Rangkuman Berita Utama Timteng  Kamis 28 Maret 2024

Jakarta, ICMES. Rezim Zionis Israel terus mendapat tekanan global dan ancaman isolasi internasional atas kejahatannya di Jalur Gaza, namun sikap banyak pemerintah Arab dan Muslim  terhadap Israel tampak belum banyak berubah, dan beberapa negara bahkan mengizinkan AS  menggunakan  pangkalannya untuk suplai senjata dan amunisi ke Israel demi melanjutkan perang genosida terhadap rakyat Palestina.

Para pejuang Hizbullah  melesatkan rentetan roket ke barak-barak militer Israel di bagian utara Palestina pendudukan sebagai tanggapan atas serangan udara mematikan terhadap pusat bantuan darurat di Lebanon selatan.

Kelompok pejuang yang menamakan dirinya Resistensi Islam  Irak (IRI) telah menggempur pangkalan udara  Ovda Israel di dalam wilayah pendudukan Palestina.

Berita selengkapnya:

Miris, Israel Terus Mengganas, Tapi Turki Tetap Asyik Pasok Bahan Bakar dan Mesiu ke Israel

Rezim Zionis Israel terus mendapat tekanan global dan ancaman isolasi internasional atas kejahatannya di Jalur Gaza, namun sikap banyak pemerintah Arab dan Muslim  terhadap Israel tampak belum banyak berubah, dan beberapa negara bahkan mengizinkan AS  menggunakan  pangkalannya untuk suplai senjata dan amunisi ke Israel demi melanjutkan perang genosida terhadap rakyat Palestina.

Sekedar contoh kecil, hubungan komersial antara Turki dan Israel  tetap bergulir dengan kecepatan sama, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan enggan memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.

Data resmi yang dikeluarkan Otoritas Statistik Turki mengungkapkan kontinyuitas  ekspor ke Israel, termasuk untuk komoditas berupa amunisi, bubuk mesiu, dan suku cadang senjata, sejak awal Januari tahun ini.

Angka yang diperoleh dari Institut Statistik Turki mengungkapkan bahwa pada bulan Oktober 2023 terjadi peningkatan ekspor Turki ke Israel, dan otoritas mengatakan bahwa Israel berada di peringkat ke-13 dalam daftar negara yang paling banyak mengimpor produk Turki pada tahun 2023, yaitu sebesar 2,1% dari total ekspor Turki.  

Namun, Asosiasi Eksportir Turki mengumumkan pertumbuhan ekspor yang luar biasa ke Israel pada bulan Februari lalu, karena data yang diumumkan menunjukkan peningkatan sebesar 26%  dibandingkan bulan Januari lalu, yaitu naik dari $318 juta menjadi $400 juta.

Mantan Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu, mendesak Erdogan  menyetop pasokan minyak ke Israel melalui pelabuhan Turki di Ceyhan, demi menekan Israel terkait dengan agresi brutalnya terhadap Jalur Gaza.

Ditujukan kepada Erdogan, Davutoglu mencecar; “Selama kita tidak berhutang budi kepada Israel, lalu mengapa pengiriman minyak terus dilakukan dari pelabuhan Ceyhan ke Israel? Mengapa kita mengirim bahan bakar penerbangan Israel?”

Dia menambahkan, “Malulah, betapa  tercelanya ini. Hati kami hancur. Jika Anda benar-benar jujur, hentikan pengiriman minyak ke Israel sekarang juga untuk mencegah penerbangan Israel menggunakan minyak yang dikirim dari Turki.” (raialyoum)

Hizbullah Gempur Barak-Barak Militer Israel

Para pejuang Hizbullah  melesatkan rentetan roket ke barak-barak militer Israel di bagian utara Palestina pendudukan sebagai tanggapan atas serangan udara mematikan terhadap pusat bantuan darurat di Lebanon selatan.

Hizbullah dalam pernyataan singkatnya mengaku telah menyerang pos terdepan di kota Kiryat Shmona, dekat perbatasan dengan Lebanon, dengan puluhan proyektil pada hari Rabu (27/3). Disebutkan  bahwa gempuran itu menerjang Pusat Komando Brigade 769 militer Israel di Barak Kiryat Shmona.

Serangan balasan ini terjadi setelah tujuh staf medis gugur terkena serangan udara Israel terhadap pusat darurat di Habbariyeh di Lebanon selatan.

Sementara itu, media Israel melaporkan bahwa seorang pria berusia 25 tahun dinyatakan tewas setelah ditarik keluar dari sebuah gedung yang terkena serangan roket Hizbullah di zona industri Kiryat Shmona.

Pria tersebut, yang bukan warga Kiryat Shmona, tidak memiliki tanda-tanda vital ketika dia ditarik keluar dari bangunan industri oleh petugas penyelamat, menurut layanan ambulan  Israel Magen David Adom.

Pria lain berusia 30-an tahun berhasil diselamatkan tanpa cedera dari bangunan yang rusak.

Menurut militer Israel, rentetan setidaknya 30 roket telah ditembakkan dari Lebanon ke kota Kiryat Shmona.

Sebelumnya, serangan udara Israel menyasar pusat darurat dan bantuan Kelompok Islam di desa Habbariyeh di selatan Lebanon.

Jamaah Islamiya, sebuah kelompok Lebanon yang berafiliasi dengan Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “sejumlah” orang telah gugur, dan menyebut serangan itu sebagai “kejahatan keji.”

Seorang pejabat dari kelompok tersebut mengatakan “tujuh penyelamat” gugur dalam serangan udara tersebut.

Rezim Israel terus menerus menyerang Lebanon selatan sejak tanggal 7 Oktober, ketika mereka melancarkan kampanye mematikan dan menghancurkan di Gaza, yang sejauh ini telah menggugurkan  lebih dari 32.200 warga Palestina.

Sebagai pembalasan, Hizbullah melancarkan serangan roket hampir setiap hari terhadap posisi-posisi Israel.

Setidaknya 322 orang terbunuh di perbatasan Lebanon, termasuk 56 warga sipil.

Israel mengklaim sedikitnya sepuluh tentaranya dan tujuh pemukim tewas di wilayah tersebut.

Pertempuran tersebut telah membuat puluhan ribu orang diungsikan dari bagian utara wilayah pendudukan, yang kerap dihantam oleh tembakan roket dan penembakan yang dilakukan oleh Hizbullah dan kelompok sekutu Palestina.

Hizbullah telah melancarkan dua perang Israel terhadap Lebanon pada tahun 2000 dan 2006. Perlawanan tersebut memaksa rezim tersebut mundur dalam kedua konflik tersebut. (alamanar/presstv)

Para Pejuang Irak Gempur Pangkalan Udara Ovda Israel

Kelompok pejuang yang menamakan dirinya Resistensi Islam  Irak (IRI) telah menggempur pangkalan udara  Ovda Israel di dalam wilayah pendudukan Palestina.

Dalam sebuah pernyataannya pada hari Rabu (27/3), IRI mengaku telah  menggempur pangkalan udara pasukan Zionis itu di bagian selatan Palestina pendudukan itu dengan sejumlah drone.

IRI menyebut serangannya itu sebagai “kelanjutan dari metode resistensi dan dukungan bagi penduduk Jalur Gaza, serta balasan atas pembantaian yang dilakukan oleh entitas perampas (Israel) terhadap warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, perempuan, dan lansia.”  

Beberapa hari yang lalu, IRI mengumumkan serangannya terhadap gedung Kementerian Pertahanan   Israel  dengan drone “sebagai kelanjutan dari tahap kedua, yang akan meningkat selama bulan suci Ramadhan demi  membela  penduduk Gaza.”

Selain itu, dalam serangan-serangan terpisah, IRI juga menyerang pembangkit listrik di  Tel Aviv , bandara  Ben Gurion Israel, kilang minyak di Haifa, barak militer di bandara  Rosh Pina, dan berbagai  tempat vital di Palestina pendudukan.

Serangan-serangan ini didahului dengan statemen tegas Sekjen Brigade Sayyid Al-Syuhada (Irak), Abu Alaa al-Wala’i, bahwa kubu pejuang Irak “akan menyerang pelabuhan, pesawat terbang, dan kilang minyak rezim pendudukan (Israel) di Mediterania, selama fase kedua  operasi militer terhadap rezim pendudukan.”

IRI selalu menekankan bahwa mereka akan melanjutkan operasinya terhadap permukiman-permukiman Israel, sampai ada pengumuman gencatan senjata di Jalur Gaza dan komitmen rezim pendudukan terhadapnya. IRI menegaskan bahwa mujahidinnya akan tetap siap sepenuhnya selama gencatan senjata tersebut. (raialyoum)