Rangkuman Berita Utama Timteng Kamis 31 Agustus 2023

Jakarta, ICMES. Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei memuji akses dan keanggotaan negaranya dalam Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) serta kelompok negara-negara berkembang BRICS sebagai pencapaian luar biasa bagi Teheran.

Kementerian Intelijen Iran mengumumkan bahwa pasukan keamanan negara ini di berbagai provinsi telah membubarkan kelompok teroris besar yang berafiliasi dengan Rezim Zionis Israel dan berencana melakukan operasi sabotase di Iran.

Seorang remaja Palestina ditembak mati oleh pasukan Zionis Israel di kota Al-Quds (Yerusalem) Timur dengan dalih bahwa korban mencoba melakukan serangan penikaman di sebuah stasiun kereta api.

Berita Selengkapnya:

Ayatullah Khamenei Sebut Akses Iran ke BRICS dan SCO Kesuksesan Besar

Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei memuji akses dan keanggotaan negaranya dalam Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) serta kelompok negara-negara berkembang BRICS sebagai pencapaian luar biasa bagi Teheran.

Dalam pertemuan dengan Presiden Sayid Ebrahim Raisi dan anggota kabinetnya di Teheran, Rabu (30/8), Ayatullah Khamenei mengapresiasi pemerintahan Raisi atas pencapaian kebijakan luar negerinya, termasuk dalam menerapkan kebijakan rukun bertetangga dan bergabung dengan organisasi-organisasi internasional.

“Kebijakan rukun bertetangga harus dijalankan dengan penuh semangat. Kita tidak boleh berkonflik dengan negara tetangga kita…. Setiap konflik harus diubah menjadi kerja sama. Hal ini bisa dilakukan, dan hingga batas tertentu sudah dilakukan,” ungkapnya.

Dia menyebut keanggotaan Iran di SCO dan kelompok negara berkembang BRICS sebagai dua pencapaian besar dalam kurun waktu singkat.

“Keanggotaan dalam dua perjanjian internasional yang penting dalam waktu singkat merupakan sebuah keberhasilan besar,” ujarnya.

Menurutnya, perkembangan tersebut menunjukkan semakin besarnya pengaruh Iran sehingga “para pembuat perjanjian internasional ini bersedia – dan terkadang bersikeras – untuk memasukkan negara kita tercinta di antara mereka”.

Mengenai sanksi Barat terhadap Iran, Ayatullah Khamenei menyebutnya sebagai upaya menyandera mata pencaharian masyarakat.

“Sebagian besar sanksi ditujukan untuk menyandera mata pencaharian masyarakat,” tuturnya, sembari menyerukan upaya untuk “menetralisir” sanksi itu selain melakukan negosiasi untuk menghentikannya.

Pada awal Juli, Iran secara resmi menjadi anggota penuh SCO, yang mencakup 40 persen populasi dunia dan 28 persen produk domestik bruto (PDB) global.

SCO adalah organisasi politik, ekonomi, keamanan dan pertahanan Asia Tengah, yang merupakan organisasi regional terbesar di dunia dalam hal cakupan geografis dan populasi.

Perusahaan ini didirikan oleh Tiongkok, Rusia, Uzbekistan, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Tajikistan pada tahun 2001, dan saat ini merupakan pasar regional terbesar di dunia dengan delapan anggota resmi, dan tiga negara pengamat. India dan Pakistan menjadi anggota tetap SCO pada tahun 2017.

Iran semula juga menyandang  status pengamat di organisasi tersebut, dan pada pertengahan September 2022, Teheran menandatangani Memorandum Kewajiban untuk menjadi anggota tetap SCO.

Pada hari terakhir pertemuan puncak kelompok BRICS pekan lalu, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengumumkan Iran termasuk di antara enam negara yang diundang untuk bergabung dengan blok kuat tersebut sebagai anggota baru tahun depan.

BRICS sebelumnya hanya melakukan satu kali ekspansi pada tahun 2010, ketika Afrika Selatan bergabung dengan organisasi tersebut. Pengakuan itu dilakukan tanpa prasyarat apa pun.

Negara-negara BRICS saat ini mencakup 40% populasi dunia dan hampir sepertiga perekonomian global.

Kelompok ini menyebut dirinya sebagai alternatif terhadap lembaga-lembaga internasional yang didominasi negara-negara Barat, dan menekankan bahwa pendekatan mereka lebih mencerminkan dunia multipolar yang sedang berkembang. (fna)

Iran Buyarkan Jaringan Teroris Agen Israel dan Temukan Puluhan Bom

Kementerian Intelijen Iran mengumumkan bahwa pasukan keamanan negara ini di berbagai provinsi telah membubarkan kelompok teroris besar yang berafiliasi dengan Rezim Zionis Israel dan berencana melakukan operasi sabotase di Iran.

Kementerian intelijen, Rabu (30/8), merilis sebuah pernyataan yang menyebutkkan bahwa pasukan keamanan telah menahan 14 teroris dan menemukan 43 bom berkekuatan besar, dan bahwa sel-sel lain yang berafiliasi dengan organisasi teroris yang sama juga menjadi target operasi pengamanan di beberapa provinsi.

Kementerian menyatakan pihaknya telah mengidentifikasi jaringan teroris Zionis yang besar di empat provinsi Iran, menindak kelompok tersebut, dan menangkap beberapa militan.

Para teroris itu ditangkap di empat provinsi Khuzestan, Mazandaran, Kermanshah dan Sistan dan Baluchistan.

Pada akhir Juli, Kementerian Intelijen Iran mengumumkan bahwa pasukan keamanan telah membubarkan tim teroris yang disponsori oleh agen mata-mata Israel Mossad yang berencana meledakkan makam Letnan Jenderal Qassem Soleimani di provinsi Kerman.

Kementerian Intelijen saat itu menjelaskan bahwa pasukan keamanan telah menangkap anggota “jaringan teroris yang luas”, yang berencana melakukan berbagai serangan teroris di seluruh negeri, dan mereka terhubung melalui “lingkaran teroris di Denmark dan Belanda” dengan agen mata-mata Israel.

Kementerian intelijen menyatakan bahwa para teroris itu merencanakan kegiatan sabotase di enam provinsi di Iran yaitu Teheran, Kerman, Esfahan, Kohgilouyeh dan Boyer Ahmad, Kurdistan dan Mazandaran. (fna)

Israel Bunuh Anak Palestina di Al-Quds Timur dengan Dalih Berusaha Menikam

Seorang remaja Palestina ditembak mati oleh pasukan Zionis Israel di kota Al-Quds (Yerusalem) Timur dengan dalih bahwa korban mencoba melakukan serangan penikaman di sebuah stasiun kereta api.

Insiden itu  dilaporkan terjadi di dekat Gerbang Damaskus di Kota Tua Al-Quds, Rabu (30/8) itu. Kantor berita Palestina Wafa mengidentifikasi korban bernama Khaled Samer Al-Zaanin yang baru berusia 15 tahun.

Menurut Wafa, seorang petugas polisi perbatasan “langsung menembak ke arah anak tersebut, membunuhnya dengan darah dingin”.

Para saksi menyatakan Al-Zaanin “diserang” oleh pemukim ilegal Yahudi dan personel keamanan. Pemukim itu sendiri dilaporkan menderita luka ringan. Polisi Israel mengatakan “tersangka langsung dilumpuhkan”, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Wafa menyebutkan bahwa polisi kemudian menggerebek rumah keluarga al-Zaanin di desa Beit Hanina, sebelah utara Al-Quds Timur.

Dalam peristiwa lain yang terjadi pada Rabu malam, pasukan  Zionis menyerbu kota Nablus di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Situs berita Walla milik Israel mengumumkan bahwa tiga  tentara Israel terluka akibat ledakan bom dalam peristiwa penyerbuan ke wilayah timur Nablus.

Saluran 14 Israel melaporkan, “Saat pasukan memasuki wilayah Nablus, mereka terkena ledakan alat peledak dan tembakan.”

Sumber-sumber lokal menyatakan bahwa sekelompok pemuda melepaskan tembakan dan meledakkan alat peledak ke arah pasukan pendudukan selama serangan terhadap pasukan pendudukan di wilayah timur Nablus.

Lembaga Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa seorang pria   terluka oleh peluru tajam di Jalan Amman dan dibawa ke Rumah Sakit Rafidiya.

Saat itu, Brigade Al-Quds Nablus menerapkan taktik menembak. Kelompok pejuang ini mengatakan bahwa pada Rabu malam pihaknya berhasil meledakkan alat peledak tinggi terhadap  kendaraan militer Israel hingga menyebabkan kerusakan, cedera dan bahkan kematian pada pihak Zionis. (aljazeera/alalam)