Rangkuman Berita Utama Timteng Kamis 23 Mei 2019

nirawak qasef yamanJakarta, ICMES: Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi menuduh pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) membekali kelompok pejuang Ansarullah (Houthi) di Yaman dengan “kemampuan spesifik” rudal balistik dan pesawat nirawak yang memungkinkan kelompok itu menggempur berbagai sasaran di wilayah Arab Saudi, termasuk kota suci Mekkah al-Mukarromah.

Mantan penasihat presiden Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Richard Haass, menilai pemerintah AS saat ini telah mematok dua tujuan yang  sama-sama tidak akan tercapai di balik kebijakannya terhadap Iran.

Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa tentara Suriah telah menewaskan lebih dari 150 militan kelompok teroris Jabhat al-Nasra serta menghancurkan 3 tank dan 24 kendaraan bersenapan mesin berat.

Berita selengkapnya:

Koalisi Arab Tuding Iran Persenjata Ansarullah Untuk Merudal Mekkah

Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi menuduh pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) membekali kelompok pejuang Ansarullah (Houthi) di Yaman dengan “kemampuan spesifik” rudal balistik dan pesawat nirawak yang memungkinkan kelompok itu menggempur berbagai sasaran di wilayah Arab Saudi, termasuk kota suci Mekkah al-Mukarromah.

“Milisi Houthi telah memperoleh kemampuan spesifik yang tak dapat dimiliki oleh milisi lain di dunia,” tuding juru bicara pasukan koalisi itu, Kolonel Turki al-Maliki, seperti dikutip Ray al-Youm Rabu (23/5/2019).

Dia melanjutkan, “Kami berbicara tentang rudal balistik dan penargetan Riyadh serta upaya milisi itu untuk menyasar kedalaman wilayah Saudi dan juga menyasar Mekah al-Mukarromah dengan  rudal-rudal Iran.”

Al-Maliki mengklaim bahwa hasil pemeriksaan oleh para ahli dari pihak pasukan koalisi terhadap serpihan dan komponen pesawat nirawak  itu  “membuktikan keterlibatan IRGC  dalam pembekalan kemampuan ini kepada milisi Houthi.”

Dia juga menyebutkan bahwa Ansarulah telah menarget bandara kota Najran di Saudi selatan pada Selasa lalu.

“Ada upaya untuk menargetkan salah satu fasilitas vital … milisi Houthi mengaku telah menarget bandara Najran, dan saya dapat mengatakan bahwa tidak ada keberhasilan apapun dalam operasi teror milisi Houthi ini, tetapi hasilnya akan diumumkan pada saatnya nanti,” ujarnya.

Pada Selasa lalu koalisi Arab juga menyatakan bahwa Yaman Houthi telah menarget kota Najran dengan pesawat nirawak beberapa jam setelah serangan lain yang “menargetkan kawasan di mana Mekah al-Mukarromah berada.”

Mereka juga menyatakan bahwa sistem pertahanan udara Saudi telah mencegat “target-target udara di atas langit kawasan di mana kota Mekah berada.”

Beberapa media Saudi, termasuk Al-Sharq al-Awsat dan Al-Arabiya, mengklaim sasaran pencegatan itu adalah rudal yang ditembakkan oleh Ansarullah ke arah Mekah.

Pemimpin Ansrullah di Yaman, Sayyid Abdul Malik al-Houthi, menepis keras tudingan telah menarget Mekah yang notabene kota suci bagi seluruh umat Islam tersebut.

“Apa yang dipublikasikan oleh media rezim Saudi bahwa ada penargetan Mekah al-Mukarromah adalah fitnah belaka, tudingan yang sangat keji, kebohongan yang mengerikan, dan klaim yang tercela,” tegas Al-Houthi, seperti dilansir Rai al-Youm, Rabu (22/5/2019).

Sebelumnya, juru bicara pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi, Kolonel Turki al-Maliki, menuduh pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) membekali kelompok pejuang Ansarullah dengan “kemampuan spesifik” rudal balistik dan pesawat nirawak yang memungkinkan kelompok itu menggempur berbagai sasaran di wilayah Arab Saudi, termasuk kota suci Mekkah al-Mukarromah.

Ansarullah pada pekan lalu juga telah melancarkan serangan terhadap dua stasiun pompa pada jalur pipa minyak utama di Arab Saudi sebelah barat Riyadh dengan menggunakan pesawat nirawak hingga melumpuhkan stasiun pompa itu selama dua hari. Arab Saudi kemudian juga menuduh Iran memerintahkan Houthi untuk menyerang fasilitas minyaknya.  (raialyoum)

Mantan Penasehat Presiden AS Sebut Trump Tak Akan Dapat Meraih Tujuannya Di Iran

Mantan penasihat presiden Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Richard Haass, menilai pemerintah AS saat ini telah mematok dua tujuan yang  sama-sama tidak akan tercapai di balik kebijakannya terhadap Iran.

Dalam sebuah wawancara dengan CNN, Rabu (22/5/2019), Haass percaya bahwa apa yang diinginkan pemerintah AS adalah menggalang kebijakan menekan Iran demi mengubah rezim Iran atau paling tidak mengubah kebijakan Teheran secara fundamental.

Bekas penasihat mantan presiden George W. Bush itu menambahkan bahwa kedua tujuan pemerintah AS sekarang itu serupa satu sama lain, dan juga sama-sama tidak akan membuahkan hasil.

Dia menambahkan bahwa Iran justru terdorong ke arah sebaliknya setelah AS keluar dari perjanjian nuklir, dan ini membuat AS dan sekutunya tak nyaman di Timteng. Namun dia melanjutkan bahwa Iran akan mundur jika merasa bahwa revolusi 1979 berada dalam bahaya.

Di bagian akhir dia mengatakan, “Saya tidak berpikir bahwa kita akan berperang, meskipun kita mungkin dapat memasukinya akibat salah perhitungan pada kinerja semua pasukan secara paralel.”

Ketegangan antara AS  dan Iran meningkat sejak Mei 2018 setelah Presiden AS Donald Trump memutuskan penarikan negaranya dari kesepakatan nuklir Iran dan kemudian menerapkan kembali sanksi ketat  AS terhadap Iran meskipun keputusan itu mendapat kecaman internasional.

Ketegangan itu meningkat tajam pada peringatan tahun pertama penarikan Washington dari JCPOA ketika AS mencoba meningkatkan tekanan terhadap Iran dengan memperketat sanksi minyaknya dan mengirimkan bala bantuan militer, termasuk kapal induk, satu skuadron pesawat pembom B-52, dan sistem rudal patriot, ke Timur Tengah. (raialyoum)

Tentara Suriah Habisi 150 Teroris Al-Nusra Di Idlib

Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa tentara Suriah telah menewaskan lebih dari 150 militan kelompok teroris Jabhat al-Nasra serta menghancurkan 3 tank dan 24 kendaraan bersenapan mesin berat.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Rabu, (22/5/2019), kementerian itu menyatakan, ” Sejak pagi hari 22 Mei pasukan pemerintah Suriah telah menghadang tiga serangan intensif militan Jabhat al-Nasra terhadap komplek perumahan Kfar Naboda, dan serangan ini melibatkan sekitar 500 militan, 7 tank, 4 mobil infanteri, sekitar 30 mobil bersenapan mesin berat, dan 2 mobil pembawa bahan peledak yang dikendarai oleh pelaku bom bunuh diri.”

Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa kawanan teroris menggunakan peluncur roket untuk melancarkan serangan ke pangkalan Hmeimim yang ditempati oleh pasukan Rusia di Suriah.

“Pada 22 Mei, kawanan bersenjata melakukan 17 peluncuran roket dari zona de-eskalasi di Idlib ke arah pangkalan udara Rusia Hmeimim, 8 roket di antaranya tidak mencapai bahkan ke pangkalan udara itu, sementara sembilan roket  sisanya tercegat oleh pasukan pertahanan udara di pangkalan udara Rusia itu,” papar Kementerian Pertahanan Rusia. (alalam)