Jakarta, ICMES. Kelompok pejuang Hamas menyatakan sekitar 30 orang gugur dalam serangan Israel terhadap sekolah yang berafiliasi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, menjelang penerapan gencatan senjata antara para pejuang Palestina dan Israel.
Kelompok pejuang Hizbullah menyatakan empat tentara Zionis Israel tewas terkena serangan rudal kelompok pejuang yang berbasis di Lebanon tersebut.
Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi menyebut pasukan Zionis Israel menderita “kekalahan yang memalukan” dalam perang melawan para pejuang Palestina di Jalur Gaza.
Berita Selengkapnya:
Jelang Gencatan Senjata,Israel Bunuh 30 Orang di Sekolah PBB di Gaza
Kelompok pejuang Hamas menyatakan sekitar 30 orang gugur dalam serangan Israel terhadap sekolah yang berafiliasi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, menjelang penerapan gencatan senjata antara para pejuang Palestina dan Israel.
Kementerian Kesehatan Gaza, Kamis (23/11, melaporkan terdapat 27 korban jiwa akibat serangan di Sekolah Abu Hussein yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), yang menampung pengungsi Palestina yang melarikan diri dari kekerasan dan pemboman di bagian lain Gaza.
Pasukan Israel juga melancarkan serangan baru terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara dengan menyasar pintu masuk utama dan generator listrik.
Ashraf al-Qudra, juru bicara kementerian itu, mengatakan rumah sakit tersebut mengalami “pengeboman hebat”, dan “sebagian besar bangunan” menjadi sasaran.
Lebih dari 200 pasien, staf medis, dan pengungsi saat ini berada di rumah sakit di Beit Lahiya yang telah dikepung selama seminggu tersebut.
Sementara itu, jet tempur Israel menyerang lingkungan Sheikh Nasser di Khan Younis di Jalur Gaza selatan hingga mengugurkan sedikitnya lima orang dan melukai puluhan lainnya, menurut kantor berita resmi Palestina Wafa.
Dilaporkan juga bahwa sedikitnya 10 orang gugur akibat serangan pasukan Zionis terhadap sebuah rumah pemukiman di lingkungan Sheikh Radwan di Gaza utara.
Di Tepi Barat bocah Palestina Mohammed Ibrahim Fuad Edely yang berusia 12 tahun gugur ditembak oleh pasukan Israel, menurut kementerian Palestina.
Serangan tersebut membuat jumlah warga Palestina yang gugur di Tepi Barat sejak 7 Oktober menjadi 229 orang, 52 di antaranya adalah anak di bawah umur.
Pemboman tanpa henti Israel telah menggugurkan lebih dari 14.800 orang di Gaza sejak 7 Oktober, menurut para pejabat Palestina. Di Israel, jumlah resmi korban tewas akibat serangan Hamas mencapai sekitar 1.200 orang.
Mediator Qatar mengumumkan bahwa gencatan senjata empat hari antara Israel dan Hamas akan dimulai pada hari Jumat (24/11) pukul 7 pagi waktu setempat .
Namun Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyebut jeda yang akan datang ini sebagai “jeda singkat… yang pada akhirnya pertempuran akan terus berlanjut dengan intens, dan kami akan menciptakan tekanan untuk membawa kembali lebih banyak sandera” .
“Setidaknya dua bulan lagi pertempuran diperkirakan akan terjadi,” sambungnya.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan: “Garis besar (pembebasan tawanan) bukanlah akhir dari proses tetapi awal.”
Dia menambahkan, “Dalam beberapa hari mendatang, kami akan fokus pada perencanaan dan menyelesaikan persiapan untuk tahap pertempuran selanjutnya.”
Juru bicara sayap bersenjata Hamas, Abu Obeida, mengatakan bahwa para pejuang Palestina tetap siap menghadapi pasukan Israel selama perang berlanjut dan menyerukan perlawanan terhadap pasukan Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat. (aljazeera/wafa)
Hizbullah Bunuh Empat Tentara Zionis
Kelompok pejuang Hizbullah menyatakan empat tentara Zionis Israel tewas terkena serangan rudal kelompok pejuang yang berbasis di Lebanon tersebut.
Hizbullah dalam sebuah pernyataannya pada hari Kamis (23/11) mengumumkan, “Untuk mendukung rakyat Palestina yang teguh di Jalur Gaza dan untuk mendukung perlawanan mereka yang gagah berani dan terhormat, dan setelah memantau dengan cermat masuknya empat tentara Israel ke sebuah rumah di Al-Manara pada pukul 14:50 pada hari Kamis tanggal 23 November 2023, para pejuang resistensi Islam (Hizbullah) menyerang mereka dengan peluru kendali yang terfokus dan secara khusus, yang menyebabkan terbunuhnya mereka semua dan hancurnya rumah di atas kepala mereka.”
Ini merupakan yang pertama kalinya Hizbullah menggunakan rudal tipe demikian, sehingga menandakan terjadi eskalasi konfrontasi antara Hizbullah dan Israel.
Hizbullah mengumumkan pelaksanaan sejumlah besar operasi melawan tentara pendudukan Israel di Lebanon selatan.
Sebelumnya, Hizbullah berduka atas gugurnya lima anggotanya, termasuk satu putra pemimpin Blok Al-Wifa Mohammad Ra’ad, akibat pemboman Israel di Lebanon selatan, dan dengan demikian korban gugur di pihak Hizbullah bertambah menjadi 84 orang sejak 8 Oktober, sehari setelah Hamas memulai operasi Badai Al-Aqsa yang, menurut catatan resmi Israel, telah menewaskan sekira 1200 orang Israel. (alalam/raialyoum)
Presiden Iran: Israel Menderita Kekalahan Memalukan di Gaza
Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi menyebut pasukan Zionis Israel menderita “kekalahan yang memalukan” dalam perang melawan para pejuang Palestina di Jalur Gaza.
“Rezim Zionis semula menyatakan ingin menduduki Gaza dan menghancurkan kubu resistensi, namun mereka tidak mencapai tujuannya. Yang tersisa dari pembunuhan perempuan dan anak-anak oleh rezim Zionis serta penghancuran rumah-rumah penduduk adalah kebencian global terhadap rezim ini,” katanya dalam pertemuan dengan Dewan Ahli Iran, Kamis (23/11).
“Jika kita ingin membuat analisis setelah lebih dari 40 hari, kita harus mengatakan bahwa musuh menderita kekalahan yang memalukan dan rakyat Palestina serta perlawanannya meraih kemenangan besar,” terangnya.
Presiden Iran memuji kepercayaan diri rakyat Palestina dengan mengatakan bahwa mereka menunjukkan “perlawanan emas” di depan mata dunia melalui ketahanan mereka terhadap kejahatan Israel.
“Kubu resistensi berhasil melumpuhkan rezim palsu dan membuatnya frustrasi. Mereka tidak memiliki kekuatan udara, laut, dan darat, namun percaya kepada Allah. Kekuatan iman dapat mengalahkan kejahatan,” ujarnya.
Pada tanggal 7 Oktober, Hamas melancarkan serangan fajar bersandi Badai Al-Aqsa melalui darat, laut, dan udara terhadap Israel. Hamas mengumumkan bahwa serangan itu dilakukan sebagai respon terhadap serbuah yang kerap dilakukan oleh kaum Zionis terhadap Masjid Al-Aqsa di Al-Quds Timur serta meningkatnya kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina.
Serangan tersebut sejauh ini telah menewaskan lebih dari 1.200 orang dan melukai lebih dari 5.500 orang, menurut pejabat Israel. Hamas juga mengumumkan pihaknya menawan sekira 200- 250 orang.
Menyusul serangan multi-front oleh Hamas, Israel melakukan pemboman besar-besaran di Jalur Gaza, dan sejauh ini telah menggugurkan lebih dari 14.500 warga Palestina, termasuk sedikitnya 6.000 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita, melukai lebih dari 33.000 lainnya, dan meratakan seluruh lingkungan.
Pemboman tersebut serta perintah pengungsian paksa oleh tentara Israel, juga telah memaksa 1,7 juta orang mengungsi meninggalkan rumah mereka. (fna)