Jakarta, ICMES. Pemimpin kelompok pejuang Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah menyerukan penghentian bentrokan mematikan yang telah berkecamuk selama berhari-hari antarafaksi Palestina yang bersaing di kamp pengungsi Ein el-Hilweh, Lebanon selatan.

Sekjen Hizbullah Lebanon Sayid Hassan Nasrallah kembali mengutuk penistaan kitab suci Al-Quran yang terjadi berulang kali di Swedia, dan mengatakan bahwa pelakunya adalah agen dinas rahasia Israel, Mossad.
Seorang pemuda Palestina gugur ditembak oleh polisi Israel yang sedang tidak bertugas setelah pemuda itu diduga melepaskan tembakan di permukiman ilegal Israel dan melukai sedikitnya enam orang.
Berita Selengkapnya:
Sayid Nasrallah Serukan Penghentian Konfrontasi Berdarah di Kamp Pengungsi Palestina
Pemimpin kelompok pejuang Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah menyerukan penghentian bentrokan mematikan yang telah berkecamuk selama berhari-hari antarafaksi Palestina yang bersaing di kamp pengungsi Ein el-Hilweh, Lebanon selatan.
Sedikitnya 11 orang tewas di kamp tersebut sejak pertempuran pecah pada Sabtu lalu antara faksi utama Fatah dan kelompok Junud al-Sham.
“Pertempuran ini tidak boleh berlanjut karena dampaknya buruk bagi penghuni kamp, bagi rakyat Palestina yang tercinta, bagi selatan, bagi seluruh Lebanon,†kata Hassan Nasrallah dalam pidato yang disiarkan di televisi, Selasa (1/8).
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyatakan bahwa akibat kekerasan tersebut sekira dua ribu orang telah meninggalkan rumah mereka di kamp tersebut dan kegiatan UNRWA pun dihentikan.
Media lokal melaporkan bahwa lebih dari 40 orang, termasuk anak-anak, terluka di kamp dekat kota pelabuhan Sidon tersebut.
Mohammed Baba, seorang paramedis, mengatakan, “Sangat sulit untuk menjangkau korban luka dan sakit akibat pertempuranâ€.
Dia menambahkan, “Ada banyak rumah yang rusak dan hancur. Banyak anak-anak yang terjebak baku tembak.â€
Negosiasi antarafaksi yang bersaing sempat menghentikan kontak senjata, namun kekerasan itu terjadi lagi pada hari Selasa.
Hizbullah, yang menguasai Libanon selatan dan getol melawan Israel, menjalin hubungan baik dengan semua faksi Palestina dan mendukung perjuangan mereka melawan Israel.
Nasrallah pada hari Selasa menegaskan bahwa siapa pun yang dapat “menekan, mengatakan sepatah kata pun, melakukan kontak, berusaha” untuk menerapkan gencatan senjata maka harus melakukannya.
Kekerasan pecah ketika seorang pria bersenjata tak dikenal berusaha membunuh seorang anggota kelompok bersenjata bernama Mahmoud Khalil, tetapi malah menembak dan membunuh rekannya.
Dalam konfrontasi yang terjadi kemudian, komandan Fatah Abu Ashraf al-Armouchi , yang bertanggung jawab atas keamanan di dalam kamp, dan beberapa ajudannya, tewas.
UNRWA memperkirakan ada sekira 250.000 pengungsi Palestina tinggal di 12 kamp Palestina yang didirikan di Lebanon pasca Tragedi Nakba 1948 di mana kaum Zionis mengusir orang-orang Palestina dari tanah dan kampung halaman mereka.
Ein el-Hilweh adalah kamp pengungsi Palestina terbesar di Lebanon, dan padat penduduk, sebagaimana semua kamp lainnya.
Ein el-Hilweh menjadi tempat pertikaian sengit antarfaksi Palestina selama beberapa dekade, dan juga pernah terjadi pertempuran antara faksi-faksi itu dan tentara Lebanon.
Kamp-kamp tersebut sebagian besar terletak di luar yurisdiksi dinas keamanan Lebanon dan masalah keamanan internal diserahkan kepada faksi-faksi yang ada di dalamnya. (aljazeera)
Sekjen Hizbullah: Agen Mossad Penista Al-Quran di Swedia Hina Dua Miliar Umat Islam
Sekjen Hizbullah Lebanon Sayid Hassan Nasrallah kembali mengutuk penistaan kitab suci Al-Quran yang terjadi berulang kali di Swedia, dan mengatakan bahwa pelakunya adalah agen dinas rahasia Israel, Mossad.
“Ada mata-mata Mossad yang menodai kesucian Islam di bawah perlindungan polisi Swedia, dengan cara yang menghina dan menantang dua miliar Muslim di dunia,” ungkapnya dalam pidato yang disiarkan televisi dalam acara Asyura di kota Nabatiyeh, Lebanon selatan, Selasa (1/8), sembari menyayangkan lemahnya negara-negara Muslim dalam membela Al-Quran.
Dia menilai tak perlu lagi bagi pemuda Muslim menunggu pemerintah dan organisasi mengambil tindakan.
“Mereka harus memikul tanggung jawab mereka dan menghukum lebih berat orang yang menistakan Al-Quran,†tegasnya.
Pemimpin Hizbullah juga menyebut pemerintah Swedia telah bersikap “munafik†karena telah mengizinkan aksi penistaan Al-Quran tapi di saat yang juga mencela aksi itu.
Pada hari Senin, dua pria asal Irak, Salwan Momika dan Salwan Najem, membakar Al-Quran di luar gedung parlemen Swedia di ibu kota Stockholm setelah polisi memberikan izin untuk aksi itu.
Momika telah dua melakukan tindakan yang sama sebelumnya dalam 40 hari terakhir, satu di luar masjid utama Stockholm dan yang lain di luar Kedutaan Besar Irak.
Aksi itu mengeruhkan hubungan diplomatik Swedia dengan berbagai negara Muslim, yang mengutuk aksi bejat tersebut.
Dalam peristiwa lain di di Denmark , pengunjuk rasa anti-Muslim membakar Al-Quran di luar kedutaan Arab Saudi di Kopenhagen, Senin.
Semua aksi itu tak pelak memicu kemarahan umat Islam di seluruh dunia sehingga beberapa negara telah memanggil atau mengusir duta besar Swedia dan Denmark.
Negara-negara Nordik menyesalkan penodaan Al-Quran, namun juga mengaku bahwa mereka tidak dapat mencegahnya di bawah undang-undang konstitusional yang melindungi kebebasan berbicara. (presstv)
Polisi Israel Tembak Mati Satu Pemuda Palestina Penyerang Permukiman Zionis
Seorang pemuda Palestina gugur ditembak oleh polisi Israel yang sedang tidak bertugas setelah pemuda itu diduga melepaskan tembakan di permukiman ilegal Israel dan melukai sedikitnya enam orang, Selasa (1/8).
Penembakan terjadi di luar pusat perbelanjaan di pemukiman Israel Maale Adumim yang luas di wilayah pendudukan Tepi Barat.
Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi pemuda Palestina itu bernama Mohannad al-Mazraa, 20 tahun, dari Azariya, kota terdekat di Tepi Barat.
Polisi Israel melaporkan bahwa pria bersenjata itu telah melepaskan tembakan ke segala arah, melukai beberapa orang, sebelum dia ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel.
Hamas, faksi yang memerintah Jalur Gaza sejak 2007, memuji serangan itu sebagai “heroik”, namun tidak mengklaim bertanggung jawab.
Menteri keamanan nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, tiba di lokasi tak lama setelah penembakan.
Sebelumnya pada hari Selasa, Ben-Gvir memimpin serangan di kompleks Masjid al-Aqsa di Al-Quds (Yerusalem) Timur bersama dengan puluhan pemukim Israel lainnya.
Konfrontasi antara Israel dan Palestina di Tepi Barat meningkat awal tahun lalu ketika Israel melancarkan serangan hampir setiap malam ke wilayah Palestina di Tepi Barat. Serangan Palestina terhadap Israel juga semakin intensif.
Lebih dari 200 warga Palestina gugur pada tahun ini di wilayah pendudukan Palestina dan Gaza, sementara di pihak Israel terdapat sedikitnya 26 orang tewas akibat serangan Palestina terhadap Israel dalam kurun waktu tersebut. (aljazeera)