Jakarta, ICMES: Sedikitnya 27 anggota Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran meninggal dan 13 lainnya cedera terkena ledakan bom bunuh diri yang menyasar sebuah bus IRGC.
Kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Lebanon kembali mengirim peringatan keras kepada para pejabat Israel yang kali ini berupa rekaman film dokumenter tokoh terkemuka Hizbullah Imad Mughniyah yang gugur pada tahun 2008.
Para aktivis lembaga Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan bahwa sekira 240 anggota kelompok teroris ISIS menyerah kepada milisi Kurdi Pasukan Demokrasi Suriah (SDF).
Mantan kepala badan intelijen Saudi Pangeran Turki al-Faisal dalam wawancara pertama kalinya dengan jurnalis dan analis Barak Ravid dari channel 13 milik Israel.
Berita selengkapnya:
Serangan Bom Bunuh Diri Terjang Bus IRGC, 27 Orang Meninggal
Sedikitnya 27 anggota Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran meninggal dan 13 lainnya cedera terkena ledakan bom bunuh diri yang menyasar sebuah bus IRGC di daerah Sistan wa Baluchestan di bagian tenggara Iran, Rabu (13/2/2019).
Serangan itu menyasar bus yang mengangkut para anggota IRGC di provinsi Sistan-Baluchestan, ungkap kantor berita IRNA yang mengutip “sumber informasi”.
Pemboman itu terjadi di jalan antara kota Khash dan Zahedan di daerah yang bergejolak di dekat perbatasan Iran dengan Pakistan.
Sebuah video yang diposting oleh kantor berita Fars memperlihatkan darah dan serpihan di sebuah jalan di lokasi serangan.
Media Arab Saudi melaporkan bahwa kelompok militan yang beroperasi di Iran tenggara dan menamakan dirinya Jaish al Adl mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Jaish al Adl tahun lalu mengaku telah menculik 14 anggota pasukan keamanan dan lima di antara pasukan yang diculik kemudian dibebaskan setelah ada mediasi Pakistan pada November 2018.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qasemi bersumpah bahwa negaranya akan membalas serangan yang terjadi kemarin.
“Anak-anak militer dan intelijen yang siap berkorban demi rakyat Iran akan membalas dendam atas darah para syuhada insiden ini,” tegasnya. (alalam/mee)
Gempar, Hizbullah Buatkan Group WA Puluhan Pejabat Israel Lalu Film Dokumenter
Kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Lebanon kembali mengirim peringatan keras kepada para pejabat Israel yang kali ini berupa rekaman video atau film dokumenter tokoh terkemuka Hizbullah Imad Mughniyah yang gugur pada tahun 2008.
Video itu disebar langsung ke telefon genggam puluhan pejabat Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, melalui nomor-nomor kontak mereka yang terhubung dengan aplikasi WhatsApp (WA). Hizbullah membuatkan group WA (WAG) untuk mereka yang sebagian besar adalah para penasehat dan pejabat politik.
Video itu disebar pertama kalinya oleh Hizbullah, Selasa (12/2/2019), pada momen haul ke-11 Mughniyah yang gugur diserang agen Israel. Dalam video itu terlihat ketika sedang meninjau kawasan perbatasan Lebanon-Israel Mughniyah berkata kepada salah seorang pengawalnya, “Inilah adalah daerah Shlomi (kota kecil di bagian utara Israel).”
Setelah itu Mughniyah berbicara dengan bahasa Arab, Ibrani, dan Inggris yang artinya; “Pembalasan tak dapat dielakkan, tujuannya jelas, pasti, dan cermat; pemusnahan Israel!”
Apa yang dilakukan Hizbullah tersebut tercatat sebagai pembobolan data cyber sehingga membangkitkan kesiagaaan badan-badan keamanan negara ilegal Zionis ini karena banyak nomor pejabat dan orang berpengaruh di Israel yang jatuh ke tangan Hizbullah hingga kelompok yang bersekutu dengan Iran dan Suriah ini dapat membuat WAG yang menyertakan nomor-nomor mereka tanpa sepengetahuan mereka.
TV al-Manar milik Hizbullah menayangkan film dokumenter tersebut pada momen haul ke-11 Imad Mughniyah, komandan sayap militer Hizbullah yang menurut laporan pihak-pihak asing telah dibunuh di Damaskus, Suriah, pada 12 Februari 2008 oleh para agen Israel yang bekerjasama dengan para agen intelijen Amerika Serikat.
Beberapa situs berbahasa Arab yang memuat berita tentang tindakan Hizbullah itu tidak memajang video tersebut, dan LI juga telah mencoba mencarinya di situs berbagi video You Tube namun juga tidak atau belum menemukannya. (maan)
240 Anggota ISIS Dikabarkan Menyerah Kepada SDF
Para aktivis lembaga Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan bahwa sekira 240 anggota kelompok teroris Negara Islam Irak Dan Suriah (IS/ISIS/ISIL/DAESH) menyerah kepada milisi Kurdi Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) dan pasukan koalisi di sebelah timur Sungai Eufrat, Suriah.
SOHR mengutip keterangan sumber “terpercaya”, Kamis (13/2/2019), bahwa sebanyak tujuh kendaraan, termasuk kendaraan Hummer asal Amerika Serikat (AS) dan kendaraan roda empat pembawa senapan mesin berat, telah bergerak keluar dari kantung terakhir ISIS di sebelah timur Sungai Eufrat.
Sumber itu menambahkan bahwa iringan mobil itu membawa para anggota ISIS yang “sebagian besar” berkebangsaan asing yang telah menyerah kepada SDF.
SOHR menyebutkan bahwa ISIS menderita kekalahan besar dalam pertempuran dengan SDF yang didukung pasukan koalisi pimpinan AS sehingga kelompok teroris itu sekarang terdesak di area hanya seluas ratusan meter saja dekat sisi barat Sungai Eufrat, dan telah kehilangan hampir seluruh kawasan timur Sungai Eufrat. (rt)
Video, Mantan Kepala Intelijen Saudi Sarankan Wartawan Israel Nikahi Wanita Arab
Mantan kepala badan intelijen Saudi Pangeran Turki al-Faisal dalam wawancara pertama kalinya dengan jurnalis dan analis Barak Ravid dari channel 13 milik Israel yang disiarkan Rabu (13/2/2019) telah menyarankan kepadanya supaya menikah dengan wanita Arab.
Ravid memosting video itu melalui akun resminya di Twitter dengan durasi 2 menit yang memperlihatkan sepenggalan momen dialog ramah tamah di balik wawancara panjang lebarnya dengan al-Faisal.
Dalam video itu terlihat keduanya berdialog akrab berbahasa Arab dan Inggris di sebuah ruang kerja. Di situ Ravid dengan berbahasa Arab mengaku menguasai bahasa Arab dengan cukup baik pada beberapa tahun silam, namun belakangan ini lupa. Dia juga mengaku dapat membaca dan menulis dengan bahasa Arab, namun kesulitan dalam pengucapannya untuk percakapan.
Turki al-Faisal lantas melangkahkan kaki sembari bergurau dengan berkata, “(Kalau begitu) menikahlah dengan wanita Arab!”
Ravid tertawa mendengarnya dan kemudian masih dengan bahasa Arab dia berkata; “Saya sudah menikah. Jangan berkata demikian kepada istriku. Ini bahaya.”
Setelah itu Ravid mengaku tinggal di Tel Aviv dan berharap suatu saat al-Faisal dapat berkunjung ke sana dan singgah ke rumahnya.
Al-Faisal yang juga mantan duta besar Saudi untuk Amerika Serikat meresponnya dengan berkata, “Saya juga berharap kamu menjadi tuan rumah bagiku.”
Wawancara ini menunjukkan bahwa Saudi sudah semakin terbuka dalam upayanya menormalisasi hubungan Arab dengan Israel. (rt/raialyoum)