Rangkuman Berita Utama Timteng Jumat 18 November 2022

Jakarta, ICMES.  Dua anggota pasukan relawan Basij Iran tewas ditikam oleh para perusuh di kota Mashhad, dan pasukan keamanan Iran mengumumkan pembongkaran jaringan pengacau keamanan, yang mencakup 25 anggota, termasuk delapan wanita.

Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayjen Hossein Salami menegaskan bangsa Iran bertekad menggagalkan plot Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat dalam kerusuhan yang melanda Iran belakangan ini.

Sedikitnya 28 orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam peristiwa kebakaran yang melalap sebuah bangunan tempat tinggal di kamp pengungsi Jabalia yang padat penduduk di Jalur Gaza utara

Berita Selengkapnya:

Dua Relawan Basij Iran Tewas Ditikam Perusuh di Mashhad

Dua anggota pasukan relawan Basij Iran tewas ditikam oleh para perusuh di kota Mashhad, Kamis (17/11).

Wali Kota Mashhad Mohsen Davari  dalam sebuah pernyataan menyebutkan: “Sekelompok anasir jahat dan perusuh menggunakan kekerasan, mengancam pedagang, mencoba menghentikan pekerjaan,  dan mengganggu toko-toko yang terletak di persimpangan Amel di kota suci Masyhad.”

Dia menjelaskan,”Begitu aparat keamanan tiba di lokasi, para penjahat itu membubarkan diri, sementara sejumlah dari mereka menyerang lima orang dari Pasukan Basij yang hadir di sana dengan senjata tajam. Akibatnya, dua di antaranya gugur dan tiga lainnya luka-luka.”

Dalam peristiwa lain, pasukan keamanan Iran mengumumkan pembongkaran jaringan pengacau keamanan, yang mencakup 25 anggota, termasuk delapan wanita, di provinsi Azerbaijan Barat.

Pasukan keamanan di provinsi itu mengumumkan bahwa sebagai hasil operasi intelijen dan teknis, semua anggota utama jaringan pengacau keamanan yang beroperasi dengan nama Pemuda Lingkungan Urmia dan berperan utama dalam kerusuhan baru-baru ini telah diringkus oleh intelijen Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

Organisasi itu dibentuk di Urmia mengikuti Organisasi Pemuda Lingkungan Teheran. Para pemimpin jaringan ini, yang kebanyakan orang dewasa, menghasut para pemuda melalui jejaring sosial dan ruang virtual agar bergabung dalam aksi kerusuhan.

Jaringan pengacau keamanan ini mengorganisir aksi pengacauan keamanan, pemblokiran jalan, dan perusakan properti publik di jalan-jalan kota Urmia.

Lebih dari 25 orang, termasuk 8 wanita, ditangkap dalam kasus ini. Anggota utama organisasi ini terkait dengan organisasi mata-mata.

Intelijen IRGC Azerbaijan Barat menyatakan bahwa, melalui operasi siber, semua yang terkait dengan organisasi ini berada di bawah pengawasan intelijen. (alalam)

Panglima IGRC: Mimpi AS untuk Disintegrasi Iran Tak akan Pernah Menjadi Kenyataan

Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayjen Hossein Salami menegaskan bangsa Iran bertekad menggagalkan plot Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat dalam kerusuhan yang melanda Iran belakangan ini.

Dalam sebuah konferensi nasional mengenang para martir kota Qom, Kamis (17/11), Salami menyatakan Washington bermaksud untuk memicu kerusuhan lebih lanjut dan melihat Iran hancur, “tapi impian keji itu tak akan pernah menjadi kenyataan”.

“Amerika ingin melihat jalanan kita dipenuhi api dan asap, tidak ingin kita mengirim satelit ke luar angkasa, dan agar pasien kita tetap tanpa obat untuk perawatan. Amerika ingin melihat pemuda kita terbunuh di jalanan, wajah rakyat lesu, masyarakat kita tercerai-berai, Iran terpecah belah, tapi mimpi keji musuh ini tidak akan pernah menjadi kenyaataan karena rakyat Iran tangguh dan resisten,” tuturnya.

Salami menambahkan: “Orang yang mendengar suara saya hendaklah mengetahui bahwa seruan musuh adalah seruan setan, dan mereka telah muncul untuk berperang melawan Allah dan Rasul-Nya untuk menghilangkan kebersihan dari wajah putra dan putri kita, melekatkan pada mereka tampilan-tampilan setan, dan menjauhkan mereka dari tanah air, wali amr dan bangsa.  Semua hendaklah mengetahui bahwa inilah konspirasi musuh.”

Mengenai kewajiban mengenakan jilbab di Iran dia mengatakan, “Wanita kita menganggap jilbab sebagai sikap perang untuk menjaga dan mempertahankan nilai-nilai luhur, dan para pemuda kita yang tertipu akan insaf.  Kita ingin melihat mereka bahkan mengenakan pakaian jihad dan berdiri melawan kekuatan arogan, bukan menjadi pion di tangan musuh, dan hal ini ini sedang dalam proses untuk menjadi kenyataan.”

Dia lantas menegaskan, “Kita telah menang atas musuh, tak meluangkan kesempatan sama sekali bagi musuh untuk menang, dan tak ada jalan apapun bagi kaum kafir untuk menang atas orang-orang beriman. Kami telah belajar jalan jihad dan akan terus melangkah maju.”

Senada dengan ini, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian menyatakan rakyat Iran menggagalkan rencana musuh meruntuhkan integritas teritorial dan identitas nasional Iran.

Dalam posting di Twitter, Kamis, dia menyatakan: “Badan intelijen entitas palsu Zionis, dan sejumlah politisi Barat yang berencana membuat perang saudara dan menghancurkan serta memecah belah Iran, harus menyadari bahwa Iran tidak seperti Libya atau Sudan.”

Amir Abdollahian menambahkan: “Hari ini, musuh menargetkan integritas teritorial dan identitas nasional Iran, tapi bangsa ini, dengan kesadaran dan wawasan, mampu memasukkan keputus asaan ke dalam hati mereka.” (alalam)

Tragis, Kebakaran di Gaza Tewaskan 28 Orang

Sedikitnya 28 orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam peristiwa kebakaran yang melalap sebuah bangunan tempat tinggal di kamp pengungsi Jabalia yang padat penduduk di Jalur Gaza utara, Kamis (17/11).

Pejabat kesehatan dan pertahanan sipil saat melaporkan hal tersebut menjelaskan bahwa kebakaran terjadi di tempat warga menghadiri sebuah pesta.

Kantor berita WAFA Palestina melaporkan bahwa korban tewas antara lain beberapa anak kecil.

Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan penyelidikan awal mengungkapkan bahwa sejumlah besar bensin yang disimpan di tempat kejadian telah memicu kobaran api yang dengan cepat melahap bangunan tersebut.

Warga Gaza biasanya menyimpan bensin dalam jumlah besar untuk menjalankan generator sebagai alternatif pemadaman listrik hampir sepanjang hari.

Petugas pemadam kebakaran membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk mengendalikan kobaran api besar yang menembus lantai atas sebuah bangunan tempat tinggal berlantai empat.

Saksi mengatakan mereka dapat mendengar teriakan tetapi tidak dapat membantu para korban yang terjebak di dalam karena intensitas api.

Disebutkan bahwa semua korban berasal dari satu keluarga, dan bencana menimpa ketika mereka merayakan kelulusan seorang putra mereka.

Hamas, yang memerintah di Gaza, mengatakan penyelidikan sedang dilakukan untuk memastikan penyebab kebakaran itu.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut kebakaran itu sebagai “bencana nasional” dan mengumumkan hari belasungkawa pada Jumat (18/11). (raialyoum)