Rangkuman Berita Utama Timteng Rabu 22 Mei 2019

iran pesiden hassan rouhaniJakarta, ICMES: Presiden Iran Hassan Rouhani menekankan bahwa perkembangan situasi sekarang tidak sesuai untuk negosiasi dan diplomasi dengan Amerika Serikat (AS).

Kelompok pejuang Ansarullah (Houthi) di Yaman telah melancarkan serangan dengan menggunakan pesawat tak berawak ke sebuah gudang senjata di sebuah bandara di kawasan Najran di bagian selatan Arab Saudi.

Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menyerukan kepada negara-negara Arab agar tidak menanggapi seruan partisipasi dalam lokakarya ekonomi yang diprakarsai oleh Amerika Serikat (AS) di Bahrain.

Beberapa keluarga Palestina di Gaza menggelar acara buka bersama di tengah puing reruntuhan rumah-rumah mereka yang luluh lantak akibat serangan pasukan Rezim Zionis Israel dalam perang yang terjadi pada 4-5 Mei lalu.

Berita selengkapnya:

Presiden Iran:  Sekarang Situasi Resistensi, Bukan Negosiasi Dengan AS

Presiden Iran Hassan Rouhani menekankan bahwa perkembangan situasi sekarang tidak sesuai untuk negosiasi dan diplomasi, dan karena itu tekad perlawanan Iran terhadap tekanan musuh nomor wahidnya, Amerika Serikat (AS), justru semakin bergelora.

Sebagaimana dilansir IRNA, Senin malam (20/5/2019),  Rouhani pada dasarnya mengakui efektivitas dialog dan karena itu termasuk pendukung dialog dan upaya diplomatik, “tetapi keadaan saat ini tidak cocok untuk ini sama sekali”.

Menurut Rouhani, selama dua tahun terakhir ini ada upaya-upaya luar negeri dan AS sendiri untuk mengadakan pertemuan pihak Iran dengan Presiden AS Donald Trump, atau untuk mendorong Iran agar bernegosiasi dengan AS, tapi Rouhani menekankan bahwa “situasi sekarang sama sekali bukan situasi negosiasi, melainkan situasi perlawanan dan keteguhan.”

Rouhani menegaskan bahwa rakyat dan para pemimpin Iran sepakat mengenai keharusan melawan AS beserta sanks-sanksi yang diterapkan Washington terhadap Teheran.

Presiden Iran menjelaskan bahwa AS sejak dulu sudah gigih berusaha menekan Iran, tapi besarnya tekanan yang terjadi sekarang belum pernah dilakukan AS sebelumnya terhadap Iran.

“Dalam periode-periode sebelumnya kami belum pernah mengadapi tahap problematika seperti yang kami alami sekarang di bidang-bidang perbankan dan penjualan minyak. Karena kita semua perlu fokus dan menyadari situasi perang ekonomi,” ujarnya.

Pada Senin lalu, Trump membantah kabar bahwa AS mengupayakan perundingan dengan Iran. Melalui akub Twitter-nya dia menyatakan, “Iran dapat menghubungi kami kapanpun mereka siap. Sementara itu, ekonomi mereka akan terus runtuh – sangat menyedihkan bagi rakyat Iran! ”

AS terus menggalang tekanan hebat terhadap Iran untuk memaksa negara ini kembali ke meja perundingan untuk membuat lagi kesepakatan nuklir Iran.

Seperti diketahui, ketegangan antara Teheran dan Washington meningkat sejak Mei 2018 setelah Trump menarik negaranya keluar dari kesepakatan nuklir Iran yang dinamai “Rencana Bersama Aksi Komprehensif” (JCPOA), dan kemudian dia menerapkan kembali sanksi keras AS terhadap Iran meskipun keputusan mendapat kecaman internasional.

Ketegangan itu meningkat tajam pada peringatan tahun pertama penarikan Washington dari JCPOA ketika AS mencoba meningkatkan tekanan terhadap Iran dengan memperketat sanksi minyaknya dan mengirimkan bala bantuan militer, termasuk kapal induk, satu skuadron pesawat pembom B-52, dan sistem rudal patriot, ke Timur Tengah. (raialyoum)

Ansarullah Gempur Gudang  Senjata Di Bandara Najran Saudi Dengan Drone

Kelompok pejuang Ansarullah (Houthi) di Yaman telah melancarkan serangan dengan menggunakan pesawat tak berawak ke sebuah gudang senjata di sebuah bandara di kawasan Najran di bagian selatan Arab Saudi sebagai pembalasan atas agresi militer Saudi dan sekutunya terhadap Yaman.

Saluran TV al-Masirah milik Ansarullah melaporkan bahwa serangan itu dilakukan dengan menggunakan pesawat kombatan nirawak Qasef-2K, Selasa (21/5/2019).

“Operasi itu menyasar sebuah gudang senjata di bandara Najran hingga menyebabkan kebakaran di tempat itu,” ungkap sumber militer Yaman.

Sehari sebelumnya, pasukan pertahanan udara Yaman dan Komite Rakyat yang berafiliasi dengan Ansarullah telah menembak jatuh pesawat mata-mata Saudi di distrik Hais di bagian barat provinsi Hudaydah.

Koalisi yang dipimpin Saudi telah mengklaim bahwa fasilitas sipil di Najran telah menjadi sasaran serangan sebuah pesawat nirawat pembawa bahan peledak, Selasa.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor berita resmi Saudi,  SPA, juru bicara pasukan koalisi pimpinan Saudi, Kolonel Turki al-Maliki, menyebut Ansarullah “ancaman nyata bagi keamanan regional dan internasional dengan menargetkan objek sipil dan fasilitas sipil.”

Dia tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai serangan nirawak tersebut.

Seminggu sebelumnya, nirawak Yaman telah menggempur jalur pipa minyak Timur-Barat Arab Saudi hingga membuat perusahaan raksasa minyak Saudi Aramco menghentikan pemompaan minyak pada pipa vital itu untuk sementara waktu. (presstv/raialyoum)

Hamas Serukan Boikot Lokakarya Yang Diprakarsai AS di Bahrain

Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menyerukan kepada negara-negara Arab agar tidak menanggapi seruan partisipasi dalam lokakarya ekonomi yang diprakarsai oleh Amerika Serikat (AS) di Manama, ibukota Bahrain,  dan dijadwal akan diselenggarakan pada 25-26 Juni mendatang.

Hamas meminta mereka berdiri bersama rakyat Palestina dengan segenap kemampuan untuk melawan dan menggagalkan prakarsa AS.

Hamas mengaku sangat prihatin atas pengumuman AS untuk mengadakan lokakarya ekonomi itu  karena merupakan satu aktivitas pertama AS untuk melicinkan Deal of the Century yang digagasnya untuk menyelesaikan berkas persoalan Palestina tanpa mengindah hak bangsa Palestina.

Salah satu faksi pejuang terkemuka Palestina ini mengingatkan adanya “tujuan-tujuan kotor” di balik gerakan-gerakan normalisasi hubungan Arab-Israel serta promosi dan implementasi prakarsa Deal of the Century, dan adopsi visi ekonomi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, karena semua itu bertujuan menuntaskan perkara Palestina tanpa mengindahkan keadilan.

Hamas mengingatkan bahwa semua itu bertentangan dengan keputusan Arab dan sikap penolakan Palestina terhadap Deal of the Century dan merepresentasi penyimpangan dari konstanta Arab dan Islam.

Hamas menegaskan pihaknya sangat mengharapkan penolakan Bahrain dan masyarakat adatnya terhadap penodaan wilayah mereka oleh kaum  Zionis pembunuh bangsa Palestina, dan menekankan penolakannya terhadap setiap langkah ekonomi, politik atau lain-lain yang bermuara pada implementasi prakarsa AS tersebut.

Sebelumnya, TV Israel Channel 13 mengumumkan bahwa  negara Zionis ini telah menerima undangan resmi dari otoritas Bahrain untuk berpartisipasi dalam lokakarya tersebut. (paltimes/alalam)

Buka Bersama Di Gaza Jadi Simbol Keteguhan Kubu Resistensi

Di tengah nuansa kesucian bulan Ramadhan, beberapa keluarga Palestina di Gaza menggelar acara buka bersama di tengah puing reruntuhan rumah-rumah mereka yang luluh lantak akibat serangan pasukan Rezim Zionis Israel dalam perang yang terjadi pada 4-5 Mei lalu.

Dalam beberapa foto yang beredar di berbagai situs internet Palestina dan dimuat pula laman berita al-Alam milik Iran, Selasa (21/5/2019), mereka terlihat duduk bersama di sekitar meja yang berbaris panjang di sisi bangunan bertingkat yang runtuh dan nyaris rata dengan tanah.

Pemandangan ini tak pelak menjadi simbol ketabahan, ketegaran, dan keteguhan bangsa dalam semangat perjuangan melawan kaum Zionis yang telah sekian dekade merampas dan menduduki tanah air mereka tanpa ada pembelaan yang semestinya dari umat Islam dan khalayak dunia.

Disebutkan bahwa acara yang terabadikan dalam foto-foto mengharukan dan menggugah perasaan  ini digelar pada hari Sabtu lalu (18/5/2019)  di sisi bangunan “Burj Qamar” (Menara Bulan) yang luluh lantak di kota Gaza.

Acara itu diinisiasi oleh sebuah lembaga swadaya masyarakat Palestina untuk menggalang solidaritas, kepedulian, dan bantuan bagi keluarga-keluarga yang rumahnya hancur terkena serangan udara pasukan Zionis Israel.

Dilaporkan pula melalui foto-foto mencengangkan itu penduduk Palestina di Gaza hendak menyampaikan pesan bahwa tekad mereka tetap membara dan tak akan pernah redup dalam berjuang mempertahankan hak dan tanah airnya, dan bahwa tekad ini tertanam kuat dalam jiwa mereka berkat keimanan mereka kepada ajaran Islam yang mewajibkan mereka berpuasa di bulan suci Ramadhan. (alalam)