Rangkuman Berita Utama Timteng Rabu 1 November 2023

Jakarta, ICMES. Tentara Yaman melancarkan serangan militer skala besar terhadap sasaran-sasaran di wilayah pendudukan Palestina demi mendukung perjuangan rakyat Palestina melawan kebrutalan pasukan Zionis di Gaza dan Tepi Barat.

Serangan udara Israel terhadap  kamp pengungsi Jabaliya di Jalur Gaza menjatuhkan ratusan korban gugur dan luka, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menjumpai pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam pertemuan kedua sejak konflik meletus antara kubu pejuang Palestina dan rezim Zionis Israel pada 7 Oktober.

Berita Selengkapnya:

Bela Gaza, Tentara Yaman Gempur Israel dengan Rudal dan Drone

Tentara Yaman melancarkan serangan militer skala besar terhadap sasaran-sasaran di wilayah pendudukan Palestina demi mendukung perjuangan rakyat Palestina melawan kebrutalan pasukan Zionis di Gaza dan Tepi Barat.

Jubir tentara Yaman Brigjen Yahya Saree, Selasa (31/10), mengumumkan pihaknya telah meluncurkan “sejumlah besar rudal balistik dan jelajah, serta sejumlah besar drone” ke berbagai sasaran di wilayah pendudukan Palestina.

“Angkatan Bersenjata Yaman mengkonfirmasi bahwa ini adalah operasi ketiga untuk mendukung saudara-saudara kami yang tertindas di Palestina,” kata Saree.

“Untuk hari ke-25, dunia menyaksikan apa yang terjadi di Palestina pendudukan dan apa yang sedang terjadi di Jalur Gaza berupa agresi brutal Israel-Amerika, pembantaian setiap hari, genosida, kehancuran total, dan blokade yang menyesakkan,” sambungnya.

Yahya Saree menegaskan bahwa bangsa Palestina berhak membela diri di depan entitas Zionis pengganggu stabilitas kawasan dan penebar kekerasan.

Secara terpisah, Perdana Menteri Pemerintahan Keselamatan Nasional Yaman juga mengumumkan peluncuran serangan drone oleh gerakan Ansarullah terhadap kota Eilat di selatan Israel sebagai “pembalasan” atas perang di Gaza.

Aksi pasukan Yaman tersebut memicu sirene peringatan adanya serangan udara di resor wisata Laut Merah di Eilat dan membuat warga berlarian mencari perlindungan.

Militer Israel mengklaim bahwa mereka telah mengidentifikasi “intrusi pesawat musuh,” dan menembak jatuh “target udara” yang mendekat di luar wilayah udara wilayah pendudukan. (presstv)

Israel Bombardir Kamp Jabaliya, Korban Gugur dan Luka 400-an Orang

Serangan udara Israel terhadap  kamp pengungsi Jabaliya di Jalur Gaza, Selasa (31/11), menjatuhkan ratusan korban gugur dan luka, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan jumlah korban gugur  pada hari itu. Kementerian Dalam Negeri Palestina juga mengatakan serangan itu telah menjatuhkan korban gugur dan luka sedikitnya 400 orang.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Iyad al-Bazum, menyebutkan bahwa bom buatan AS telah menyasar rumah-rumah hingga menyebabkan pembantaian banyak orang dan kehancuran suatu komplek  perumahan.

“Bangunan-bangunan ini menampung ratusan warga. Angkatan udara rezim pendudukan menghancurkan distrik ini dengan enam bom buatan AS. Ini adalah pembantaian terbaru yang disebabkan oleh agresi Israel di Jalur Gaza,” katanya, seraya menyerukan kepada masyarakat internasional “untuk segera bertindak menghentikan Israel sebelum terlambat.”

Rekaman video dari kamp itu memperlihatkan bangunan-bangunan yang rata dengan tanah, dan warga Palestina yang panik terlihat membawa anak-anak yang terluka menjauh dari lokasi kejadian atau mencari korban yang selamat.

Pada tanggal 7 Oktober,  Hamas melancarkan operasi terbesarnya , yang disebut Operasi Badai Al-Aqsa, terhadap Israel sebagai tanggapan atas kejahatan intensif rezim pendudukan terhadap rakyat Palestina.

Pembantaian Israel yang sedang berlangsung telah menggugurkan 8.610 warga Palestina dan menyebabkan lebih dari 23.000 orang terluka, menurut angka yang diumumkan pada hari Selasa oleh Kementerian Kesehatan dalam laporan hariannya mengenai situasi di wilayah pendudukan. Angka tersebut belum termasuk korban jiwa akibat serangan Israel di Jabaliya.

Selain pemboman yang tiada henti, Tel Aviv juga memblokir pasokan air, makanan, dan listrik ke Gaza, sehingga membuat wilayah yang terkepung itu mengalami krisis kemanusiaan.

Pada hari Jumat, Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi yang menyerukan penerapan “gencatan senjata kemanusiaan” segera di Gaza.

Pemungutan suara di Majelis Umum dilakukan setelah Dewan Keamanan PBB empat kali gagal mengambil tindakan karena AS berulang kali menjatuhkan veto terhadap resolusi-resolusi terkait. (presstv)

Bertemu di Qatar, Menlu Iran dan Pemimpin Hamas  Diskusikan Perang Gaza

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menjumpai pemimpin Hamas Ismail Haniyeh pada hari Selasa (31/10) dalam pertemuan kedua sejak konflik meletus antara kubu pejuang Palestina dan rezim Zionis Israel pada 7 Oktober.

Pertemuan itu berlangsung di di ibu kota Qatar, Doha, dan Menlu Iran mendapat penjelasan dari Haniyeh tentang situasi terkini masyarakat di Gaza di tengah agresi Israel yang sedang berlangsung di wilayah kecil yang terblokade tersebut.

“Wilayah ini berada pada titik kritis dan kubu resistensi di sana mengambil keputusan secara independen dan mereka tidak serta merta menunggu keputusan politik,” ungkap Amir-Abdollahian.

Dia menambahkan, “Karena itu, jika kejahatan perang rezim Zionis terus berlanjut dan cakupan konflik serta perang semakin meluas, tidak ada pihak yang tidak terpengaruh oleh konsekuensi dan dampaknya.”

Sementara itu, Haniyeh memastikan kubu perlawanan Palestina berada pada puncak kekuatan dan kemampuannya, dan karena itu apa yang bisa dilakukan oleh pasukan Zionis hanyalah menyerang warga sipil.

Menurutnya, jumlah bahan peledak yang digunakan terhadap penduduk dan daerah pemukiman di Gaza melebihi volume bom atom yang dijatuhkan AS di Hiroshima, dan kebrutalan di Gaza itu dilakukan Israel dengan dukungan penuh dari AS dan beberapa negara Eropa.

Amir-Abdollahian dan Haniyeh juga telah bertemu sebelumnya di Doha pada 14 Oktober, seminggu setelah Hamas melancarkan operasi militer yang sukses terhadap pemukim Israel dan pasukan militer di wilayah pendudukan di sekitar Gaza.

Amir-Abdollahian tiba di Qatar pada Selasa pagi untuk berkoordinasi dan mendiskusikan upaya yang diperlukan untuk segera menghentikan pertempuran di Gaza.

Teheran mengumumkan pihaknya siap menggunakan hubungannya dengan Hamas untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata antara kelompok tersebut dan Israel, meskipun Iran tidak memiliki hubungan apa pun dengan rezim tersebut.

Menteri luar negeri Iran mengadakan pertemuan dengan pejabat senior Qatar pada hari Selasa sebelum berangkat ke Turki untuk melanjutkan upaya diplomatiknya guna membantu menemukan solusi atas krisis di Palestina. (presstv)