Jakarta, ICMES. Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyebut Rezim Zionis Israel telah mengalami kekalahan yang fatal secara militer dan intelijen, dan akan semakin terpukul.

Setidaknya 900 warga Palestina, termasuk 230 wanita, 260 anak-anak dan orang tua, gugur dan lebih dari 4.600 orang terluka akibat pemboman Israel di Jalur Gaza selama sekira tiga hari.
Sumber-sumber media melaporkan bahwa sebuah pesawat AS yang mengangkut senjata dan peralatan militer ke Israel telah mendarat di pangkalan militer Navatim.
Berita selengkapnya:
Ayatullah Khamenei: Israel akan Mendapat Pukulan yang Lebih Fatal
Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyebut Rezim Zionis Israel telah mengalami kekalahan yang fatal secara militer dan intelijen, dan akan semakin terpukul.
“Kekalahan ini dikatakan oleh semua orang, dan saya memastikan bahwa kekalahan ini tak dapat dibenahi. Saya mengatakan bahwa ini adalah gempa yang merusak dan dapat dan dapat meruntuhkan beberapa struktur utama kekuasaan rezim perampas (Israel), dan rekonstruksinya pun tidak akan mudah,” ungkap Ayatullah Khamenei dalam pidatonya di Akademi Keperwiraan Imam Ali di Teheran, Selasa (11/10).
Dia juga mengatakan, “Orang-orang yang mengatakan bahwa aksi heroik terbaru (para pejuang Palestina) itu bukanlah aksi orang-orang Palestina sungguh telah salah perhitungan…. Petaka yang menimpa para Zionis ini adalah hasil dari ulah mereka sendiri. Ketika kezaliman dan kejahatan sudah melampaui batas, ketika predator sudah mencapai puncak kebuasannya maka harus siap menghadapi badai. Aksi gagah berani dan penuh semangat pengorbanan para pejuang Palestina merupakan reaksi atas kejahatan rezim perampas yang berkelanjutan selama bertahun-tahun dan meningkat pada bulan-bulan terakhir ini. Yang salah adalah pemerintah Rezim Zionis yang berkuasa sekarang.”
Ayatullah menambahkan, “Musuh yang keji dan zalim (Israel) kini mendapat tamparan, dan kemudian berlagak sebagai pihak yang teraniaya lalu pihak-pihak lain pun membantunya. Berbagai media massa dunia arogan juga membantunya. Keberlagakan sebagai pihak yang teraniaya 100 persen menyalahi kenyataan, dan dusta belaka. Sebab para muhajidin Palestina adalah pihak yang berhasil keluar dari blokade Gaza dan mencapai basis-basis militer dan sipil Zionis.”
Pemimpin Besar Iran menjelaskan bahwa keberlagakan Israel itu ditujukan sebagai dalih untuk melakukan kezaliman yang lebih besar dengan membumi hangus rumah-rumah dan pembantaian rakyat sipil di Gaza.
“Ini adalah perhitungan yang salah. Para gembong dan pengambil keputusan Rezim Zionis serta para pendukung mereka harus tahu bahwa tindakan ini pun akan mendatangkan petaka yang besar bagi mereka. Mereka hendaklah mengetahui bahwa balasan atas kezaliman ini adalah tamparan yang lebih berat terhadap wajah keji mereka,” tegasnya.
Ayatullah Khamenei memastikan keberlagakan dan pembenaran atas eskalasi kejahatan kaum Zionis itu justru memperkuat tekad para pejuang Palestina. (alalam)
Dibombardir Selama 72 Jam, 900 Orang Palestina Gugur di Gaza
Setidaknya 900 warga Palestina, termasuk 230 wanita, 260 anak-anak dan orang tua, gugur dan lebih dari 4.600 orang terluka akibat pemboman Israel di Jalur Gaza selama sekira tiga hari.
Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Selasa (10/10) saat mengumumkan hal tersebut juga menyatakan 18 orang lainnya gugur dan 100 lainnya terluka di wilayah pendudukan Tepi Barat.
Para pejabat Israel telah memerintahkan blokade total terhadap Gaza untuk membalas kerugian besar yang diderita Israel akibat Operasi Badai Al-Aqsa yang dilancarkan oleh Hamas dan faksi-faksi pejuang Palestina lainnya di kawasan Israel di sekitar Jalur Gaza pada hari Sabtu.
Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB0 Antonio Guterres menyatakan keprihatinannya atas situasi di Gaza, dan mengatakan bahwa konfrontasi tersebut akan memperburuk situasi secara eksponensial. Dia mengaku “sangat tertekan” atas pengumuman bahwa Israel akan memulai blokade total terhadap Gaza.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein-Amir Abdollahian melayangkan surat kepada Guterres mengenai keadaan di Gaza, dan memintanya untuk segera mengambil tindakan guna mencegah genosida warga Gaza oleh rezim Zionis Israel.
Hamas telah menembakkan rudal ke Bandara Ben Gurion di Tel Aviv pada hari Selasa, dan melancarkan serangan rudal baru ke kota-kota Israel, termasuk Ashkelon. Hamas mengaku juga telah menyerang kota Tel Aviv.
Media Israel mengabarkan bahwa sirene terdengar di daerah sekitar Tel Aviv. Kota Ashdod, di selatan Tel Aviv, mengalami keadaan serupa.
Hamas mengatakan perlawanan harus dilakukan untuk membuat musuh Israel terpukul, baik dalam hal kemampuan senjata dan ketahanan untuk menghadapi pertempuran yang berlarut-larut.
Juru bicara Hamas Hazem Qasim mengatakan dampak Operasi Badai Al-Aqsa terus mengguncang Rezim Zionis. Menurutnya, Israel berusaha untuk membalas keterhinaan tentaranya yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan menyerang lebih banyak warga sipil.
Sementara itu, Wakil Ketua Persatuan Jurnalis Palestina, Omar Nazzal, mengatakan serangan terhadap jurnalis di Tepi Barat sedang meningkat.
“Wartawan tidak dapat bergerak di Tepi Barat dan antara Tepi Barat yang diduduki dan al-Quds karena pembatasan yang dilakukan Israel,”katanya.
Dia menambahakan, “Jurnalis juga dilarang melakukan pekerjaannya, semuanya dilakukan oleh otoritas Israel untuk menghentikan mereka menunjukkan kepada dunia kejahatan yang dilakukan terhadap warga Palestina.”
Laporan lain menyebutkan bahwa sejauh ini tak kurang dari delapan wartawan Palestina gugur dam 10 lainnya terluka akibat gempuran Israel di Jalur Gaza.
Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa yang mematikan dari Gaza sebagai tanggapan atas kekerasan Israel dalam beberapa pekan terakhir terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan berlanjutnya kehadiran ekstremis Yahudi Zionis di Masjid al-Aqsa. (presstv/raialyoum)
Gertak Sekutu Palestina, Pesawat Pengangkut Senjata AS Mendarat Israel, Kapal Induk AS Tiba Mediterania
Sumber-sumber media melaporkan bahwa sebuah pesawat AS yang mengangkut senjata dan peralatan militer ke Israel telah mendarat di pangkalan militer Navatim.
Hal ini terjadi setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan negaranya akan memberi Israel sistem militer, termasuk amunisi dan rudal pencegat, untuk mengisi kembali stok rudal dari sistem pertahanan udara Kubah Besi Israel.
Tentara Israel pada pada Selasa malam (10/10) mengumumkan kedatangan pesawat pertama yang membawa amunisi canggih AS ke Israel.
Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, kepada media Arab mengatakan, “Sebuah pesawat yang memuat amunisi modern dan canggih AS mendarat di pangkalan udara Nevatim malam ini. Amunisi ini dialokasikan untuk memungkinkan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) mengarahkan serangan nyata dan mempersiapkan skenario lain.”
Dia menambahkan: “Kami berterima kasih atas dukungan AS terhadap Israel pada umumnya dan IDF pada khususnya selama periode yang kompleks ini.”
Kapal induk USS Gerald R. Ford tiba di Mediterania timur, sementara perang antara Israel dan Palestina memasuki hari keempat.
Kapal induk USS Gerald R. Ford tiba di Mediterania timur, dan seorang pakar Mesir mengomentari pesan jelas Mesir-Iran kepada Israel mengenai perangnya di Gaza.
Militer AS dalam sebuah statemennya menyatakan, “Kapal induk USS Gerald Ford tiba di Mediterania timur untuk menghalangi pihak mana pun yang berupaya memperburuk situasi atau memperluas zona konflik.”
The Wall Street Journal melaporkan bahwa AS mungkin mengerahkan kapal induk kedua di dekat Israel, dan bahwa hal ini terjadi di tengah meningkatnya upaya militer AS untuk “mencegah kekuatan regional mana pun” untuk campur tangan dalam perang antara Hamas dan Israel.
Surat kabar itu menyebutkan bahwa kapal induk USS Dwight Eisenhower dan kapal-kapal pendampingnya diperkirakan tiba di Timur Tengah dalam waktu dua minggu. (raialyoum)