Rangkuman Berita Utama Timteng Jumat 23 Juni 2023

Jakarta, ICMES. Komandan Divisi Dirgantara Korps GardaRevolusi Islam (IRGC) Iran Brigjen Amir Ali Hajizadeh memuji tingginya kemampuan negaranya dalam pembuatan beragam alutsista, dan memastikan kemampuannya meningkatkan jangkauan rudal balistik hipersonik yang dikembangkan di dalam negeri menjadi 2.000 kilometer.

Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) Ismail Haniyeh memastikan Rezim Zionis Israel sia-sia menjalankan kampanye pembunuhan para komandan kubu resistensi Palestina.

Media Israel mengutip pernyataan bernada waswas dari seorang perwira tinggi brigade cadangan Israel bahwa  negara Zionis ilegal ini sedang menghadapi preseden buruk dan perubahan strategis di Tepi Barat.

Berita Selengkapnya:

Jenderal Hajizadeh: Iran Masuk Empat Besar Negara Dunia Berteknologi Rudal Hipersonik

Komandan Divisi Dirgantara Korps GardaRevolusi Islam (IRGC) Iran Brigjen Amir Ali Hajizadeh memuji tingginya kemampuan negaranya dalam pembuatan beragam alutsista, dan memastikan kemampuannya meningkatkan jangkauan rudal balistik hipersonik yang dikembangkan di dalam negeri menjadi 2.000 kilometer.

Jenderal Hajizadeh mula-mula mengatakan bahwa di tengah badai sanksi dan tekanan, Iran justru berhasil mencapai “semua teknologi canggih di bidang industri pertahanan” dengan mengandalkan kemampuan dalam negeri.

“Kita seharusnya tidak melihat ke luar negeri untuk kemajuan di dalam negeri. Kekuatan tumbuh di IRGC setiap hari,”sumbarnya.

Komandan Divisi Dirgantara IRGC juga menambahkan bahwa versi rudal berikutnya mungkin memiliki jangkauan 2.000 kilometer, sementara jangkauan yang ada saat ini yang hanya 1.400 kilometer.

Pada awal Juni, IRGC memamerkan rudal balistik hipersonik buatan dalam negeri yang dinamai  “Fattah”, dengan jangkauan 1.400 kilometer, kecepatan Mach 13-15, dan menggunakan teknologi supercanggih untuk menembus dan menghancurkan semua sistem pertahanan anti-rudal.

Hajizadeh mengatakan Iran kini menjadi satu di antara empat negara di dunia pemilik teknologi pengembangan rudal hipersonik.

Dia memastikan bahwa tidak seperti jenis rudal lainnya, Fattah tidak dapat dilawan oleh sistem pertahanan apa pun, dan tidak dapat dihancurkan oleh rudal apa pun karena kemampuan manuvernya yang tinggi di mana ia dapat bergerak ke berbagai arah dan ketinggian.

“Kegiatan kami di bidang ini tidak berakhir dengan pembuatan rudal ini. Kami akan melanjutkan jalan ini sehingga tidak ada musuh yang membayangkan menyerang Iran,” tegas komandan senior itu.

Doktrin militer Republik Islam menyatakan bahwa kemampuan bersenjata negara semata-mata untuk tujuan pertahanan.

Para komandan militer Iran mengatakan negara republik Islam  bertengger di antara sejumlah kecil negara dunia yang memproduksi pesawat nirawak dan rudal  presisi, dan berbagai kekuatan dunia menyukai alutsista buatan Iran.

Pakar dan teknisi militer Iran dalam beberapa tahun terakhir telah membuat kemajuan besar dalam pembuatan berbagai peralatan dalam negeri, sehingga angkatan bersenjatanya mandiri di bidang persenjataan.

Para pejabat Iran telah berulang kali menekankan bahwa negara ini tidak ragu-ragu dalam meningkatkan kemampuan militernya, termasuk kekuatan rudal dan pesawat nirawak, yang sepenuhnya dimaksudkan untuk pertahanan, dan bahwa kemampuan pertahanan Iran tidak akan pernah dinegosiasikan. (alalam/fna)

Pemimpin Hamas: Israel Sia-Sia Lancarkan Kampanye Pembunuhan Para Komandan Pejuang Palestina

Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) Ismail Haniyeh memastikan Rezim Zionis Israel sia-sia menjalankan kampanye pembunuhan para komandan kubu resistensi Palestina.

Dalam wawancara eksklusif dengan Press TV di Teheran, Kamis (22/6), Haniyeh yang sedang berkunjung ke Iran menegaskan resistensi tidak berhenti karena “para pemimpin baru telah lahir.”

Resistensi, lanjutnya, adalah satu-satunya pilihan bagi rakyat Palestina dalam menghadapi rezim pendudukan Israel yang, menurutnya, sedang menghadapi perpecahan yang mendalam.

Haniyeh mengatakan pertemuan para pemimpin Hamas dan Jihad Islam di Teheran pekan ini merupakan satu perkembangan tersendiri bagi kubu resistensi Palestina.

Dia juga mengatakan hubungan antara Hamas dan Hizbullah Libanon “sangat baik”, dan perlu ada front persatuan melawan Israel.

Haniyeh memberikan penghormatan kepada martir legendaris Iran Jenderal Qassem Soleimani, dan menyebutnya sebagai tokoh utama pendukung Palestina, yang telah memainkan peran kunci dalam menciptakan front resistensi terhadap Israel.

Dia mengatakan rakyat Palestina telah membuktikan  bahwa kekejaman tanpa henti Israel justru hanya akan memperkuat tekad mereka untuk terus berjuang melawan Israel.

Haniyeh memastikan Palestina bersatu dalam pertempuran mereka melawan rezim Israel, dan dalam perang Israel di Gaza beberapa waktu lalu, sayap bersenjata Hamas berada di garis depan pertempuran dan menawarkan semua fasilitas yang tersedia untuk faksi Jihad Islam Palestina (PIJ).

Haniyeh juga menyebut rezim Israel sedang mengalami penurunan di front militer maupun di dalam wilayah-wilayah pendudukan.

Dia mengatakanbahwa  pada tahun 1982 tentara Israel masuk bahkan ke pusat ibu kota Lebanon, Beirut, tetapi sekarang pasukan rezim Zionis ini bahkan tidak berani melintasi perbatasan dengan Gaza atau memasuki kota-kota Palestina ketika orang-orang berada di jalanan.

Menurut Haniyeh, perpecahan tersebar luas di dalam entitas Israel, dan kebanyakan orang Israel khawatir terhadap masa depan mereka di wilayah pendudukan.

Haniyeh juga menyebutkan bahwa proses pemulihan hubungan yang sedang berlangsung antara Iran dan Arab Saudi akan menguntungkan kawasan Timur Tengah secara umum, dan proses normalisasi negara-negara regional dengan Israel telah dibekukan, sementara kemungkinan normalisasi antara Iran dan Mesir juga akan menguntungkan kawasan. (pt)

Ketar-Ketir, Jenderal Israel Nilai Peristiwa Jenin Preseden Buruk

Media Israel, Kamis (22/6), mengutip pernyataan bernada waswas dari seorang perwira tinggi brigade cadangan Israel bahwa  negara Zionis ilegal ini sedang menghadapi preseden buruk dan perubahan strategis di Tepi Barat.

Menurut website Kipa, Gershon HaCohen, seorang perwira berpangkat mayor jenderal di cadangan rezim pendudukan serta anggota gerakan “keamanan”, mengatakan, “Apa yang terjadi pada Senin pagi di Jenin menjadi preseden.”

Dia menjelaskan, “Itu bukan sebatas masalah beberapa orang bersenjata yang menembaki beberapa jip Israel, itu adalah pertempuran yang melibatkan lebih dari seratus orang bersenjata. Ada barisan yang melawan Israel secara terorganisir.”

Sebelumnya di hari yang sama, surat kabar Israel  Haaretz  melaporkan bahwa operasi serangan pejuang Palesina di dekat pemukiman  Eli  di Tepi Barat, “merupakan pengingat tragis akan kedalaman bahaya yang dihadapi oleh orang Israel yang memilih untuk tinggal di tanah pendudukan.”

Website Walla Israel  memandang bahwa “penyergapan lanjutan Jenin dan operasi Tepi Barat mengubah aturan permainan,” dan bahwa ini merupakan  â€œpuncak baru dalam eskalasi di wilayah tersebut.”

Kekhawatiran Israel di bidang keamanan membengkak setelah empat orang Israel tewas dan empat lainnya terluka dalam serangan penembakan yang dilakukan oleh dua pejuang Palestina Muhannad Shehadeh dan Khaled Sabah, Selasa lalu di pemukiman  Eli  di Tepi Barat.

Sebelum itu,  tentara  Israel sempat beberapa jam terperangkap ke dalam sergapan rumit dari para pejuang Palestina di Jenin, yang komandoi oleh Brigade Jenin. Saat itu alat peledak diledakkan secara mencengangan, dan pasukan Israel terlibat kontak senjata, yang mengakibatkan tujuh tentara Zionis cedera, menurut media Israel, sementara Brigade Jenin memastikan kerugian Israel jauh lebih besar dari itu. (raialyoum)