Rangkuman Berita Utama Timteng Jumat 2 Februari 2024

Jakarta, ICMES. NBC News mengutip pernyataan seorang pejabat AS bahwa “Israel tidak membuat kemajuan sebanyak yang diharapkan dalam melawan Hamas di Gaza,”

Pemimpin gerakan Ansarullah Yaman, Sayid Abdul Malik Badruddin Al-Houthi, mengatakan bahwa upaya AS meminta bantuan mediasi China untuk menghentikan serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah menunjukkan kegagalan misi AS dan Inggris.

Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Hamas dan Jihad Islam mengenai proposal baru untuk gencatan senjata di Gaza, dan menekankan bahwa hanya rakyat Palestina yang berhak menentukan masa depan mereka.

Berita selengkapnya:

Pejabat AS: Israel Tak Capai Banyak Kemajuan dalam Memerangi Hamas

NBC News mengutip pernyataan seorang pejabat AS bahwa “Israel tidak membuat kemajuan sebanyak yang diharapkan dalam melawan Hamas di Gaza,”

Pejabat itu juga menyebutkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi tekanan rakyat yang semakin besar untuk pembebasan tahanan di Gaza.

Dia menilai komentar Netanyahu mengenai perjanjian pertukaran yang akan datang mencerminkan pengaruh anggota sayap kanan dalam koalisinya, dan bukan pendiriannya.

Pada hari ke-119 perang di Gaza, tentara pendudukan pada hari Kamis (1/2) terus melakukan pengeboman di berbagai wilayah di Jalur Gaza, dan konfrontasi mereka dengan faksi-faksi perlawanan Palestina di sejumlah poros yang terus berlangsung.

Tentara Israel mengumumkan penarikan Brigade Pasukan Terjun Payung ke-55 dari Khan Yunis, dan terlukanya lima perwira dan tentaranya.

Bersamaan dengan ini, Tepi Barat diwarnai serbuan Israel ke berbagai wilayah. Dengan meningkatnya serangan pemukim, Presiden AS Joe Biden mengeluarkan perintah eksekutif untuk mengambil tindakan terhadap kegiatan yang merusak perdamaian di Tepi Barat, dan mengatakan bahwa kekerasan pemukim Zionis di Tepi Barat melemahkan keamanan Israel.

Pernyataan terus berlanjut mengenai kemungkinan mencapai kesepakatan antara Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan Israel untuk pertukaranan tahanan dan penghentian pertempuran, di tengah laporan mengenai tekanan AS untuk mencapai gencatan senjata jangka panjang.

Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, dalam panggilan telepon dengan mitranya dari Iran, Hossein Amir-Abdollahian, mengungkapkan kekhawatiran Mesir terhadap perluasan konflik di kawasan.

Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan Abdullahian dan Shukri menekankan dalam seruannya bahwa menghentikan perang di Gaza adalah kunci perdamaian di kawasan. (aljazeera)

Pemimpin Ansarullah: AS Minta Mediasi China di Laut Merah, Tanda Gagal

Pemimpin gerakan Ansarullah Yaman, Sayid Abdul Malik Badruddin Al-Houthi, mengatakan bahwa upaya AS meminta bantuan mediasi China untuk menghentikan serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah menunjukkan kegagalan misi AS dan Inggris.

Dalam pidato yang disiarkan televisi dari Sanaa, ibu kota Yaman,  pada hari Kamis (1/2), Abdul-Malik al-Houthi mengatakan AS melihat kekuatannya berkurang di dalam dan luar negeri.

Dia  menegaskan lagi bahwa operasi anti-Israel di Yaman akan terus berlanjut sampai aksi genosida Rezim Zionis Israel di Gaza berakhir.

“Salah satu tanda kegagalannya adalah upaya Washington  mencari bantuan dari Beijing untuk memediasi dan membujuk kami menghentikan operasi kami untuk mendukung Palestina melawan kapal-kapal Israel dan kapal-kapal yang terkait dengan  Israel,” katanya.

Al-Houthi menambahkan, “China mengetahui apa yang dilakukan Amerika di Taiwan, dan  mengetahui apa yang telah dilakukan Amerika dalam membidik China, menjatuhkan sanksi ekonomi serta berupaya membatasi pertumbuhan ekonominya. China mengetahui kebijakan bermusuhan Amerika terhadap China, dan China sangat menyadari sejauh mana konspirasi Amerika melalui masalah Taiwan. Karena itu, China tidak akan melibatkan diri, melayani Amerika atau bekerja demi kepentingan Amerika.”

Dia menegaskan bahwa Israel dan pendukung Baratnya harus menyadari bahwa mereka tidak dapat mematahkan tekad rakyat Yaman dengan melakukan serangan udara berulang kali di wilayah Yaman.

Yaman Serang  Kapal Inggris

Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman kubu Ansarullah, Brigjen Yahya Saree, di hari yang sama menyatakan pihaknya telah membom “kapal komersial Inggris” yang sedang berlayar di Laut Merah menuju pelabuhan di Israel.

 “Sebagai dukungan terhadap rakyat Palestina yang tertindas, dan sebagai bagian dari respon  terhadap agresi Amerika-Inggris terhadap negara kami, Angkatan Laut Angkatan Bersenjata Yaman menyerang sebuah kapal komersial Inggris di wilayah Laut Merah dengan rudal anti-kapal yang sesuai, ketika kapal itu sedang menuju ke pelabuhan di wilayah pendudukan Palestina,” tulisnya di Telegram.

Beberapa jam sebelumnya, AL Yaman merudal kapal perusak Amerika  Gravely” di Laut Merah, dan AL AS hanya mampu menghalau serangan rudal di “garis pertahanan terakhir” dengan bantuan sistem anti-pesawat jarak dekat. (presstv/raialyoum)

Faksi-Faksi Pejuang Palestina Beritahu Iran Soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Hamas dan Jihad Islam mengenai proposal baru untuk gencatan senjata di Gaza, dan menekankan bahwa hanya rakyat Palestina yang berhak menentukan masa depan mereka.

Pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh diperkirakan berada di Kairo untuk melakukan pembicaraan mengenai usulan gencatan senjata di Gaza, yang menurutnya akan mengakhiri invasi militer Israel ke Gaza dan menjamin penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah tersebut.

Dalam pembicaraan teleponnya dengan Amir-Abdollahian pada Kamis malam (1/2), Haniyeh menyajikan laporan tentang “perlawanan dan ketahanan yang tak terlukiskan dari bangsa Palestina dan kelompok perlawanan di Jalur Gaza dan Tepi Barat serta rencana dan inisiatif politik yang diusulkan untuk penghentian kejahatan  rezim Zionis dan pertukaran tahanan”.

Dia menekankan bahwa “kelompok perlawanan, sambil mempertahankan persatuan dan kekompakan mereka, akan mempertimbangkan inisiatif yang diusulkan hanya jika mereka memenuhi kepentingan tertinggi bangsa Palestina”.

Proposal gencatan senjata, yang digambarkan sebagai sebuah kerangka kerja, disepakati antara Mesir, Qatar, AS dan Israel pada hari Minggu lalu dalam pembicaraan di Paris. Lokasi perundingan menyebabkan perunding Hamas tidak dapat hadir.

Mengenai komunikasi dan pertemuannya baru-baru ini dengan para pejabat negara lain dan organisasi internasional, Amir-Abdollahian mengatakan “penghentian segera kejahatan rezim Zionis terhadap para tuna wisma di Gaza” adalah kunci untuk membangun stabilitas dan perdamaian di wilayah tersebut.

Dia juga memuji “perlawanan heroik bangsa Palestina dalam empat bulan terakhir”.

“Hanya rakyat Palestina, sebagai pemilik utama tanah ini, yang berhak menentukan nasib dan masa depannya, dan tidak ada pihak yang bisa memaksakan kehendak dan rencana politiknya kepada mereka,” lanjutnyahnya.

Amir-Abdollahian juga mengadakan pembicaraan dengan pemimpin faksi Jihad Islam Palestina (PIJ) Ziyad Al-Nakhala, menekankan perlunya upaya Palestina, regional dan internasional untuk segera menghentikan kejahatan Israel, memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina, dan menentang migrasi paksa warga Palestina.

 “Perlawanan bangsa Palestina dalam empat bulan terakhir, meskipun kejahatan rezim Zionis meluas, merupakan sumber kebanggaan bagi seluruh dunia Islam, pencari kebebasan dunia dan kemanusiaan,” tutur Menlu Iran.

Al-Nakhala mengapresiasi dukungan pemimpin besar, presiden, pemerintah dan rakyat Iran terhadap perjuangan pembebasan Palestina dan Al-Quds.

“Rakyat Palestina dan kelompok perlawanan pasti akan memenangkan pertempuran saat ini, dan Zionis penjajah tidak punya pilihan selain tunduk pada kemauan keras rakyat Palestina,” ujarnya. (presstv)