Rangkuman Berita Utama Timteng Rabu 21 Juni 2023

Jakarta, ICMES. Setidaknya empat pemukim Zionis Israel tewas diserang tembakan oleh dua pemuda bersenjata Palestina di dekat permukiman ilegal di wilayah pendudukan Tepi Barat, sehari setelah pasukan Zionis melancarkan serangan mematikan di Jenin.

Kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Lebanon memuji aksi-aksi heroik para pejuang Palestina dan mengutuk agresi Israel di kamp Jenin sembari menyebutnya “aksi brutal dan biadab” yang dilakukan oleh pasukan pendudukan terhadap warga Palestina.

Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi menilai gerakan resistensi Palestina kini  lebih kuat dari sebelumnya, sementara pihak musuh terus melemah.

Berita Selengkapnya:

Empat Pemukim Zionis Tewas Diserang Pejuang Palestina di Tepi Barat

Setidaknya empat pemukim Zionis Israel tewas diserang tembakan oleh dua pemuda bersenjata Palestina di dekat permukiman ilegal di wilayah pendudukan Tepi Barat, Selasa (20/6), sehari setelah pasukan Zionis melancarkan serangan mematikan di Jenin.

Serangan pejuang Palestina itu juga melukai empat pemukim lainnya, dua di antaranya berat, dalam serangan di dekat Eli di Tepi Barat utara, menurut layanan darurat Magen David Adom dalam sebuah pernyataan.

Salah satu pria bersenjata Palestina ditembak mati di tempat kejadian dan pasukan Israel kemudian membunuh tersangka kedua di dekat Nablus setelah dia melarikan diri dengan taksi. Militer Israel mengatakan seorang warga sipil “menetralisir” seorang pria bersenjata.

Dilaporkan bahwa dua pria Palestina itu melepaskan tembakan ke pom bensin” di dekat pintu masuk pemukiman Eli antara Ramallah dan Nablus.

Militer Israel mengatakan orang-orang bersenjata itu tiba dengan mobil dan melepaskan tembakan ke sebuah restoran, dan kemudian menyasar pom bensin.  Salah satu penyerang “mencuri kendaraan yang sedang berjalan dan melarikan diri dari daerah itu.”

Warga Palestina itu diidentifikasi sebagai Mohannad Faleh Shhadeh, 26 tahun, dan Khaled Mostafa Sbah, 24 tahun.  Keduanya berasal dari desa Urif dekat Nablus.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memanggil panglima militer negara itu dan pejabat tinggi keamanan lainnya untuk membahas tanggapan atas penembakan itu.

Sekutu sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyerukan operasi militer skala besar di Tepi Barat selama berbulan-bulan sekarang. Netanyahu kemudian mengeluarkan ancaman keras.

“Kami telah membuktikan dalam beberapa bulan terakhir bahwa kami membalas dendam pada semua pembunuh, tanpa kecuali. Siapa pun yang menyakiti kita akan berakhir di kuburan atau penjara. Inilah yang akan terjadi dalam kasus ini juga,” kata pemimpin Israel itu.

Dalam Israel serangan pada Senin lalu untuk pertama kalinya dalam dua dekade pasukan Zionis menggunakan helikopter tempur Apache di Tepi Barat, dan pejuang Palestina berhasil meledakkan bom berdaya ledak besar di bawah kendaraan lapis baja Israel.

Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, menyebut penembakan padai Selasa sebagai “tanggapan atas kejahatan rezim pendudukan (Israel)” di Jenin dan di tempat lain.

Hamas kemudian mengatakan bahwa salah satu penembak adalah anggota sayap bersenjatanya.

Jihad Islam Palestina juga memuji serangan itu sembari menyebutnya tanggapan alami terhadap meningkatnya agresi Israel terhadap rakyat Palestina.

Jihad Islam menganggap penembakan itu sebagai bagian dari “hak sah warga Palestina untuk melakukan pembelaan diri”. (raialyoum/aljazeera)

Hizbullah Puji Serangan Palestina di Jenin dan Eli

Kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Lebanon memuji aksi-aksi heroik para pejuang Palestina dan mengutuk agresi Israel di kamp Jenin sembari menyebutnya “aksi brutal dan biadab” yang dilakukan oleh pasukan pendudukan terhadap warga Palestina.

Dalam sebuah pernyataannya, Selasa (20/6), Hizbullah memuji  “tanggapan heroik para pejuang resistensi di Jenin dan rekan-rekan mujahidin mereka, yang telah mengejutkan pasukan pendudukan, menampar mereka dengan menyakitkan, dan telah bentrok dengan mereka selama berjam-jam, sebelum mereka dapat menarik kendaraan mereka yang terbakar dari medan perang.” ‏

Hizbullah juga memuji “operasi kualitatif yang dilakukan oleh para pejuang perlawanan heroik di pemukiman Eli, utara Ramallah, yang menewaskan sejumlah tentara Zionis dan melukai beberapa lainnya.”

Hizbullah menekankan bahwa semua itu “menunjukkan kesiapan pejuang resistensi dan kemampuannya menyerang musuh serta mereaksi kejahatannya di tempat dan waktu yang dipilihnya.” ‏

Hizbullah menambahkan, “Konfrontasi kemarin dan hari ini mengungkapkan kewaspadaan kubu resistensi Palestin, kehadiran permanennya untuk membela rakyat Palestina dan kesuciannya, dan kemampuannya  menghadapi metode pengkhianatan Zionis serta memberikan pelajaran kepada musuh yang akan membuatnya berpikir dengan hati-hati sebelum melakukan kebodohan baru.”

Hizbullah merilis pernyataan demikian setelah empat orang Israel tewas dan empat lainnya luka-luka dalam operasi serangan di dekat pemukiman  Eli di Tepi Barat, Selasa (20/6). Serangan ini juga menggugurkan dua pelakunya yang merupakan dua pemuda pejuang Palestina.

Sehari sebelumnya, pasukan pendudukan di Jenin terkena sergapan yang direncanakan, termasuk aktivasi alat peledak dan penembakan, yang menyebabkan tujuh tentara Zionis cedera, menurut media Israel.

Sementara itu, faksi-faksi pejuang Palestina, Selasa, menegaskan bahwa aksi  heroik para pejuang Palestina di Jenin membuktikan bahwa “kubu resistensi baik-baik saja, terus meningkat dan berkembang.”

Mereka menyerukan operasi yang lebih kualitatif dan eskalasi konfrontasi dengan rezim pendudukan “di semua arena keterlibatan langsung di Tepi Barat.”

Faksi-faksi tersebut menegaskan, “Kota Suci, dengan Masjid Al-Aqsa dan monumen bersejarahnya, adalah garis merah, dan kami tidak akan membiarkan musuh Zionis memaksakan kedaulatan atasnya, meyahudikannya, atau membaginya dari segi ruang dan waktu.” (raialyoum)

Dijumpai Ismail Haniyeh, Raisi Puji Menguatnya Gerakan Resistensi Palestina

Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi menilai gerakan resistensi Palestina kini  lebih kuat dari sebelumnya, sementara pihak musuh terus melemah.

Dalam pertemuannya dengan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, dan sejumlah anggota Biro Politik  faksi pejuang Palestina ini, Selasa (20/6), Presiden Raisi menyatakan bahwa kemenangan Poros Resistensi mengungkap dan membuktikan bahwa citra yang ingin dibangun oleh Rezim Zionis Israel mengenai kehebatan daya tangkalnya tidaklah nyata.

Sayid Raisi mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas prestasi faksi-faksi pejuang Palestina dalam pertempuran terbaru dengan Israel.

Dia  menyebut prestasi itu sebagai kemenangan yang menunjukkan bahwa gerakan resistensi telah menjadi lebih tangguh dari sebelumnya, sedang pihak musuh berada dalam posisi yang lebih lemah dari sebelumnya.

Presiden Iran menganggap kekompakan faksi- faksi Palestina di bawah panji resistensi sebagai “anugerah ilahi” yang harus dipertahankan dan diperkuat.

“Poros resistensi telah dimulai hari ini untuk mengubah keseimbangan kekuatan dan keadaan yang menguntungkannya serta merugikan rezim hegemonik, tidak hanya di Palestina tetapi juga di kawasan dan bahkan di arena internasional,” ujar Raisi.

Raisi menilai bahwa visi politik, baik di dalam maupun di luar Palestina, mengenai konfrontasi yang sedang berlangsung di tanah Palestina telah mencapai keadaan yang harmonis dan bersatu.

Dia mengatakan, “Bahkan mereka yang semula mencari negosiasi dan kesepakatan dengan entitas Zionis dan pelindungnya sekarang telah menyadari secara mendalam  bahwa mundur dan negosiasi dengan entitas ini tidak ada gunanya, dan bahwa satu-satunya cara untuk menghadapinya adalah resistensi.”

Sayid Raisi juga menyebutkan, “Sekarang tak ada lagi yang percaya barang sedikit kepada entitas Zionis dan para pendukungnya. Ini juga merupakan prestasi besar Poros Resistensi. Republik Islam Iran dan Poros Resistensi sejak semula tak pernah percaya bahwa para Zionis dan para pendukungnya tak akan konsisten kepada perjanjian apapun, tapi sekarang masalah ini sudah terang bagi seluruh dunia.”

Presiden Iran kemudian menegaskan bahwa pembebasan Al-Quds merupakan isu terbesar Dunia Islam, dan bahwa normalisasi dengan Israel merupakan pengkhianatan terhadap cita-cita Palestina serta tikaman dari belakang terhadap Poros Resistensi. (alalam)