Jakarta, ICMES. Organisasi Pelabuhan dan Maritim Iran (PMO), Selasa (14/6), mengumumkan bahwa Yunani mengembalikan kargo minyak Iran yang semula disita oleh Yunani atas perintah AS.

PMO menjelaskan bahwa pengadilan Yunani mengeluarkan putusan untuk mengembalikan
Seorang perwira tinggi militer dan pejabat Iran menegaskan bahwa balasan negara ini akan telak dan langsung menyasar wilayah Israel jika negara imitasi Zionis ini menyerang Iran.
Tentara Suriah memperkuat posisinya bersamaan dengan pengerahan militer Turki ke daerah-daerah di provinsi Aleppo dan Al-Hasakah, Suriah.
Seorang pejabat senior Yaman menyatakan bahwa pasukan Yaman akan melancarkan serangan balasan terhadap instalasi minyak di wilayah Arab Saudi jika koalisi yang dipimpin Riyadh terus menyelundupkan minyak mentah dan gas alam Yaman ke luar negeri.
Berita Selengkapnya:
Yunani Kembalikan Kargo Minyak Iran yang Disita
Organisasi Pelabuhan dan Maritim Iran (PMO), Selasa (14/6), mengumumkan bahwa Yunani mengembalikan kargo minyak Iran yang semula disita oleh Yunani atas perintah AS.
PMO menjelaskan bahwa pengadilan Yunani mengeluarkan putusan untuk mengembalikan muatan itu kepada pemiliknya dan sekarang otoritas Yunani mematuhi putusan tersebut.
AS berusaha menyita kargo minyak Iran di sebuah kapal tanker berbendera Iran di lepas pantai Yunani, namun pengadilan Yunani telah membatalkan putusan pengadilan sebelumnya dan sekarang pengadilan telah memerintahkan pemerintah Yunani untuk mengembalikan kargo itu ke pemiliknya.
Pembebasan kargo itu merupakan hasil dari upaya berbagai pihak terkait di Iran.
Pekan lalu, Kedutaan Besar Iran untuk Yunani mengumumkan bahwa seluruh kargo minyak yang sebelumnya telah disita oleh Yunani atas perintah AS akan dikembalikan ke Iran setelah pengadilan banding di Yunani membatalkan putusan pengadilan sebelumnya.
“Dengan rahmat Allah, seluruh pengiriman minyak akan dikembalikan (ke Iran),” cuit Kedutaan Besar Iran, sembari menyebutkan bahwa masalah itu akan tetap menjadi agenda “konsultasi intensif” antara Iran dan Yunani untuk “memastikan implementasi penuh keputusan itu”, dan bahwa pengindahan hak-hak bangsa Iran merupakan garis merah.
Pada 27 Mei 2022, AL IRGC mencegat dan menyita dua kapal tanker Yunani di Teluk Persia, sebagai balasan atas penyitaan otoritas Yunani terhadap sebuah kapal tanker minyak Iran di perairan teritorial Yunani. Otoritas Yunani membongkar muatan tanker itu dan memindahkannya ke sebuah kapal berbendera Liberia yang akan mengangkutnya ke AS sebagai bentuk penerapan hukum AS secara sepihak.
Iran mengancam Yunani dengan tindakan hukum sebagai balasan atas apa yang dianggapnya sebagai operasi perompakan oleh Yunani itu. Hanya selang satu hari setelah “perompakan†itu, Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menyita dua kapal Yunani di perairan Teluk Persia berdasarkan putusan pengadilan.
Iran menjelaskan bahwa penyitaan kedua kapal itu dilakukan karena dua alasan. Pertama, pelanggaran hukum dan keengganan keduanya mematuhi instruksi dan undang-undang navigasi maritim. Kedua, sebagai tanggapan atas tindakan Yunani menyita kapal Iran di dekat pantai Pulau Evia di selatan Yunani. (fna)
Iran Pastikan Balasan akan langsung Menerjang Israel, Bukan lagi di Negara Ketiga
Seorang perwira tinggi militer dan pejabat Iran menegaskan bahwa balasan negara ini akan telak dan langsung menyasar wilayah Israel jika negara imitasi Zionis ini menyerang Iran.
Wakil Komandan Pertahanan Udara Iran Brigjen Alireza Elhami, mengatakan, “Sedikit saja serangan musuh akan mendapat tamparan kuat dari pasukan kami, yang memantau semua pergerakan musuh di luar perbatasan teritorial Iran.â€
Di hadapan para komandan militer, Selasa (14/6), dia juga menyebutkan peran dan pengaruh keunggulan pasukan pertahanan udara Iran di tingkat internasional.
“Angkatan Udara Iran sekarang adalah bagian dari pilar pertahanan nasional di depan asing,†imbuhnya.
Aksi saling mengancam antara Israel dan Iran meningkat dalam beberapa pekan terakhir setelah terjadi serangan teror yang menewaskan Kol. Hassan Sayyad Khodayi, perwira Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) di Teheran pada 22 Mei. Teheran menuduh Tel Aviv berada di balik serangan itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh Senin lalu menegaskan bahwa balasan Iran akan langsung menyasar wilayah Israel, dan bukan lagi di negara ketiga.
Sementara itu, Komandan Pertahanan Udara Brigjen Alireza Sabahifard memastikan bahwa radar dan sistem pertahanan udara negara ini terus-menerus memantau pergerakan musuh di kawasan sekitarnya, khususnya Teluk Persia.
“Pertahanan Udara Khondab adalah salah satu pangkalan penting dan strategis dalam jaringan pertahanan udara terpadu negara,†katanya.
Dia menekankan bahwa sistem radar, rudal dan UAV memiliki kendali penuh atas semua bagian negara, khususnya di Teluk Persia, dan memantau semua gerakan musuh untuk mengambil tindakan tegas jika dirasa perlu.
Di hari yang sama, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengusulkan pembentukan front militer regional yang dipimpin Amerika Serikat dan menampilkan Tel Aviv dan sekutu Arabnya, untuk melawan Iran.
Menyinggung adanya kerjasama militer Israel dengan beberapa negara Arab Teluk Persia serta Mesir dan Yordania, dia mengatakan ada upaya untuk memperluas kerjasama ini.
“Yang dibutuhkan bukan hanya kerjasama, melainkan juga pembangunan kekuatan regional, dengan kepemimpinan Amerika, yang akan memperkuat semua pihak yang terlibat,†ujarnya.
Dia juga menyebutkan bahwa Israel “bekerja terus-menerus” untuk memungkinkan pembentukan aliansi demikian. (railayoum/fna)
Tentara Suriah Perkuat Posisinya di Depan Pengerahan Militer Turki
Tentara Suriah memperkuat posisinya bersamaan dengan pengerahan militer Turki ke daerah-daerah di provinsi Aleppo dan Al-Hasakah, Suriah.
Mengutip pernyataan sumber lapangan Suriah, Selasa (14/6), Sputnik melaporkan bahwa tentara Suriah memperkuat posisi dan pasukannya bersamaan dengan pengerahan pasukan Turki di kota Azaz di utara provinsi Aleppo.
Sumber itu mengatakan, “Pasukan Turki mendatangkan kendaraan-kendaraan yang mengangkut tank serta mengerahkan konvoi mobil pengangkut pasukan ke kota Azaz, selain truk pikap yang dilengkapi dengan senapan mesin berat.”
Dia menambahkan, “Pasukan pendudukan Turki menggabungkan ke barisannya kawanan bersenjata dari kota Afrin di utara Aleppo dan sejumlah daerah sekitarnya, mengikuti Brigade Badai Utara. Jumlah kawanan itu diperkirakan lebih dari 2500 orang. Pengerahan pasukan ke Azaz ini bukanlah yang pertama kalinya dilakukan Turki.â€
Sumber itu menyebutkan bahwa tentara Suriah lantas “memperkuat posisi, pasukan dan kubu pertahanannya di kawasan tersebut, dan jika terjadi serangan maka mereka akan menghadapinya.†(alalam)
Pasukan Sanaa Ancam Gempur Fasilitas Minyak Saudi
Seorang pejabat senior Yaman menyatakan bahwa pasukan Yaman (kubu Sanaa/Ansarullah) akan melancarkan serangan balasan terhadap instalasi minyak di wilayah Arab Saudi jika koalisi yang dipimpin Riyadh terus menyelundupkan minyak mentah dan gas alam Yaman ke luar negeri.
Mohammad Tahir Anam, seorang penasihat Dewan Politik Tertinggi Yaman, Selasa (14/6) memperingatkan bahwa otoritas Yaman tidak akan mengizinkan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk lebih jauh melanggar perpanjangan gencatan senjata yang ditengahi PBB serta menjarah minyak dan gas Yaman.
Pejabat Yaman itu melaporkan terjadinya peningkatan tajam dalam pencurian minyak dan gas Yaman, selain penyitaan kapal Yaman di lepas pantai provinsi Shabwah.
“Kami akan menyerang perusahaan dan kapal Saudi, serta kilang minyak dan gas mereka,†kata Anam.
Secara terpisah, Mohammed Muftah, penasihat lain untuk Dewan Politik Tertinggi Yaman, menyatakan bahwa kapal tanker yang menjarah minyak mentah dan gas alam Yaman akan menjadi sasaran.
Ancaman itu mengemuka beberapa hari setelah kapal tanker Apolytares, yang membawa lebih dari dua juta barel minyak curian Yaman senilai lebih dari $270 juta, meninggalkan pelabuhan al-Shahar di provinsi Hadhramaut Yaman dalam perjalanan menuju Pelabuhan Sriracha di Thailand. (presstv)