Jakarta, ICMES. Para pejabat Palestina menyatakan hanya dalam satu malam serangan udara Israel di Gaza menggugurkan lebih dari 700 orang, jumlah korban gugur tertinggi dalam 24 jam sejak Israel mulai membombardir Gaza.

Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisimenyatakan bahwa seandainya dunia Islam kompak maka akan efektif mencegah Rezim Zionis Israel, yang didukung oleh sekutu Baratnya, melakukan kekejaman yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap bangsa Palestina di Jalur Gaza.
Media Israel melaporkan tentang rudal berhulu ledak seberat “ 1,6 ton,” yang tampaknya diluncurkan oleh gerakan Ansarullah (Houthi) Yaman ke arah area hotel di Eilat.
Hanya dalam Satu Malam, Lebih dari 700 Orang Gugur Akibat Serangan Israel di Gaza
Para pejabat Palestina menyatakan hanya dalam satu malam serangan udara Israel di Gaza menggugurkan lebih dari 700 orang, jumlah korban gugur tertinggi dalam 24 jam sejak Israel mulai membombardir Gaza.
Militer Israel mengatakan pada hari Selasa (24/10) bahwa mereka menyerang lebih dari 400 “target Hamas” dan membunuh puluhan pejuang Hamas dalam serangan tersebut, dan memperingatkan bahwa akan memerlukan waktu untuk mencapai tujuan menghancurkan kelompok-kelompok pejuang Palestina.
Israel melancarkan serangan ke Gaza setelah pejuang Hamas menewaskan sedikitnya 1.400 orang dalam serangan mendadak di Israel selatan pada 7 Oktober.
Kementerian Kesehatan di Gaza pada hari yang sama mengatakan setidaknya 5.791 warga Palestina, termasuk 2.360 anak-anak, gugur akibat serangan Israel, dan sebanyak 704 orang gugur hanya dalam 24 jam sebelumnya.
Juru bicara kementerian itu, Ashraf Al-Qidra, menyebut angka itu sebagai jumlah kematian tertinggi dalam 24 jam selama dua minggu pemboman Israel.
“Ribuan keluarga langsung mengungsi; hanya penuh puing dan puing di mana-mana,” kata Youmna El-Sayed dari Al Jazeera dalam laporannya dari Gaza.
“Anda bisa mendengar suara drone dan jet Israel di langit. Semua orang mengatakan, semua orang merasa bahwa tidak ada lagi tempat yang aman di Jalur Gaza,” lanjutnya.
Militer Israel mengaku pihaknya telah membunuh tiga wakil komandan Hamas dalam serangan tersebut.
Para saksi mata dan pejabat kesehatan mengatakan banyak dari serangan udara tersebut menghantam bangunan tempat tinggal, beberapa di antaranya di Gaza selatan, daerah yang justru diumumkan oleh Israel sebelumnya sebagai tempat berlindung warga sipil.
Satu serangan pada malam itu meratakan sebuah bangunan tempat tinggal empat lantai di kota selatan Khan Younis, menggugurkan sedikitnya 32 orang dan melukai puluhan lainnya, kata korban yang selamat kepada kantor berita The Associated Press.
Di Kota Gaza, sedikitnya 19 orang gugur ketika serangan udara menghantam rumah keluarga Bahloul, menurut korban selamat, yang mengatakan puluhan orang lainnya masih terkubur. Para pekerja menarik setidaknya dua anak keluar dari reruntuhan gedung.
Sementara itu, sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, mengumumkan pihaknya kembali melepaskan hujat roket ke Tel Aviv, Beersheba dan Ashdod sebagai tanggapan atas serangan Israel yang menyasar warga sipil Palestina.
Secara terpisah, sayap militer gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), Brigade Al-Quds, juga mengaku pihaknya melepaskan salvo rokoet kota Ashkelon , situs Kissufim dan Third Eye serta konsentrasi militer Israel di pemukiman Kfar Azza.
Faksi-faksi pejuang Palestina mengaku menggempur Tel Aviv, Bandara Ben Gurion, dan daerah Beersheba di Negev. (aljazeera/raialyoum)
Presiden Iran Sayangkan Ketidak Kompakan Negara-Negara Islam dalam Menyikapi Israel
Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisimenyatakan bahwa seandainya dunia Islam kompak maka akan efektif mencegah Rezim Zionis Israel, yang didukung oleh sekutu Baratnya, melakukan kekejaman yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap bangsa Palestina di Jalur Gaza yang terblokade.
Presiden Raisi menyatakan demikian dalam pertemuan dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Iran di Teheran, Abdullah bin Saud al-Anazi, saat menerima surat kepercayaannya pada hari Selasa (24/10).
Sembari menyinggung penindasan kaum Zionis terhadap rakyat Palestina selama 75 tahun, Presiden Iran menekankan bahwa ketidak kompakan negara-negara Islam telah memungkinkan Israel untuk terus-menerus melakukan pembunuhan dan agresi terhadap penduduk Palestina selama bertahun-tahun.
“Kekompakan sikap Dunia Islam, dengan cara yang lebih efektif, dapat mencegah penganiayaan dan agresi entitas Zionis dan pelanggaran yang dilakukan oleh pendukung Baratnya,” harapnya.
Dia menambahkan, “Kemampuan timbal balik antara negara-negara Islam adalah solusi terhadap banyak kebutuhan negara-negara ini, dan mereka hendaklah menghindari intervensi asing di kawasan, yang tidak hanya tidak menyelesaikan masalah apa pun, namun juga merupakan faktor yang memperburuk masalah.”
Iran gencar mengecam peran Amerika Serikat, yang telah memperkuat kehadiran militernya di Timur Tengah sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas.
Pada tanggal 12 Oktober, Raisi meminta “negara-negara Islam dan Arab untuk berkoordinasi satu sama lain” untuk “menghentikan kejahatan” Israel.
Pada tanggal 7 Oktober, para pejuang Hamas memasuki Israel dari Gaza dan melakukan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak berdirinya Negara Israel pada tahun 1948, hingga menewaskan lebih dari 1.400 orang di Israel.
Israel menanggapinya dengan pemboman udara dan artileri secara intensif di Gaza, yang menurut Kementerian Kesehatan Hamas di Jalur Gaza, sejauh ini telah menggugurkan 5.791 warga Palestina.
Pertukaran duta besar antara Arab Saudi dan Iran terjadi setelah pengumuman mendadak pada bulan Maret, yang disponsori oleh China, mengenai pemulihan hubungan antara Teheran dan Riyadh setelah terputus selama tujuh tahun. (irna/raialyoum)
Rudal Yaman yang Dilesatkan ke Israel Dinilai Lebih Berbahaya dari Apa yang Disebutkan Pentagon
Media Israel pada hari Selasa (24/10) melaporkan tentang rudal berhulu ledak seberat “ 1,6 ton,” yang tampaknya diluncurkan oleh gerakan Ansarullah (Houthi) Yaman ke arah area hotel di Eilat.
Ansarullah juga disebut-sebut telah meluncurkan 15 drone kamikaze berhulu ledak dengan berat sekitar 40 kilogram.
Media Israel melaporkan perkiraan juru bicara Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pentagon bahwa “jangkauan rudal yang diluncurkan oleh Ansarullah pada Kamis lalu mencapai lebih dari 2.000 km, sehingga bisa mencapai Israel.”
Sementara itu, surat kabar The Wall Street Journal mengutip pernyataan para pejabat AS bahwa Ansarullah “meluncurkan lima rudal jelajah yang disediakan oleh Iran,” dan “meluncurkan sekitar 30 drone ke arah Israel, dalam serangan yang lebih besar” daripada apa yang semula dikatakan oleh Pentagon.
Para pejabat itu menambahkan, “Kapal induk USS Carney, yang beroperasi di Laut Merah bagian utara, menembak jatuh empat rudal jelajah, sementara Arab Saudi mencegat rudal kelima.”
Beberapa hari yang lalu, seorang pejabat militer AS mengatakan kepada CNN bahwa USS Carney mencegat empat rudal jelajah dan 15 drone di lepas pantai Yaman dalam proses intersepsi yang memakan waktu sembilan jam.
Pada Ahad lalu, Perdana Menteri pemerintahan sementara di Sanaa, Abdul Aziz bin Habtour, mengancam bahwa kapal-kapal pendudukan akan menjadi sasaran di Laut Merah jika agresi Israel terhadap Gaza terus berlanjut.
Dia juga menegaskan bahwa Sanaa telah dan akan andil dengan seluruh kemampuannya untuk bereaksi terhadap aksi pembantaianyang dilakukan oleh Israel di Gaza. (almayadeen)