Rangkuman Berita Timteng Kamis 14 September 2017

deir ezzorJakarta, ICMES: Pasukan Arab Suriah (SAA) dan sekutunya di provinsi Deir Ezzor  sedang memperbaiki dan menyiapkan pangkalan udara di tenggara kota Deir Ezzor setelah berhasil memecah kepungan kelompok teroris iSIS terhadap kota ini.

Tentara Irak yang didukung oleh pasukan adat sedang mempersiapkan serangan di salah satu basis terakhir ISIS di provinsi Anbar, Irak barat, di mana kawanan teroris ini masih menguasai tiga kota kecil di wilayah perbatasan negara ini dengan Suriah.

Menlu Rusia Sergey Lavrov memastikan pemerintah Iran konsisten sepenuhnya kepada perjanjian nuklirnya dengan lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman (5+1), tapi sebagian negara lawan Iran dalam perjanjian ini justru tidak konsisten.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan pihaknya mendukung pendirian negara Kurdi. Pernyaaan ini dia kemukakan ketika Kurdi Irak berencana menggelar referendum kemerdekaan yang ditentang oleh parlemen Irak.

Berita selengkapnya;

Persiapan Serangan Terakhir, SAA Kepung ISIS Di  Deir Ezzor

Pasukan Arab Suriah (SAA) dan sekutunya di provinsi Deir Ezzor  sedang memperbaiki dan menyiapkan pangkalan udara di tenggara kota Deir Ezzor setelah berhasil memecah kepungan kelompok teroris iSIS terhadap kota ini.

Sumber militer Suriah mengatakan bahwa operasi SAA dewasa ini terbatas di sekitar desa al-Jafrah yang masih mereka pertahankan dari serangan ISIS dengan tujuan mengamankan pangkalan udara.

“Telah dimulai proses perlindungan dan perbaikan landasan-landasan pacu pangkalan udara untuk menjadikannya sebagai titik tolak serangan-serangan anti ISIS bersamaan dengan operasi militer yang terbatas di sisi barat Sungai Furat,” ungkap sumber itu.

Setelah memecah kepungan ISIS terhadap Deir Ezzor, SAA juga balik mengepung ISIS dari tiga arah melalui penguasaan atas sisi barat Sungai Furat sebagai persiapan untuk melancarkan serangan final terhadap kawanan teroris dari bagian timur kota ini.

Sementara itu, Presiden Suriah Bashar al-Assad menegaskan bahwa Suriah kini berada dalam proses yang stabil menuju kemenangan berkat pengorbanan tentaranya, kesolidan rakyatnya, dan dukungan negara-negara sahabat.

Provinsi Deir Ezzor dewasa ini menjadi ajang dua operasi militer anti ISIS yang satu di antaranya dilancarkan oleh SAA dengan dukungan Rusia di kota Deir Ezzor dan sisi baratnya, dan yang lain digelar oleh Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) yang merupakan aliansi Kurid dan Arab yang didukung oleh pasukan koalisi internasional pimpinan AS.  (rayalyoum/alalam)

Pasukan Irak Persiapkan Serangan Di Sekitar Basis Terakhir ISIS Di Anbar

Tentara Irak yang didukung oleh pasukan adat sedang mempersiapkan serangan di salah satu basis terakhir ISIS di provinsi Anbar, Irak barat, di mana kawanan teroris ini masih menguasai tiga kota kecil di wilayah perbatasan negara ini dengan Suriah.

Pasukan artileri Irak mengambil posisi dekat kota Anah dan Rawah yang masih dikuasai ISIS dan terletak sekira 100 kilometer dari perbatasan tersebut, sementara kelompok-kelompok pasukan adat Sunni Anbar  juga turut membantu aktivitas persiapan mereka.

Syeikh Qatri Kahlan, pemimpin salah satu kelompok pasukan adat, mengatakan, “Semua kelompok pasukan adat antusias berpartisipasi dalam pembebasan kawasan dan penumpasan ISIS.”

Sembari membawa senapan dan menunjuk ke arah pepohonan di kejauhan  dia mengatakan, “Orang-orang dari suku-suku yang ada di kota Anah dan Rawah telah membekali kami dengan informasi dan  memastikan bahwa perang akan sengit tapi berlangsung cepat.”

Setelah dua kota ini, target operasi serangan pasukan Irak selanjutnya adalah kota al-Qaim yang terletak di perbatasan Irak-Suriah dan masih menjadi basis terbesar ISIS di wilayah perbatasan.

Kota Al-Qaim bersebelahan dengan provinsi Deir Ezzor, Suriah, di mana ISIS mendapat serangan bertubi-tubi dari Pasukan Arab Suriah yang didukung Rusia di satu satu bagian dan serangan dari aliansi pasukan Kurdi-Arab dukungan Amerika Serikat (AS) di bagian lain.  (alalam)

Rusia: Iran Konsisten Kepada Perjanjian Nuklir, Tapi Pihak Lawannya Tidak

Menlu Rusia Sergey Lavrov memastikan pemerintah Iran konsisten sepenuhnya kepada perjanjian nuklirnya dengan lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman (5+1), tapi sebagian negara lawan Iran dalam perjanjian ini justru tidak konsisten.

Dalam jumpa pers usai pertemuan dengan sejawatnya dari Iran, Mohammad Javad Zarif, di Jenewa, Swiss, Rabu (13/9/2017), Lavrov mengatakan, “Kami telah berbicara mengenai kondisi implementasi perjanjian Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) yang dijalin mengenai program nuklir Iran. Dalam hal ini pihak Rusia memastikan konsistensi penuh Iran kepada perjanjiannya, dan ini sesuai dengan pernyataan Sekjen Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) yang sudah berulangkali mencapai kesimpulan ini.”

Dia kemudian menyayangkan “sebagian pihak tidak konsisten menerapkan perjanjiannya sebagaimana yang dilakukan oleh Iran”, padahal JCPOA tidak dapat dibatalkan.

Iran menjalin perjanjian JCPOA mengenai program nuklir Iran dengan kelompok 5+1 (Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Perancis, Cina dan Jerman) pada 14 Juli 2015.

Sesuai perjanjian yang diteken pada 16 Januari 2016 ini, enam negara tersebut berkomitmen untuk melakukan tindakan bersama yang menyeluruh dalam rangka mencabut sanksi-sanksi yang semula diterapkan terhadap Iran akibat aktivitas nuklirnya yang dikecam oleh Barat, terutama Amerika Serikat.

Di pihak lain, Iran bersedia membatasi aktivitas nuklirnya di bawah pengawasan IAEA, dan PBB pun mengkonfirmasi konsistensi Iran pada perjanjian ini. (alalam)

Israel Tegaskan Dukungannya Kepada Pendirian Negara Kurdi

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Rabu (13/9/2017), menyatakan pihaknya mendukung pendirian negara Kurdi. Pernyaaan ini dia kemukakan ketika Kurdi Irak berencana menggelar referendum kemerdekaan yang ditentang oleh parlemen Irak.

Israel menjalin hubungan rahasia dengan Kurdi di bidang militer, intelijen dan bisnis sejak 1960-an. Israel memandang kelompok etnis minoritas yang tersebar sebagai penduduk pribumi di Irak, Turki, Suriah dan Iran ini sebagai penyangga di depan negara-negara Arab musuhnya.

Selasa lalu pemimpin Kurdi Irak Massoud Barzani mengaku akan terus maju menjelang referendum 25 September meskipun ada suara penolakan dari parlemen Irak.

“(Israel) mendukung upaya sah orang-orang Kurdi untuk mencapai negara mereka sendiri,” kata Netanyahu, dalam sambutan yang dikirim oleh kantornya ke koresponden asing.

Netanyahu menambahkan bahwa meski demikian pihaknya tetap mempertimbangkan Partai Pekerja Kurdi (PKK)  yang berbasis di Turki sebagai kelompok teroris,  sebagaimana sikap Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa. (reuters)