Rangkuman Berita Utama Timteng Rabu 24 April 2019

jenderal soleimani cium tangan wargaJakarta, ICMES: Jenderal tersohor Iran Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds dari pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) belakangan ini dilaporkan sedang meninjau daerah-daerah terdampak banjir di provinsi Khuzestan di selatan Iran.

Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan mengumumkan isi prakarsa damainya untuk Timteng yang dinamai “Deal of the Century” pada kesempatan setelah bulan suci Ramadhan atau hari raya Idul Fitri tahun ini.

Pasukan Israel menghancurkan rumah keluarga pejuang Palestina Omar Abu Laila, pelaku serangan terhadap kaum Zionis Israel di kawasan Salfit, Tepi Barat.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Troika dan Komite Libya Uni Afrika di Kairo, ibu kota Mesir, Selasa (23/4/2019), menyerukan gencatan senjata di Libya.

Berita selengkapnya:

Jenderal Soleimani Cium Tangan Korban Banjir Iran

Jenderal tersohor Iran Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds dari pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) belakangan ini dilaporkan sedang meninjau daerah-daerah terdampak banjir di provinsi Khuzestan di selatan Iran.

Saat berada di sana terjadi pemandangan menarik yang terekam kamera amatir. Pada penggalan video yang hanya berdurasi 33 detik dan dimuat di laman berita al-Alam milik Iran,  Selasa (23/4/2019), terlihat dia sedang bertatap muka dengan warga korban banjir.

Dalam video buram yang beredar di media sosial itu tampak Sang Jenderal sedang mendengarkan kalimat-kalimat lantang berbahasa Arab dari seorang pria tua yang berkeluh kesah atas dampak banjir.

Bersama beberapa warga lain di lokasi yang masih tergenang banjir setinggi lutut, pria  itu menyambut kedatangan Soleimani sembari membawa poster pendiri Republik Islam Iran Imam Khomaini.

Menariknya, setelah mendengar keluh kesah itu, Soleimani segera meraih tangan pria agar mendekat kepadanya, dan sejurus dia tiba-tiba mencium tangan pria itu.

Menurut al-Alam, meskipun warga sedang kesusahan terkena bencana banjir namun mereka masih berkenan menyempatkan diri menyambut kedatangan jenderal legendaris itu dengan sedemikian antusias.  Bisa jadi, sambutan itulah yang membuat Soleimani terharu sehingga membalasnya dengan mencium tangan lelaki tua tersebut. (alalam)

AS Nyatakan Prakarsa Damai Timteng Akan Diungkap Usai Bulan Suci Ramadhan

Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan mengumumkan isi prakarsa damainya untuk Timteng yang dinamai “Deal of the Century” pada kesempatan setelah bulan suci Ramadhan atau hari raya Idul Fitri tahun ini.

Hal tersebut dinyatakan sendiri oleh Jared Kushner, penasehat politik sekaligus menantu Presiden AS Donald Trump, pada Club Majalah Time Selasa (23/4/2019).

Dia mengaku semula berharap prakarsa itu dikemukakan pada akhir tahun lalu, tapi ditunda karena ada permohonan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang saat itu mengumumkan penyelenggaraan pemilu Israel dan merasa masih perlu menggalang koalisi politik di Israel.

“Setelah hal itu selesai, kemungkinan besar pada pertengahan bulan Ramadhan, dan karenanya kita tunggu sampai usai Ramadhan, setelah itu baru kami akan mengungkap rencana kami,” ujarnya.

Pada kesempatan itu Kushner juga menyinggung kasus yang membelit Putra Mahkota Arab Saudi Mohamed bin Salman (MbS) dengan bersaran kepadanya supaya bertindak transparan terkait dengan pembunuhan wartawan Saudi Jamal Khashoggi.

“Saran yang saya sampaikan kepadanya ialah sedapat mungkin bersikap tranparan, harus ada jaminan hukum atas apa yang terjadi,” tuturnya.

Saat menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai MbS, Kushner tidak menyebutkan kapan dia akan berbicara langsung kepada MbS mengenai pembunuhan yang terjadi di Konsulat Jenderal Saudi di Istanbul, Turki, pada Oktober 2018 tersebut.

Namun, Kushner sudah pernah berbicara dengan MbS via telefon beberapa hari usai pembunuhan itu, selain juga telah mengadakan pertemuan dengannya dalam kunjungan Kushner ke beberapa negara Arab Teluk Persia pada Februari lalu.

Seperti diketahui, pembunuhan itu disertai mutilasi dan pelenyapan jenazah korban yang dilakukan oleh para perwira tinggi Saudi di Istanbul sehingga mengundang kutukan dari khalayak regional dan bahkan dunia.

Dinas rahasia AS, CIA, berkesimpulan bahwa MbS berada di balik pembunuhan sadis itu, namun para pejabat Riyadh membantahnya.  Saat ditanya tentang ini, Kushner hanya mengatakan, “Saya tidak akan pernah meragukan imbauan-imbauan badan intelijen AS.”

Presiden Trump sendiri tampak keberatan menekan MbS sehingga pernah mengatakan bahwa kemitraan AS dengan Saudi sangat penting bagi perenomian AS maupun untuk menjaga stabilitas di Timteng. (raialyoum)

Pasukan Israel Hancurkan Rumah Pejuang Palestina Omar Abu Laila

Pasukan Israel menghancurkan rumah keluarga pejuang Palestina Omar Abu Laila, pelaku serangan terhadap kaum Zionis Israel di kawasan Salfit, Tepi Barat. Demikian dilaporkan saluran TV al-Quds, Selasa (23/4/2019).

Rumah itu terletak di kota Zawiya, sebelah barat Salfit, di bagian utara Tepi Barat. Menurut kantor berita Palestina, Ma’an, pasukan Israel menyerbu desa itu dengan membawa buldoser militer, dan memaksa keluarga Abu Laila keluar dari dalam rumah itu.

Saksi mata mengatakan bahwa dalam peristiwa itu pasukan Israel juga menembakkan bom kejut dan gas air mata kepada wartawan yang ada di sekitar tempat kejadian.

Pasukan Israel pada Maret lalu memberi tahu keluarga Omar Abu Laila tentang keputusan untuk menghancurkan rumah itu menyusul operasi penikaman yang menewaskan dua imigran Zionis dan melukai beberapa orang lainnya di dekat permukiman Ariel.

Otoritas Israel memberi keluarga Omar tenggat waktu sampai Senin (22/4/2019) untuk angkat kaki dari rumah mereka.

Omar Abu Laila sendiri gugur syahid dalam terlibat kontak senjata dengan pasukan Israel di desa Abwain di dekat Ramallah, Tepi Barat, pada 19 Maret 2019 , dan jenazahnya sampai sekarang masih ditahan oleh pasukan Israel. (rt)

KTT Kairo Serukan Gencatan Senjata di Libya

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Troika dan Komite Libya Uni Afrika di Kairo, ibu kota Mesir, Selasa (23/4/2019), menyerukan gencatan senjata di Libya.

Dalam resolusi KTT yang dibacakan oleh juru bicara resmi kepresidenan Mesir Bassam Radi disebutkan bahwa para peserta KTT memutuskan bahwa peran kunci penyelesaian krisis Libya ada di tangan Uni Afrika.

Para pemimpin dalam KTT itu menuntut “gencatan senjata segera dan tanpa syarat di Libya”, serta mendesak semua pihak di negara itu agar “menahan diri, menghormati keselamatan warga sipil, dan memfasilitasi akses kemanusiaan ke semua wilayah Libya.”

KTT itu juga mengimbau Utusan Khusus PBB untuk Libya Ghassan Salama agar “bekerja sama sepenuhnya dengan Uni Afrika, sepenuhnya transparan, dan mengintensifkan konsultasi dengan semua pihak di Libya, tanpa kecuali.”

KTT itu juga menyerukan kepada masyarakat internasional agar “memikul tanggung jawab menghentikan penyelundupan senjata dan teroris ke Libya, mengakhiri krisis imigrasi ilegal dan penyelundupan manusia, dan menghentikan segala bentuk intervensi asing di Libya, yang berupaya mengubah negara itu menjadi arena perang proksi yang bertujuan mengeringkan sumber daya rakyat Libya.”

Sejak beberapa waktu lalu Tripoli diwarnai pertempuran pasukan  dewan pemerintah al-Wefaq yang berkuasa di Tripoli melawan pasukan Haftar yang menyerang kota itu dengan maksudnya merebutnya di pihak lain.  (rt)