Jakarta, ICMES. Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyatakan turut berbela sungkawa kepada rakyat Suriah dan Turki atas gempa mematikan yang melanda kedua negara tersebut.

Seorang penasihat menteri intelijen Iran mengatakan bahwa tak kurang dari 90 negara berusaha untuk mendapatkan drone buatan Iran.
Komandan Angkatan Bersenjata Iran Mayjen Abdolrahim Mousavi memuji pencapaian luar biasa negara ini di bidang pertahanan, dan mengatakan bahwa pangkalan bawah tanah Angkatan Bersenjata Iran akan dilengkapi dengan jet-jet tempur baru dalam waktu dekat.
Berita Selengkapnya:
Gempa Turki-Suriah, Ayatullah Khamenei Ucapkan Belasungkawa, Jenderal Qaani Bergegas ke Aleppo
Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyatakan turut berbela sungkawa kepada rakyat Suriah dan Turki atas gempa mematikan yang melanda kedua negara tersebut.
Dalam pertemuan dengan sekelompok komandan, pilot, dan staf Angkatan Udara, Rabu (8/11), Ayatullah Khamenei menyatakan bersimpati kepada korban bencana alam yang melanda Turki dan Suriah pada Senin lalu tersebut.
Dia juga berdoa agar Allah Swt mencurahkan pengampunan dan rahmat bagi yang korban yang meninggal serta kesabaran bagi keluarga mereka.
Mengenai bantuan kemanusiaan Iran untuk dua negara yang dilanda gempa ini, Ayatullah Khamenei mengatakan bahwa otoritas Iran akan melanjutkan bantuan mereka.
Sebanyak Lebih dari 9.600 orang kini dipastikan tewas akibat gempa bumi yang menggetarkan Turki dan Suriah, dam menjadikannya peristiwa seismik paling mematikan dalam lebih dari satu dekade.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan jumlah korban tewas mencapai lebih dari 9.750 orang, selain 53.000 terluka dan runtuhnya 6.500 rumah. Dia memastikan bahwa pemerintahnya tidak akan menelantarkan siapa pun yang terkena dampak gempa.
Di Suriah korban tewas dilaporkan sedikitnya 2.530 orang.
Badan-badan bantuan dan pekerja darurat mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah karena banyak orang masih terperangkap di bawah reruntuhan, dan kondisi cuaca yang beku menghambat upaya penyelamatan.
Sementara itu, pesawat keempat yang membawa bantuan kemanusiaan dari Iran untuk korban gempa di Suriah mendarat di Bandara Internasional Aleppo pada Rabu malam.
Salman Nawab Nouri, Konsul Jenderal Republik Islam Iran, mengatakan, “Pengiriman pesawat keempat yang mendarat di Aleppo adalah bantuan dari Republik Islam Iran untuk rakyat Suriah dan termasuk tenda dan bahan makanan seperti kurma dan beras, ikan tuna, pasta dan pasta tomat.â€
Sebelumnya, sebanyak tiga pesawat yang membawa bantuan dari Iran tiba di Suriah. Pesawat pertama menurunkan muatannya di bandara Damaskus, pesawat kedua mendarat di bandara Aleppo, dan pesawat ketiga mendarat di Latakia dan menurunkan muatannya di sana.
Pesawat pertama yang membawa bantuan bahan makanan dan obat-obatan mendarat di Bandara Internasional Damaskus pada Selasa pagi.
Sementara itu, Komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Brigjen Ismail Qaani, tiba di kota Aleppo untuk mengawasi penyaluran bantuan kepada korban di Suriah.
Qaani meminta Poros Resistensi untuk menggunakan semua kemampuan teknik medis, kesehatan, teknis dan transportasi untuk membantu mereka yang terkena dampak gempa.(mna/alalam)
Laris Manis, 90 Negara Ingin Memperoleh Drone Iran
Seorang penasihat menteri intelijen Iran mengatakan bahwa tak kurang dari 90 negara berusaha untuk mendapatkan drone buatan Iran.
Penasihat menteri intelijen Iran, yang juga kepala think tank studi politik kementerian intelijen, mengatakan bahwa 90 negara di dunia berusaha untuk mendapatkan drone buatan Iran.
Negara-negara Barat dan kekuatan arogan tidak dapat mentolerir fakta ini, katanya lebih lanjut.
Saat ini, otoritas pertahanan Iran di kawasan tidak dapat ditolerir oleh negara-negara Barat, AS, dan rezim Zionis, tegasnya.
Dia juga mengatakan bahwa musuh mencoba menimbulkan kerugian pada Iran dengan melakukan serangan peretasan dan merusak sistem pembayaran bank dan pompa bensin, namun Iran dapat menyelesaikan masalah ini dalam waktu singkat dan tidak membiarkan musuh mencapai tujuan mereka.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Iran Brigjen Mohammad Reza Ashtiani mengatakan bahwa Republik Islam bekerja sama dengan berbagai negara di bidang pertahanan.
Dalam upacara peresmian penambahan 70 kapal cepat canggih ke armada penjaga perbatasan Iran, dia mengatakan bahwa langkah yang diambil sejalan dengan pemberantasan terorisme dan narkoba.
Berkat keahlian personel pertahanan industri, angkatan bersenjata Iran dilengkapi dengan peralatan militer canggih yang memiliki fitur luar biasa, katanya.
Dia menyebutkan mengatakan bahwa kerja sama Iran dengan berbagai negara itu memanifestasikan kekuatan Iran, yang mendukung perdamaian dan stabilitas serta menolak perang dan kekerasan.
Secara terpisah, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayjen Mohammad Baqeri memuji prestasi negara ini di sektor industri pertahanan, dan mengatakan bahwa berbagai jenis peralatan militer buatan dalam negeri telah memikat pelanggan asing di pasar.
Dia menyoroti kemandirian Iran dalam pembuatan produk alutsista dan memastikan bahwa produk militer Iran yang tumbuh di dalam negeri telah menemukan banyak pelanggan di dunia.
“Saat ini, kekuatan pertahanan dan kemampuan pencegahan Republik Islam begitu subur sehingga kami memproduksi lebih dari 90 persen produk yang kami butuhkan, dan alutsista kami telah mendapatkan banyak permintaan,†kata pejabat militer tersebut.
Dia juga mengapresiasi kesiapan Angkatan Bersenjata Iran melawan ancaman yang ditimbulkan oleh musuh.
“Pencegahan dan pertahanan kami tidak memungkinkan munculnya ancaman. Tapi jika ada satu persen kemungkinan ancaman, Angkatan Bersenjata kami siaga penuh dengan segala fasilitasnya,†ujarnya.
Baqeri menambahkan,“Dalam perang hibrida dengan musuh, Angkatan Bersenjata akan mendukung para pejabat dan rakyat dengan seluruh kekuatan mereka dan tidak akan membiarkan musuh berhasil.â€
Dia juga menyinggung meningkatnya kekuatan Poros Resistensi anti-Israel, dan mengatakan bahwa Rezim Zionis Israel hanya berani membuat ancaman verbal.
“Hari ini, rezim Zionis hanya membuat ancaman verbal, tetapi ia tahu bahwa ia tidak memiliki kekuatan untuk melakukannya karena dikelilingi oleh negara-negara anggota Poros Perlawanan,†ungkapnya. (mna/fna)
Jenderal Mousavi: Pangkalan Udara Bawah Tanah Iran Tampung Berbagai Jenis Jet Tempur
Komandan Angkatan Bersenjata Iran Mayjen Abdolrahim Mousavi memuji pencapaian luar biasa negara ini di bidang pertahanan, dan mengatakan bahwa pangkalan bawah tanah Angkatan Bersenjata Iran akan dilengkapi dengan jet-jet tempur baru dalam waktu dekat.
Pada Selasa lalu (7/2) Angkatan Bersenjata Iran meluncurkan pangkalan Angkatan Udara bawah tanah pertamanya, yang dinamai Eagle 44 dan dapat digunakan sebagai pusat operasi militer berbagai jenis jet tempur, pembom, serta pesawat nirawak (drone/UAV).
Berbicara pada upacara tersebut, Mousavi mengatakan Eagle 44 adalah salah satu pangkalan gabungan Angkatan Udara Republik Islam Iran (IRIAF), yang berarti pesawat berawak dan nirawak melakukan misi dari pusat taktis.
Dia menekankan bahwa “peralatan IRIAF telah ditingkatkan dari taktis menjadi strategis sesuai dengan ancaman dan jenis misiâ€, dan bahwa senjata dan perlengkapan baru yang dipasang pada pesawat tempur adalah yang canggih dan diproyeksikan untuk kemungkinan keterlibatan dengan target strategis.
Dia menjelaskan bahwa pangkalan semacam itu merupakan cadangan dan dukungan untuk Angkatan Bersenjata, dan “setiap kali situasi membutuhkan, pangkalan ini memiliki kemampuan untuk melakukan hal-hal besar”.
Mousavi menambahkan, “Pangkalan-pangkalan ini telah menciptakan kemungkinan tindakan dan reaksi yang diperlukan yang tidak dapat diharapkan musuh di wilayah yang berbeda. Pangkalan kami, dan tentu saja beberapa pangkalan operasional, akan menampung semua jenis jet tempur di masa depan.â€
Angkatan Bersenjata Iran telah membangun pangkalan bawah tanah selama beberapa dekade terakhir.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) telah membangun pangkalan yang juga disebut kota bawah tanah pertama untuk melindungi unit misilnya.
Pada akhir Mei tahun lalu, Teheran memamerkan pangkalan drone bawah tanah di mana berbagai UAV canggih ditempatkan dan dioperasikan untuk pertempuran potensial dan misi lainnya. (fna)