada Palestina

Universitas Al-Azhar di Kairo, ibu kota Mesir, mengingatkan khalayak dunia ihwal tragedi yang menimpa bangsa Palestina dan perampasan tanah mereka.

Pada peringatan tragedi “pembagian Palestina”, yang bertepatan dengan Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina, pada tanggal 29 November, Al-Azhar memperbarui janjinya untuk selalu mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk merebut kembali tanah mereka yang dirampas.

Al-Azhar juga mengungkapkan penolakannya terhadap semua upaya Yudaisasi, yang bertujuan mengubah identitas demografis negara Palestina dan merebut sisa tanahnya, dan tujuan inipun mengungkap wajah bengis rezim brutal Zionis.

Al-Azhar menekankan bahwa dunia Arab dan Islam tidak akan melupakan kejahatan kaum Zionis, termasuk  pembantaian terhadap bangsa Palestina.

Al-Azhar menegaskan bahwa kejahatan itu  tidak bisa dihapus dari ingatan umat manusia, betapapun kaum Zionis Israel mati-matian berusaha mendistorsi fakta-fakta sejarah.

Al-Azhar meminta masyarakat internasional, lembaga-lembaga terkait, dan semua orang yang adil dan berakal sehat di dunia untuk mendukung bangsaPalestina, dan menyokong perjuangan mereka yang sah dalam menghadapi terorisme Israel.

Al-Azhar mengingatkan bahwa seluruh dunia memikul tanggung jawab penuh untuk berupaya mengakhiri pendudukan brutal Zionis ini di tanah Palestina, dan memulihkan hak bangsa Palestina. (raialyoum)

Mahkmamah Agung Iran Kukuhkan Vonis Mati Empat Agen Israel

Mahkamah Agung Iran mengukuhkan hukuman mati untuk empat anggota komplotan penjahat kelas kakap yang berafiliasi dengan badan intelijen Israel dan berusaha menebar kekacauan di Iran.

Pusat Media Kehakiman Iran, Rabu (30/11), mengumumkan vonis hukuman terhadap komplotan itu, yang berhasil dilumpuhkan pada bulan Mei lalu melalui operasi gabungan Kementerian Intelijen Iran dan Organisasi Intelijen Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).

Komplotan tersebut terlibat dalam serangkaian aksi kejahatan, termasuk pencurian, perusakan properti publik dan pribadi, penculikan, dan mendapatkan pengakuan palsu. Dipandu oleh para perwira intelijen Israel, mereka telah melakukan penculikan dengan menyiapkan senjata dan menerima upah dari Israel dalam bentuk mata uang digital.

Dalam berkas perkara disebutkan bahwa mereka memiliki rekam jejak sebagai preman, dan anggota utama komplotan ini mengetahui bahwa mereka menerima perintah dari orang-orang di luar negeri dan mendapat imbalan uang atas upaya mereka mengacaukan keamanan di Iran.

Disebutkan bahwa mereka  sepenuhnya mengetahui jenis tindakan anti-keamanan dan memperoleh instruksi perlindungan mengenai lalu lintas, komunikasi dan kepatuhan terhadap pertimbangan keamanan dari orang-orang di luar negeri.

Setelah melalui proses hukum, empat orang itu dijatuhi hukuman mati. Banding kemudian diajukan, namun akhirnya hukuman mati dikukuhkan oleh Mahkamah Agung.

Tiga anggota lain komplotan itu dijatuhi hukuman penjara antara lima hingga sepuluh tahun dengan dakwaan kejahatan terhadap keamanan nasional, membantu penculikan, dan memiliki senjata ilegal. (tasnim)