Rangkuman Berita Utama Timteng Kamis 2 Februari 2023

Jakarta, ICMES. Pemerintah Iran memastikan bahwa kelompok separatis Kurdi yang disebutnya teroris dan berbasis di wilayah semi-otonom Kurdistan Irak terlibat dalam serangan drone yang gagal terhadap sebuah bengkel militer di Iran Tengah pada Sabtu pekan lalu.

Pangkalan militer Turki di Irak utara telah menjadi target serangan sejumlah roket, kata pejabat dari wilayah Kurdi semi-otonom Irak dan seorang pejabat Kementerian Pertahanan Turki.

Militer Israel menyatakan bahwa sistem pertahanan udara Kubah Besi (Iron Dome) miliknya telah mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza di tengah eskalasi ketegangan antara Rezim Zionis Israel dan Palestina.

Berita Selengkapnya:

Iran Pastikan Kelompok Separatis Kurdi Terlibat dalam Serangan Drone Gagal di Isfahan

Pemerintah Iran memastikan bahwa kelompok separatis Kurdi yang disebutnya teroris dan berbasis di wilayah semi-otonom Kurdistan Irak terlibat dalam serangan drone yang gagal terhadap sebuah bengkel militer di Iran Tengah pada Sabtu pekan lalu.

Media Nour News milik Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran (SNSC), Rabu (1/2), melaporkan bahwa kelompok itu diperintah oleh dinas intelijen asing, dan menyelundupkan komponen kendaraan udara mikro dan bahan peledak dari wilayah Kurdistan ke Iran melalui rute yang jauh dan sulit, serta menyerahkannya kepada seorang penghubung di sebuah kota perbatasan di bagian barat laut Iran.

Nour News menyebutkan bahwa komponen drone dan bahan peledak kemudian dirakit di bengkel modern oleh sekelompok teknisi dan digunakan dalam serangan itu.

Kementerian Pertahanan Iran pada hari Minggu mengumumkan bahwa unit pertahanan udara negara itu telah menggagalkan serangan drone di sebuah bengkel militer di Isfahan.

Teheran menegaskan bahwa serangan itu gagal, tidak menimbulkan korban jiwa, dan hanya menyebabkan kerusakan ringan pada atap bengkel.

Beberapa laporan menyebutkan bahwa Israel berada di balik serangan tersebut. Ada pula spekulasi awal di media Arab bahwa ledakan di Isfahan adalah hasil dari operasi Angkatan Udara AS. Namun, Juru Bicara Pentagon Patrick Ryder menyatakan tidak ada pasukan AS yang terlibat dalam serangan tersebut, tapi dia enggan berkomentar lebih lanjut.

Sejauh ini pemerintah Iran tidak akan menyalahkan negara mana pun, namun menekankan bahwa tindakan sabotase sama sekali tidak dapat menekan Teheran untuk menghentikan kemajuan nuklirnya.

Sejak akhir September, pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) telah melancarkan serangkaian operasi udara di markas besar kelompok teroris yang berbasis di Kurdistan Irak. Operasi militer itu dilakukan setelah terjadi penyusupan tim bersenjata yang terkait dengan kelompok teroris Kurdi ke kota-kota perbatasan Iran dalam beberapa bulan terakhir.

Angkatan Darat IRGC telah mengumumkan bahwa operasi melawan pangkalan teroris akan berlanjut sampai semua separatis anti-Iran dan teroris yang bersembunyi di daerah pegunungan yang terjal meletakkan senjata dan menyerah.

Iran menyatakan bahwa diplomasi telah gagal mengakhiri kegiatan teror di wilayah Kurdistan, dan bahwa operasi militer terhadap kelompok teroris yang berbasis di wilayah tersebut bertujuan mempertahankan keamanan nasional.

IRGC dan pasukan Iran lainnya telah berulang kali memperingatkan bahwa mereka tidak akan pernah mentolerir kehadiran dan aktivitas kelompok teroris di sepanjang perbatasan barat laut dan akan memberikan tanggapan yang kuat dan tegas jika terjadi aktivitas anti-keamanan.

IRGC dalam banyak kesempatan telah menyerang dan menghancurkan tempat persembunyian teroris di wilayah Kurdistan dengan tembakan artileri, rudal, dan drone.

Para pejabat militer menyatakan bahwa serangan lanjutan akan ada terhadap kubu kelompok kontra-revolusi di kawasan sekitar, khususnya wilayah Kurdistan Irak. Mereka juga memperingatkan AS bahwa pangkalan mereka di kawasan itu juga harus dihapuskan dan tidak digunakan sebagai markas kontra-revolusi. (fna/mna)

Basis Pasukan Turki di Irak Utara Digempur Roket

Pangkalan militer Turki di Irak utara telah menjadi target serangan sejumlah roket pada hari Rabu (1/2/), kata pejabat dari wilayah Kurdi semi-otonom Irak dan seorang pejabat Kementerian Pertahanan Turki.

Kelompok pejuang Perlawanan Islam Brigade Ahrar al-Irak  yang merupakan bagian dari pasukan relawan Al-Hashd Al-Shaabi yang didukung Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Tanpa memberikan keterangan rinci, seorang pejabat anonim Turki menyatakan serangan itu tidak menjatuhakan korban atau bahkan kerusakan di pangkalan tersebut.

Menurut sebuah pernyataan dari departemen anti-terorisme Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG), setidaknya delapan roket ditembakkan ke pangkalan militer Zilkan Turki di provinsi Nineveh, yang berada tepat di luar wilayah yang dikelola oleh KRG, dan dua roket di antaranya menerjang pangkalan tersebut.

Menhan Turki Hulusi Akar menepis pernyataan KRG bahwa dua roket mengena pangkalan. Akar mengatakan bahwa pangkalan tersebut diserang “dari waktu ke waktu”, sehingga memancing tembakan balasan.

Dia juga mengatakan bahwa tentara Turki di Irak utara “bertempur di sana dengan tekad dan tekad yang meningkat”.

Turki melancarkan operasi terbarunya terhadap Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Irak pada April tahun lalu.

PKK melancarkan pemberontakan bersenjata di tenggara Turki pada tahun 1984, di mana lebih dari 40.000 orang tewas.

PKK mempertahankan pangkalan pelatihan dan tempat perlindungan di wilayah Kurdi Irak utara. Pasukan Turki sering melancarkan serangan udara yang menyasar PKK.

Kelompok itu telah ditetapkan sebagai kelompok “teroris” oleh Turki, AS, dan Uni Eropa.

Turki telah mendirikan beberapa pangkalan di Irak utara sehingga dikecam oleh banyak pejabat dan tokoh Irak.  Pemerintah Irak sering mengutuk kehadiran militer Turki dan menyebutnya ilegal. (aljazeera)

 Israel Mengaku telah Mencegat Serangan Roket dari Gaza

Militer Israel menyatakan bahwa sistem pertahanan udara Kubah Besi (Iron Dome) miliknya telah mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza pada hari Rabu, (1/2), di tengah eskalasi ketegangan antara Rezim Zionis Israel dan Palestina.

Tentara Israel dalam sebuah pernyataan melaporkan bahwa “sebuah roket telah diluncurkan dari Jalur Gaza, dan tercegat” oleh sistem Iron Dome.

Tidak ada faksi Palestina yang segera mengklaim bertanggung jawab atas peluncuran roket tersebut.

Peluncuran rudal ini terjadi sehari setelah berakhirnya tur Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken ke Timur Tengah tersebut, termasuk Mesir, Israel, dan wilayah pendudukan Tepi Barat.

Dalam safarinya Blinken mendesak Israel dan Palestina untuk mengurangi eskalasi.

Sebelumnya pada hari Rabu, tentara Israel melaporkan bahwa sirene terdengar di kota Sderot, Israel selatan, dan di daerah yang berbatasan dengan Jalur Gaza.

Pada hari Jumat pekan lalu, Israel menanggapi roket yang ditembakkan dari Gaza dengan meluncurkan serangan udara terhadap situs-situs milik Hamas, faksi pejuang Palestina yang menguasai Jalur Gaza.

Kontak senjata terbatas itu terjadi setelah sepuluh warga Palestina gugur dalam operasi militer Israel di kamp pengungsi Jenin.

Sehari setelah operasi ini, seorang pemuda Palestina menembak mati tujuh orang Israel  di dekat sebuah sinagog Yahudi di Al-Quds (Yerusalem) Timur.

Blinken di akhir safarinya pada Selasa lalu mengatakan, “Penting untuk mengambil langkah-langkah demi mengurangi ketegangan, menghentikan kekerasan, dan mengurangi ketegangan.” (raialyoum)