Rangkuman Berita Timteng, Senin 29 Mei 2017

rouhani dan emir qatar syeikh Tamim bin Hamad al-ThaniJakarta, ICMES: Ratusan tokoh yang terhubung dengan marga al-Sheikh di Arab Saudi merilis surat petisi berisikan bantahan atas keterhubungan silsilah Emir Qatar Syeikh Tamim bin Hamas al-Thani dengan pendiri marga al-Sheikh, Mohammad bin Abdul Wahhab.

Media online berbahasa Arab Ray al-Youm yang berbasis di London, Inggris, mengungkap beberapa hal baru terkait dengan kemelut dalam tubuh Dewan Kerjasama Teluk (GCC) antara Qatar di satu pihak dan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Bahrain di pihak lain.

Presiden Iran Hassan Rouhani dalam percakapan telefon dengan Emir Qatar Syeikh Tamim bin Hamad al-Thani menegaskan bahwa kerjasama dengan negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) merupakan bagian dari ketatapan dalam kebijakan luar negeri Iran. Di pihak lain, Emir Qatar menyatakan bahwa hubungan negaranya dengan Iran sudah terjalin lama, historis, dan kokoh.

Pasukan Arab Suriah (SAA) dan kelompok-kelompok pejuang sekutunya telah mencapai kawasan sekitar kota Maskanah, 100 km sebelah timur kota Aleppo, yang merupakan “benteng” terakhir kelompok teroris takfiri ISIS.

Berita selengkapnya;

Mufti Saudi Keluarkan Emir Qatar Dari Garis Wahabi

200 tokoh yang terhubung dengan marga al-Sheikh di Arab Saudi merilis surat petisi berisikan bantahan atas keterhubungan silsilah Emir Qatar Syeikh Tamim bin Hamas al-Thani dengan pendiri marga al-Sheikh, Mohammad bin Abdul Wahhab. Demikian dilaporkan surat kabar Okaz milik Saudi, Minggu (28/5/2017), seperti dikutip Ray al-Youm.

Surat petisi itu ditandatangani oleh para tokoh terkemuka marga al-Sheikh, termasuk Syeikh Abdul Aziz al-Sheikh, Ketua Dewan Syura Abdullah al-Sheikh, dan Menteri Urusan Islam Sheikh Salih al-Sheikh. Mereka menuntut keluarga Emir Qatar agar mengubah nama masjid yang didirikan oleh emir ini dan yang menggunakan nama kakek mereka, Mohammad bin Abdul Wahhab, di Doha. Mereka menolak klaim Emir Qatar bahwa kakeknya adalah putera Abdul Wahhab.

Beberapa artis ternama Saudi, termasuk Rashed al-Majed dan Majid al-Muhandis, juga mendukung petisi terebut. Mereka membuat pernyataan-pernyataan di Twitter yang menyokong petisi keluarga besar al-Sheikh tersebut.

Petisi ini menimbulkan situasi pro dan kontra masyarakat Saudi pengguna Twitter. Satu pihak mendukung petisi itu dan mengganggapnya sebagai bentuk “ketegasan, ketekadan, dan penangkalan” terhadap orang-orang yang “lancang” terhadap Kerajaan Saudi. Sedangkan pihak lain menentang dan menyebutnya sebagai propaganda jahat terhadap “saudara sendiri sesama negara Arab Teluk.” (rayalyoum)

Ray Al-Youm: Qatar Blak-Blakan Dekati Iran

Media online berbahasa Arab Ray al-Youm yang berbasis di London, Inggris, mengungkap beberapa hal baru terkait dengan kemelut dalam tubuh Dewan Kerjasama Teluk (GCC) antara Qatar di satu pihak dan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Bahrain di pihak lain.

Pemimpin redaksi Ray al-Youm Abdel Bari Atwan di kolom editorialnya, Jumat (26/5/2017), menyebut adanya bocoran yang diungkap oleh koran Arab Saudi Okaz bahwa Menteri Luar Negeri Qatar Syeikh Mohamed bin Abdulrahman al-Thani telah melakukan kunjungan mendadak ke Baghdad beberapa hari menjelang Konferensi Tingkat Tinggi Riyadh, dan di situ dia mengadakan pertemuan dengan jenderal ternama Iran Qassem Soleimani.

Soleimani adalah komandan Brigade al-Quds yang bernaung di bawah Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC)  dan sangat berpengaruh dan andil besar dalam strategi perang Iran melawan terorisme di Irak dan Suriah.

Atwan juga menyebutkan bahwa pendekatan Qatar dengan Iran bahkan dilakukan secara terbuka. Menurutnya, hal ini terlihat dari liputan TV Aljazeera milik Qatar atas pemilu presiden Iran yang berlangsung 19 Mei lalu. Otoritas Iran telah memberi 39 visa kepada Aljazeera dan beberapa lembaga media dan kajian Qatar untuk meliput pemilu tersebut, dan Aljazeera bahkan mengirim jurnalis bekennya yang bernama Mhamed Krichen.  Padahal dalam pemilu sebelumnya Iran pada tahun 2013 tidak memberikan visa kepada mereka.

Indikasi lain ialah perubahan diksi berbagai media Qatar dalam menyebut pasukan pemerintah Suriah. Situs Aljazeera, misalnya, mulai menyebutnya “Pasukan Arab Suriah (SAA),” bukan “tentara rezim”. Aljazeera juga lama menayangkan pidato Sekjen Hizbullah yang sarat kecaman pedas terhadap KTT Riyadh.

Jaringan berita ini juga tidak lagi melontarkan sebutan-sebutan buruk untuk Hizbullah semisal “Hizbul-Latta” atau “Hizbuz-Syaitan.” Pasukan Eletronik Qatar juga telah menghapus label-label buruk untuk tentara Iran seperti “Majusi” dan “pemuja api”. (rayalyoum)

Ini Dia Isi Percakapan Telefon Emir Qatar Dengan Presiden Iran

Presiden Iran Hassan Rouhani dalam percakapan telefon dengan Emir Qatar Syeikh Tamim bin Hamad al-Thani menegaskan bahwa kerjasama dengan negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) merupakan bagian dari ketatapan dalam kebijakan luar negeri Iran.

Dia menyatakan Teheran menghendaki penguatan kerjasama dengan semua negara dunia, terutama negara-negara jiran, sedangkan berbagai kendala yang ada masih dapat diatasi demi kelanjutan rasa persaudaraan berdasarkan tekad kedua pihak.

Rouhani mengajak negara-negara regional menggalang kerjasama untuk menjamin keamanan dan stabilitas serta memanfaatkan bulan suci Ramadhan sebagai momentum untuk memperkuat semangat persaudaraan sesama umat Islam.

Menurutnya, Iran menjalankan misi penguatan hubungan dengan negara-negara jiran, terutama “saudara serumpun Qatar”, mengingat bahwa keamanan dan stabilitas negara-negara regional saling terkait dan berpengaruh satu sama lain.

Dia mengatakan bahwa Iran menyerukan pengadaan iklim yang moderat dan rasional dalam pergaulan antarnegara, dan dalam rangka ini pengadaan jalur-jalur politik harus diutamakan.

“Negara-negara regional perlu meningkatkan koordinasi untuk mengatasi krisis regional, dan Teheran siap bekerjasama dalam rangka ini,” tuturnya.

Rouhani yang baru terpilih lagi dalam pilpres Iran Jumat pekan lalu itu menjelaskan  sektarianisme merupakan bencana besar yang telah mengacaukan keamanan regional, dan karena itu Teheran terobsesi untuk mengalihkan dunia Islam dari sektarianisme menuju perdamaian dan persaudaraan, dan siap mengadakan perundingan untuk mewujudkan harapan ini dan demi mencapai kesepakatan yang hakiki.

Dia mengingatkan bahwa terorisme mengancam keamanan seluruh kawasan Timteng, dan untuk memeranginya diperlukan kerjasama menyeluruh.

Di pihak lain, Emir Qatar menyatakan bahwa hubungan negaranya dengan Iran sudah terjalin lama, historis, dan kokoh.

“Kami menghendaki penguatan hubungan ini secara lebih optimal, dan kami tidak melihat adanya kendala di jalan ini,” ungkapnya.

Al-Thani menegaskan bahwa dialog dan perundingan merupakan satu-satunya jalan penyelesaian, dan mekanisme dialog yang telah dimulai oleh Kuwait yang mewakili negara-negara Teluk harus berlanjut.

Dia juga mengaku telah menginstruksikan kepada badan-badan eksekutif di Qatar agar mengerahkan kemampuannya untuk memperkuat hubungan dengan Iran. (almayadeen/rayalyoum)

Dibantu AU Rusia, SAA Dekati Benteng Terakhir ISIS Di Provinsi Aleppo

Pasukan Arab Suriah (SAA) dan kelompok-kelompok pejuang sekutunya telah mencapai kawasan sekitar kota Maskanah, 100 km sebelah timur kota Aleppo, yang merupakan “benteng” terakhir kelompok teroris takfiri ISIS.

Sumber oposisi Suriah mengatakan kepada kantor berita Jerman, DPA, “Pasukan pemerintah dan milisi-milisi pendukungnya sudah berada di gerbang-gerbang kota Maskanah setelah para anasir ISIS mundur dari sejumlah desa dan daerah di barat dan selatan kota ini di tengah serangan udara sengit jet-jet tempur Rusia, lebih dari 120 serangan, terhadap kota Maskanah dan sekitarnya.”

Sumber ini kemudian mengklaim serangan udara itu menghancurkan semua masjid yang berjumlah 17 bangunan di Maskanah serta menggempur desa-desa sekitar kota ini, sementara banyak penduduk mengungsi ke daerah pinggiran dan kawasan yang dikuasai ISIS di sebelah timur kota.

“Pasukan pemerintah Sabtu sore menguasai daerah Hamidiyah di bagian timur provinsi Aleppo menyusul pertempuran anti ISIS, dan semakin mendekati kota ini,” lanjutnya.

Sumber militer Suriah sendiri sebelumnya menyatakan bahwa SAA dan sekutunya telah memulihkan keamanan dan stabilitas di sejumlah desa sekitar Maskanah. Pada 24 Mei lalu mereka berhasil merebut kembali lanud al-Jarrah dan sejumlah desa dan derah di sisi timur provinsi Alleppo. (rayalyoum)