Rangkuman Berita Utama Timteng Rabu 29 Maret 2023

Jakarta, ICMES. Kepala Komisi Pusat Intifada  dan Al-Quds Dewan Koordinasi Media Islam Iran, Brigjen Ramezan Sharif, mengumumkan bahwa pesan utama dalam peringatan Hari Al-Quds Sedunia pada tahun ini, tepatnya pada hari Jumat terakhir bulan suci Ramadhan, adalah penolakan terhadap Perjanjian Abraham.

Kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Lebanon menyatakan bahwa “entitas temporal Israel akan musnah,” dan “internal rezim pendudukan Zionis membawa benih-benih penghabisan rezim ini.”

Putra Mahkota Arab Saudi Mohamed bin Salman melakukan panggilan telepon kepada Presiden China Xi Jinping dan menyatakan penghargaan Saudi atas inisiatif Beijing untuk perjanjian normalisasi hubungan Saudi dengan Iran.

Menteri Pertahanan Rezim Zionis Israel Yoav Gallant masih menjalankan perannya pada hari Selasa (28/3), dua hari setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memecatnya karena Gallant secara terbuka ikut mendesak penghentian rencana perombakan sistem peradilan.

Berita Selengkapnya:

Hari Al-Quds Sedunia 2023, Iran Umumkan Tema “Tolak Perjanjian Abraham”

Kepala Komisi Pusat Intifada  dan Al-Quds Dewan Koordinasi Media Islam Iran, Brigjen Ramezan Sharif, mengumumkan bahwa pesan utama dalam peringatan Hari Al-Quds Sedunia pada tahun ini, tepatnya pada hari Jumat terakhir bulan suci Ramadhan, adalah penolakan terhadap Perjanjian Abraham.

Perjanjian Abraham adalah sebuah pernyataan bersama antara Rezim Zionis Israel, Uni Emirat Arab (UEA), dan Amerika Serikat, yang dicapai pada 13 Agustus 2020 untuk normalisasi hubungan UEA dengan Israel.

Dalam pernyataan pada sebuah pertemuan kepanitian Hari Al-Quds Sedunia di kota Kerman, Iran tenggara, Selasa (28/3), Ramezan Sharif, mula-mula menjelaskan bahwa semua kekuatan kafir dunia telah bersepakat untuk mengandaskan umat Islam dalan perjuangan pembebasan tanah Palestina yang dijajah oleh Rezim Zionis.

“Namun, berbagai indikasi yang kita lihat sekarang di tanah-tanah pendudukan (Palestina) menunjuk pada hasil-hasil peringatan Hari Al-Quds Sedunia yang telah diselengggarakan demi urusan Palestina selama 44 tahun sejak kemenangan revolusi Islam Iran,” sambungnya.

Dia kemudian menegaskan, “Sekarang kita sudah semakin mendekati pembebasan Al-Quds dan Palestina pendudukan, dan Hari Al-Quds Sedunia pada tahun ini ialah deklarasi berakhirnya Perjanjian Abraham yang menghinakan dan yang diinisiasi oleh Presiden AS.”

Brigjen Sharif menjelaskan, “Entitas Zionis sekarang terbelit krisis sosial dan politik yang lebih intensif dan pelik, dan telah bermula krisis keamanan entitas ini, di samping krisis sosial dan politiknya.”

Mengenai Hari Al-Quds Sedunia dia mengatakan, “Sudah berjalan 44 tahun penamaan Hari Al-Quds Sedunia oleh Imam Khomaini ra, dan filosofi hari peringatan ini ialah dukungan komprehensif kepada umat Islam dan seruan kebebasan di dunia demi Palestina.”

Dia menambahkan, “Hari ini kita menyaksikan hasil-hasil perjuangan Syahid Qasem Soleimani dalam memperkuat front resistensi.”

Dia juga mengatakan, “Berkat perjuangan anak-anak bangsa Palestina dan front resistensi, serta berkat tindakan-tindakan yang telah diambil oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam (Ayatullah Ali Khamenei) serta kepemimpinan Syahid Soleimani, tanah-tanah pedudukan Palestina telah menjadi ajang konfrontasi melawan para Zionis.” (alalam)

Hizbullah: Cepat atau Lambat, Israel Harus Musnah

Kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Lebanon menyatakan bahwa “entitas temporal Israel akan musnah,” dan “internal rezim pendudukan Zionis membawa benih-benih penghabisan rezim ini.”

Dikutip Rai Al-Youm, Selasa (28/3), Wasekjen Hizbullah, Sheikh Naim Qassem, di akun Twitternya menyebutkan beberapa ayat suci Al-Quran, dan menyatakan, “Seberapa lamapun bertahan, rezim pendudukan harus diakhiri, dengan adanya bangsa yang sabar, mujahid dan bergelora seperti bangsa Palestina.

Sementara itu, Otoritas Penyiaran Israel melaporkan bahwa pemerintah Israel memutuskan untuk menunda pengesahan rencana undang-undang perombakan sistem peradilan sampai sesi parlemen Knesset berikutnya, akibat gelombang aksi protes yang melanda Israel.

Gelombang protes terhadap rencana pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu itu telah memasuki pekan ke-12 secara berturut-turut. Berbagai media Israel memperkirakan bahwa sebanyak lebih 600,000 massa pengunjuk rasa telah turun ke jalan pada Ahad lalu.

Massa pemrotes itu menegaskan bahwa RUU yang diusulkan untuk perombakan yudisial itu akan membatasi peran Mahkamah Agung dalam proses adopsi undang-undang dasar, memungkinkan anggota parlemen untuk menggugat keputusan pengadilan, dan memberikan kendali kepada pemerintah dalam prosedur penunjukan hakim.

Bulan lalu, pleno Knesset menyetujui tahap pertama rencana Benjamin Netanyahu untuk melemahkan sistem peradilan, dalam pembacaan pertama, dengan dukungan 63 anggota Knesset dan 47 oposisi. (raialyoum)

Bin Salman Apresiasi Upaya China Pulihkan Hubungan Saudi dengan Iran

Putra Mahkota Arab Saudi Mohamed bin Salman melakukan panggilan telepon kepada Presiden China Xi Jinping, , Selasa (28/3), di mana dia menyatakan penghargaan Saudi atas inisiatif Beijing untuk perjanjian normalisasi hubungan Saudi dengan Iran.

Kantor berita resmi Arab Saudi SPA melaporkan bahwa dalam panggilan tersebut juga telah ditekankan pentingnya hubungan strategis antara Kerajaan Saudi dan Republik Rakyat China, dan kemudian Bin Salman menyatakan “apresiasi Kerajaan atas inisiatif China untuk mendukung upaya pengembangan hubungan bertetangga yang baik antara Kerajaan Saudi dan Republik Islam Iran.”

Di pihak lain, Presiden China Xi Jinping memuji peran Saudi dalam mempromosikan pengembangan hubungan negaranya dengan negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) dan negara-negara di kawasan Timur Tengah lainnya.

SPA juga menyebutkan bahwa keduanya telah meninjau aspek kemitraan antara Saudi dan China, serta upaya koordinasi bersama untuk meningkatkan kerjasama bilateral di berbagai bidang.

Iran dan Arab Saudi telah bersepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik mereka dan membuka kembali kedutaan dan misi diplomatik mereka setelah tujuh tahun putus hubungan. Detente antara dua kekuatan Timur Tengah itu terjadi setelah beberapa hari negosiasi intensif yang diselenggarakan oleh China.

Menlu Saudi dan Menlu Iran telah mengadakan dua panggilan telepon dalam beberapa hari terakhir dan diperkirakan akan bertemu pada bulan suci Ramadhan yang sedang berlangsung.

Menurut seorang pejabat Saudi yang tidak disebutkan namanya, Xi telah menyatakan keinginannya agar China menjadi “jembatan” antara Arab Saudi dan Iran selama pembicaraan bilateral pada pertemuan puncak di Riyadh Desember lalu, dan bin Salman menyambut baik tawaran tersebut. (raialyoum/presstv)

Sudah Dipecat dari Jabatan Menhan, Gallant Tetap Ngantor

Menteri Pertahanan Rezim Zionis Israel Yoav Gallant masih menjalankan perannya pada hari Selasa (28/3), dua hari setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memecatnya karena Gallant secara terbuka ikut mendesak penghentian rencana perombakan sistem peradilan.

Gallant menyampaikan desakannya itu pada hari Sabtu, dan dipecat oleh Netanyahu dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.

Pada Senin malam, di bawah tekanan publik yang kuat, Netanyahu membekukan rencana tersebut seperti yang diinginkan Gallant. Namun sejauh ini dia belum berkomentar tentang masa depan Gallant.

Media Israel telah melaporkan adanya dorongan koalisi yang sedang berlangsung di belakang layar agar Netanyahu membatalkan keputusannya. Sejauh ini, Galllant masih menjalankan tugasnya, tanpa ada pemberitahuan resmi penghentian yang diberikan kepadanya.

Gallant menghadiri pertemuan terkait keamanan yang direncanakan di Kantor Perdana Menteri di Al-Quds (Yerusalem) pada Selasa sore. Pertemuan itu adalah pertemuan pertama antara Netanyahu dan Gallant sejak pidato Gallant pada Sabtu malam. (timesofisrael)