Rangkuman Berita Utama Timteng Jumat 18 Januari 2019

rouhani dan trumpJakarta, ICMES: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengecam peluncuran satelit baru Iran sembari mengancam bahwa AS tidak akan membiarkan lagi uji coba rudal antariksa Iran.

Presiden Suriah Bashar Assad dalam pertemuan dengan delegasi Partai Rusia Bersatu menegaskan pentingnya kelanjutan kerja sama dengan Rusia dalam penumpasan terorisme.

Komite Dokter Sudan menyatakan bahwa seorang dokter dan satu anaknya tewas akibat luka tembak di bagian kepala dalam unjuk rasa yang melanda negara ini.

Berita selengkapnya:

Trump: AS Tidak Membiarkan Iran Menguji Coba Rudal Antariksa Baru

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengecam peluncuran satelit baru Iran sembari mengancam bahwa AS tidak akan membiarkan lagi uji coba rudal antariksa Iran.

“AS memiliki senjata terbaik di dunia … yakinlah, dan ruang angkasa adalah gelanggang baru pertempuran dalam strategi pertahanan baru kami,” katanya pada konferensi pers di Pentagon mengenai strategi pertahanan rudal baru AS, Kamis (17/1/2019).

Trump menambahkan bahwa negaranya bertujuan mengembangkan sistem misilnya dan berupaya meningkatkan keamanan AS sedemikian rupa untuk memastikan tidak ada rudal yang dapat mencapainya.

Dia mengklaim AS memiliki senjata terbaik di seluruh dunia, dan mengaku tidak akan menerima kalau bukan sistem pertahanan yang diperbarui untuk melindungi semua kota besar di AS.

Trump fokus pada rencana pengembangan kemampuan pertahanan rudal AS, yang menurutnya akan memblokir setiap ancaman baru, termasuk roket supersonik yang dikembangkan dan diklaim Moskow tak dapat dicegat dengan rudal penangkis jenis apapun.

Trump mengklaim pertahanan rudal AS yang dikembangkan itu akan “tak tertandingi”.

Dalam dokumen setebal lebih dari 80 halaman, Pentagon berbicara banyak tentang proyek-proyek baru yang rencananya akan dikembangkan untuk melindungi AS, terutama dari roket supersonik baru yang dikembangkan oleh Rusia dan Cina.

Rudal supersonik itu dapat terbang dengan kecepatan lebih dari 5000 kilometer per jam, empat kali kecepatan suara, dapat dengan mudah dikendalikan selama penerbangan, dan tidak dapat dicegat setelah peluncuran.

Menurut dokumen itu, untuk mempertahankan diri, AS ingin dapat melacak pergerakannya dengan perangkat khusus, dan dengan meningkatkan peralatan yang sudah ditempatkan di ruang angkasa.

Di sisi lain, Pentagon juga meluncurkan studi tentang desain sistem intersepsi baru di ruang angkasa, jenis baru pesawat pengintai, yang akan dilengkapi dengan rudal dan tetap di orbit secara permanen untuk menghancurkan rudal musuh yang melebihi kecepatan suara ketika mencapai puncak ketinggiannya di ruang angkasa.

Strategi pertahanan baru AS itu juga akan membidik rudal balistik yang dikembangkan oleh dua negara musuhnya, Iran dan Korea Utara. (raialyoum)

Assad Jelaskan Alasan Kontinyuitas Kerja Sama Kontra-Terorisme Suriah-Rusia

Presiden Suriah Bashar Assad menerima delegasi Partai Rusia Bersatu yang dipimpin oleh anggota parlemen Duma, Dmitry Sablin, Kamis (17/1/2019), dan menegaskan pentingnya kelanjutan kerja sama dengan Rusia dalam penumpasan terorisme.

Dalam pertemuan ini kedua pihak membahas hubungan antara Suriah dan Rusia serta upaya pengembangannya lebih lanjut di berbagai bidang.

Assad menekankan pentingnya kelanjutan kerja sama dan koordinasi antara kedua belah pihak di semua tingkatan, terutama dalam melawan terorisme serta dalam kerangka politik dan ekonomi.

Dia juga menjelaskan bahwa beberapa negara Barat selalu menekan Rusia setiap kali kemenangan terhadap teroris di Suriah tercapai. Menurutnya, ini merupakan bukti nyata bahwa terorisme yang dikobarkan terhadap Suriah tidak lagi terbatas pada Suriah saja, dan karena itu sangatlah penting penguatan hubungan Suriah-Rusia pada periode krusial sejarah kawasan Timteng ini.

Di pihak lain, delegasi Rusia menegaskan pentingnya tindakan kolektif Moskow dan Damaskus untuk melawan skema beberapa negara Barat yang terus berupaya untuk menggoyahkan, melemahkan, dan memecah-belah negara-negara yang berbeda pendapat dengan mereka.

Delegasi Rusia juga mengaku puas atas tingkat kerja sama antara kedua negara.

Assad dan delegasi Rusia juga telah mengevaluasi apa yang telah dicapai selama periode terakhir dan apa yang dapat dilakukan untuk mencapai kemajuan lebih lanjut demi kepentingan kedua rakyat negara. (almanar)

Unjuk Rasa Meluas Di Sudan, Satu Dokter Dan Anaknya Tewas

Aksi unjuk rasa besar melanda beberapa kota Sudan, Kamis (17/1/2019), dan terjadi  gangguan terluas sejak kerusuhan dimulai di negara ini pada 19 Desember 2019.

Saksi mata mengatakan bahwa Khartoum, ibu kota Sudah, diwarnai bentrokan sengit antara polisi dan demonstran.

Komite Dokter Sudan, sebuah kelompok yang terkait dengan oposisi, melaporkan bahwa dalam kekerasan itu seorang dokter dan satu anaknya tewas akibat luka tembak di bagian kepala.

“Satu dokter dan seorang anak terbunuh dalam demonstrasi hari ini,” ungkap Komite Dokter Sudan yang turut andil dalam gerakan protes yang dipelopori oleh Asosiasi Profesional Sudan (SPA).

Kematian itu juga dikonfirmasi oleh kerabat kedua korban kepada AFP, setelah para pemrotes mencoba berbaris di istana presiden dan menuntut pengunduran diri Presiden Omar al-Bashir.

Para saksi mata mengatakan bahwa massa pengunjuk rasa yang meneriakkan “kebebasan, perdamaian, keadilan” berkumpul dan berpawai di pusat kota Khartoum, namun polisi anti huru hara segera menghadang mereka dan berusaha membubarkan massa dengan tembakan gas air mata.

Demonstrasi juga terjadi di kota-kota lain, meningkat menjadi yang terbesar dalam tiga dekade pemerintahan tangan besi Bashir, dan memicu bentrokan mematikan antara massa dan pasukan keamanan.

Pekan lalu, Amnesty International menyatakan lebih dari 40 orang terbunuh dan lebih dari 1.000 ditangkap, sementara Human Rights Watch mencatat bahwa korban tewas antara lain anak kecil dan staf medis. (aljazeera)