Jakarta, ICMES: Sekjen Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah mengecam tuduhan AS terhadap Hizbullah, dan menyebut tertembak jatuhnya jet tempur F-16 Israel oleh sistem pertahanan udara Suriah sebagai prestasi besar.
Pasukan Turki menggunakan senjata kimia gas sarin dalam serangan militer ke kawasan Afrin, provinsi Aleppo, Suriah barat laut.
…
Selengkapnya:
Nasrallah: Penembak Jatuhan Jet Tempur Israel Adalah Prestasi Suriah Yang Sangat Besar
Sekjen Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah menilai isu yang belakangan ini mengemuka mengenai perbatasan laut dan darat antara Israel dan Lebanon sebagai isu yang dipicu oleh keberadaan Amerika Serikat (AS). Dia juga mengecam tuduhan AS terhadap Hizbullah, dan menyebut tertembak jatuhnya jet tempur F-16 Israel oleh sistem pertahanan udara Suriah sebagai prestasi besar.
Dalam pidato televisi pertama sejak insiden penembak jatuhan jet tempur itu, Nasrallah, Jumat (16/2/2018) mengatakan, “Israel berusaha memanfaatkan keberadaan pemerintahan Trump dan kehinaan Arab untuk menghasil keputusan aneksi Golan karena faktor minyak.”
Dia menegaskan bahwa Hizbullah siap menghentikan operasi kilang-kilang minyak Israel dalam jangka waktu dua jam jika Dewan Pertahanan Lebanon mengambil keputusan, dan bahwa semua kekayaan minyak di Lebanon selatan adalah milik negara ini.
Dia memastikan bahwa AS melindungi sisa-sisa ISIS di Suriah dan mencegah pihak lain untuk menumpasnya. Dia juga menilai pendudukan AS di Suriah terdorong oleh ketamakannya terhadap sumur-sumur minyak Suriah di sisi timur Sungai Furat.
Mengenai keputusan penembakan jatuhan jet tempur Israel oleh Suriah pada Sabtu pekan lalu, Nasrallah mengatakan, “Keputusan ini adalah hak pemimpin Suriah semata… Penambak jatuhan jet tempur Israel pekan lalu merupakan prestasi tersendiri yang sangat besar.”
Menurutnya, perkembangan selanjutnya setelah peristiwa ini tidak akan seperti yang sudah-sudah, Israel tidak bisa lagi seenaknya berbuat.
“Kita harus waspada dan berjaga-jaga, saya tidak mengatakan bahwa kami berangkat menuju perang, melainkan menyerukan kewaspadaan, karena hal yang mencegah Israel dari perang ialah ketidak yakinannya akan menang,” ujarnya.
Mengenai Palestina dia mengatakan, “Konsensus Palestina menolak keputusan Trump menjadi landasan bagi banyak harapan. Syahid Ahmad Jarrar yang telah menjadi teladan bagi seluruh umat ini, gadis Ahed Al-Tamimi yang berani meninju tentara Israel, dan Omar Al-Abd yang tetap tersenyum ketika kemarin dijatuhi hukuman 4 kali seumur hidup, semua ini termasuk faktor yang mengundang kemarahan Lieberman (Menhan Israel). Inilah merupakan harapan bagi kami.”
Sekjen Hizbullah juga mengucapkan selamat kepada Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayyid Ali Khamenei dan seluruh rakyat Iran atas peringatan HUT ke-39 kemenangan revolusi Islam Iran.
Dia mengatakan, “Bangsa Iran telah berkehendak untuk mendirikan pemerintahan republik Islam, dan selama 39 tahun bangsa Iran berjuang menegakkan republik ini dan membela kemerdekaannya yang hakiki.”
Dia menambahkan, “Kami adalah sekutu Iran, kami bangga atas hubungan ini, dan menegaskan bahwa Iran sama sekali tidak mencampuri urusan internal Lebanon.”
Mengenai Bahrain dia mengatakan bahwa revolusi di negara ini telah berlangsung selama tujuh tahun, dan demonstrasi tidak berhenti meskipun dilawan dengan kekerasan. Rakyat Bahrain tetap menuntut haknya.
Dia juga menyebutkan bahwa rezim Bahrain menempuh tindakan berbahaya karena berusaha mengubah demografi dengan cara memberikan status kewarganegaraan Bahrain kepada para pendatang dari berbagai penjuru dunia sembari mencabut kewarganegaraan penduduk pribumi Bahrain sendiri.
Mengenai Yaman dia mengatakan, “Di Yaman tak ada sesuatu yang baru, tapi di depan kebungkaman dunia global dan dunia Arab terdapat sedikit suara yang berbicara mengenai ketertindasan bangsa Yaman, dan suara inipun hendak dibungkam pula.” (rayalyoum/almanar)
Turki Gunakan Senjata Kimia Di Afrin
Pasukan Turki menggunakan senjata kimia gas sarin dalam serangan militer ke kawasan Afrin, provinsi Aleppo, Suriah barat laut.
Al-Alam dalam berita segeranya, Sabtu (17/2/2018), melaporkan bahwa senjata terlarang itu digunakan tentara Turki dalam membom desa Arandeh di Afrin, dan beberapa korban akibat serangan ini telah dilarikan ke rumah sakit Afrin.
Disebutkan bahwa para korban mengalami kondisi sesak nafas, gatal-gatal, kemerahan pada kulit, dan beberapa gejala lain yang mengindikasikan penggunaan gas sarin.
Seperti diketahui, Turki menggelar operasi bersandi Tangkai Zaitun setelah Amerika Serikat mengumumkan rencananya untuk membentuk pasukan penjaga perbatasan yang terdiri atas milisi Kurdi.
Turki kuatir pembentukan pasukan yang dicanangkan akan menjaga perbatasan utara Suriah dengan Turki dan Irak itu semakin memperkuat milisi Kurdi Suriah yang dimusuhi oleh Turki karena dianggap menjalin kerjasama dengan kelompok pemberontak Kurdi Turki, Partai Pekerja Turki (PKK). (alalam)