Rangkuman Berita Utama Timteng  Jumat 5 April 2024

Jakarta, ICMES. Para petinggi Hamas dan Jihad Islam Palestina serta Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyerukan kepada segenap umat Islam untuk memperingati Hari Al-Quds Sedunia 2024 secara besar-besaran, mengingat krusialitas situasi yang sedang terjadi di Gaza dan kawasan Timur Tengah secara umum.

Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei menegaskan bahwa Israel “akan menerima pukulan” setelah serangan udara terhadap konsulat Iran di Damaskus, yang menggugurkan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, dua di antaranya adalah berpangkat brigjen.

Israel telah meningkatkan interferensinya terhadap Sistem Pemosisian Global (GPS) di tengah kekhawatiran akan pembalasan Iran atas pembunuhan jenderal Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Mohammad Reza Zahed,  di Damaskus pada hari Senin.

Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah menegaskan bahwa operasi Badai Al-Aqsa telah mengguncang fondasi Israel, dan menempatkan rezim Zionis ini pada ambang kebinasaan, dan memberikan pukulan telak terhadap proyek Zionis di Palestina.

Berita selengkapnya:

Hamas dan Jihad Islam Minta Umat Islam Peringati Hari Al-Quds 2024 Secara Besar-Besaran

Para petinggi Hamas dan Jihad Islam Palestina serta Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyerukan kepada segenap umat Islam untuk memperingati Hari Al-Quds Sedunia 2024 secara besar-besaran, mengingat krusialitas situasi yang sedang terjadi di Gaza dan kawasan Timur Tengah secara umum.

Berikut ini penggalan pernyataan mereka dalam beberapa video yang dirangkum oleh channel Sahara di Youtube:

Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh:

Pertama, di hari yang agung ini mari kita mengenang Imam Khomaini ra, yang telah menjadikan Al-Quds sebagai salah satu pilar revolusi dan resistensi serta tujuan luhur dan aktual bagi umat Islam yang mulia. Beliau menyerukan Hari Al-Quds agar umat ini bangkit menunaikan kewajibannya dan  dan menyatukan komponen kekuatannya demi pembebasan Al-Quds dan Al-Aqsa dari cengkraman Zionis penjajah.

Hari Al-Qud Sedunia tahun ini tiba di tengah situasi Perang Besar Al-Aqsa, dan ketika Al-Quds kita berada di antara derita dan harapan.  Al-Quds sekarang sedang berada pada periodenya yang paling dashyat dari segi penindasan dan kekerasan akibat kezaliman Zionis   terhadap kesucian Islam dan Kristen dan terhadap penduduk Baitul Maqdis serta warisan budaya kemanusiaannya.

Sebagai pesan kepada segenap komponen resistensi umat kita; Perang (Al-Aqsa) yang diberkahi ini telah menyatukan barisan umat,  dan panorama teragung dari persatuan ini menjelma pada kesatuan front dari Palestina hingga Lebanon, Yaman dan Irak dengan dukungan dan sokongan dari Republik Islam Iran.

Komponen Poros Resistensi telah menegaskan statemennya: “Kita adalah satu umat, yang takkan diam terhadap kezaliman, dan tidak pula rela atas kezaliman.”

Jubir Sayap Militer Jihad Islam Palestina, Brigade Al-Quds,  Abu Hamzah;

Pada 10 hari terakhir  bulan Ramadhan  yang diberkahi ini kita menyambut Hari Al-Quds Sedunia, yang jatuh pada hari Jumat terakhir bulan suci pada setiap tahun.

Hari Al-Quds Sedunia pada tahun ini menjadi lebih istimewa karena Al-Quds telah membangkitkan berbagai front dan menyatukan medan laga, sesuai dan sejalan dengan ekspektasi dan berbagai statemen kami pada tahun-tahun silam bahwa kelancangan terhadap Al-Quds dan Al-Aqsa  akan mengobarkan seluruh kawasan (Timteng), dan pertempuran tidak akan terbatas pada teritorial Palestina saja.

Pernyataan kami dan para pemimpin Poros Resistensi kami terapkan dan realisasikan, dengan kekuatan Allah, dan sedang diwujudkan di atas gelanggang operasi militer yang membentang dari Gaza hingga Jenin dan Tulkarm serta Tepi Barat kami, dan menjalar hingga ke Yaman dan Irak sampai Lebanon. 

Maka kami bukanlah orang yang berkenan atas terlukanya Rasul kami yang muliadan atas pelanggaran terhadap kaum merdeka di komplek Al-Aqsa yang diberkahi, atau atas pembagian waktu dan tempat di Al-Quds, yang selanjutnya akan menjurus pada Judaisasi Al-Quds.

Ketahuilah bahwa kami sungguh menyerukan kepada Anda sekalian untuk memerangi kaum Zionis siang dan malam, secara tersembunyi dan terbuka.

Maka keluarlah Anda semua pada Jumat terakhir bulan suci Ramadhan untuk berpartisipasi dan bermobilisasi dalam peringatan Hari Al-Quds Sedunia di semua ibu kota negara-negara Arab dan lain-lain. Kepunglah kedubes-kedubes Zionis dan AS.

Pemimpin Besar Iran, Imam Ali Khamenei;

Bismillahirrahmanirrahim. Hari Al-Quds pada tahun ini akan menjadi hari gegap gempita internasional anti-rezim Zionis penjajah. Yakni, jika pada tahun-tahun lalu Hari Al-Quds hanya diselenggarakan di negara-negara Islam  maka pada tahun ini kemungkinan besar juga akan diselenggarakan di negara-negara non-Muslim secara besar-besaran.

Kami berharap, insya Allah, bangsa Iran sebagaimana dalam semua hal lain, kali inipun akan cemerlang dalam suatu hari,  dengan kemuliaan Muhammad dan keluarga Muhammad.

(sahara)

Ayatullah Khamenei: Israel Sedang Menuju Kebinasaan

Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei menegaskan bahwa Israel “akan menerima pukulan” setelah serangan udara terhadap konsulat Iran di Damaskus, yang menggugurkan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, dua di antaranya adalah berpangkat brigjen.

Dalam pidatonya di depan para pejabat senior di Teheran, Rabu (3/4), Ayatullah Khamenei mengatakan, “Kekalahan entitas Zionis di Gaza akan terus berlanjut, dan entitas penjajah itu sedang menuju kebinasaaan dan kehancuran.”

Dia menambahkan, “Upaya putus asanya, termasuk tindakannya baru-baru ini di Suriah, tidak akan menyelamatkannya dari kekalahan ini. Tidak ada keraguan, para penjahat ini akan menerima tamparan atas tindakan itu.”

Pemimpin Besar Iran menyebutkan kejahatan Rezim Zionis berupa genosida, pembantaian massal, dan serangan terhadap perempuan, anak-anak, pasien, dan rumah sakit, sebagai hal yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam periode terakhir sejarah.

 “Kejahatannya begitu besar sehingga bahkan orang yang tumbuh dalam budaya Barat, Eropa dan Amerika juga menyatakan keberatan,” ujarnya.

Ayatullah Khamenei menilai Israel dalam perang yang telah berlangsung enam bulan telah gagal dalam dua hal.

 “Kegagalan pertama mereka terjadi pada 7 Oktober  dan  Badai Al-Aqsa, ketika entitas yang mengklaim menguasai bidang intelijen dan militer ternyata mengalami kegagalan intelijen yang sangat besar di depan kelompok resistensi yang memiliki sumber daya yang terbatas, dan kegagalan serta skandal entitas Zionis ini tidak pernah tertebuskan,” tuturnya.

Pemimpin Revolusi Islam ini menganggap kegagalan kedua Zionis sebagai kegagalan mencapai tujuan dalam serangannyaterhadap Gaza.

Dia juga menyebutkan bahwa Rezim Zionis menikmati dukungan militer, keuangan dan politik AS secara komprehensif, termasuk hak untuk memveto resolusi internasional dan kebohongan mereka mengenai resolusi terbaru yang tidak mengikat.

“Meskipun ada semua dukungan ini, Rezim Zionis belum mampu mencapai satu pun tujuan mereka,” ungkapnya.

Ayatullah Khamenei melanjutkan, “Mereka ingin melenyapkan perlawanan, khususnya gerakan Hamas, sementara saat ini Hamas, Jihad Islam, dan faksi perlawanan di Gaza, meski menanggung beban kesulitan, masih dapat mengarahkan serangan ke entitas penjajah.”

Ayatullah Khamenei mengumbau masyarakat untuk turun ke jalan dalam peringatan Hari Al-Quds Sedunia.

Khamenei mengatakan, “Selama beberapa tahun terakhir, negara-negara Islam telah memperingati Hari Al-Quds Sedunia, dan besar kemungkinan tahun ini Hari Al-Quds juga akan diperingati di negara-negara non-Islam.”

Dia mengungkapkan harapannya bahwa akan tiba saatnya “dunia Islam akan dapat merayakan kehancuran entitas Zionis.” (alalam/raialyoum)

Israel Bersiaga Penuh Antisipasi Serangan Balasan Iran

Israel telah meningkatkan interferensinya terhadap Sistem Pemosisian Global (GPS) di tengah kekhawatiran akan pembalasan Iran atas pembunuhan jenderal Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Mohammad Reza Zahed,  di Damaskus pada hari Senin.

 “Minggu lalu, operasi interferensi GPS Israel meningkat sejak pecahnya perang (melawan Gaza), dan meluas dalam beberapa hari terakhir ke Tel Aviv dan Yerusalem (tengah),” tulis surat kabar Israel Haaretz, Kamis (4/4).

Haaretz menyebutkan: “Sejauh ini, gangguan GPS terutama dirasakan di bagian utara negara itu, dari daerah Haifa hingga perbatasan Lebanon, dan layanan pemetaan GPS telah menunjukkan kepada pengguna bahwa mereka berada di Beirut.”

Surat kabar itu menambahkan, “Fenomena serupa juga muncul di bagian selatan negara, di mana perangkat GPS menunjukkan kepada pengguna bahwa mereka (seakan) berada di Kairo…. Tetapi dalam seminggu terakhir, fenomena ini meningkat, dan perangkat di Yerusalem dan Tel Aviv menunjukkan bahwa penggunanya masing-masing berada di Kairo dan Beirut.”

Haaretz menilai bahwa semakin intensifnya gangguan tersebut “menunjukkan kekhawatiran mengenai ancaman dari Iran,” yang telah bersumpah akan memberikan balasan telak.

Menurut Haaretz, sejak dimulainya perang di Gaza  Oktober lalu, “tentara Israel telah meningkatkan gangguan   sistem GPS di kawasan dalam upaya menggagalkan serangan drone yang diluncurkan oleh Hamas dan Hizbullah.”

Tentara Israel menyatakan, “Israel menonaktifkan sistem navigasi satelit, untuk memenuhi kebutuhan operasional. Hal ini dapat menyebabkan warga mengalami beragam dampak yang bersifat sementara pada aplikasi berbasis lokasi.”

Tentara Israel pada Rabu malam mengumumkan mobilisasi personel cadangan di sistem pertahanan udara untuk mengantisipasi balasan Iran.

Haaretz menyebutkan, “Dalam beberapa hari terakhir, ancaman pesawat nirawak meningkat, dan banyak dari mereka menyusup ke Israel dari arah Yordania, menyerang pangkalan angkatan laut di Eilat dan jatuh di dekat perbatasan dengan Yordania.”

Tentara Israel juga mengaku berhenti memberikan izin kepada seluruh unit tempur pada hari ini, Kamis, di tengah kekhawatiran akan kemungkinan eskalasi pasca terbunuhnya dua komandan militer Iran di Damaskus pekan ini, yang memicu ancaman balas dendam.

“Berdasarkan penilaian situasi, diputuskan untuk menangguhkan sementara cuti semua unit tempur IDF,” ungkap militer Israel.

Tentara Israel menambahkan bahwa pihaknya “dalam keadaan perang dan pengerahan pasukan harus terus dievaluasi sesuai kebutuhan.” (raialyoum)

Sayid Nasrallah: Badai Al-Aqsa Bawa Israel ke Ambang Kebinasaan

Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah menegaskan bahwa operasi Badai Al-Aqsa telah mengguncang fondasi Israel, dan menempatkan rezim Zionis ini pada ambang kebinasaan, dan memberikan pukulan telak terhadap proyek Zionis di Palestina.

Pernyataan tersebut disampaikannya dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Rabu (3/4) di depan pertemuan virtual para pemimpin perlawanan menjelang Hari Al-Quds Internasional, Jumat terakhir bulan suci Ramadhan.

Apa yang terjadi saat ini di Palestina, kawasan ini, dan dunia, kata Sayid Nasrallah, meruapakan badai dalam segala hal.

Nasrallah mengatakan tidak ada lagi orang di wilayah pendudukan yang membicarakan proyek “Israel yang lebih besar”.

Menurutnya, ini merupakan  salah satu pencapaian operasi 7 Oktober serta operasi anti-Israel sebelumnya di Lebanon dan Gaza yang menyebabkan penarikan Israel dari Lebanon selatan dan Gaza pada tahun 2000-an.

Sekjen Hizbullah mengapresiasi  keberanian dan kreativitas kubu pejuang Palestina, dan menilai ketabahan dan keteguhan penduduk Gaza  telah menciptakan sebuah epik sejarah yang langka.

Pemimpin Hizbullah memuji operasi anti-Israel yang dilakukan kelompok perlawanan di Yaman, Irak, dan Lebanon serta ketekunan mereka meskipun ada ancaman dan tekanan.

Dia juga menekankan besarnya dukungan Iran terhadap Poros Perlawanan di Gaza, Tepi Barat yang diduduki, Lebanon, Yaman, dan Irak.

Sayid Nasrallah juga mengatakan bahwa semua upaya pemboman, ancaman, dan intimidasi selama beberapa bulan terakhir tidak mengubah pendirian Suriah  yang mendukung kelompok-kelompok perlawanan di kawasan. (presstv)