Rangkuman Berita Timteng Senin 24 Desember 2018

tentara suriah ke timurJakarta, ICMES: Pasukan pemerintah Suriah dilaporkan bergerak ke bagian timur Provinsi Deir al-Zour untuk memulai operasi militer di wilayah timur negara ini bersamaan dengan penarikan pasukan Amerika Serikat.

Majelis Umum PBB menegaskan kedaulatan Suriah atas wilayah Golan yang diduduki oleh Rezim Zionis Israel.

Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Gadi Eizenkot, menilai keputusan penarikan pasukan Amerika Serikat dari Suriah sebagai peristiwa penting, tetapi tak perlu dibesar-besarkan.

Pasukan keamanan Mesir telah membunuh 14 tersangka “teroris” di wilayah Semenanjung Sinai.

Berita selengkapnya:

Pasukan AS Ditarik, Tentara Suriah Bergerak Ke Timur

Pasukan pemerintah Suriah dilaporkan bergerak ke bagian timur Provinsi Deir al-Zour untuk memulai operasi militer di wilayah timur negara ini.

Laman berita Sham Times, Ahad (23/12/2018), melaporkan bahwa tentara Suriah menarik sebagian pasukannya dari sekitar provinsi Idlib ke wilayah timur.

Kantor informasi Resimen Taramih yang bernaung di bawah “Pasukan Macan” pada angkatan bersenjata Suriah menyebutkan bahwa resimen tersebut menerima pemberitahuan agar bergerak dari garis depan Provinsi Hama utara dan Provinsi Idlib timur menuju Provinsi Deir Al-Zour.

Menurut kantor itu, pemindahan pasukan itu dilakukan untuk memulai operasi militer di timur Sungai Eufrat terhadap kelompok teroris ISIS yang menyebar di wilayah tersebut.

Lembaga Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) menyatakan bahwa bala bantuan militer dan unit pasukan Suriah dan pasukan sekutunya telah mencapai bagian timur Provinsi Deir al-Zour, di seberang kantung terakhir ISIS di kota Hajin dan beberapa daerah di sisi timur Sungai Eufrat.

SOHR menjelaskan bahwa pasukan ini terkonsentrasi di kota-kota Abu Kamal dan Mayadin, dan sebanyak ratusan personil militer diangkut bersama dengan peralatan militer, amunisi dan senjata berat. Mereka diduga akan menggelar operasi militer untuk mengendalikan beberapa bagian di wilayah tersebut.

SOHR menambahkan bahwa pengerahan pasukan itu dilakukan setelah Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk menarik pasukannya dari sisi timur Sungai Eufrat, yang sebagian besar dikendalikan oleh milisi Kurdi Pasukan Demokrasi Suriah (SDF).

Sementara itu, para aktivis media sosial mengatakan bahwa pasukan Suriah di kota Abu Kalam mengirim bala pasukan ke pedesaan di barat Riqqa dan pinggiran barat Deir Al-Zour.

Namun, situs-situs oposisi seperti “al-Durar al-Shamiyah” mengatakan bahwa tentara Suriah mengirim bala bantuan ke timur Sungai Eufrat dengan memanfaatkan momen penarikan pasukan AS dari wilayah itu, dan pengiriman pasukan itu adalah untuk melancarkan operasi militer dan merebut kembali wilayah yang dikuasai SDF. (rt)

PBB Tegaskan Kedaulatan Suriah Atas Golan

Majelis Umum PBB menegaskan kedaulatan Suriah atas wilayah Golan yang diduduki oleh Rezim Zionis Israel.

Majelis ini, Ahad (23/12/2018), menyetuji resolusi yang memastikan kedaulatan permanen Suriah atas sumber daya alam di Golan Suriah.

Resolusi itu disetujui atas rekomendasi Komisi Ekonomi dan Keuangan dengan 159 suara setuju, sementara hanya tujuh suara menentang, dan 13 abstain.

Dalam resolusi ini Majelis Umum PBB menegaskan kembali hak-hak Suriah di Golan Suriah atas sumber daya alam antara lain tanah, air dan sumber daya energi.

Majelis ini mendesak Israel agar tidak mengeksploitasi, menghancurkan, menyebabkan kehilangan, penipisan, atau membahayakan sumber daya alam Golan.

Resolusi itu juga meminta Sekjen PBB Antonio Guterres untuk menyerahkan laporan tentang implementasi resolusi tersebut pada sesi berikutnya.

Sementara itu, Utusan Suriah untuk PBB menekankan perlunya laporan Guterres untuk memasukkan deskripsi hukum yang tepat berdasarkan resolusi –resolusi  Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB yang relevan serta resolusi 497 tentang praktik otoritas pendudukan Israel di Dataran Tinggi Golan, dan tidak hanya meninjau beberapa praktik yang melanggar hukum internasional tanpa mengambil posisi yang jelas untuk mengecam atau menetapkan sikap PBB terhadapnya.

Utusan Suriah untuk PBB menegaskan bahwa tindakan Israel yang paling berbahaya ialah untuk penyelenggaraan pertama kalinya “pemilihan dewan lokal” di desa-desa Golan, dan bahwa langkah demikian merupakan pelanggaran yang mencolok terhadap resolusi Dewan Keamanan nomor 497 tahun 1981. (rt)

AS Tarik Pasukan Dari Suriah, Israel Mengaku Sudah Biasa Berjuang Sendirian

Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Gadi Eizenkot, menilai keputusan penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dari Suriah sebagai peristiwa penting, tetapi tak perlu dibesar-besarkan.

“Selama bertahun-tahun kami telah berurusan dengan front ini sendirian, dan tentara Israel telah bekerja secara independen di daerah ini bahkan dalam beberapa tahun terakhir. Kami bekerja untuk memastikan kepentingan Israel,” kata Eizenkot pada konferensi “Tentara dan Masyarakat Israel” yang diselenggarakan oleh Pusat Herzliya, Ahad (23/12/2018).

Mengenai Rusia dia mengatakan, “Kehadiran Rusia di Suriah telah menciptakan situasi baru dan sangat mempengaruhi cara kami menggunakan kekuatan.”

Dia kemudian menyebut Iran dengan bertutur, “Bekerja melawan keinginan Teheran untuk mengembangkan kemampuannya dari Iran melalui Irak ke Suriah dan Libanon telah menjadi upaya utama IDF selama empat tahun terakhir… Ancaman ini disembunyikan dari mata masyarakat Israel, dan kami telah menginvestasikan sumber daya intelijen dan udara yang sangat besar dalam pertempuran ini.”

Senada dengan ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam rapat mingguan kabinetnya mengatakan, “Keputusan penarikan 2.000 tentara AS dari Suriah tidak akan mengubah kebijakan kami… Kami akan terus bekerja melawan kehadiran Iran di Suriah dan, jika perlu, memperluas kegiatan kami di sana. Saya meyakinkan semua orang bahwa kerja sama yang sangat baik dengan AS terus berlanjut sepanjang waktu.”

Statemen Netanyahu dan Eisenkot ini dilontarkan manakala berbagai analisis di Israel menilai keputusan Trump sebagai pukulan bagi Israel, dan tindakannya meninggalkan Israel sendirian dalam upaya mengeluarkan Iran dari Suriah.

Beberapa analisis bahkan menganggap keputusan Trump sebagai bukti “kelemahan dan bisa jadi pengkhianatan” Washington terhadap para sekutunya di kawasan. (rt)

Tentara Mesir Habisi 14 Militan

Pasukan keamanan Mesir telah membunuh 14 tersangka “teroris” di wilayah Semenanjung Sinai.

Kementerian Dalam Negeri Mesir, Ahad (23/12/2018), dalam sebuah statemennya menyatakan bahwa belasan militan itu tewas dalam kontak senjata pada peristiwa operasi penyergapan “teroris” yang merencanakan serangan di kota Arish, Sinai Utara.

Pada hari Kamis lalu pasukan keamanan  membunuh delapan tersangka militan dalam baku tembak di Kairo.

Pihak berwenang Mesir telah meningkatkan langkah-langkah keamanan di seluruh negara itu menjelang Hari Natal yang dirayakan umat Kristen Koptik Mesir pada  tanggal 7 Januari.

Warga Kristen Koptik diperkirakan berjumlah sekitar 15 persen dari jumlah total penduduk Mesir yang berjumlah sekitar 104 juta. (anadolu)