Rangkuman Berita Utama Timteng Jumat 7 Juli 2023

Jakarta, ICMES. Pasukan Zionis Israel telah menembak mati seorang pemuda  Palestina yang juga telah menembak mati seorang tentara Zionis  di dekat pemukiman ilegal.

Pasukan Zionis Israel (IDF) dalam sebuah pernyataannya mengaku telah menyerang sebuah daerah Libanon yang menjadi tempat peluncuran roket lintas perbatasan.

Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) mengklaim bahwa pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) telah “secara paksa menyita” sebuah kapal komersial yang mungkin terlibat dalam penyelundupan di perairan internasional di Teluk Persia.

Berita Selengkapnya:

Satu Pejuang Palestina Gugur Setelah Menembak Mati Satu Tentara Israel

Pasukan Zionis Israel telah menembak mati seorang pemuda  Palestina yang juga telah menembak mati seorang tentara Zionis  di dekat pemukiman ilegal, Kamis (6/7).

Militer Israel mengatakan seorang penyerang telah melepaskan tembakan ke pasukan keamanan yang menghentikannya di dekat pemukiman Kedumim di wilayah pendudukan Tepi Barat untuk memeriksa kendaraannya, yang dianggap mencurigakan.

Penyerang kemudian melarikan diri dari tempat kejadian sebelum dia dilacak dan “dilumpuhkan”.

Kantor berita Palestina Wafa melaporkan bahwa pemuda yang melancarkan serangan tersebut  adalah pejuang Palestina Ahmad Yasin Hillal Gheithan, dari desa Qibya, sebelah barat Ramallah, Tepi Barat.

Faksi pejuang Palestina Hamas mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan menyatakan bahwa pelaku penambakan itu adalah anggotanya.

Hamas yang menguasai Jalur Gaza itu menegaskan bahwa serangan pada hari Kamis itu merupakan tanggapan atas serangan militer Israel selama dua hari minggu ini di Jenin.

“Musuh akan tahu bahwa pembantaiannya di Jenin hanya akan meningkatkan desakan rakyat kami pada perlawanan dan kepatuhan pada pendekatannya hingga pembebasan,” ungkap Hamas.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 12 warga Palestina, termasuk tiga anak, gugur akibat operasi udara dan darat tentara Israel di kamp pengungsi Jenin yang padat penduduk, dan seorang tentara Israel juga tewas.

Selain itu, sedikitnya 120 warga Palestina terluka, dengan kondisi 20 orang di antaranya kritis, dan sekitar 3.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Sementara itu Hamas dan Jihad Islam Palestina (PIJ) dalam pernyataan bersama meminta memuji keberanian para pejuang resistensi di Jenin, dan menyerukan kepada seluruh komponen bangsa untuk “bergerak segera dan cepat menyepakati rencana nasional yang komprehensif untuk menghadapi proyek Zionis di Palestina”.

“Para pejuang resistensi berjuang, bertahan, dan bersabar sampai mereka mengalahkan rezim pendudukan, menghancurkan wibawa keunggulannya yang dimitoskan, dan mengembalikan mereka ke entitas yang membopong para korban tewas dan terluka mereka, dan menanggung rasa malu dan frustasi,” bunyi pernyataan bersama Hamas dan PIJ.

Mereka menekankan bahwa pencapaian perlawanan Palestina ini tidak akan mungkin terjadi tanpa persatuan rakyat Palestina dan para pejuangnya di lapangan, yang menuntut semua pihak untuk membangun dan menghimpun pencapaian besar ini. (raialyoum/alalam)

Israel Serang Situs Peluncuran Roket di Lebanon

Pasukan Zionis Israel (IDF) dalam sebuah pernyataannya mengaku telah menyerang sebuah daerah Libanon yang menjadi tempat peluncuran roket lintas perbatasan.

Pernyataan itu menyebutkan bahwa sebuah roket yang ditembakkan pada Kamis pagi (6/7) dari wilayah Lebanon telah meledak di dalam wilayah Israel.

“Sebagai tanggapan, IDF saat ini menyerang daerah tempat peluncuran dilakukan di wilayah Lebanon,” bunyi pernyataan tersebut.

Pernyataan sebelumnya oleh militer Israel menyebutkan tidak ada temuan awal dari kejadian tidak biasa di sisi perbatasan Israel.

Kantor berita resmi Libanon, ANI, melaporkan Israel telah menembakkan “lebih dari 15 peluru artileri” yang menyasar sekitar komunitas Kfar Chouba dan Halta.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas tembakan roket, dan juga tidak ada komentar langsung dari tentara Lebanon.

Sumber-sumber di Lebanon mengatakan satu roket mendarat di dekat desa perbatasan Lebanon Wazzani dan yang kedua di dekat desa sengketa Ghajar, yang melintasi perbatasan Israel-Lebanon tetapi penduduknya mengaku setia kepada Suriah.

Pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon selatan mendesak semua pihak untuk menahan diri dan menghindari eskalasi setelah baku tembak yang dilaporkan pada hari Kamis, mengingat daerah itu “telah mengalami ketegangan awal pekan ini.”

Tembakan roket terjadi setelah Israel menyelesaikan salah satu operasi militer terbesarnya dalam beberapa tahun di Tepi Barat yang diduduki di kamp pengungsi Palestina di Jenin.

Kelompok pejuang Hizbullah, yang mengendalikan Libanon selatan dan telah berperang beberapa kali dengan Israel, menyatakan dukungannya kepada perlawanan para pejuang Palestina terhadap operasi Israel. Namun Hizbullah tidak mengomentari laporan tembakan roket tersebut.

Dalam pernyataan terpisah, kelompok bersenjata itu mengutuk apa yang disebutnya “tindakan berbahaya” yang diambil oleh pasukan Israel di bagian utara Ghajar, Lebanon. Hizbullah menuduh Israel mendirikan pagar kawat dan membangun tembok semen.

Kemenlu Libanon pada hari Selasa lalu mengatakan prihatin atas tindakan pasukan Zionis tersebut, dan mengatakan bahwa mereka menciptakan “realitas baru di lapangan”. Tidak ada tanggapan langsung dari militer Israel terhadap tuduhan Hizbullah.

Israel menyalahkan kelompok Palestina Hamas karena menembakkan roket ke Israel dari Lebanon pada bulan April lalu, dan menyebabkan Israel menyerang situs-situs di Lebanon. (aljazeera/raialyoum)

AL Iran Nyatakan Iran Sita Kapal Dagang di Teluk Persia

Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) mengklaim bahwa pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) telah “secara paksa menyita” sebuah kapal komersial yang mungkin terlibat dalam penyelundupan di perairan internasional di Teluk Persia.

Armada Kelima Angkatan Laut AS yang berbasis di Bahrain dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (6/7) menyatakan pihaknya memantau insiden tersebut tetapi menilai keadaan “tidak memerlukan tanggapan lebih lanjut”.

“Pasukan AS tetap waspada dan siap untuk melindungi hak navigasi lalu lintas maritim yang sah di perairan kritis Timur Tengah,” kata juru bicara Armada ke-5 AS, Komandan Tim Hawkins.

Iran belum mengomentari insiden itu.

Perusahaan keamanan maritim Inggris Ambrey mengatakan pihaknya mengetahui upaya penyitaan oleh pasukan Iran atas sebuah kapal tanker kecil berbendera Tanzania, sekitar 59 mil laut (sekitar 110 km) timur laut kota pelabuhan Dammam, Arab Saudi.

“Iran secara teratur mencegat kapal tanker kecil yang dicurigai menyelundupkan minyak,” tambah perusahaan itu.

Sekitar seperlima dari pasokan minyak mentah dan produk minyak lintas laut dunia melewati Selat Hormuz, sebuah chokepoint antara Iran dan Oman, menurut data dari perusahaan analitik Vortexa.

Dalam beberapa tahun terakhir, AS dan Iran terlibat aksi saling tuduh terkait dengan serangkaian insiden di perairan Teluk Persia yang rawan ketegangan.

Pada hari Rabu, Angkatan Laut AS mengaku telah melakukan intervensi untuk mencegah Iran menyita dua kapal tanker komersial di Teluk Oman.

Iran mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya memiliki perintah pengadilan untuk menyita salah satu kapal tanker yang berlayar di perairan Teluk sehari sebelumnya setelah bertabrakan dengan kapal Iran.

Teheran menyita dua kapal tanker lainnya pada bulan Mei termasuk Advantage Sweet yang berbendera Kepulauan Marshall, yang telah disewa oleh perusahaan minyak utama AS Chevron. (aljzeera)