Rangkuman Berita Timteng Sabtu 29 Desember 2018

manbij suriahJakarta, ICMES: Iran dan Rusia menyambut gembira pengibaran bendera nasional Suriah di kota Manbij di bagian utara negara ini dekat perbatasan Turki oleh tentara Suriah yang memasuki kota ini.

Turki memastikan pasukan militernya tidak memiliki urusan “bisnis” di kota Manbij ketika milisi YPG keluar dari daerah itu.

Satu pemuda Palestina gugur syahid ditembak pasukan Zionis Israel dalam aksi protes di dekat pagar perbatasan Israel di sebelah timur Jalur Gaza …

Sebuah bus yang mengangkut rombongan wisatawan dari Vietnam terkena bom yang meledak di pinggir jalan dekat situs Piramida Agung Giza, menewaskan sedikitnya 4 orang dan melukai 11 lainnya.

Berita selengkapnya:

Iran Dan Rusia Sambut Gembira Masuknya SAA Ke Manbij

Iran dan Rusia menyambut gembira pengibaran bendera nasional Suriah di kota Manbij di bagian utara negara ini dekat perbatasan Turki oleh tentara Suriah yang memasuki kota ini.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qasimi, Jumat (28/12/2018), menyatakan bahwa hal tersebut merupakan langkah maju dalam konsolidasi kedaulatan pemerintah Suriah di seluruh bagian negara ini.

Seperti pernah diberitakan sebelumnya, Komando Umum Pasukan Arab Suriah (SAA), Kamis, mengumumkan pihaknya telah memasuki kota Manbij dan telah mengibarkan bendera Suriah di kota yang dibayangi ancaman militer Turki tersebut

Mengenai sikap Iran atas masuknya SAA ke Manbaj itu Qasimi menyatakan negaranya menyambut baik perkembangan ini serta menilainya sebagai tindakan dalam rangka mengokohkan kedaulatan hukum Suriah atas setiap bagian dari negara ini dan merupakan langkah baru menuju penyelesaian krisis Suriah.

Sambutan serupa juga dinyatakan oleh Kremlin, Jumat, dengan menyebutnya “pemulihan kendali pemerintah Suriah atas kota Manbij” dan merupakan “langkah positif yang berkontribusi pada pemulihan stabilitas”

Kedatangan SAA ke Manbij terjadi tak lama setelah milisi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) yang notabene tulang punggung Pasukan Demokrat Suriah (SDF) secara resmi mengundang pemerintah Damaskus untuk menerapkan  kendalinya atas Manbij manakala Turki mengancam mengintervensi kawasan sisi timur Sungai Eufrat, setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan penarikan pasukannya dari Suriah. (alalam/raialyoum)

Erdogan Tanggapi Masuknya SAA Ke Manbij

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memastikan pasukan militer negaranya tidak memiliki urusan “bisnis” di kota Manbij, Suriah utara, ketika milisi Kurdi Unit Perlindungan Rakyat (YPG) yang didukung AS menarik diri dari daerah itu.

“Area ini milik Suriah. Kami menentang pembagian Suriah. Tujuan utama kami adalah menghapus semua organisasi teroris dari sana. Begitu organisasi teroris telah meninggalkan daerah itu, kami tidak akan punya apa-apa lagi untuk dilakukan di sana, “kata Erdogan kepada wartawan di kota Istanbul , Turki, usai shalat Jumat (28/12/2018).

Dia menambahkan bahwa Ankara semula bermaksud memberi pelajaran kepada kelompok YPG yang dianggap oleh Turki sebagai kelompok teroris.

Erdogan menegaskan hal tersebut setelah Pasukan Arab Suriah (SAA) mengumumkan bahwa pihaknya telah menguasai Manbij yang sebagian besar terletak di wilayah Arab di sebelah barat Sungai Eufrat. (presstv)

Aksi Protes Jumat ke-40 Di Gaza, Satu Warga Palestina Gugur

Satu pemuda Palestina gugur syahid ditembak pasukan Zionis Israel dalam aksi protes di dekat pagar perbatasan Israel di sebelah timur Jalur Gaza, Jumat (28/12/2018). Demikian dinyatakan Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza

Juru bicara kementerian ini, Ashraf al-Qidra, mengatakan bahwa korban adalah Karam Fayyad, 26 tahun, dan dia gugur di sebelah timur kota Khan Younis, sementara delapan warga Palestina lainnya cidera terkena tembakan Israel dalam peristiwa yang sama.

Juru bicara militer Israel menyatakan bahwa sekira 5000 massa Palestina berdemonstrasi untuk Jumat yang ke-40 berturut-turut di berbagai bagian di sepanjang perbatasan antara Gaza dan Israel.

Otoritas Nasional Gaza untuk Pemecahan Blokade dalam sebuah pernyataannya menyerukan kepada warga Palestina agar berpartisipasi dalam unjuk rasa hari Jumat dengan slogan, “Kami tidak akan meninggalkan hak kami untuk hidup bermartabat”.

Para pengunjuk rasa menyerukan agar pengungsi Palestina diizinkan kembali ke kampung halaman mereka yang kini berada di wilayah Israel (Palestina pendudukan 1948).

Mereka juga menuntut diakhirinya blokade Israel atas Jalur Gaza, yang telah berjalan 12 tahun serta memusnahkan perekonomian di wilayah ini dan membuat dua juta penduduk mengalami krisis kebutuhan pokok.

Sedikitnya 240 warga Palestina gugur sebagai syuhada sejak unjuk rasa yang digelar tiap hari Jumat itu dimulai.

Di pihak lain, dua tentara Israel tewas dalam periode yang sama, satu oleh penembak jitu Palestina dan yang lainnya pada operasi pasukan khusus Israel yang gagal di dalam wilayah Jalur Gaza. (aljazeera)

Bis Wisatawan Terkena Bom Di Mesir, Empat Orang Tewas

Sebuah bus yang mengangkut rombongan wisatawan dari Vietnam terkena bom yang meledak di pinggir jalan dekat situs Piramida Agung Giza, menewaskan sedikitnya 4 orang dan melukai 11 lainnya, Jumat (28/12/2018).

Kementerian Dalam Negeri Mesir menyatakan ledakan itu berasal dari sebuah bom rakitan yang disembunyikan di dekat dinding di daerah Mariotiyah dekat Piramida. Korban tewas terdiri atas para wisatawan Vietnam dan seorang pemandu wisata Mesir.

Perdana Menteri Mostafa Madbouly mengatakan kepada wartawan bahwa bus nahas itu telah meninggalkan rute yang ditentukan tanpa memberi tahu pihak berwenang. Dari beberapa foto yang diambil dari lokasi serangan terlihat satu unit bus dengan kondisi kaca jendelanya pecah.

Belum ada kelompok militan yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu, namun sejak 2013 pemerintah Mesir gencar memerangi kelompok militan yang berafiliasi ISIS di Semenanjung Sinai.

Kelompok militan Sinai umumnya menarget pasukan keamanan Mesir serta warga minoritas Kristen. Namun kelompok militan juga pernah mengaku bertanggung jawab atas penjatuhan pesawat Rusia di Sinai yang menewaskan semua 224 penumpang pada Oktober 2015.

Bulan lalu, kawanan bersenjata menembaki dua bus di sebuah daerah di selatan Kairo, menewaskan tujuh warga Kristen Koptik.

Pada November 2017 militan menargetkan minoritas Muslim Sufi yang sedang menunaikan shalat dan menewaskan sedikitnya 311 orang sehingga peristiwa ini tercatat sebagai serangan paling mematikan dalam sejarah modern Mesir.

Pasukan keamanan belakangan ini memperketat sistem keamanan di sekitar tempat ibadah warga Kristen untuk mengantisipasi serangan terhadap minoritas Koptik Mesir selama perayaan Natal dan Malam Tahun Baru di Gereja Ortodoks Koptik. (raialyoum/alalam)

 

.