Jakarta, ICMES. Kementerian Pertahanan dan Logistik Angkatan Bersenjata Iran meluncurkan drone Mohajer-10 pada pameran dan upacara yang menandai Hari Industri Pertahanan, yang dihadiri oleh Presiden Ebrahim Raisi dan komandan senior Angkatan Darat dan Korps Garda Revolusi Islam.

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayjen Mohammad Baqeri mengatakan negaranya telah memproduksi peralatan pertahanan yang sangat canggih sehingga berbagai kekuatan militer dunia berlomba mendapatkan akses ke peralatan tersebut.
Pejabat kesehatan Palestina menyatakan pasukan Zionis Israel telah menembak dan membunuh seorang remaja Palestina dalam penggerebekan di sebuah kota di wilayah utara Tepi Barat.
Berita Selengkapnya:
Iran Pamerkan Drone Mohajer-10 Berjarak Tempuh 2000 Kilometer
Kementerian Pertahanan dan Logistik Angkatan Bersenjata Iran meluncurkan drone Mohajer-10 pada pameran dan upacara yang menandai Hari Industri Pertahanan, yang dihadiri oleh Presiden Ebrahim Raisi dan komandan senior Angkatan Darat dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Selasa (22/8).
Pesawat serang nirawak, yang menyerupai MQ-9 Reaper yang diproduksi oleh Amerika Serikat (AS), itu ditampilkan dalam video penerbangannya dari sebuah lapangan terbang. Disebutkan bahwa drone Mohajer versi terbaru itu mampu membawa berbagai jenis bom dan peralatan anti-radar serta melakukan pengawasan.
Mohajer 10 dapat membawa hulu ledak seberat 300kg, terbang dengan kecepatan maksimum 210 kilometer per jam, menampung 450 liter bahan bakar, dan dapat melakukan perjalanan tanpa henti di ketinggian 7.000 meter hingga jarak 2.000 km, yang berarti dapat mencapai Israel.
Media Iran memajang poster Mohajer-10, yang menggambarkannya terbang di awan menghadap fasilitas nuklir Dimona di Israel dengan tulisan berbahasa Persia dan Ibrani; “Bersiaplah untuk melakukan perjalanan ke Zaman Batu.â€
Berdiri di depan berbagai macam rudal besar dan diapit oleh komandan militer, Raisi dalam upacara itu mengatakan bahwa dua tipe rudal balistik jarak jauh yang telah dipamerkan sebelumnya sekarang siap untuk diserahkan ke IRGC.
Satu di antara dua tipe rudal itu bernama Haj Soleimani, yang diambil dari nama jenderal legendaris Qassem Soleimani, yang dibunuh oleh AS di Irak pada Januari 2020 dengan menggunakan drone MQ-9 Reaper.
Sedangkan satu rudal lainnya bernama Khorramshahr, yang diambil dari nama kota yang direbut kembali oleh pasukan Iran pada tahun 1982 dari tangan pasukan agresor Irak di era diktator Saddam Hossein.
Raisi mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa kemajuan militer Iran telah secara signifikan mengubah cara pandang kawasan dan dunia terhadap Teheran.
“Kemarin mereka memandang kita sebagai konsumen dan negara yang membutuhkan. Saat ini, mereka melihat kita sebagai produsen yang dapat memberikan banyak kontribusi dalam industri pertahanan dan militer,†katanya.
Berbicara kepada sekelompok pejabat dan ilmuwan kementerian pertahanan, dia mengatakan Iran terus mencari hubungan persahabatan dengan semua negara tetapi tidak akan ragu untuk “memotong tangan” yang ingin menyerang Iran.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Iran Brigjen Mohammad Reza Ashtiani menyebutkan berbagai pencapaian di sektor pertahanan negara selama dua tahun terakhir.
Dia mengatakan bahwa para ahli Iran telah berhasil mengurangi target rudal balistik menjadi kurang dari 35 meter dan meningkatkan jangkauannya menjadi 2.000 kilometer.
Di bidang pertahanan udara, tambahnya, beberapa sistem telah dikembangkan untuk menghadapi sasaran ketinggian rendah dan rudal jelajah.
Ashtiani juga menyebutkan bahwa para ahli Iran telah merancang dan memproduksi rudal jelajah berbasis udara Nasr dan Ghadir (dengan jangkauan 35 hingga 200 kilometer) serta rudal serangan darat Talaiyeh dengan jangkauan lebih dari 1.000 kilometer.
Di bidang pesawat nirawak, Kementerian Pertahanan secara serius mengejar pengembangan drone strategis generasi kelima di bawah program “drone leapâ€, yang juga melibatkan pengembangan kecerdasan buatan bersama dengan kemampuan peperangan elektronik dan misi pengumpulan sinyal.
Ashtiani juga mengatakan bahwa dalam dua tahun terakhir, produksi rudal balistik berbahan bakar padat, serta rudal pertahanan udara dan jelajah telah melonjak masing-masing sebesar 64, 45, dan 100 persen. (fna/aljazeera)
Jenderal Iran: Kekuatan-Kekuatan Dunia Berlomba Membeli Alutsista Buatan Iran
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayjen Mohammad Baqeri mengatakan negaranya telah memproduksi peralatan pertahanan yang sangat canggih sehingga berbagai kekuatan militer dunia berlomba mendapatkan akses ke peralatan tersebut.
Baqeri menyatakan demikian dalam sebuah pesan kepada Menteri Pertahanan Brigjen Mohammad Reza Ashtiani, pada momen peringatan Hari Industri Pertahanan Nasional Iran pada hari Senin (21/8).
Baqeri mengatakan industri pertahanan Iran telah membuat kemajuan besar di berbagai sektor seperti pertempuran darat, laut dan udara, kedirgantaraan, rudal, drone, dunia maya, dan kecerdasan buatan.
Menurutnya, dunia mengakui bahwa kehebatan daya pertahanan Iran diperoleh bukan hanya melalui rekayasa balik dan simulasi produk asing, melainkan juga berkat pengetahuan yang dikembangkan di dalam negeri.
Perwira tinggi Iran itu menekankan pentingnya meningkatkan kekuatan negara di bidang militer dan mempromosikan kemampuan untuk memproduksi sistem, peralatan, dan produk pencegahan modern.
Dia menegaskan bahwa sejalan dengan perkembangan teknologi di tingkat internasional, Republik Islam Iran berusaha untuk menaklukkan puncak kemajuan.
Baqeri menambahkan bahwa Angkatan Bersenjata Iran telah berhasil mencapai teknologi dan sistem canggih dan membuat kemajuan meski mendapat pembatasan, sanksi, dan sabotase dari musuh.
Dia memperingatkan bahwa Angkatan Bersenjata Iran akan memberikan tanggapan yang tegas dan menjerakan terhadap segala bentuk agresi.
Para pejabat militer menyatakan daya pencegah Angkatan Bersenjata Iran telah membuat AS dan Israel tak dapat menerapkan ancamannya terhadap Iran. (fna)
Pasukan Zionis Bunuh Satu Remaja Palestina
Pejabat kesehatan Palestina menyatakan pasukan Zionis Israel telah menembak dan membunuh seorang remaja Palestina dalam penggerebekan di sebuah kota di wilayah utara Tepi Barat.
Othman Abu Khoruj, 17 tahun, gugur ditembak di bagian kepalanya dalam penggerebekan di kota Zababdeh, selatan Jenin, ungkap Kementerian Kesehatan Palestina, Selasa (22/8).
Kantor berita Palestina Wafa melaporkan bahwa pasukan Israel telah memasuki Zababdeh untuk melakukan penangkapan.
Yousef Sharqawi, seorang saksi mata mengatakan sebanyak 12 kendaraan militer Israel telah memasuki kota itu dan mencari adik sepupunya, Yazan Sharqawi.
Dia menceritakan, “Mereka mengepung dua rumah keluarga kami, lalu masuk, mencari Yazan. Ayahnya memberi tahu mereka bahwa dia tidak ada di rumah, jadi mereka menyuruhnya menelepon Yazan.”
Sharqawi yang lebih muda, 24, yang bekerja di toko roti segera ditangkap begitu tiba di rumah.
Saksi mata mengatakan bahwa dalam konfrontasi yang terjadi ketika pemuda Palestina berusaha mengusir pasukan Israel, Othman Abu Khuroj ditembak dua kali, sekali di kepala dan sekali di bahu.
Sayap bersenjata Jihad Islam, Brigade al-Quds, menyebut Othman Abu Khuroj sebagai anggotanya, dan menegaskan, “Darah para syuhada akan tetap menjadi bahan bakar untuk perlawanan kami yang berkelanjutan dan bahwa pengorbanan yang dilakukan para pejuang heroik kami tidak akan hilang.â€
Di pihak lain, tentara Israel mengklaim tentaranya melepaskan tembakan setelah “alat peledak” dilemparkan ke arah mereka.
“Sebuah serangan teridentifikasi,†katanya dalam sebuah pernyataan.
Pasukan Israel secara rutin melakukan serangan ke daerah-daerah seperti Jenin yang secara nominal berada di bawah kendali sipil dan keamanan Otoritas Palestina Presiden Mahmoud Abbas. (aljazeera)