Rangkuman Berita Utama Timteng Kamis 24 Agustus 2023

Jakarta, ICMES. Pameran kemampuan Iran di bidang industri pertahanan dan militer diadakan dengan diresmikan di hadapan Presiden Sayid Ibrahim Raisi, dan Menteri Pertahanan Brigjen Mohammad Reza Ashtiani serta sejumlah pemangku kepentingan.

Tiga anggota terbesar BRICS sangat mendukung aksesi Iran ke blok geopolitik antarbenua, ungkap pakar  geopolitik Pepe Escobar.

Tentara Arab Suriah, bekerja sama dengan Angkatan Udara Rusia, melancarkan beberapa serangan udara dan artileri terhadap target-target berupa sarang-sarang kawanan teroris di berbagai daerah di tiga provinsi  Aleppo, Latakia dan Hama.

Berita Selengkapnya:

Dikenai Sanksi Militer, Kini Tentara Iran Mandiri 90% di Bidang Persenjataan

Pameran kemampuan Iran di bidang industri pertahanan dan militer diadakan dengan diresmikan di hadapan Presiden Sayid Ibrahim Raisi, dan Menteri Pertahanan Brigjen Mohammad Reza Ashtiani serta sejumlah pemangku kepentingan.

Prestasi terbaru Iran Islam dalam hal industri dan produk pertahanan dan militernya, termasuk rudal dan drone, serta senjata berat dan ringan, ditampilkan di Pameran Prestasi Kementerian Pertahanan dan Angkatan Bersenjata, yang diselenggarakan di Teheran, ibu kota Iran, pada peringatan Hari Industri Pertahanan.

Wakil Menteri Pertahanan Reza Talainik, Rabu (23/8), mengatakan saluran Al-Alam; “Iran, setelah kemenangan revolusinya, menghadapi sanksi militer, namun para ilmuwan kami mengubah sanksi ini menjadi sebuah peluang. Sebelum kemenangan revolusi, kami mengimpor 90 persen produk militer, namun setelah revolusi, kami memproduksi 90 persen produk militer yang kami butuhkan, dan semuanya berteknologi tinggi.”

Menurut Al-Alam, berbagai departemen di bidang pertahanan dan banyak bidang militer berpartisipasi dalam pameran tersebut, dan ini membuktikan fakta bahwa industri pertahanan Iran bergerak cepat dan mengalami kemajuan yang stabil dibandingkan masa lalu, serta menandakan semakin menguatnya kemampuan Republik Islam di bidang pengetahuan teknis di industri pertahanan.

Anggota Komite Keamanan Nasional di Parlemen Iran, Morteza Mahmoudvand, mengatakan, “Dengan kehadiran ilmuwan muda Iran, kita sekarang berada pada level tertinggi di bidang manufaktur pertahanan, dan ini bukanlah sebuah slogan,melainkan fakta yang diakui oleh kawan dan lawan. Saat ini kita telah mencapai kemajuan besar dalam pembuatan rudal, drone dan peralatan lainnya, yang diproduksi oleh para ahli lokal.”

Iran telah mencapai kemajuan besar di bidang industri pertahanan, terutama dalam beberapa waktu terakhir, meskipun ada tekanan dan sanksi yang dijatuhkan oleh musuh-musuhnya.

Saat ini, Kementerian Pertahanan Iran sedang melaksanakan tugas-tugas penting bekerja sama dengan banyak lembaga kreatif di bidang –bidang kajian dan inovasi, desain, pengembangan dan teknologi, rekayasa struktural, dan penelitian. Kemajuan Iran di berbagai bidang pertahanan merupakan hasil upaya para ahli di industri pertahanan.

Sementara itu, Menteri Pertahanan  Mohammad Reza Ashtiani menyatakan  Teheran berencana meluncurkan dua atau tiga satelit dalam jangka waktu beberapa bulan ke depan, tepatnya akhir tahun ini dalam kalender nasional Iran, berakhir pada pertengahan Maret 2024.

Ashtiani menyatakan bahwa organisasi-organisasi  terkait telah bekerja untuk memproduksi satelit dan pembawa satelit.

“Kami terlibat dalam pengembangan dan peluncuran satelit. Berdasarkan rencana kami, kami akan meluncurkan 2-3 satelit tahun ini, sesuatu yang kami harap dapat berhasil,” tuturnya.

Iran telah mengambil langkah besar di bidang sains dan teknologi dalam beberapa tahun terakhir, meskipun ada sanksi AS, dan masuk dalam 10 besar negara dunia yang mampu membangun dan meluncurkan satelit.

Iran mengorbitkan satelit pertamanya Omid (Harapan) pada tahun 2009 dan satelit Rasad (Observasi) pada tahun 2011. Pada tahun 2012, Iran berhasil mengorbitkan satelit ketiga buatannya, Navid (Kabar Baik).

Pada bulan April 2020, Iran mengumumkan keberhasilan mengorbitkan satelit militer pertamanya. Pada Maret 2022, Iran meluncurkan satelit militer keduanya ke luar angkasa. Dan pada Agustus 2022, negara republik Islam mengorbitkan Khayyam, satelit pencitraan resolusi tinggi. (alalam/fna)

Pengamat: Keanggotaan Iran dalam BRICS Didukung Rusia, Tiongkok, dan India

Tiga anggota terbesar BRICS sangat mendukung aksesi Iran ke blok geopolitik antarbenua, ungkap pakar  geopolitik Pepe Escobar.

BRICS adalah kelompok yang beranggotakan Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan yang juga merupakan lima negara berkembang terkemuka di dunia. Negara-negara BRICS mencakup 42 persen populasi global dan sekitar 27 persen luas daratan dan perekonomian dunia.

“Kita mempunyai beberapa kandidat yang serius untuk menjadi anggota BRICS plus. Iran adalah salah satunya. Pengakuan Iran sebenarnya didorong secara besar-besaran, tentu saja secara diplomatis, oleh Rusia, Tiongkok, dan India karena berbagai alasan,” kata Escobar kepada Press TV dalam sebuah wawancara, Rabu (23/8).

BRICS diperkirakan akan mempertimbangkan pemberian keanggotaan baru, dan tak kurang dari 20 negara telah mengajukan permohonan, termasuk Iran.

Presiden Iran Ebrahim Raisi diperkirakan akan berpartisipasi dalam pertemuan BRICS yang sedang berlangsung pada hari ini, Kamis.

Escobar menjelaskan alasan di balik kampanye kontinyu Moskow, Beijing, dan New Delhi untuk mewujudkan keanggotaan Teheran dalam blok tersebut.

“Karena Iran memiliki hubungan strategis dengan Rusia dan Tiongkok, dan karena Iran adalah mitra utama Koridor Transportasi Utara-Selatan Internasional, yaitu Rusia, Iran, dan India,” terangnya.

BRICS menjadi semakin penting dalam mengatasi permasalahan internasional sejak didirikan pada tahun 2006, dan sering dipandang sebagai penyeimbang hegemoni politik dan ekonomi Barat.

Para anggotanya telah menimbulkan kehebohan di negara-negara Barat setelah mengumumkan niat mereka untuk berdagang dalam mata uang lokal mereka atau mengembangkan mata uang mereka sendiri.

Escobar memperingatkan tentang kampanye tekanan penuh yang telah diluncurkan oleh AS  dan sekutunya terhadap anggota BRICS atas rencana pro-kemerdekaan mereka.

“Jangan lupakan perang hibrida yang dilakukan imperium (Barat) itu terhadap anggota BRICS saat ini dan anggota BRICS plus di masa depan sudah berlangsung… Afrika Selatan sangat tertekan sebelum KTT ini…selama tahap pengorganisasian KTT tersebut,” kata Escobar, mengacu pada KTT BRICS yang sedang berlangsung di Afrika Selatan.

“Brasil berada di bawah tekanan berat dari AS. AS, tentu saja, menjatuhkan sanksi kepada Rusia dan Tiongkok. Mereka berusaha membuat India memainkan semacam peran kuda Troya di dalam BRICS untuk melemahkan BRICS dari dalam,” sambungnya.

Dia juga menyebutkan bahwa, sebagai cara untuk meningkatkan tekanan terhadap BRICS atau calon anggotanya di masa depan, Washington mengandalkan pengaruhnya terhadap apa yang disebutnya, “negara-negara yang berubah-ubah ”.

Dia menyebut negara-negara tersebut sebagai negara-negara yang “mereka (Amerika) tidak bisa membiarkan diri mereka lepas dari pengaruh Amerika,” dan dia juga mengidentifikasi bahwa negara-negara itu adalah Brasil, India, dan Afrika Selatan, serta india, Arab Saudi, dan Turki. (presstv)

Tentara Suriah dan Rusia Gempur Sarang-Sarang Teroris di Beberapa Provinsi

Tentara Arab Suriah, bekerja sama dengan Angkatan Udara Rusia, melancarkan beberapa serangan udara dan artileri terhadap target-target berupa sarang-sarang kawanan teroris di berbagai daerah di tiga provinsi  Aleppo, Latakia dan Hama.

Kementerian Pertahanan Suriah di halaman Facebook-nya, Rabu (23/8), menyatakan, “Menanggapi serangan berulang-ulang yang dilancarkan oleh organisasi-organisasi teroris terhadap desa-desa dan kota-kota yang aman di pedesaan Aleppo, Latakia dan Hama, unit-unit angkatan bersenjata kami beroperasi ke arah yang sama dan bekerja sama dengan Angkatan Udara Rusia.”

Kementerian itu menyebutkan bahwa beberapa operasi serangan udara dilancarkan setelah dilakukan pemantauan dan tindak lanjut yang cermat.

Selain itu, serangan artileri juga dilakukan terhadap markas-markas, peluncur rudal dan drone, serta gudang amunisi teroris hingga menyebabkan banyak kehancuran serta menewaskan dan melukai puluhan teroris, termasuk para gembong mereka. (alalam)