Rangkuman Berita Timteng Senin 26 Februari 2018

pilot israel yg tertembak suriahJakarta, ICMES: Media Israel melansir hasil penyelidikan atas tertembak jatuhnya jet tempur F-16 milik negara ilegal Zionis ini oleh rudal Suriah dua pekan lalu.

pasukan rudal Yaman telah melesatkan rudal “Zilzal 2” dengan sasaran pangkalan militer di kawasan Riqabah Saqam, Najran, Arab Saudi.

Penyelidikan sebuah komisi yang telah dibentuk oleh Arab Saudi membuahkan hasil yang tragis karena menyingkap adanya skandal korupsi di provinsi Ma’rib, Yaman.

Militer Iran menegaskan bahwa Teheran dan Damaskus berkomitmen kepada resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai gencatan senjata, namun operasi pembasmian teroris di kawasan di sekitar Damaskus tetap dilanjutkan.

Selengkapnya:

Ini Hasil Penyelidikan Israel Mengenai Jetnya Yang Tertembak Oleh Suriah

Media Israel melansir hasil penyelidikan atas tertembak jatuhnya jet tempur F-16 milik negara ilegal Zionis ini oleh rudal Suriah dua pekan lalu.

Dilaporkan bahwa penyelidikan itu menghasilkan kesimpulan yang menyalahkan salah satu pilotnya karena “tidak bertindak sebagaimana seharusnya ketika mendapat ancaman rudal”, sementara satu pilot lainnya “telah bertindak benar”.

“Satu awaknya melakukan kesalahan profesional ketika tidak melakukan pertahanan sebagaimana seharusnya, tindakannya tidak sesuai dengan tangga prioritas yang seharusnya ketika ada ancaman rudal yang melintas padanya,” ujar sumber tinggi keamanan Israel, Minggu (25/2/2016).

Dia menambahkan bahwa tak ada masalah dalam sistem peringatan darat maupun yang ada pada pesawat.

Dia juga memastikan bahwa sistem pertahanan udara Rusia tidak terlibat dalam penembakan jet tempur Israel tersebut sehingga secara tidak langsung mengkonfirmasi pernyataan Damaskus bahwa jet tempur itu rontok disambar sistem pertahanan udara Suriah.

Sumber keamanan Israel itu juga menyatakan, “Tak ada kaitan pelanggaran zona udara Israel oleh nirawak Iran  dengan reaksi Suriah berupa penembakan beberapa rudal ke arah jet-jet tempur Israel yang telah menyerang Suriah.”

Dia juga menjelaskan bahwa rudal-rudal Suriah pada momen tertentu melesat di zona udara Israel (Palestina pendudukan 1948).

Seperti diketahui, sistem pertahanan udara Suriah pada 10 Februari lalu melakukan reaksi perlawanan sengit terhadap serangan jet-jet tempur Israel terhadap beberapa pangkalan militer di bagian tengah Suriah dan di pinggiran Damaskus pada dini hari.

Saat itu sistem pertahanan udara Suriah yang ada di bagian selatan negara ini melesatkan lebih dari 10 unit rudal SAM-5 yang sudah sejak dulu di miliki Suriah hingga sedikitnya satu di antara jet tempur Israel terjatuh di wilayah Israel sendiri. (almayadeen)

Ansarullah Gempur Pangkalan Militer Saudi Di Najran Dengan Rudal Zilzal-2

Sumber militer Yaman yang bersekutu dengan kelompok Ansarullah (Houthi) menyatakan bahwa pasukan rudal Yaman telah melesatkan rudal “Zilzal 2” dengan sasaran pangkalan militer di kawasan Riqabah Saqam, Najran, Arab Saudi, Minggu (25/2/2016).

Tanpa menyebutkan bagaimana akibat serangan tersebut, sumber itu menjelaskan bahwa sebelumnya beberapa jet tempur pasukan koalisi Arab pimpinan Saudi telah melancarkan beberapa kali serangan udara yang satu di antaranya menyasar pos Al-Sharfah di Najran dan empat lainnya menghantam distrik Baqim, provinsi Sa’dah yang berbatasan dengan Saudi.

Sumber  itu menambahkan bahwa pasukan rudal yang berafiliasi dengan Ansarullah juga melesatkan rudal balistik Qahir M-2 terhadap tempat konsentrasi pasukan koalisi di pangkalan militer Um al-Raish, provinsi Ma’rib, Yaman.

Menurutnya, pekan lalu Ansarullah juga telah menggempur pintu perbatasan Al-Khadra di Najran, Saudi, dengan rudal balistik yang dikembangkan oleh Ansarullah sendiri. (rayalyoum)

Saudi Bongkar Skandal Korupsi Pasukan Loyalis Hadi Di Yaman

Seorang narasumber pemerintahan tersingkir Abd Rabbuh Mansour Hadi menyatakan bahwa sebuah komisi yang telah dibentuk oleh Arab Saudi beberapa pekan lalu untuk menyelidiki sebab kegagalan di beberapa front pertempuran melawan Ansarullah (Houthi) di Yaman telah membuahkan hasil yang tragis karena menyingkap adanya skandal korupsi di provinsi Ma’rib, Yaman.

Sumber itu, Minggu (25/2/2018), menjelaskan bahwa di Ma’rib saja telah ditemukan daftar 120,000 pasukan fiktif, dan belum di beberapa provinsi lainnya, yang menunjukkan adanya para komandan militer korup yang menghimpun kekayaan atas nama jiwa manusia.

Menurut sumber ini, para komandan itu membuat data fiktif untuk penggajian pasukan yang tak ada wujudnya sehingga ketika terjadi serangan dari kelompok Ansarullah di beberapa front ternyata di situ tidak ada perlawanan karena memang kosong dari pasukan po-Hadi sehingga Ansarullah dapat bergerak maju dengan leluasa sebagaimana terjadi di distrik Sarwah, Ma’rib.

“Inilah penyebab utama yang selalu menunda operasi mematikan sehingga Saudi harus memeriksa, menghukum, dan memecat para komandan militer korup yang berusaha mengubah perang menjadi ladang bisnis mereka,” ujar sumber itu.

Mayjen Ahmad bin Barik, Kepala Forum Nasional Dewan Transisi Selatan Yaman, Minggu, mengatakan, “Korupsi yang terungkap di Ma’rib kemungkinan juga terjadi di sebagian besar front. Saya kira, kemunduran dan tidak adanya serangan telak (terhadap Houthi) disebabkan oleh korupsi pada pemerintahan dan militer yang merambah semua sektor, bahkan di front pertempuran.” (sputnik) 

Iran: Pembasmian Teroris Di Suriah Berlanjut Meskipun Ada Resolusi Gencatan Senjata

Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran Mayjen Mohammad Bagheri menyatakan Iran dan Suriah berkomitmen kepada resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai gencatan senjata, namun kawasan di sekitar Damaskus yang dikuasai oleh kawanan teroris bukan bagian dari resolusi tersebut, dan karena itu operasi pembasmian teroris tetap dilanjutkan.

Hal ini dinyatakan Bagheri  di sela-sela pertemuan mengenai sains dan budaya pertahanan Iran, Minggu (25/2/2018), saat mengomentari resolusi yang diambil oleh Dewan Keamanan PBB untuk jangka waktu 30 hari di provinsi Damaskus.

“Sebagaimana yang sudah-sudah, kali inipun pihak-pihak yang tidak menginginkan pulihnya keamanan dan ketentraman di Suriah mengibarkan bendera gencatan senjata demi melindungi para teroris ketika mereka melihat tentara dan pemerintah Suriah bertekad membersihkan kawasan sekitar Damaskus,” ungkap Bagheri.

Dia menambahkan, “Tentara Suriah ingin membersihkan tanah negara ini dari kawanan teroris demi menjamin keamanan warga Damaskus, tapi sampai sekarang sudah lebih dari 1200 ditembakkan ke arah Damaskus, hal yang mengancam keamanan dan ketentraman warga di sana. Karena itu kawasan ini memang harus dibersihkan dari teroris.”

Dia menjelangkan, “Barat bersikukuh menyokong para teroris dengan gencatan senjata. Namun, berkat upaya kolektif Suriah dan negara-negara sahabatnya dan pihak-pihak yang kontra teroris, terutama Iran dan Rusia, resolusi itu telah sedikit diseimbangkan… Kami akan terus menghadapi kawanan teroris semisal Jabhat Al-Nusra.  Sejumlah hal telah dipertimbangkan supaya penduduk kawasan ini dapat melanjutkan aktivitas sehari-harinya namun segala sesuatunya tetap tidak akan memberikan peluang bagi kubu teroris sehingga dalam jangka waktu beberapa bulan ke depan Suriah akan sepenuhnya bersih.” (alalam)