Jakarta, ICMES: Suriah Bashar al-Assad menerima kunjungan delegasi Persatuan Pengacara Arab (Arab Lawyers Union) yang dipimpin oleh sekjen organisasi ini, Nasser Hamoud al-Kerween.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membantah telah mengeluarkan serangkaian pernyataan yang kontradiktif terkait dengan rencana penarikan pasukan AS dari Suriah.
Empat warga sipil dan satu anggota milisi Kurdi tewas terkena serangan bom bunuh diri seorang anggota kelompok teroris ISIS yang menyerang sebuah markas pasukan Kurdi di kota Raqqa.
Saluran 10 TV Israel mengungkapkan bahwa Ketua Partai Buruh Israel Avi Gabbay, pernah diam-diam berkunjung ke Abu Dhabi, ibukota Uni Emirat Arab (UEA) dan bertemu dengan pejabat senior pemerintah UEA.
Berita selengkapnya:
Jumpai Al-Assad, Asosiasi Pengacara Arab Puji Perjuangan Suriah Melawan
Presiden Suriah Bashar al-Assad menerima kunjungan delegasi Persatuan Pengacara Arab (Arab Lawyers Union) yang dipimpin oleh sekjen organisasi ini, Nasser Hamoud al-Kerween, ke Suriah, Senin (7/1/2019).
Dalam pertemuan ini, Presiden al-Assad menekankan pentingnya peranan organisasi masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan kesadaran masyarakat Arab di tengah konspirasi dan bahaya yang membayangi mereka.
“Terutama bahaya upaya penghapusan identitas dan serangan terhadap budaya mereka yang ditujukan untuk melemahkan mereka, mengguncang keimanan mereka, dan merongrong daya pertahanan mereka atas hak mereka,” ujarnya.
Pertemuan ini juga membahas situasi di negara-negara Arab dan mekanisme untuk mengatasi masalah dan krisis yang mendera mereka.
Menurutnya, negara-negara Arab mengalami satu masalah yang sama tapi berbeda bentuk dan manifestasi. Dia mencatat bahwa langkah pertama dalam upaya penyelesaiannya adalah melalui dialog dan transparansi, “karena ketiadaan dialog membuat persoalan menjadi berakumulasi selama beberapa dekade.”
Di pihak lain, para anggota delegasi Persatuan Pengacara Arab menegaskan iktikad organisasi ini untuk berperan efektif melalui rencana sistematis dan proses untuk meningkatkan kesadaran di tengah masyarakat Arab, karena tahap selanjutnya bisa jadi akan lebih berbahaya, dan Barat akan mencoba menggunakan cara dan sarana baru untuk memuluskan agenda-agendanya di kawasan.
Persatuan Pengacara Arab mengucapkan selamat kepada pemimpin, rakyat dan tentara Suriah atas kesolidan dan kekompakan mereka dalam perjuangan melawan terorisme yang menerjang mereka.
Organisasi ini menegaskan dukungan mereka kepada pemulihan hubungan Suriah dengan negara-negara Arab, dan menyebutkan bahwa Suriah menjadi target konspirasi karena keteguhannya pada prinsip-prinsip nasional dan Arab, terutama terkait dengan isu Palestina.
Rombongan delegasi Persatuan Pengacara Arab terdiri antara lain atas Ketua Persatuan Pengacara Arab, Ketua Asosiasi Pengacara Mesir, Ketua Asosiasi Pengacara Yordania, dan Sekjen Persatuan Pengacara Arab. (alalam)
Trump Mengubah Rencana Penarikan Pasukan AS Dari Suriah, Tapi Membantah
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membantah telah mengeluarkan serangkaian pernyataan yang kontradiktif terkait dengan rencana penarikan pasukan AS dari Suriah.
“Kami akan pergi dengan langkah yang tepat sementara pada saat yang sama terus memerangi ISIS dan melakukan semua hal lain yang bijaksana dan perlu,” ungkap Trump dalam sebuah pesannya di Twitter, Senin (7/9/2019)
Pernyataan ini kontras dengan janji sebelumnya untuk penarikan segera sekira 2000 tentara AS dari Suriah.
Sehari sebelumnya, penasihat keamanan nasional AS John Bolton yang sedang bersafari di Timteng mengatakan kepada wartawan bahwa penarikan pasukan itu hanya akan dilakukan setelah sisa-sisa kelompok teroris ISIS tertumpas.
The Washington Post menilai pernyataan Bolton maupun Trump itu tidak singkrun dengan pernyataan resmi pertama Trump pada 19 Desember 2018 yang secara tak terduga mengumumkan bahwa semua pasukan AS akan dipulangkan dari Suriah dalam waktu singkat, apalagi saat itu Trump beralasan bahwa pihaknya sudah berhasil mengalahkan ISIS.
“Anak laki-laki kita, perempuan muda kita, laki-laki kita, mereka semua pulang dan mereka pulang sekarang. Kita menang, “kata Trump dalam pesan video di Twitter saat itu.
Pernyataan mendadak itu mengacaukan rencana untuk kontinyuitas eksistensi AS di Suriah di mana pasukan AS bersekutu dengan milisi Kurdi.
Keputusan Trump ini mengejutkan para sekutu AS, dan Menteri Pertahanan Jim Mattis bahkan sampai mengundurkan diri karena tak sejalan dengan Trump atas rencana tersebut.
Menurut The Washington Post, beberapa pejabat menyebutkan bahwa Trump awalnya memerintahkan pemulangan tentara dalan jangka waktu 30 hari, tapi Gedung Putih kemudian menyetujui penarikan dalam 120 hari.
Dengan demikian, lanjut The Washington Post, dalam beberapa hari terakhir ini Gedung Putih dan pejabat Kementerian Luar Negeri tampak mundur dari rencana semula untuk segera menarik pasukan maupun dari klaimnya bahwa perang melawan ISIS sudah selesai dalam kondisi di mana AS telah berhasil mengalahkan ISIS. (thewashingtonpost)
Bom Bunuh Diri ISIS Tewaskan 5 Orang Di Suriah
Empat warga sipil dan satu anggota milisi Kurdi tewas terkena serangan bom bunuh diri seorang anggota kelompok teroris ISIS yang menyerang sebuah markas pasukan Kurdi di kota Raqqa, Suriah utara, Senin (7/9/2019).
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berpusat di Inggris menyebutkan bahwa teroris itu meledakkan dirinya setelah memasuki markas yang dikelola oleh Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG).
“Seorang penyerang bunuh diri yang mengenakan rompi bahan peledak meledakkan dirinya di dalam markas YPG setelah melepaskan tembakan ke pos pemeriksaan keamanan di pintu masuk,” kata Direktur Ekskutif SOHR, Rami Abdel Rahman.
Dia menambahkan bahwa setidaknya empat warga sipil dan seorang anggota YPG tewas akibat serangan itu.
YPG merupakan tulang punggung aliansi milisi Kurdi dan Arab yang dinamai Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) dan berperang untuk menumpas sisa-sisa ISIS dari kantung terakhirnya di Suriah timur.
ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang menurut mereka telah menyasar “pusat rekrutmen” pasukan Kurdi.
“Penyerang membidik mereka dengan senapan mesin kemudian meledakkan rompi bahan peledaknya di tengah-tengah mereka,” ungkap ISIS dalam sebuah pernyataan di aplikasi pesan Telegram.
Para teroris ISIS bertahan di kawasan Lembah Sungai Eufrat, termasuk Sousa dan Baghouz. Selain itu mereka juga mempertahankan keberadaannya di gurun Badia yang luas di Suriah.
SDF berhasil mendepak ISIS dari Raqqa pada 2017, lebih dari tiga tahun setelah ISIS menyerbu kota ini dan menjadikannya sebagai ibukota “kekhalifahan”. (raialyoum)
Ketua Partai Buruh Israel Pernah Berkunjung Diam-Diam Ke Emirat
Saluran 10 TV Israel mengungkapkan bahwa Ketua Partai Buruh Israel Avi Gabbay, pernah diam-diam berkunjung ke Abu Dhabi, ibukota Uni Emirat Arab (UEA) dan bertemu dengan pejabat senior pemerintah UEA.
Dia tiba di Abu Dhabi pada 2 Desember 2018 dalam penerbangan komersial melalui ibukota Yordania, Amman, dengan mantan jurnalis Israel Anrika Zimmermann, yang bersaing dalam pemilihan pendahuluan dalam daftar Partai Buruh, dan berpartisipasi dalam kontak persiapan untuk kunjungan yang diselenggarakan oleh mediator Maroko yang dekat dengan para pejabat senior UAE tersebut, dan berhasil mendapatkan undangan resmi.
Mediator tersebut adalah orang yang sebelumnya juga telah mengadakan beberapa pertemuan Gabai dengan para pejabat senior di dunia Arab.
Pembicaraan Gabbay dengan para petinggi Arab antara lain membahas konflik Israel-Palestina, prakarsa Presiden AS Donald Trump untuk perdamaian, sikapnya tentang inisiatif perdamaian Arab, “ancaman Iran”, dan situasi politik di Israel.
Saluran itu juga menyebutkan bahwa selama berada di Abu Dhabi Gabbay dilindungi oleh dinas keamanan setempat, dan kemudian segera memberi tahu kepala Mossad, Yossi Cohen, isi pembicaraannya dengan pejabat senior UEA. (raialyoum)