Rangkuman Berita Utama Timteng Rabu 15 April 2020

corona di palestinaJakarta, ICMES. Bangsa Palestina meminta kerjasama dengan Israel dalam penanggulanan epidemi Covid-19  namun malah mendapat serangan, pembunuhan, dan penghancuran dari rezim Zionis penjajah Palestina tersebut.

Militer Iran menegaskan bahwa merebaknya wabah Covid-19  tidak meninggalkan dampak negatif pada kekuatan tempur pasukannya, dan peralatan militer baru akan diluncurkan pada momen peringatan Hari Angkatan Bersenjata Iran.

Kementerian Kesehatan Iran mengumumkan bahwa sebanyak 98 pasien meninggal dunia akibat infeksi virus corona novel (Covid-19) di negara ini dalam satu hari terakhir setelah dalam sebulan jumlahnya mencapai lebih dari 100 per hari.

Turki dilaporkan telah mengirim konvoi militer baru ke provinsi Idlib di barat laut Suriah meskipun belakangan ini sudah ada kesepakatan gencatan senjata yang diteken oleh Ankara dan Moskow untuk menghentikan eskalasi kekerasan di sana.

Berita selengkapnya:

Minta Bantuan Melawan Covid-19, Palestina Malah Diserang Israel

Bangsa Palestina meminta kerjasama dengan Israel dalam penanggulanan epidemi Covid-19  namun malah mendapat serangan, pembunuhan, dan penghancuran dari rezim Zionis penjajah Palestina tersebut.

Hal itu diungkap oleh Sekjen Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Saeb Erekat dalam pernyataan di televisi Palestina Selasa (14/4/2020), seperti dilansir kantor berita Palestina Wafa.

“Menanggapi permintaan kami, Israel melakukan 187 serangan dalam beberapa hari terakhir, menewaskan tiga warga Palestina, dan melukai 47 lainnya di wilayah pendudukan Tepi Barat,” ujar Erekat.

Dia menambahkan bahwa Rezim Zionis juga menghancurkan 53 bangunan dan menangkap 188 orang Palestina.

Menurut Erekat, Israel menghalangi warga Palestina di al-Quds (Yerussalem) Timur dari layanan kesehatan yang diperlukan dalam penanggulangan Covid-19,  menyita bahan makanan, dan enggan mendisfektasi tempat-tempat umum.

Kementerian Kesehatan Palestina, Selasa, menyatakan sebanyak 308 orang terinfeksi Covid-19, dan dua lainnya meninggal di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Di hari yang sama Israel menyatakan virus mematikan ini telah menginfeksi 11.868 orang dan membunuh 117 lainnya.

Jalur Gaza yang dikenai blokade darat, udara, dan laut oleh Israel sejak 2007 kini menghadapi situasi kesehatan yang mengkhawatirkan. Laboratorium medis pusat di sana pada awal bulan ini mengaku kehabisan persediaan yang diperlukan untuk melakukan tes Covid-19.

Kondisi ini dipastikan akan menunda prosedur yang diperlukan untuk mengakhiri isolasi ratusan orang yang dikarantina dan telah memberikan sampel untuk pengujian.

Berbagai kelompok dan organisasi peduli HAM sejauh ini telah meminta kepada masyarakat dan lembaga-lembaga dunia  agar  mendesak Tel Aviv  mencabut blokade tersebut. Kementerian Kesehatan di Gaza sendiri juga telah merilis seruan darurat kepada dunia.

Mayoritas penduduk di Gaza tinggal di kamp-kamp pengungsi berpenduduk padat sehingga tidak menyulitkan penerapan social distancing, dan wabah Covid-19 dapat beroptensi merajela di wilayah yang ditempai oleh hampir 2 juta penduduk itu jika langkah-langkah keamanan yang diperlukan tidak segera diambil. (presstv)

Jumlah Kematian Akibat Covid-19 di Iran Turun ke Bawah 100/Hari Dalam 1 Bulan

Kementerian Kesehatan Iran mengumumkan bahwa sebanyak 98 pasien meninggal dunia akibat infeksi virus corona novel (Covid-19) di negara ini dalam satu hari terakhir setelah dalam sebulan jumlahnya mencapai lebih dari 100 perhari.

“1.574 tambahan pasien yang terinfeksi virus Covid-19 telah diidentifikasi di negara ini sejak kemarin berdasarkan kriteria diagnosis yang terkonfirmasi,” ungkap Jahanpour, Selasa (14/4/2020).

Dia menjelaskan bahwa jumlah total pasien wabah ini di Iran meningkat menjadi 74.877, 4.683 orang di antaranya meninggal dunia, termasuk 98 orang dalam 24 jam terakhir.

Jahanpour juga mengatakan bahwa 48.129 pasien telah sembuh dan dipulangkan dari rumah sakit, serta terjadi percepatan dalam kesembuhan pasien.

Dia mencatat bahwa sejauh ini sebanyak 287.359 tes diagnosis Covid-19  telah dilakukan di Iran, dan sebanyak 3.691 pasien berada dalam kondisi kritis.

Menteri Kesehatan Iran Saeed Namaki menekankan langkah-langkah efektif pengendalian epidemi Covid-19, dan berharap wabah ini akan terkendali di Iran pada akhir Mei.

Pandemi Covid-19  melanda hampir semua negara di dunia, dan sejauh ini secara global telah merenggut nyawa lebih dari 119.700 orang  serta menginfeksi lebih dari 1,92 juta lainnya. (fna)

Militer Iran Mengaku Tak Terpengaruh Wabah Covid-19

Komandan Angkatan Darat Iran Brigjen Kiomars Heidari menegaskan bahwa merebaknya wabah Covid-19  tidak meninggalkan dampak negatif pada kekuatan tempur pasukannya, dan peralatan militer baru akan diluncurkan pada momen peringatan Hari Angkatan Bersenjata Iran yang jatuh pada 17 April.

“Kami telah mengambil langkah-langkah tertentu agar bantuan kami kepada masyarakat (selama wabah Covid-19  masih berlangsung) tidak meninggalkan dampak terhadap kekuatan tempur kami, karena kami telah membentuk unit-unit khusus untuk kondisi demikian, termasuk unit perang modern,” ungkap Heidari dalam konferensi pers, Selasa (14/4/2020).

Dia juga mengatakan bahwa parade Hari Angkatan Bersenjata telah dibatalkan di seluruh Iran akibat wabah tersebut, namun Angkatan Darat akan mengungkap peralatan baru, termasuk alat untuk mendiagnosis dan menghadapi Covid-19  , dan peralatan militer antara lain kendaraan Kian-500, Kian-600 dan Kian -700 dan rudal anti-baja.

Angkatan Bersenjata Iran telah secara aktif terlibat dalam perang melawan pandemi Covid-19 di seluruh wilayah negeri mullah ini.

Brigjen Kiomars Heidari bulan lalu mengumumkan bahwa badan militer akan menggunakan tiga jenis kendaraan rakitan untuk mendisinfeksi dan membersihkan tempat-tempat umum di kota-kota besar di seluruh negeri untuk lebih berkontribusi pada kampanye nasional melawan wabah yang melanda hampir seluruh negara dunia ini.

Dia mengatakan bahwa tiga jenis kendaraan domestik baru itu telah didesain dan diproduksi serta akan digunakan untuk mendisinfeksi tempat-tempat umum.

Hingga Selasa kemarin, jumlah total pasien Covid-19 di Iran 73.303 orang, termasuk  4.585 pasien yang meninggal, dan 45,983 pasien yang sembuh.

Pandemi Covid-19  melanda hampir semua negara di dunia, dan sejauh ini secara global telah merenggut nyawa lebih dari 119.700 orang  serta menginfeksi lebih dari 1,92 juta lainnya. (fna)

Turki Dilaporkan Mengirim Konvoi Militer Baru ke Idlib

Turki dilaporkan telah mengirim konvoi militer baru ke provinsi Idlib di barat laut Suriah meskipun belakangan ini sudah ada kesepakatan gencatan senjata yang diteken oleh Ankara dan Moskow untuk menghentikan eskalasi kekerasan di sana.

Lembaga pemantau perang Suriah bernama Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berpusat di Inggris mengutip pernyataan para aktivis anonim, Selasa (14/4/2020), bahwa konvoi militer Turki yang terdiri atas sekitar 35 kendaraan militer telah memasuki wilayah Suriah melalui perbatasan Kafr Lusin menuju ke posisi-posisi pasukanTurki.

SOHR menambahkan bahwa jumlah unit militer Turki yang telah memasuki zona de-eskalasi Idlib sejak gencatan senjata mulai berlaku di daerah itu pada bulan lalu meningkat secara dramatis menjadi lebih dari 5.950 personil.

Disebutkan pula jumlah tentara Turki yang dikerahkan ke Suriah barat laut sejak 2 Februari lalu mencapai lebih dari 10.300.

Informasi ini tak dapat diverifikasi secara independen, dan tidak ada konfirmasi langsung dari Damaskus maupun Ankara. (presstv)