Rangkuman Berita Utama Timteng Jumat 27 Agustus 2021

ledakan di bandara kabulJakarta, ICMES. Kelompok teroris IS/ISIS/ISIL/DAESH mengaku bertanggungjawab atas dua ledakan bom yang menewaskan lebih dari 60 orang, termasuk belasan tentara AS, di dekat Bandar Hamid Karzai, Kabul pada Kamis pagi.

Kelompok Taliban yang berkuasa di Afghanistan sejak pertengahan Agustus menyatakan ledakan terbaru yang terjadi di Bandara Hamid Karzai di Kabul pada Kamis malam berasal dari amunisi yang diledakkan oleh tentara AS.

Kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Libanon akan bereaksi sengit dan dahsyat jika Rezim Zionis Israel berani menyerang kapal tanker minyak Iran yang sedang berlayar menuju Libanon.

Organisasi Tajammu’ Ulama Muslimin Libanon menegaskan bahwa tentara, rakyat dan pejuang resistensi adalah pilihan untuk menjaga negara ini dari konspirasi AS dan Zionis Israel.

Berita Selengkapnya:

Ledakan di Kabul Tewaskan 60-an Orang, Termasuk Belasan Tentara AS, ISIS Bertanggungjawab

Kelompok teroris IS/ISIS/ISIL/DAESH mengaku bertanggungjawab atas dua ledakan bom yang menewaskan lebih dari 60 orang, termasuk belasan tentara AS, di dekat Bandar Hamid Karzai, Kabul, Kamis (26/8).

Saluran berita Amaq milik ISIS melalui akunnya di Telegram menyatakan, “Organisasi ini menyatakan bertanggungjawab atas serangan yang terjadi di luar Bandara Kabul pada hari Kamis.”

Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan satu ledakan terjadi di dekat Gerbang Abbey di bandara dan ledakan lainnya di dekat Hotel Baron di dekatnya. Dua pejabat AS mengatakan setidaknya satu dari ledakan itu tampaknya berasal dari bom bunuh diri.

“Kami dapat mengonfirmasi bahwa ledakan di Gerbang Abbey adalah hasil dari serangan kompleks yang mengakibatkan sejumlah korban AS dan warga sipil,” kata Kirby di Twitter.

“Kami juga dapat mengkonfirmasi setidaknya satu ledakan lain di atau dekat Baron Hotel, tidak jauh dari Gerbang Abbey,” imbuhnya.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa serangan itu menewaskan lebih dari 60 orang, termasuk sedikitnya 12 tentara AS, serta melukai lebih dari 150 lainnya.

Jenderal AS yang mengawasi evakuasi mengatakan serangan itu tidak akan menghentikan AS untuk mengevakuasi orang Amerika dan lainnya, dan penerbangan keluar terus berlanjut.

Kepala Komando Pusat AS Jenderal Frank McKenzie mengatakan ada sejumlah besar pengamanan di bandara, dan rute alternatif digunakan untuk menampung pengungsi.

Ledakan itu terjadi beberapa jam setelah pejabat Barat memperingatkan serangan besar, mendesak orang untuk meninggalkan bandara. Tapi saran itu sebagian besar tidak diindahkan oleh warga Afghanistan yang ingin meninggalkan negaranya dalam beberapa hari terakhir sebelum AS secara resmi mengakhiri kehadirannya selama 20 tahun pada 31 Agustus.

Dalam pidato emosional dari Gedung Putih, Presiden AS Joe Biden mengatakan serangan itu tidak akan membuat AS keluar dari Afghanistan lebih awal dari yang dijadwalkan, dan memperingatkan konsekuensi bagi mereka yang bertanggung jawab.

“Kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan lupa. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar,” sumbar Biden.

Para pejabat AS menyatakan korban tewas antara lain 11 Marinir dan satu petugas medis Angkatan Laut. McKenzie mengatakan 15 anggota layanan lainnya terluka.

Para pejabat memperingatkan jumlah korban bisa bertambah, dan menurut seorang pejabat Afghanistan, lebih dari 140 warga Afghanistan terluka.

Komando Pusat AS menyatakan sejauh ini masih ada sedikit 1000 tentara AS di Afghanistan yang sedang menunggu untuk dievakuasi. (alalam/ap/aljazeera)

Taliban: Tentara AS Ledakkan Amunisinya di Bandara Kabul

Kelompok Taliban yang berkuasa di Afghanistan sejak pertengahan Agustus menyatakan ledakan terbaru yang terjadi di Bandara Hamid Karzai di Kabul pada Kamis malam (26/8) berasal dari amunisi yang diledakkan oleh tentara AS.

Jubir Biro Politik Taliban Mohammad Naim mengatakan kepada Aljazeera bahwa Taliban sudah memperingatkan kepada pasukan asing ihwal resiko kerumunan besar yang terjadi di bandara Kabul karena tidak diterapkan pengamanan secara memadai.

Di sisi lain, dikutip Reuters, jubir resmi Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan, “Suara ledakan yang terdengar di Kabul pada malam ini berasal dari tindakan tentara AS meledakkan amunisinya.”

Pada pagi hari sebelumnya, dua ledakan mengguncang bandara di ibu kota Afghanistan  dan menjatuhkan 60-an korban tewas, termasuk 12 tentara AS, dan  sekira 150 korban luka. (raljazeera)

Ini Balasan Dahsyat Hizbullah Jika Israel Berani Serang Kapal Tanker Iran

Kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Libanon akan bereaksi sengit dan dahsyat jika Rezim Zionis Israel berani menyerang kapal tanker minyak Iran yang sedang berlayar menuju Libanon untuk membantu mengatasi krisis bahan bakar di negara yang berbatasan dengan Israel (Palestina pendudukan 1948) ini.

Ketua Partai Persatuan Arab Libanon Wiam Wahhab dalam sebuah wawancara televisi menyatakan bahwa Hizbullah tak ragu akan menggempur semua kapal Israel di Laut Tengah jika Israel nekat menyerang tanker Iran.

Dikutip Tasnim, Kamis (26/8), Wahhab mula-mula menjelaskan krisis politik dan ekonomi Libanon dengan menyebutkan bahwa Dana Moneter Internasional (IMF) terlampau  berusaha menekan Libanon, termasuk pengurangan jumlah buruh di sektor-sektor umum.

Mengenai Perdana Menteri Najib Mikati, Wahhab menyebutnya berbeda dengan perdana menteri sebelumnya, Saad Hariri,  serius menjalankan misinya, dan mengerti apa yang mesti dilakukan untuk menyelamatkan negaranya. Karena itu, jika Mikati sampai mengundurkan diri maka Libanon akan jatuh, sementara dia dapat berbuat banyak karena memiliki banyak relasi internasional dan penting.

Sedangkan Presiden Libanon Michel Aoun disebut Wahhab tak memiliki kewenangan yang cukup dan semua struktur Libanon akan ambruk seandainya instruksi pembentukan pemerintahan tidak disahkan.

Wahhab memastikan bahwa sekarang bagi rakyat Libanon tak terlalu penting siapa menterinya, karena yang mereka pikirkan adalah harga bahan bakar minyak, namun ada kelompok-kelompok politik yang terlibat dalam pemerintahan justru memikirkan kepentingan diri semata dan menyebabkan banyak kesulitan.

Di bagian akhir dia menyebutkan bahwa kapal-kapal tanker minyak Iran sedang bergerak menuju Libanon untuk membantu meringankan krisis Libanon.

Kapal-kapal itu didatang ke Libanon atas inisiatif Hizbullah. Karena itu, Wahhab mengatakan, “Jika kapal-kapal Iran yang sedang bergerak menuju Libanon itu diserang maka semua kapal Israel di Laut Tengah akan menjadi sasaran gempuran Hizbullah.” (tasnim)

Organisasi Ulama Libanon: Tentara, Rakyat dan Pejuang Resistensi adalah Segi Tiga Penjaga Negara

Organisasi Tajammu’ Ulama Muslimin Libanon menegaskan bahwa tentara, rakyat dan pejuang resistensi adalah pilihan untuk menjaga negara ini dari konspirasi AS dan Zionis Israel.

Dikutip saluran  Al-Manar milik Hizbullah, Kamis (26/8), organisasi ulama Libanon tersebut dalam sebuah pernyataannya pada peringatan ke-14 pembebasan Dataran Tinggi Arsal, Libanon, menegaskan, “Segi tiga tentara, rakyat dan pejuang resistensi yang telah mewujudkan pembebasan Libanon dan kemenangan dalam perang 33 hari pada tahun 2006 serta mengakhiri proyek para takfiri masih tetap merupakan satu-satunya pilihan untuk menjaga dan membela Libanon.”

Sembari mengapresiasi para komandan dan pasukan resistensi serta tentara dan rakyat Libanon, Tajammu’ Ulama Muslimin Libanon mengimbau supaya keselarasan segi tiga itu tetap terjaga sampai “tercapainya kemenangan final atas proyek Zionis-AS”.

Organisasi itu kemudian mendesak Presiden Michel Aoun dan Perdana Menteri Nijib Mikati untuk secepatnya membentuk pemerintahan , karena rakyat Libanon sudah tak puas lagi terhadap alasan-alasan tidak terbentuknya pemerintahan.

Tajammu’ Ulama Muslimin Libanon menegaskan, “Alasan-alasan yang dikemukakan mengenai tidak terbentuk pemerintahan Libanon tidak memuaskan, tak dapat diterima, dan menunjukkan adanya pengutamaan kepentingan pribadi, kelompok dan partai atas kepentingan tinggi negara.” (tasnim)