Rangkuman Berita Utama Timteng Rabu 17 Mei 2023

Jakarta, ICMES. Seorang komandan senior Angkatan Bersenjata Iran mengatakan negara ini akan meningkatkan kerjasama dengan sekutunya, termasuk Rusia, untuk melawan ancaman yang ditimbulkan terhadap keamanan regional oleh kubu  arogan global.

Media Israel, Selasa (16/5), melaporkan bahwa ada “ketegangan tambahan” antara Rezim Zionis Israel dan Rusia akibat kerapatan hubungan antara Rusia dan Iran.

Liga Arab menyambut baik pemulihan keanggotaan Suriah di organisasi beranggotakan 22  negara itu, dan menyebut kehadiran Suriah dalam pertemuan yang sedang berlangsung di Jeddah, Arab Saudi, sebagai perkembangan yang mengantarkan dunia Arab kepada era baru.

Berita Selengkapnya:

Iran dan Rusia Bersatu Melawan Dominasi Barat

Seorang komandan senior Angkatan Bersenjata Iran mengatakan negara ini akan meningkatkan kerjasama dengan sekutunya, termasuk Rusia, untuk melawan ancaman yang ditimbulkan terhadap keamanan regional oleh kubu  arogan global.

Dalam pertemuan dengan Panglima Angkatan Laut Rusia Laksamana Nikolai Yevmenov di Teheran, Senin (15/5), Wakil Panglima Angkatan Bersenjata Iran untuk Koordinasi, Laksamana Muda Habibollah Sayyari,  menekankan kewaspadaan untuk mencegah dominasi arogansi global.

“Kami tidak ingin mendominasi dan menyerang negara mana pun, tetapi kami menentang segala ancaman dan dominasi kubu arogan. Dalam kaitan ini, kami akan memperkuat kerjasama dan sinergi dengan negara-negara sahabat dan sekutu, termasuk Rusia,” kata Sayyari.

“Kita tentu harus kuat demi memastikan keamanan dan perdamaian di kawasan.  Selain itu, kita harus memiliki persatuan dan sinergi, dan menggunakan pengalaman satu sama lain sedemikian rupa sehingga  mengarah pada pencegahan yang efektif,” sambungnya.

Dia juga menyampaikan kesiapan Angkatan Bersenjata Iran untuk melaksanakan proyek kerjasama kolektif dengan Rusia di bidang saling kunjung, meningkatkan kualitas kompetisi militer, melaksanakan patroli dan latihan maritim, memastikan keamanan ekonomi, mengambil langkah kontra-terorisme, melakukan operasi maritim dan pelatihan pencarian dan penyelamatan, dan membantu kapal yang rusak.

Habibollah Sayyari memuji kemampuan Angkatan Laut Iran, dan mengatakan bahwa pasukan ini memiliki sumber daya manusia yang loyal, wawasan yang luas, dan peralatan permukaan dan bawah permukaan yang canggih.

Menurutnya, kapal-kapal Angkatan Laut Iran telah melakukan pelayaran ke pelabuhan-pelabuhan penting, termasuk Pelabuhan St. Petersburg, dan mengelilingi dunia.

“Menyusul Revolusi Islam, Republik Islam Iran menempatkan penggunaan laut yang tepat dalam agendanya. Setelah serangan perompak di Teluk Aden, Angkatan Laut ini mengembangkan kehadirannya yang kuat di perairan internasional, dan bahkan membantu banyak negara.”

Di pihak lain, Laksamana Nikolai Yevmenov juga menekankan peningkatan kerjasama antara angkatan laut kedua negara. Angkatan laut Iran dan Rusia memiliki hubungan dekat dan telah melakukan beberapa latihan bersama. (presstv)

Hubungan Israel dengan Rusia Memburuk karena Kedekatan Moskow dengan Teheran

Media Israel, Selasa (16/5), melaporkan bahwa ada “ketegangan tambahan” antara Rezim Zionis Israel dan Rusia akibat kerapatan hubungan antara Rusia dan Iran.

Nir Dvori, komentator urusan militer di  Saluran 12  Israel, mengatakan bahwa ketegangan ini mungkin merupakan hasil dari “pemanasan” dan hal-hal yang dilakukan Israel untuk Ukraina dalam periode terakhir, dan bahwa “dalam kedua kasus, hubungan antara Israel dan Moskow tidak lagi seperti dulu.”

Dvori menyebutkan adanya “kekhawatiran” Israel tentang “upaya Rusia  mentransfer teknologi nuklir ke Iran,” dan adanya “upaya dengan segala cara untuk mengekang langkah ini, karena ini juga dapat mempengaruhi sains dan teknologi di masa mendatang  dari aspek nuklir militer Iran.”

“Sekarang, ada kemerosotan dan ketegangan, dan mari kita lihat bagaimana hal ini akan berkembang di masa mendatang,” ujarnya.

Sebelumnya,  media Israel mengungkapkan bahwa di bawah tekanan AS, Israel bersedia membiayai pasokan bahan-bahan strategis ke Ukraina.

Pada awal Februari, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa kementeriannya sedang “mempelajari kemungkinan memasok Ukraina dengan sistem anti-rudal Iron Dome.”

Pada Januari lalu, utusan Israel untuk Jerman, Ron Prosor, menegaskan bahwa “Israel membantu Ukraina, tetapi di belakang layar, dan lebih dari apa yang diumumkan.”

The New York Times sebelumnya melaporkan bahwa Israel telah bersedia memberi Ukraina peluru artileri AS yang disimpan di Israel, meskipun ada peringatan dan ancaman akan adanya reaksi dari Rusia.

Pada Oktober lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara tentang “tren positif dalam hubungan negaranya dengan Israel,” dan menyebutkan bahwa “badan intelijen antara kedua pihak telah memulai kerjasama.” (raialyoum)

Liga Arab: Kehadiran Suriah Jelang KTT Jeddah Jadi Fase Baru Dunia Arab

Liga Arab menyambut baik pemulihan keanggotaan Suriah di organisasi beranggotakan 22  negara itu, dan menyebut kehadiran Suriah dalam pertemuan yang sedang berlangsung di Jeddah, Arab Saudi, sebagai perkembangan yang mengantarkan dunia Arab kepada era baru.

Asisten Sekjen Liga Arab, Hossam Zaki, menyatakan demikian menjelang hari kedua pertemuan Dewan Ekonomi dan Sosial Arab yang dihadiri oleh perwakilan negara anggota dan pejabat senior di Jeddah pada hari Selasa (16/5).

“Saya memberikan pidato hari ini atas nama Sekjen Liga Arab, di mana kami menyambut baik kehadiran Suriah, yang membuka jalan bagi fase baru situasi Arab dan menguntungkan semua masyarakat,” kata Zaki.

“Kami tertarik, melalui pertemuan ini, untuk memastikan bahwa topik yang dibahas menarik bagi warga Arab dan realitas mereka. Kami belum mencapai integrasi ekonomi pada level tertinggi, tetapi ada langkah-langkah bagus yang telah kami ambil untuk mencapai integrasi ini,” lanjutnya.

Pertemuan persiapan kedua KTT Arab, yang dijadwalkan diadakan di Jeddah pada 19 Mei, dimulai pada Selasa dengan partisipasi delegasi Suriah yang diketuai oleh Wakil Menteri Luar Negeri Ayman Sousan.

Pertemuan Dewan Ekonomi dan Sosial Arab membahas mekanisme peningkatan aksi bersama Arab untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, dan masalah sosial dan ekonomi lainnya yang menjadi perhatian negara-negara Arab.

“Kami kembali menyambut kehadiran delegasi Suriah pada pertemuan ini,” kata Hamid Chabeira, Duta Besar Aljazair di Kairo dan perwakilan tetap di Liga Arab, dalam sebuah pidato.

Dia juga menekankan perlunya persatuan dan solidaritas di antara negara-negara Arab.

Wakil Menteri Luar Negeri Saudi untuk Urusan Internasional, Abdul Rahman al-Rasi, juga menyambut baik kehadiran delegasi Suriah dalam pertemuan tersebut, dan berharap mereka berhasil.

“Arab Saudi mengulurkan tangannya kepada saudara-saudara karena keyakinannya akan pentingnya tindakan bersama Arab. Kami akan terus bekerja untuk menindaklanjuti masalah ini dan melanjutkan proses Liga Arab,” tuturnya.

Perwakilan pemerintah negara-negara Arab di Kairo pada 7 Mei memberikan suara untuk mengembalikan Suriah ke Liga Arab setelah keanggotaannya dibekukan selama 12 tahun. Semua 13 dari 22 negara anggota yang menghadiri sesi itu mendukung keputusan tersebut.  

Liga Arab telah membekukan keanggotaan Suriah, salah satu anggota pendirinya, pada November 2011, ketika negara ini mulai dilanda pemberontakan dan terorisme yang didukung berbagai negara asing.  Suriah mengecam pembekuan itu dan menyebutnya “ilegal dan pelanggaran terhadap piagam organisasi.”

Pada Maret lalu, Riyadh dan Damaskus  bersepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik dan membuka kembali kedutaan setelah lebih dari satu dekade, dan mendorong negara-negara Arab lainnya  untuk menjalin kembali hubungan dengan Suriah. (presstv)