Jakarta, ICMES: Media Perang Yaman merilis rekaman video detik-detik serangan pesawat nirawak Ansarullah yang menewaskan sejumlah jenderal pasukan musuhnya.
Iran akan meluncurkan dua satelit ke ruang angkasa minggu depan dengan menggunakan roket yang dikembangkan oleh sumber daya manusia dalam negeri.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat di Mesir menegaskan bahwa AS akan terus bekerja melalui kanal “diplomasi” dengan negara-negara sekutunya untuk “mengusir” Iran dari Suriah.
Berita selengkapnya:
Dahsyat, Video Serangan Nirawak Ansarullah Tewaskan Para Petinggi Musuhnya
Media Perang Yaman merilis rekaman video detik-detik serangan pesawat nirawak Angkatan Udara dan Komite Rakyat Yaman yang berafiliasi dengan kelompok Ansarullah (Houthi) terhadap konsentrasi pasukan dari kubu presiden tersingkir Abd Rabbuh Mansour Hadi yang didukung pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi di Pangkalan Udara al-Anad di provinsi Lahj di bagian selatan Yaman, Kamis (10/1/2019).
Sumber militer Angkatan Udara Yaman menjelaskan bahwa serangan udara itu dilancarkan setelah dilakukan pengintaian secara cermat terhadap pertemuan dan pergerakan “pasukan agresor dan tentara bayaran” di pangkalan udara tersebut.
Sumber itu memastikan serangan itu menyasar para pemimpin “pasukan agresor dan tentara bayaran”, dan tepat mengena target hingga menewaskan dan melukai puluhan orang yang beberapa di antaranya berstatus komandan dan perwira tinggi.
Sumber setempat mengatakan bahwa kru ambulan mengangkut pasukan yang terluka ke rumah sakit di kota Aden, dan banyak di antaranya mengalami kondisi parah.
Serangan ini tercatat sebagai keberhasilan Ansarullah melakukan terobosan militer besar, antara lain karena telah menerobos jangjauan radar Arab Saudi, dan telah menewaskan sedikitnya enam perwira tinggi militer yang duduk di podium utama. Para petinggi yang tewas antara lain Wakil Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata kubu Mansour Hadi, Jenderal Saleh al-Zandani, Gubernur Lahij Ahmad al-Turki, Brigjen Salih Tamah dari intelijen Mansour Hadi, dan Komandan Zona Militer 4, Brigjen Fadil Hasan.
Juru bicara Angkatan Udara dari kubu Ansarullah, Brigjen Abdullah al-Jufri, mengatakan: “Angkatan Udara Yaman telah menjadi lebih canggih dan lebih akurat, dan hari ini kita lebih kuat dan tangguh untuk menghadapi agresi biadab dan barbar.”
Dia menambahkan bahwa operasi Angkatan Udara tersebut dilakukan dalam rangka aksi militer taktis serta membawa pesan politik dan militer. Dia menekankan bahwa pasukan agresor Arab Saudi sekarang terjangkau serangan udara dan rudal Yaman, bahkan di markas dan tempat konsentrasi para ahlinya.
Al-Jufri menjelaskan bahwa serangan itu dilakukan setelah informasi pihak intelijen mengkonfirmasi perkembangan di mana kubu agresor sedang merekrut pasukan bayaran dan anasir Salafi/Wahhabi takfiri dan Salafi untuk mengerahkan mereka ke dalam perang di kawasan pesisir Yaman.
Secara terpisah, pakar militer Brigjen Mohammed Al-Mansour mengatakan, “Operasi (nirawak) tersebut membidik zona pusat komando di pangkalan itu, yang meliputi para perwira Mossad Israel, dan para perwira asing lain.”
Dia menambahkan bahwa markas itu juga digunakan untuk “merekrut tentara bayaran, termasuk para Salafi, dan orang-orang dari negara-negara Afrika untuk dikerahkan dalam serangan terhadap kelompok Ansarullah.”
Menurut al-Mansour, serangan itu merupakan pesan untuk pasukan agresor yang tak becus dalam pelaksanaan perjanjian Swedia, dan bahwa mereka tidak dapat begitu saja bertindak lancang di wilayah manapun yang mereka kehendaki.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigjen Yahya Serei’ mencatat bahwa pada tahun 2018 pihaknya telah melancarkan 38 operasi serangan udara, 28 di antaranya operasi yang menarget pasukan agresor dan tentara bayaran di wilayah Yaman, dan 10 operasi lainnya membidik fasilitas dan tempat-tempat militer di luar Yaman di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. (alalam/raialyoum)
Rouhani: Pekan Mendatang Iran Akan Luncurkan Dua Satelit
Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani mengumumkan bahwa negaranya berencana meluncurkan dua satelit ke ruang angkasa minggu depan, menggunakan roket yang dikembangkan oleh sumber daya manusia dalam negeri.
Hal ini dia sampaikan dalam pidatonya pada upacara yang menandai haul tahun ke-2 wafatnya mantan Presiden Iran Ali Akbar Hashemi Rafsanjani, Kamis (10/1/2019).
Rohani mengatakan kemampuan pertahanan dan kemampuan teknologi Iran saat ini merupakan hasil upaya dan jerih payah Rafsanjani.
Dia menyebut Rafsanjani sebagai tokoh politik unik di Iran yang telah memainkan peran penting dalam perang Iran-Irak.
Mengenai satelit baru Iran Rohani mengatakan, “Minggu depan kami akan meluncurkan dua satelit ke ruang angkasa dengan roket buatan kami.”
Presiden Iran tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang kedua satelit tersebut.
Sehari sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif kepada Reuters menegaskan bahwa hukum internasional tidak melarang program ruang angkasa Iran, dan karena itu Teheran akan melanjutkannya meskipun mendapat tekanan dari AS.
Senada dengan ini, Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran Mohammad Javad Azari Jahromi , Senin lalu, mengatakan bahwa Iran tidak akan meminta izin kepada siapa pun dalam mengembangkan program kedirgantaraannya yang bertujuan damai.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo pekan lalu memperingatkan Iran agar membatalkan rencana peluncuran satelit itu sembari menyebutkan bahwa teknologi peluncuran satelit dapat digunakan untuk rudal balistik antarbenua yang dapat menjangkau daratan AS. (raialyoum/presstv)
Pompeo Di Mesir Tegaskan AS Akan Terus Berusaha Menghalau Iran Dari Suriah
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo dalam pidatonya di di Universitas Amerika di Kairo, Mesir, Kamis (10/1/2019), menegaskan bahwa negaranya akan terus bekerja melalui kanal “diplomasi” dengan negara-negara sekutunya untuk “mengusir” Iran dari Suriah bahkan setelah penarikan pasukan AS dari Suriah.
Dalam pidatonya untuk mempresentasikan strategi Presiden AS Donald Trump di Timur Tengah, Pompeo berjanji bahwa Washington akan terus bekerja untuk “mempertahankan kemampuan militer Israel” untuk “membela diri terhadap petualangan agresif rezim Iran.”
Pompeo menekankan bahwa penarikan pasukan AS dari Suriah tidak akan memengaruhi komitmen Washington dalam perang melawan terorisme.
“Penarikan pasukan dari Suriah tidak mempengaruhi komitmen kami untuk mengakhiri keberadaan rezim Negara Islam (IS/ISIS), juga tidak akan mempengaruhi perjuangan kami melawan terorisme,” katanya.
Menurutnya, Trump telah beberapa kali memerintahkan serangan ke posisi pemerintah Suriah dengan latar belakang apa yang diklaimnya sebagai penggunaan senjata kimia oleh Presiden Suriah Bashar al-Assad.
“Trump siap untuk melakukan operasi militer di Suriah lagi, tetapi kami berharap dia tidak terpaksa melakukan itu,” ujarnya.
Pompeo menekankan bahwa pemerintahan Trump akan membawa militer AS pulang dari Suriah ke rumah mereka, tetapi AS tetap berkomitmen pada misi membasmi ISIS.
Mengenai Iran dia mengklaim, “AS tidak pernah menjadi kekuatan pendudukan, tidak seperti Iran.”
Dia menambahkan bahwa “ambisi Iran tidak terbatas pada Timur Tengah,” dan menyerukan kepada semua negara agar bekerja sama membendung sepak terjang Iran.
Pompeo memuji upaya sekutu AS di kawasan Timteng untuk “membangun perdamaian”, dan menyebut AS berupaya membangun aliansi dengan negara-negara Dewan Kerjasama Teluk, Mesir dan Yordania.
Dia juga memastikan bahwa AS tidak akan membiarkan kondisi Hizbullah di Libanon berkelanjutan seperti sekarang, terutama ancamannya untuk menghujani Israel dengan rudal. (mm/raialyoum)