Rangkuman Berita Utama Timteng Jumat 3 September 2021

lembah panjshirJakarta, ICMES. Front resistensi Afghanistan di wilayah Panjshir menyatakan bahwa kelompok teroris Al-Qaeda telah bergabung dengan Taliban dalam perang yang sedang berkecamuk antara Taliban dan Front Panjshir.

Sistem pertahanan udara Suriah telah menangkis serangan udara Rezim Zionis Israel pada dini hari ini, Jumat.

Iran memperingatkan kepada para musuhnya, terutama AS dan Israel, agar tak mencoba menghalangi dan mencegah pengiriman dan suplai minyak Iran untuk Lebanon yang sedang terdera krisis bahan bakar.

Pemimpin gerakan Ansarullah (Houthi) di Yaman, Sayid Abdul Malik Badruddin al-Houthi, menyatakan bahwa Arab Saudi sudah pasti bersekutu dengan Rezim Zionis Israel.

Berita Selengkapnya:

Kubu Ahmad Massoud di Panjshir Sebut Al-Qaeda Bergabung dengan Taliban

Front resistensi Afghanistan di wilayah Panjshir menyatakan bahwa kelompok teroris Al-Qaeda telah bergabung dengan Taliban dalam perang yang sedang berkecamuk antara Taliban dan Front Panjshir.

“Al-Qaeda telah bergabung dengan Taliban untuk memerangi Front Resistensi Afghan. AS mundur, dan sejarahpun berulang,” ungkap Front  Panjshir di Twitter, Kamis (2/9).

Kelompok ini juga mengklaim sebanyak 350 anggota Taliban tewas dalam pertempuran di Panjshir.

Seperti diketahui, Taliban telah menguasai semua wilayah Afghanistan kecuali Provinsi Panjshir yang hanya berjarak 125 kilometer dari Kabul, ibu kota Afghanistan.

Taliban dan Front Panjshir yang dipimpin Ahmad Massoud telah memasuki hari ketiga pertempuran antara keduanya Lembah Panjshir, dan saling mengklaim berhasil menimpakan kerugian jiwa dalam jumlah besar satu sama lain.

Pertempuran antara keduanya dengan menggunakan senjata ringan dan berat dilaporkan telah mencapai kawasan Golbahar yang merupakan gerbang kota Panjshir.

Kedua pihak saling tuding sebagai pemula perang. Front Panjshir menyatakan bahwa kepungan Taliban atas Panjshir telah memicu perang, sedangkan Taliban mengaku pihaknya hanya membela diri setelah mendapat serangan, dan penduduk berharap keduanya dapat mengatasi perselisihan melalui jalur politik.

Sementara itu, beberapa sumber menyatakan bahwa Taliban pada Kamis malam menyerang Panjshir ketika Taliban sedang mempersiapkan keadaan untuk mengumumkan pemerintahan baru di Istana Kepresidenan. Belum ada tanggapan segera dari Taliban atas klaim tersebut.

Kantor berita TAS milik Rusia melaporkan bahwa sekira 300 anggota Taliban tewas dalam pertempuran mereka dengan Front Panjshir.

Kedua pihak sempat mengadakan dialog. Namun, seperti dikatakan Kepala Komisi Dakwah dan Bimbingan Taliban Amir Khan Mottaqi, dialog itu membentur jalan buntu dan tak membuahkan hasil.

Sebelum itu, Taliban menyatakan bahwa tuntutan Ahmad Massoud, termasuk supaya Panjshir diumumkan sebagai kawasan aman dan tidak dicampuri oleh Taliban, tak dapat diterima. (alalam/fna)

Suriah Tangkis Serangan Udara Israel

Sistem pertahanan udara Suriah telah menangkis serangan udara Rezim Zionis Israel pada dini hari ini, Jumat (3/9).

Dilaporkan bahwa jet tempur Israel telah melepaskan rudal dengan sasaran beberapa kawasan di Damaskus, ibu kota Suriah, tapi sistem pertahanan udara Suriah telah merontokkan sebagian besar rudal Israel yang melesat di angkasa Damaskus.

Israel rutin melancarkan serangan ke Suriah untuk mendukung kelompok-kelompok pemberontak dan teroris Suriah, namun dengan dalih memerangi keberadaan militer Iran di Suriah.

Damaskus berulang kali menyatakan bahwa serangan Israel bertujuan menunjang mental kawanan teroris yang memerangi pemerintah Suriah.

Tentara Suriah juga telah berulang kali mengungkap dan menyita senjata dan amunisi buatan Israel dari tangan kelompok-kelompok teroris. (fna)

Iran: Jangan Coba Cegah Pengiriman Minyak Iran ke Lebanon

Iran memperingatkan kepada para musuhnya, terutama AS dan Israel, agar tak mencoba menghalangi dan mencegah pengiriman dan suplai minyak Iran untuk Lebanon yang sedang terdera krisis bahan bakar.

Peringatan itu disampaikan oleh Dubes Iran untuk Lebanon Mohammad Jalal Firouznia ketika mengkonfirmasi bahwa kapal tanker Iran akan segera berlabuh untuk menyuplai minyak ke Lebanon.

“Kapal ini akan segera terjangkau oleh rakyat Lebanon, dan proses ini mengindikasikan bahwa Republik Islam (Iran) tak tak akan pernah membiarkan terlaksananya kebijakan sanksi, blokade dan tindakan AS melaparkan bangsa-bangsa lain,” ungkap Firouznia dalam wawancara dengan saluran  Al-Manar milik Hizbullah Libanon, Kamis (2/9).

Dia menambahkan, “Kami  bersama bangsa-bangsa kawasan ini, dan tak akan membiarkan pihak regional dan internasional manapun mencegah proses (suplai minyak Iran ke Lebanon).”

Dia lantas memastikan bahwa satu kapal tanker Iran akan segera mencapai tujuannya sebelum kemudian menyusul kapal-kapal berikutnya.

Dubes Iran untuk Lebanon juga menyatakan negaranya menawarkan bantuan kepada tentara Lebanon, namun tampak ada pihak tertentu yang mencegah pemerintah Lebanon menerima tawaran ini.

Lebih lanjut dia memuji ketegaran dan menguatnya kubu resistensi Lebanon dalam menghadapi segala tantangan.

“Kami bangga dan gembira atas semakin kuatnya kubu resistensi,” ujarnya sembari menyebutkan bahwa kubu ini berpengaruh bagi keamanan kawasan dan berperan besar dalam pemberantasan terorisme.

Seperti ketahui, Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah kepada sekutunya, Iran, telah meminta pengiriman bensin dan solar ke Libanon secepatnya setelah sebagian besar genset di rumah sakit berhenti beroperasi , banyak toko roti tutup dan sarana transportasi terbengkalai akibat kelangkaan bahan bakar dan maraknya penimbunan bahan bakar.

Untuk pertama kalinya, Iran mencoba mengirim tiga kapal tanker minyak setelah ada permintaan segera dari Lebanon.

Laporan terbaru kemarin menyebutkan bahwa satu kapal di antaranya sudah berada di perairan Suriah dan akan segera bersandar di Pelabuhan Baniyas Suriah di tengah kekhawatiran akan adanya serangan atau aksi sabotase dari Israel dan atau AS yang menjatuhkan sanksi terhadap Iran dan Lebanon. (fna)

Pemimpin  Ansarullah Pastikan Saudi Bersekutu dengan Israel

Pemimpin gerakan Ansarullah (Houthi) di Yaman, Sayid Abdul Malik Badruddin al-Houthi, menyatakan bahwa Arab Saudi sudah pasti bersekutu dengan Rezim Zionis Israel.

“Tak ada keraguan apapun bahwa rezim Saudi bersekutu dengan AS dan Israel… Agresi (Saudi dan UEA) terhadap Yaman dan konspirasi terhadap negara-negara regional menguntungkan AS dan Israel,” ungkapnya sebagaimana dikutip saluran Al-Masirah milik Ansarullah, Kamis (2/9).

Dia juga menyebutkan sedemikian besar kejahatan Saudi dan sekutunya terhadap Yaman sehingga AS pun tak dapat menutupinya.

Al-Houthi mengingatkan bahwa antagonisme AS dan Israel bukan hanya menyasar Yaman dan Palestina, melainkan juga umat Islam secara keseluruhan, dan karena itu tak seharusnya umat Islam berdiam diri menyaksikan ulah dua negara arogan tersebut.

Dia menegaskan bahwa sesuai pedoman Al-Quran yang mewajibkan umat Islam berusaha melawan kezaliman, bangsa Yaman akan terus berjuang melawan ambisi Zionis dan para pendukungnya.

“Seandainya kami tak becus dalam perang niscaya pangkalan militer AS, Inggris dan Israel sudah ada di Sanaa dan berbagai provinsi lain di Yaman,” tuturnya.

Dia lantas mengimbau, “Semua negara harus membebaskan dirinya dan merebut kembali semua kawasan yang diduduki oleh agresor.”

Sementara itu, pasukan koalisi yang dipimpin Saudi dalam sebuah statemennya, Kamis, mengaku telah mencegat dan menghancurkan sebuah drone berbahan peledak yang dilesatkan dari arah Yaman menuju kota Khamis Mushait, provinsi Asir di Saudi selatan.

Mereka juga mengklaim bahwa Ansarullah menyerang sasaran-sasaran sipil, sementara Ansarullah belum menanggapi klaim tersebut. (fna)