Rangkuman Berita Utama Timteng Rabu 13 Maret 2024

Jakarta, ICMES. Angkatan Laut Yaman menyerang satu lagi kapal kontainer di Laut Merah dengan rudal, yang dipastikan tepat menghantam kapal tersebut secara langsung.

Kelompok pejuang resistensi Islam Hizbullah yang berbasis Lebanon telah melesatkan roket dalam jumlah besar ke bagian utara wilayah Palestina pendudukan, menyusul serangan udara Israel ke wilayah strategis di Lebanon.

Kementerian Kesehatan Hamas mengumumkan pada hari Selasa (12/3) bahwa sedikitnya 31.184 orang, yang  sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, telah gugur di Jalur Gaza

Berita selengkapnya:

Pasukan Yaman Serang Satu lagi Kapal AS di Laut Merah

Angkatan Laut Yaman menyerang satu lagi kapal kontainer di Laut Merah dengan rudal, yang dipastikan tepat menghantam kapal tersebut secara langsung.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigjen Yahya Saree pada hari Selasa (12/3) mengumumkan  bahwa operasi itu dilancarkan terhadap “kapal milik AS” demi membela rakyat tertindas Palestina di Gaza sekaligus sebagai balasan atas serangan udara AS dan Inggris di Yaman.

Sebelumnya, Komando Pusat AS  menyatakan bahwa pasukan Yaman telah melesatkan dua rudal balistik anti-kapal ke kapal kontainer bernama Pinokio dan berbendera Liberia di Laut Merah.

Saree bersumpah  bahwa pasukan Yaman akan meningkatkan operasinya terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah dan Selat Bab el-Mandeb selama bulan suci Ramadhan sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Palestina yang tertindas di Jalur Gaza.

Dia menegaskan bahwa Angkatan Bersenjata Yaman akan terus mencegah kapal-kapal yang memiliki hubungan komersial dengan Israel atau menuju pelabuhan di wilayah pendudukan untuk berlayar di Laut Merah dan Laut Arab, sampai kebrutalan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza berakhir  dan pengepungan habis-habisan dicabut.

Bangsa Arab Yaman telah menyatakan dukungan terbuka kepada perjuangan bangsa Arab Palestina melawan pendudukan Israel sejak rezim Zionis ini melancarkan perang besar di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah Hamas dan faksi-faksi pejuang Gaza lainnya melancarkan serangan fajar bersandi Badai Al-Aqsa.

Angkatan Bersenjata Yaman memastikan tidak akan menghentikan serangan balasan.

Serangan maritim tersebut telah memaksa beberapa perusahaan pelayaran dan minyak terbesar di dunia untuk menunda transit melalui salah satu rute perdagangan maritim terpenting di dunia.

Kapal-kapal tanker menambah ribuan mil rute pelayaran internasional dengan berlayar mengelilingi Benua Afrika dibandingkan melalui Terusan Suez.

Sementara itu, seorang anggota senior Dewan Tinggi Politik Yaman Mohammad Ali al-Houthi mendesak pemerintah Arab untuk mengirim senjata dan amunisi ke Gaza .

“Pemerintah Arab harus mengambil kesempatan yang menguntungkan ini, dan mengirimkan persenjataan ke Gaza untuk penduduk Palestina yang tidak bersenjata di wilayah pesisir. Ini adalah kewajiban moral dalam menghadapi genosida yang dilakukan musuh, Zionis, di wilayah tersebut,” ungkapnya.

Dia beralasan; “Tidak ada hukum atau mekanisme (internasional) yang berhasil menghentikan pembantaian di Gaza. Genosida Israel akan berhenti setelah warga Gaza dipersenjatai.” (raialyoum/presstv)

Balas Serangan Israel ke Lembah Bekaa, Hizbullah Lesatkan 100 Roket

 Kelompok pejuang resistensi Islam Hizbullah yang berbasis Lebanon telah melesatkan roket dalam jumlah besar ke bagian utara wilayah Palestina pendudukan, menyusul serangan udara Israel ke wilayah strategis di Lebanon.

Dalam sebuah pernyataan, Selasa (12/3), Hizbullah mengumumkan para pejuangnya menyerang “pusat komando udara dan rudal Israel di barak Keila” dengan lebih dari 100 roket, bersamaan dengan serangan ke “pangkalan rudal dan artileri di Yoav” dan pusat artileri di dekatnya.

Serangan balasan tersebut dinyatakan demi “ mendukung keteguhan bangsa Palestina di Jalur Gaza” dan “sebagai tanggapan atas serangan Israel terhadap masyarakat, desa dan kota kami, termasuk yang terbaru di sekitar kota  Baalbek” yang menggugurkan satu orang dan melukai beberapa lainnya.

Militer Israel membenarkan bahwa sekitar 100 roket ditembakkan dalam dua serangan berbeda pada Selasa pagi, dan menyatakan bahwa beberapa di antaranya berhasil dicegat.

Roket-roket tersebut menyasar wilayah Galilea Atas dan wilayah pendudukan Dataran Tinggi Golan, kata militer Israel, sembari menyebutkan tidak ada laporan mengenai kerusakan atau korban jiwa.

Serangan itu memicu sirene roket di Snir, Ghajar dan She’ar Yashuv di Galilea utara serta Ein Qiniyye di Dataran Tinggi Golan.

Hal ini terjadi setelah serangan udara Israel pada Senin malam ke wilayah Lembah Bekaa di Lebanon.

Militer Israel merilis rekaman serangan udara semalam terhadap dua sasaran di wilayah Lembah Bekaa, dan mengatakan bahwa mereka telah menyerang dua lokasi yang digunakan Hizbullah untuk meluncurkan drone ke wilayah pendudukan Israel.

Sementara itu, militer Israel mengaku telah menyerang sumber peluncuran dari Lebanon sebagai respon  atas serangan tersebut.

Hizbullah dan Israel terlibat pertempuran sejak awal Oktober, tak lama setelah Israel mengobarkan perang di Jalur Gaza.

Hizbullah juga mengumumkan bahwa pemimpinnya, Sayid Hassan Nasrallah, menerima kunjungan delegasi   Hamas, yang dipimpin oleh wakil ketuanya di Gaza, Khalil al-Hayya.

 “Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah menerima delegasi Hamas yang dipimpin oleh Khalil al-Hayya, wakil kepala gerakan Hamas di Jalur Gaza.”

Menurut Hizbullah, Sayid Nasrallah bersama delegasi itu meninjau “kondisi dan perkembangan terkini di lapangan di Jalur Gaza, Tepi Barat, dan berbagai bidang pendukung,” mengacu pada serangan-serangan anti AS dan Israel di sejumlah negara, terutama Lebanon  dan Yaman. (mm/raialyoum/presstv)

Korban Jiwa Palestina di Jalur Gaza  Capai 31,184

Kementerian Kesehatan Hamas mengumumkan pada hari Selasa (12/3) bahwa sedikitnya 31.184 orang, yang  sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, telah gugur di Jalur Gaza selama perang yang telah berlangsung selama lebih dari lima bulan antara Israel dan faksi-faksi pejuang Palestina.

Jumlah korban terbaru mencakup setidaknya 72 orang yang gugur dalam 24 jam terakhir, menurut kementerian itu, sementara jumlah korban luka telah meningkat menjadi 72.889 orang sejak pecahnya perang pada 7 Oktober.

Sementara itu, Qatar di hari yang sama menyatakan Israel dan Hamas  “belum mencapai kesepakatan” mengenai gencatan senjata.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majid Al-Ansari dalam konferensi pers di Doha mengatakan, “Kami belum mencapai kesepakatan, dan ini berarti kami tidak melihat kedua belah pihak menyepakati bahasa yang dapat menyelesaikan perselisihan saat ini mengenai penerapan perjanjian.”

Setelah berminggu-minggu negosiasi antara kedua pihak yang berkonflik, yang dimediasi oleh Qatar, Mesir dan AS, mengenai gencatan senjata dan pertukaran tahanan, bulan suci Ramadhan tiba di tengah berlanjutnya penembakan artileri dan serangan udara serta krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza.

Al-Ansari mengatakan, “Kami terus melakukan negosiasi untuk mencapai kesepakatan, semoga selama bulan Ramadhan.” Namun dia menjelaskan bahwa dia tidak dapat “memberikan jadwal apa pun” untuk mencapai kesepakatan, dengan alasan bahwa “situasi di lapangan sangat kompleks.”

Kedua belah pihak terlibat saling tuding menghalangi tercapainya gencatan senjata.

Sebuah sumber  Hamas kepada AFP mengatakan, “Kontak dan konsultasi yang dilakukan oleh mediator di Mesir dan Qatar terus berlanjut dengan Israel dalam upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata  dan pertukaran tahanan, namun belum ada terobosan hingga Selasa pagi.” (mm/raialyoum)