Rangkuman Berita Utama Timteng Rabu 1 Februari 2023

Jakarta, ICMES. Sebuah sumber informasi mengungkapkan bahwa Teheran sedang mempertimbangkan untuk mengubah rencana aksinya dalam perang Rusia-Ukraina setelah seorang penasihat Presiden Ukraina secara implisit mengakui bahwa Kiev berperan dalam serangan drona gagal pada fasilitas militer di Isfahan, Iran.

Komandan Pasukan Pertahanan Udara Angkatan Bersenjata Iran, Brigjen Alireza Sabahi-Fard, mengatakan pasukannya siap meladeni segala ancaman terhadap zona udara Iran dengan memanfaatkan sistem pertahanan dan radar canggih buatan dalam negeri.

Media Israel melaporkan bahwa seorang warga Palestina telah melancarkan aksi serangan penabrakan mobil di pos pemeriksaan Za’tara, selatan Nablus, di Tepi Barat, dan kemudian kabur dari lokasi operasi, sementara dalam peristiwa lain satu orang Palestina gugur ditembak pasukan Zionis di Al-Khalil (Hebron).

Berita Selengkapnya:

Diserang Drone, Iran Diperkirakan Ubah Sikap terhadap Perang Ukraina

Sebuah sumber informasi mengungkapkan bahwa Teheran sedang mempertimbangkan untuk mengubah rencana aksinya dalam perang Rusia-Ukraina setelah seorang penasihat Presiden Ukraina secara implisit mengakui bahwa Kiev berperan dalam serangan drona gagal pada fasilitas militer di Isfahan, Iran.

Kepada Nour News milik Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran (SNSC) sumber anonim itu, Selasa (31/1), mengatakan bahwa pernyataan bermusuhan penasehat PresidenUkraina Mykhailo Podolyak itu dapat menyebabkan “reaksi berbeda” dari Teheran.

“Desakan Ukraina untuk mengancam keamanan nasional Iran dapat membuka jalan untuk mempertimbangkan perubahan pendirian Republik Islam Iran terkait perang di Ukraina dan mengadopsi pendekatan baru yang sepadan dengan perilaku pemerintah Kiev,” ungkap sumber itu.

“Jika pernyataan bermusuhan Mykhailo Podolyak, penasihat presiden Ukraina, terhadap Iran tidak dikoreksi oleh otoritas negara, maka itu dapat menimbulkan reaksi yang berbeda dari Republik Islam Iran,” sambungnya.  

Kemhan Iran pada Ahad lalu mengumumkan bahwa unit pertahanan udara negara ini telah menggagalkan upaya serangan tiga drone kecil di bengkel militer di Isfahan. Teheran memastikan serangan itu tidak menimbulkan korban dan hanya menyebabkan kerusakan ringan  pada atap sebuah bengkel.

Podolyak lantas mengungkapkan kegembiraannya atas serangan itu, dan menyatakan bahwa “Ukraina memang memperingatkan Anda”. Para pejabat Ukraina lainnya belum secara terbuka memperluas komentarnya.

Pada hari Senin, Teheran memanggil kuasa usaha Ukraina di Teheran untuk meminta penjelasan mengenai pernyataan Podolyak tentang kemungkinan keterlibatan Ukraina dalam serangan itu.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani juga telah meminta pemerintah Ukraina untuk memberikan penjelasan resmi dan jelas tentang komentar Podolyak.

Kanaani memperingatkan bahwa Teheran memiliki hak yang sah untuk memberi tanggapan setimpal kepada pihak mana pun yang terlibat dalam tindakan yang melanggar hukum internasional.

Podolyak menyatakan demikian ketika seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa Israel tampaknya berada di balik serangan drone gagal itu.

Ukraina dan sekutu Baratnya telah berulang kali mengklaim bahwa Teheran telah memberi Rusia drone untuk digunakan dalam perang di Ukraina. Pejabat Iran juga berulang kali menolak klaim itu dan menyebutnya bertujuan membenarkan bantuan militer Barat ke Kiev. (fna)

Jenderal Iran: Dilengkapi Radar Buatan sendiri, Pertahanan Udara Siap Ladeni Segala Ancaman

Komandan Pasukan Pertahanan Udara Angkatan Bersenjata Iran, Brigjen Alireza Sabahi-Fard, mengatakan pasukannya siap meladeni segala ancaman terhadap zona udara Iran dengan memanfaatkan sistem pertahanan dan radar canggih buatan dalam negeri.

Dia menyebutkan bahwa negaranya memiliki pencegahan yang andal berkat pengarahan Pemimpin Besar Ayatullah Seyid Ali Khamenei dan kecakapan para pemuda Iran.

“Pasukan Pertahanan Udara yang kuat siap untuk menghadapi ancaman apa pun di langit aman negara kita tercinta menggunakan sistem baru yang dibangun di dalam negeri,” ujarnya, Selasa (31/1).

Dia juga mengatakan bahwa kehebatan Pasukan Pertahanan Udara telah ditampilkan dalam latihan militer gabungan skala besar Zolfaqar 1401 yang diadakan di bagian selatan negara ini pada awal Januari 2023.

Menurutnya, latihan itu juga membuktikan bahwa jaringan pertahanan udara terintegrasi telah berubah menjadi kekuatan yang andal tidak hanya di tingkat regional, melainkan juga di level global berkat sistem radar dan misil buatan sendiri.

Pakar dan teknisi militer Iran dalam beberapa tahun terakhir telah mencetak kemajuan besar dalam pembuatan berbagai alutsista hingga membuat angkatan bersenjata negara republik Islam ini mandiri di bidang persenjataan.

Teheran  telah berulang kali memperingatkan bahwa negara ini tidak akan ragu untuk meningkatkan kemampuan militernya, termasuk kekuatan misilnya, yang sepenuhnya dimaksudkan untuk pertahanan. Mereka memastikan bahwa kemampuan pertahanan Republik Islam tidak akan pernah dinegosiasikan.

Ayatullah Khamenei juga telah berulang kali menyerukan upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan pertahanan Iran, dan memukul balik musuh yang berusaha mengusik program rudal Iran. (presstv)

Dua Tentara Israel Terluka dalam Serangan Penabrakan Mobil, Satu Orang Palestina Gugur

Media Israel melaporkan bahwa seorang warga Palestina telah melancarkan aksi serangan penabrakan mobil di pos pemeriksaan Za’tara, selatan Nablus, di Tepi Barat, dan kemudian kabur dari lokasi operasi, sementara dalam peristiwa lain satu orang Palestina gugur ditembak pasukan Zionis di Al-Khalil (Hebron).

Saluran Kan Israel menyebutkan dua tentara Israel terluka akibat serangan itu dengan kondisi masing-masing sedang dan ringan, sementara seorang juru bicara Israel mengatakan keduanya dirawat di rumah sakit.

Pasukan pendudukan Israel yang berada di lokasi segera menutup pos pemeriksaan tersebut.

Seorang juru bicara tentara pendudukan Israel menyatakan  bahwa pasukan Israel yang ditempatkan di lokasi itu menembaki penyerang, “tetapi dia berhasil melarikan diri,” dan pasukan Israel lantas melakukan upaya pengejaran.

Sumber-sumber lokal Palestina menyebarkan video  ambulan Israel mengangkut dua tentara yang terluka. Video itu memperlihatkan detik-detik pertama setelah serangan tabrak lari di pos pemeriksaan tersebut.

Peristiwa itu terjadi bersamaan dengan insiden di mana puluhan warga Palestina menderita sesak nafas akibat bentrokan dengan pasukan Zionis  Israel di Jabal Mukaber di kota Al-Quds (Yerussalem), dan seorang tentara Israel terluka oleh lemparan batu dalam bentrokan di Silwan.

Media Israel melaporkan bahwa buldoser Israel, dengan perlindungan pasukan polisi, telah bekerja selama dua hari untuk menghancurkan rumah-rumah di Jabal Mukaber di Al-Quds dengan dalih pembangunannya ilegal.

Pasukan pendudukan melancarkan serangan sengit terhadap sejumlah lingkungan Al-Quds dua hari lalu, menyusul dua operasi penembakan yang menewaskan delapan pemukim Zionis, dan melukai sekitar 12 orang lainnya dengan kondisi banyak antaranya luka parah.

Sementara itu, pasukan Israel telah menembak mati seorang pria Palestina di Al-Khalil (Hebron), Tepi Barat.

Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan bahwa korban yang bernama Naseem Abu Fouda, 26 tahun, ditembak di kepala pada Senin pagi.

Kantor berita resmi Otoritas Palestina (PA), Wafa, mengatakan pasukan Israel “yang ditempatkan di pos pemeriksaan militer 160, selatan Masjid Ibrahimi di pusat Al-Khalil, menembakkan peluru tajam ke kendaraan pemuda itu, melukainya dengan peluru di kepala, setelah itu dia dipindahkan ke Rumah Sakit Al-Ahly di kota” dan dia kemudian dinyatakan meninggal.

Abu Fouda adalah orang Palestina ke-35 yang dibunuh oleh pasukan Israel pada Januari 2023. Para korban Palestina yang gugur itu antara lain delapan anak kecil. (raialyoum/aljazeera)