Rangkuman Berita Utama Timteng Kamis 26 Januari 2023

Jakarta, ICMES. Teheran memulai pengaturan untuk kunjungan kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, dan menyatakan bahwa Iran telah menjadi bagian dari lima besar negara produsen obat radioaktif di dunia.

Menteri Intelijen Iran Sayid Esmail Khatib mengumumkan bahwa sebanyak belasan tim teroris yang berafiliasi dengan Rezim Zionis Israel berhasil dibongkar di Iran.

Kemlu Iran memasukkan tiga entitas dan 22 individu dari Uni Eropa (UE) ke dalam daftar hitam, selain satu entitas dan delapan pejabat Inggris, karena  mereka”mendukung terorisme” dan “mengobarkan kerusuhan” di Iran.

Pasukan Israel menembak mati seorang pemuda  Palestina di Tepi Barat karena diduga berusaha melakukan serangan dengan senjata tajam.

Berita Selengkapnya:

Iran Masuk Lima Besar Negara Produsen Obat Radioaktif di Dunia

Teheran memulai pengaturan untuk kunjungan kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, dan menyatakan bahwa Iran telah menjadi bagian dari lima besar negara produsen obat radioaktif di dunia.

Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Mohammad Eslami, Rabu (25/1), kepada wartawan di sela-sela rapat kabinet  mengumumkan dimulainya pengaturan untuk kunjungan Grossi ke Teheran pada Februari mendatang.

Eslami mengatakan bahwa hubungan negaranya dengan IAEA akan berlanjut, dan bahwa “pengaturan untuk kunjungan Grossi ke Teheran ada dalam agenda dan sedang ditindaklanjuti.”

Dia kemudian menyebutkannya bahwanegaranya sekarang “telah menjadi salah satu dari lima produsen obat radioaktif teratas di dunia.”

Dia menambahkan, “Obat radioaktif yang diproduksi secara lokal memiliki kemanjuran yang lebih tinggi daripada obat yang digunakan dalam pengobatan kanker.”

Para diplomat dari Iran, Amerika Serikat dan lima negara lainnya sempat berunding selama berbulan-bulan di ibu kota Austria, Wina, mengenai kesepakatan untuk memberlakukan kembali pembatasan program nuklir Teheran sebagai imbalan atas pencabutan sanksi ekonomi yang diberlakukan kembali oleh AS secara sepihak di masa kepresidenan Donald Trump pada tahun 2018. (mna)

Menteri Intelijen Iran: Belasan Tim Teroris yang Dibeking Israel Dibongkar di Iran

Menteri Intelijen Iran Sayid Esmail Khatib mengumumkan bahwa sebanyak belasan tim teroris yang berafiliasi dengan Rezim Zionis Israel berhasil dibongkar di Iran.

“Tim teroris, yang ditahan oleh pasukan intelijen dalam waktu singkat, berencana membalas dendam atas kegagalan mereka baru-baru ini (dalam gelombang kerusuhan di Iran) dengan melakukan operasi,” kata Khatib, Rabu (25/1).

Dia memastikan bahwa konspirasi musuh telah membuat bangsa Iran mengenal musuh dengan lebih baik, dan bahwa Iran  telah berhasil mengatasi hasutan musuh belakangan ini berkat bimbingan Pemimpin Besar Ayatollah Seyed Ali Khamenei dan persatuan rakyat Iran.

Pada 10 Januari, sumber berita melaporkan bahwa pasukan intelijen Iran berhasil mengidentifikasi dan menahan 13 anggota dari 2 tim mata-mata Mossad Israel di seluruh negeri. Ini menjadi kegagalan besar kedua intelijen dan operasi  Israel dalam waktu kurang dari enam bulan. Berbagai jenis peralatan operasi juga disita dari mereka.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada 22 Desember, Kementerian Intelijen Iran mengumumkan bahwa berkat upaya keras dan tanpa henti pasukan intelijen, empat tim operasi yang berafiliasi dengan agen mata-mata Mossad telah diidentifikasi dan semua anggotanya ditangkap. (fna)

Ketegangan Meningkat, Iran Tambah Beberapa Nama Pejabat dan Entitas Eropa dalam Daftar Hitam

Kemlu Iran memasukkan tiga entitas dan 22 individu dari Uni Eropa (UE) ke dalam daftar hitam, selain satu entitas dan delapan pejabat Inggris, karena  mereka”mendukung terorisme” dan “mengobarkan kerusuhan” di Iran.

Tiga entitas itu ialah Radio J, stasiun radio komunitas Yahudi yang berbasis di Paris; Sahabat Eropa Israel di dalam Parlemen Eropa; dan perusahaan konstruksi Heberger yang telah “partisipasi dalam pembangunan peralatan pabrik” yang dipakai untuk membuat senjata kimia yang digunakan dalam Perang Iran-Irak pada 1980-an.

Iran juga memasukkan beberapa anggota Parlemen Eropa, pejabat kota, polisi dan komandan militer, dan tiga eksekutif majalah satir Prancis Charlie Hebdo, yang baru-baru ini menerbitkan serangkaian karikatur yang mengejek para pemimpin Iran.

Dua pemimpin politik sayap kanan Belanda, Rasmus Paludan dan Edwin Wagensveld, dikenai sanksi karena menghina Al-Quran.

Dari Inggris Raya, Teheran mendaftar hitamkan lembaga pemikir Henry Jackson Society serta jaksa agung, beberapa pejabat senior dan mantan militer dan intelijen, serta seorang kepala otoritas penjara.

Tindakan serupa telah dilakukan Iran pada beberapa putaran sanksi sebelumnya yang diumumkan oleh Teheran di mana yang terakhir di antaranya ialah pada bulan lalu, antara lain larangan masuk ke Iran dan penyitaan aset apa pun yang mungkin mereka miliki di Iran.

Langkah-langkah itu diumumkan dua hari setelah Uni Eropa dan Inggris menjatuhkan sanksi terhadap puluhan pejabat dan entitas Iran.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian mengatakan bahwa perlakuan Eropa terhada Korps GardaRevolusi Islam (IRGC) merupakan pengulangan dari pengalaman gagal AS.

“Di tengah atmosfir keamanan yang diciptakan setelah krisis Ukraina, Uni Eropa memperhatikan dengan seksama perkembangan Iran baru-baru ini setelah kematian Mahsa Amini, dan ini menyebabkan sikap mereka yang bias, tergesa-gesa, dan tidak masuk akal, karena didasarkan pada informasi yang salah, logika palsu, dan berita palsu,” kata Amir Abdollahian.

“Di kalangan politik Eropa pembicaraan tentang kemungkinan mencap IRGC sebagai organisasi teroris sedang berlangsung,” tambahnya.

Pada hari Rabu, anggota Parlemen Eropa mendukung amandemen yang ditambahkan ke laporan tahunan kebijakan luar negeri , dan menyerukan kepada Uni Eropa dan negara anggotanya agar memasukkan IRGC ke dalam daftar hitam organisasi teroris versi Uni Eropa. Langkah tersebut disahkan dengan suara 598 setuju, sembilan menentang, dengan 31 abstain. (fna/aljazeera)

Tentara Israel Tembak Mati Pemua Palestina karena “Berusaha Menikam”

Pasukan Israel menembak mati seorang pemuda  Palestina di Tepi Barat karena diduga berusaha melakukan serangan dengan senjata tajam.

Kementerian Kesehatan Palestina, Rabu (25/1), menyatakan bahwa pemuda itu diketahui bernama Aref Abdel Nasser Lahlouh, 20 tahun, yang berasal dari kamp pengungsi Jenin, dan  dibunuh di Qalqilya, dekat pemukiman ilegal Israel di Kedumim.

Tentara Israel menyatakan pemuda itu mencoba melakukan serangan penusukan. Rekaman pengawasan dari tempat kejadian yang dirilis oleh kantor berita Israel menunjukkan seorang pria keluar dari mobilnya dan berlari ke arah tentara sebelum ditembak dan dibunuh.

Rekaman dari tempat kejadian memperlihatkan Lahlouh tergeletak di tanah setelah ditembak.

Polisi Israel juga membungkam seorang pemuda Palestina lain yang panik setelah menyaksikan pembunuhan itu.

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa seorang warga Palestina lain terluka parah ditembak di dada dengan tembakan langsung Israel di kamp pengungsi Shuafat di Al-QUds Timur.

Pasukan Israel dalam jumlah besar dan mengerahkan kendaraan militer pada hari Rabu menyerbu kamp tersebut dan menghancurkan rumah keluarga Udai Tamimi, yang membunuh seorang tentara Israel pada bulan Oktober tahun lalu. Pasukan Israel membunuh Tamimi dalam baku tembak setelah perburuan selama 12 hari.

Konfrontasi yang meluas pecah dengan pasukan Israel pada Rabu sore di kamp tersebut.

Lahlouh adalah orang Palestina ke-19 yang dibunuh oleh pasukan Israel sejak awal tahun 2023, termasuk empat anak.

Sedikitnya 170 orang tewas, termasuk lebih dari 30 anak-anak, dan 9.000 lainnya terluka diserang Israel pada tahun 2022, sehingga PBB menyebut tahun itu sebagai tahun paling mematikan bagi warga Palestina di Tepi Barat sejak tahun 2005. (aljazeera)