Rangkuman Berita Timteng Selasa 5 Juni 2018

demo di amman yordaniaJakarta, ICMES: Perdana Menteri Yordania Hani al-Mulki mengundurkan diri setelah aksi demo protes terhadap pemerintahannya memasuki malam kelima di Amman, ibu kota negara ini.

Koran Israel Yedioth Ahronoth (YA) menyatakan bahwa Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, Amerika Serikat (AS), dan Israel terlibat dalam eskalasi aksi protes yang melanda Yordania.

Satu pemuda Palestina gugur syahid diterjang peluru pasukan Zionis di timur kota Khan Yunis di Jalur Gaza selatan.

sumber-sumber papan atas di Tel Aviv  menyebutkan bahwa Pemimpin Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah sedemikian tekun mencermati keadaan di Israel sehingga bahkan melihat semua acara televisi Israel.

Berita selengkapnya;

5 Hari Digoyang Demo, PM Yordania Mundur

Perdana Menteri Yordania Hani al-Mulki mengundurkan diri setelah aksi demo protes terhadap pemerintahannya memasuki malam kelima di Amman, ibu kota negara ini.

Sumber-sumber yang dekat dengan pemerintah negara ini mengatakan bahwa al-Mulki telah menyerahkan surat permohonan pengunduruan dirinya serta meminta kepada para menteri kabinetnya agar memberitahukan pengunduran dirinya.

Raja Abdullah II dari Yordania dilaporkan telah menerima permohonan itu kemudian memerintahkan kepada Menteri Pendidikan Omar al-Razzaz agar membentuk kabinet baru.

Ribuan orang berunjuk rasa di jalanan di Amman dan berbagai kota besar lain di negara ini untuk malam kelima pada  Minggu (3/6/2018) guna memprotes rencana kenaikan pajak akibat tekanan lembaga Dana Moneter Internasional (IMF). Aksi ini tercatat sebagai  rasa protes terbesar terhadap pemerintah sejak 2011.

Kenaikan harga BBM dan pemangkasan subsidi belakangan ini juga telah memicu kemarahan masyarakat terhadap pemerintah.

Para pengunjuk rasa mengecam pemerintah dan menilainya memilih menaikkan harga dan pajak untuk mengumpulkan dana daripada memerangi korupsi.

“Pemerintah telah menaikkan harga untuk semuanya, tanpa meningkatkan layanan sebagai imbalan di negara miskin ini,” kata Ali Ibrahim, salah satu pengunjuk rasa.

Demonstrasi dimulai pada Rabu lalu ketika ribuan warga Yordania melakukan aksi mogok terhadap tagihan pajak penghasilan. Aksi itu dilakukan setelah perdana menteri menolak membatalkan tagihan yang dikembalikan oleh banyak warga Yordania.

Menurut saksi, pengunjuk rasa yang berkumpul di dekat kantor kabinet, Minggu, mengatakan mereka hanya akan bubar jika pemerintah mencabut RUU yang dikirim ke parlemen bulan lalu.

“Pemerintah telah membuat kita tak punya uang … mereka telah meninggalkan kita tanpa uang di kantong kita,” teriak demonstran.

Polisi telah dituduh menggunakan kekerasan terhadap para massa demonstran sejak aksi protes dimulai, dan banyak yang kuatir polisi akan bertindak lebih kasar ketika jumlah massa membengkak. (ammonnews/presstv)

Media Israel Sebut AS, Saudi, Dan Mesir Ada Di Balik Aksi Demo Di Yordania

Koran Israel Yedioth Ahronoth (YA) menyatakan bahwa Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, Amerika Serikat (AS), dan Israel terlibat dalam eskalasi aksi protes yang melanda Yordania selama lima malam berturut-turut hingga Perdana Menteri Yordania Hani al-Mulki mundur pada Minggu (3/6/2018).

YA menyebutkan bahwa dalam beberapa hari terakhir terjadi dua peristiwa di Yordania. Pertama, disisihkannya Yordania dari perjanjian AS, Israel, Saudi, dan Mesir mengenai pemindahan Kedubes AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Al-Quds (Yerussalem). Kedua, terjadinya aksi demo besar-besaran di berbagai kota besar Yordania atas kenaikan harga BBM, listrik, dan pajak.

Menurut YA, sepintas dua peristiwa ini tak berkaitan satu sama lain, sebab pemindahan Kedubes AS adalah isu politik, sedangkan tuntutan para demonstran merupakan isu ekonomi.  Namun, lanjut YA, keberkaitan dua peristiwa ini akan kentara ketika melihat bagaimana Yordania selama ini berlagak seolah negara kaya padahal kesejahteraannya selalu bergantung pada bantuan dari luar.

YA menuliskan, “Mendiang Raja Husain kemudian putranya, Raja Abdullah, mengerti cara mendapatkan bantuan Teluk dan AS bagi ekonomi Yordania yang terguncang sedemikian rupa selama bertahun-tahun, namun tiba-tiga segala sesuatunya berubah. Karena satu dan lain sebab Saudi dalam kesepakatannya dengan AS menarik bantuannya kepada Yordania, sedangkan Mesir memang tak punya uang lebih untuk urusan ini, dan setelah itu UEA juga ikut serta, maka Yordania sekarang harus bisa mandiri.”

YA kemudian menyebutkan bahwa AS, Israel, dan Saudi kecewa berat terhadap partisipasi Raja Yordania dalam pertemuan puncak luar biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Istanbul, Turki, pada 18 Mei lalu, sebab pertemuan ini membahas perkembangan situasi Palestina pasca pemindahan Kedubes AS ke Al-Quds. Saudi juga menghadiri pertemuan puncak ini tapi pada level delegasi yang terendah. (farsnews)

Satu Pemuda Palestina Gugur Ditembak Pasukan Zionis Di Gaza

Satu pemuda Palestina gugur syahid diterjang peluru pasukan Zionis di timur kota Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, Senin (4/6/2018).

Kantor berita Palestina, Wafa, mengutip pernyataan saksi mata bahwa pasukan Zionis melepaskan tembakan ke arah sekelompok pemuda Palestina yang mendekati pagar perbatasan di timur Khan Yunis sehingga salah satu pemuda roboh dan menderita luka parah.

Wafa menambahkan bahwa pemuda itu gugur tak lama setelah ditangkap, sedangkan para pemuda lainnya kabur.

Militer Israel menyatakan bahwa dua pemuda berusaha mendekati pagar perbatasan Jalur Gaza-Israel (Palestina pendudukan 1948) membawa senjata tajam, lalu tentara Israel melepaskan tembakan ke arah keduanya hingga satu di antaranya terbunuh dan satu lainnya kabur. (rt)

Israel: Nasrallah Tahu Persis Perkembangan Situasi Di Israel

Koran Israel Yedioth Ahronoth, Senin (4/6/2018), mengutip pernyataan sumber-sumber papan atas di Tel Aviv  menyebutkan bahwa Pemimpin Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah sedemikian tekun mencermati keadaan di Israel sehingga bahkan melihat semua acara televisi Israel, tak terkecuali acara masak.

Menurut sumber-sumber itu, dalam sebuah pertemuan tertutup terungkap bahwa Nasrallah tidak hanya mementingkan apa yang terjadi di Israel secara militer dan intelilen, melainkan juga memperhatikan program-program televisi yang diikuti oleh masyarakat Zionis Israel. Ketika pindah dari saluran ke saluran televisi, Nasrallah antara lain heran kepada besarnya minat mereka kepada acara memasak di televisi.

Sumber-sumber Israel itu mengatakan bahwa perhatian pemimpin Hizbullah itu menunjukkan bahwa dia mengetahui seluk beluk masyarakat Israel dan memandang mereka sebagai masyarakat yang letih, bergerak menuju keterpurukan, melemah, dan tidak akan sanggup berperang.

Ray al-Youm dalam laporan khususnya, Senin, melaporkan bahwa menurut kajian akademik Tel Hai College di Israel utara, sekira 80 persen masyarakat Israel justru percaya kepada pernyataan-pernyataan Nasrallah, termasuk bahwa “Israel lebih ringkih daripada sarang laba-laba”, sedangkan 20 persen sisanya tetap percaya kepada pernyataan para pemimpin mereka sendiri.

Sumber-sumber Israel menyebutkan pernyataan Nasrallah sangat menentukan dalam urusan perang maupun damai, dan karena itu setelah era pemimpin Mesir mendiang Gamal Abdel Nasser Israel tidak pernah mempertimbangkan pemimpin Arab setara dengan Abdel Nasser kecuali setelah di dunia Arab muncul satu bintang bernama Sayyid Hassan Nasrallah.

Menurut Ray al-Youm, seorang penulis resmi Israel menggambarkan Nasrallah sebagai sosok kharismatik yang tekun dan setiap hari mengikuti perkembangan situasi Israel sehingga tahu persis apa terjadi di tengah masyarakat maupun di kancah politik Israel, dan pada gilirannya dia dapat memanfaatkannya dalam menyampaikan pesan-pesan keras kepada para pemimpin dan masyarakat Israel dalam pidato-pidatonya yang selalu ditayangkan secara langsung oleh berbagai saluran televisi berbahasa Arab.

Ray al-Youm juga mengutip pernyataan Menhan Israel Avigdor Lieberman di tangan Nasrallah Hizbullah telah menjadi kekuatan militer terbesar di Timteng setelah Israel. (rayalyoum)