Jakarta, ICMES:Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melontarkan pernyataan keras terhadap Iran dengan meminta negara republik Islam ini untuk tidak menjajal nyali dan tekad Israel.
Pihak Kurdi menyetujui masuknya pasukan Suriah ke kota Afrin di bagian utara provinsi Aleppo, dan pasukan Suriah itu akan masuk dalam tempo dua hari ke depan.
Poros Resistensi yang terdiri atas Iran, Irak, Suriah, dan Lebanon akan menghalau pasukan Amerika Serikat (AS) dari kawasan Suriah di sebelah timur Sungai Furat.
Kelompok pejuang Ansarullah (Houthi) mengumumkan sebanyak 12 tentara Uni Emirat Arab (UEA), satu di antaranya perwira, tewas di provisni Taiz di bagian barat daya Yaman.
Selengkapnya:
Acungkan Serpihan “Nirawak Iran” Netanyahu Nyatakan Iran Jangan Uji Nyali Israel
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melontarkan pernyataan keras terhadap Iran dengan meminta negara republik Islam ini untuk tidak menjajal nyali dan tekad Israel.
Peringatan terhadap Iran itu dia nyatakan saat berpidato pada Konferensi Keamanan yang juga dihadiri oleh Menlu Iran Mohammad Javad Zarif, di Munich, Jerman, Minggu (18/2/2018), sembari membawa dan menunjukkan serpihan apa yang disebutnya pesawat nirawak Iran yang ditembak jatuh Israel di wilayahnya pada pekan lalu, namun klaim itu oleh Iran disebut sebagai lelucon.
Netanyahu menegaskan,” Israel akan bertindak tidak hanya melawan proksi Iran yang menyerang kami, tapi juga terhadap Iran sendiri.”
Zarif, yang berbicara pada konferensi yang konferensi yang sama sehari kemudian menolak klaim Netanyahu dan menyebutnya “sirkus kartunik, yang bahkan tidak layak mendapat tanggapan.”
Netanyahu, yang mengatakan bahwa Zarif “fasih berbohong,” memperingatkan peserta konferensi bahwa Zarif akan “dengan berani membantah keterlibatan jahat Iran di Suriah.”
“Iran juga menyangkal bahwa mereka melakukan tindakan agresi terhadap Israel pekan lalu, bahwa mereka mengirim nirawak ke wilayah udara kami untuk mengancam rakyat kami,” kata Netanyahu.
“Nah, ini bagian dari pesawat tak berawak Iran itu, atau apa yang tersisa setelah kami menembaknya. Saya membawanya kemari supaya Anda bisa melihat sendiri, Tuan Zarif. Apakah Anda mengenali ini? Anda harus (mengaku) ini milik Anda!” lanjutnya sembari mengangkat serpihan “nirawak Iran” dengan satu tangan di atas podium.
Sistem pertahanan udara Suriah Sabtu pekan lalu berhasil menembak jatuh jet tempur F-16 milik Angkatan Udara Rezim Israel. Israel mengklaim bahwa jet tempurnya itu tertembak ketika menjalankan operasi serangan di Suriah setelah Israel menembak jatuh nirawak Iran di wilayah Israel. (rayalyoum/jerussalempost)
Pasukan Suriah Dipastikan Akan Masuk Ke Afrin
Seorang pejabat Kurdi mengatakan kepada Reuters, Minggu (18/2/2018), bahwa pihak Kurdi menyetujui masuknya pasukan Suriah ke kota Afrin di bagian utara provinsi Aleppo, dan pasukan Suriah itu akan masuk dalam tempo dua hari ke depan.
Sumber-sumber “Pasukan Rakyat Suriah” menyatakan siap masuk ke kawasan Afrin untuk membantu milisi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) melawan pasukan Turki setelah mendapat instruksi dari pemerintah Damaskus.
Mereka mengatakan kepada DPA bahwa semua persiapan logistik sudah dilakukan untuk memasuki kawasan Afrin melalui dua distrik Nubl dan Zahra di bagian timur kawasan Afrin.
Menurut mereka, Pasukan Rakyat Suriah telah dibentuk dan menunggu instruksi dari pemerintah Suriah untuk terlibat dalam perang dan membantu YPG melawan pasukan oposisi Suriah yang bersekutu dengan tentara Turki dalam operasi militer “Tangkai Zaitun” terhadap YPG di Afrin dalam satu bulan terakhir.
Sumber-sumber media yang dekat pasukan pemerintah Suriah Sabtu lalu menyatakan bahwa pemerintah dan YPG menggalang kesepakatan setelah terjadi negosiasi yang sulit Rusia di Damaskus di mana pihak Rusia memutuskan pelibatan Pasukan Rakyat Suriah, bukan tentara Suriah. (rayalyoum)
Velayati: Iran Dan Sekutunya Akan Mengusir AS Dari Kawasan Timur Sungai Furat
Penesehat Pemimpin Besar Iran urusan luar negeri Ali Akbar Velayati menyatakan bahwa Poros Resistensi yang terdiri atas Iran, Irak, Suriah, dan Lebanon akan menghalau pasukan Amerika Serikat (AS) dari kawasan Suriah di sebelah timur Sungai Furat.
Dalam konferensi pendirian forum Irak untuk persatuan Islam di Baghdad, ibu kota Irak, Minggu (18/2/2018), Velayati menambahkan bahwa Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayyid Ali Khamenei tidak akan membiarkan AS dan Zionis mewujudkan ilusinya di kawasan.
Menurutnya, Suriah yang merupakan bagian utama komponen Poros Resistensi sekarang justru lebih tangguh setelah tujuh tahun diterjang konspirasi besar untuk melemahkan atau bahkan mendepaknya dari poros ini. Karena itu, langkah AS sekarang untuk mempertahankan eksistensinya di Suriah ialah mendirikan negara-negara kecil di timur Sungai Furat dan membuat pangkalan-pangkalan militer di kawasan yang dikuasai oleh milisi Kurdi sekutunya, termasuk di pangkalan udara militer Tabaqa di Raqqa, Suriah utara, dan Al-Tanaf di wilayah perbatasan Suriah-Irak.
“Amerika harus tahu bahwa Poros Resistensi yang terdiri atas Iran, Irak, Suriah, dan Lebanon (Hizbullah) akan mengusir pasukan AS dari timur Furat di Suriah. Jika AS berhasil memecah belah Suriah maka langkah selanjutnya ialah memecah Turki, Irak, Iran, dan berbagai negara Islam lainnya,” ujar Velayati.
Karena itu, lanjutnya, Iran tidak akan membiarkan AS melalukan tindakan yang bertujuan memutus jalur Poros Resistensi Teheran-Baghdad-Damaskus-Beirut.
“Amerika dan Zionis pada akhirnya akan kalah di Irak, Suriah, dan Lebanon. Insya Allah, mereka juga akan kalah di Yaman. Amerika ingin membangun pangkalan NATO di negara-negara Islam untuk mencegah terwujudnya persatuan Islam. Tapi yakinlah bahwa Pemimpin Besar Revolusi Islam tidak akan membiarkan ilusi orang-orang Amerika dan Zionis menjadi kenyataan,” tegas Velayati.
Mengenai peristiwa penambak jatuhan jet tempur F-16 milik Israel oleh Suriah, mantan menlu Iran ini mengatakan bahwa perubahan keseimbangan militer memang sudah berproses, dan peristiwa yang terjadi Sabtu pekan lalu itu bukanlah bagian terakhir proses ini. (alalam)
12 Tentara Emirat Tewas Disergap Pasukan Yaman, 1 Nirawak Saudi Rontok
Kelompok pejuang Ansarullah (Houthi) mengumumkan sebanyak 12 tentara Uni Emirat Arab (UEA), satu di antaranya perwira, tewas di provisni Taiz di bagian barat daya Yaman. Selain itu, Ansarullah juga telah merontokkan satu pesawat nirawak pengintai milik Arab Saudi.
TV Al-Masirah milik Ansarullah menyatakan pihaknya pada Minggu malam (18/2/2018) dalam sebuah operasi militernya berhasil mengecoh dan menyergap pasukan UEA yang terlibat dalam serangan terhadap posisi-posisi yang dikuasai Ansarullah di distrik Muza.
“Ansarullah telah membunuh 12 tentara Emirat, satu di antaranya perwira, dan menghancurkan empat mobil militer lapis baja Emirat dan empat mobil lapis baja lain milik pasukan loyalis Abd Rabbuh Mansur Hadi (presiden tersingkir Yaman),” ungkap Al-Masirah.
TV ini menambahkan bahwa Ansarullah masih mengepung pasukan UEA, sementara pasukan loyalis Hadi berusaha bergerak maju dengan dukungan jet tempur pasukan koalisi Arab untuk memecah kepungan dan mengevakuasi korban tewas dan luka pasukan UEA, dan dalam proses ini jet tempur tersebut sempat salah serangan terhadap pasukan loyalis Hadi sendiri hingga jatuh beberapa korban tewas dan luka.
Kantor berita UEA, WAM, melaporkan bahwa tentara UEA Sersan Ali Khalifa Hashil Al-Mismari terbunuh saat ikut serta dalam operasi militer “Pemulihan Harapan” pasukan koalisi Arab pimpinan Saudi untuk membela pemerintahan Hadi, tanpa merinci bagaimana dan di mana perwira ini terbunuh.
UEA merupakan negara kedua terbesar setelah Saudi dari segi partisipasinya dalam serangan pasukan koalisi Arab ke Yaman yang dimulai pada 26 Maret 2015 . Dalam serangan udara ke Yaman, UEA mengerahkan 30 unit jet tempur, sementara Saudi mengerahkan 100 jet tempur. Sedangkan dalam serangan darat, UEA maupun Saudi tidak menyebutkan jumlah tentaranya yang dikerahkan.
Ansarullah juga mengaku bahwa pada pagi di hari yang sama berhasil merontokkan satu pesawat nirawak pengintai milik pasukan koalisi Arab di kawasan Al-Baqa’, Sa’dah, yang berbatasan dengan Saudi.
Ansarullah juga berhasil menembak jatuh nirawak serupa di kawasan Harib Al-Qaramish, provinsi Marib, pada 25 Januari lalu, dan nirawak pengintai lain di distrik Harad yang berbatasan dengan provinsi Hajjah pada 30 Desember 2017. (rayalyoum)