Jakarta, ICMES: Presiden Iran Hassan Rouhani mengapresiasi resistensi Turki terhadap unilateralisme Amerika Serikat (AS) dan menyebut tindakan AS terhadap Iran sebagai aksi teror.
Seorang pemuda Palestina gugur syahid ditembak pasukan Zionis Israel dengan dalih bahwa pemuda itu mencoba menerobos masuk ke pos pemeriksaan Beit El di utara Al-Bireh, Tepi Barat.
Pasukan Israel mengaku bahwa dalam operasinya yang bersandi Perisai Utara telah memulai proses penghancuran terowongan Hizbullah yang menyusup dari Lebanon selatan ke Israel utara.
Wakil Tetap Suriah untuk PBB Bashar al-Jaafari mengatakan negaranya terbuka untuk setiap inisiatif yang dapat membantu mengakhiri krisis.
Berita selengkapnya:
Berkunjung Ke Turki, Presiden Iran Puji Resistensi Ankara Terhadap Unilateralisme AS
Presiden Iran Hassan Rouhani mengapresiasi resistensi Turki terhadap unilateralisme Amerika Serikat (AS) dan menyebut tindakan AS terhadap Iran sebagai aksi teror karena mereka mengintimidasi perusahaan-perusahaan lain yang terlibat perdagangan bebas dengan Iran.
Rouhani menegaskan hal tersebut pada konferensi pers bersama dengan sejawat Turki-nya, Recep Tayyip Erdogan, di Ankara, Kamis (20/12/2018), usai seremoni penandatanganan dokumen kerjasama bilateral di akhir pertemuan Dewan Tinggi Hubungan Strategis kedua negara.
Rouhani menyebutkan bahwa pertemuan dewan ini adalah yang kelima kalinya, dan diadakan di hadapan para pejabat dan menteri dari kedua belah pihak di mana keputusan yang baik telah diambil di bidang pengembangan hubungan ekonomi dan perdagangan.
“Hubungan kedua negara didasarkan pada hubungan agama, budaya, kepentingan bersama, serta pengembangan hubungan bilateral, dan negara manapun tak dapat mengusik hubungan persahabatan kedua negara,” katanya.
Rouhani mengapresiasi resistensi pemerintah Turki terhadap unilateralisme Amerika Serikat (AS), dan menegaskan bahwa tindakan Amerika terhadap Iran “100 persen tindakan teror karena mengintimidasi negara dan perusahaan lain serta menakuti mereka terhadap perdagangan bebas dengan Iran” sehingga “bertentangan dengan resolusi-resolusi internasional, sementara resolusi 2231 PBB menyerukan kepada semua negara agar mendukung kesepakatan nuklir dan menciptakan iklim perdagangan yang sesuai dengan Iran.”
Presiden Iran mengingatkan, “Di dunia hanya ada sejumlah kecil negara yang sejalan dengan gagasan AS dan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, tapi kami percaya bahwa era arogansi sudah berakhir, dan bangsa-bangsa regional membuat keputusan mereka berdasarkan kepentingan bersama.”
Dilaporkan bahwa Iran danTurki – bersama Rusia- sebagai mediator proses perdamaian di Suriah, menegaskan kembali komitmen mereka untuk melindungi kedaulatan, integritas teritorial, dan kesatuan Suriah.
Keduanya memuji pencapaian proses perdamaian yang telah berlangsung antara pihak-pihak yang berseteru di Suriah di Astana, Kazakhstan, sejak Januari 2017, dan menekankan bahwa perundingan harus dilanjutkan secara pararel dengan operasi kontra-terorisme dalam upaya menemukan solusi damai untuk krisis Suriah.
Mengenai Yaman, Iran dan Turki sepakat untuk memperkuat kerjasamanya untuk mengukuhkan perdamaian dan stabilitas serta mendukung perundingan antarkomponen Yaman dan pembukaan kesempatan untuk penyaluran bantuan kemanusiaan kepada rakyat Yaman. (alalam/presstv)
Pasukan Israel Tembak Mati Satu Pemuda Palestina
Seorang pemuda Palestina gugur syahid ditembak pasukan Zionis Israel dengan dalih bahwa pemuda itu mencoba menerobos masuk ke pos pemeriksaan Beit El di utara Al-Bireh, Tepi Barat, Kamis malam (20/12/2018). Demikian dinyatakan sumber-sumber Israel.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa seorang warga Palestina terluka parah ditembak pasukan pendudukan Israel di dekat pintu masuk utara al-Bireh.
Pasukan Israel mengklaim bahwa seorang pemuda Palestina pengemudi mobil mencoba menyerang pos pemeriksaan, dan tentara lantas menembaknya hingga dia luka parah dan kemudian meninggal dunia.
Pasukan Israel mengklaim bahwa pemuda itu adalah pelaku penembakan dekat pemukiman Ofra pada Kamis malam sehingga dia dikejar dan ditembak.
Militer Israel menyatakan bahwa orang-orang Palestina bersenjata menembaki sebuah stasiun bus dekat pemukiman “Ofra” di utara kota Ramallah, Tepi Barat. (raialyoum)
Israel Mengaku Memulai Penghancuran Terowongan Hizbullah
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku bahwa dalam operasinya yang bersandi Perisai Utara telah memulai proses penyegelan dan penghancuran terowongan Hizbullah yang menyusup dari Lebanon selatan ke Israel utara.
IDF menyebutkan bahwa penghancuran akan dilakukan dengan sejumlah cara untuk menghapus ancaman dan mencegah Hizbullah menggunakannya untuk menyerang Israel.
Juru bicara IDF Brigjen Ronen Manelis mengatakan bahwa penghancuran terowongan itu terjadi di wilayah Israel dan Hizbullah tidak akan bisa menggunakannya lagi.
IDF menjelaskan bahwa pihaknya melanjutkan operasi “seperti yang direncanakan” untuk mengidentifikasi terowongan lain yang digali di sepanjang perbatasan.
Manelis kemudian mengingatkan pemerintah Lebanon dengan menyebutnya “bertanggung jawab atas penggalian terowongan dari wilayah Lebanon.
“Ini adalah pelanggaran serius terhadap kedaulatan Israel dan Resolusi 1701,” imbuhnya.
Dilaporkan bahwa terowongan yang ditemukan oleh militer di perbatasan Lebanon memiliki karakteristik yang berbeda dengan terowongan yang digali oleh para pejuang Palestina di Jalur Gaza. Terowongan yang digali Hizbullah sebagian ditunjang beton, dan sebagian lainnya dibenamkan langsung ke batu. (raialyoum/tjejerussalempost)
Suriah Di Dewan Keamanan PBB Nyatakan Terbuka Bagi Segala Inisiatif Perdamaian
Dewan Keamanan PBB, Kamis (20/12/2018), mengadakan sidang mengenai Suriah dengan fokus pada komite konstitusi yang didukung PBB, beberapa hari setelah tiga mediator proses perdamaian di Suriah mencapai kesepakatan di Jenewa, Austria.
Ditujukan kepada sidang ini, Wakil Tetap Suriah untuk PBB Bashar al-Jaafari mengatakan negaranya terbuka untuk setiap inisiatif yang dapat membantu mengakhiri krisis yang sedang berlangsung, namun dia mengingatkan bahwa inisiatif itu harus membuka jalan bagi bangsa Suriah sendiri untuk memutuskan masa depan mereka tanpa intervensi asing.
Dia mengimbau masyarakat internasional agar membantu Suriah mengakhiri perang kontra-terorisme dan membasmi sisa-sisa organisasi teroris. Dia memastikan bahwa Suriah “sedang menulis bab terakhir perjuangannya melawan terorisme”.
Jaafari mengecam dukungan negara-negara Barat kepada kelompok-kelompok teroris di Suriah, dan menegaskan bahwa Barat mengaku berkomitmen pada kedaulatan, kemerdekaan dan integritas Suriah, tapi justru mengagresi dan menyerang wilayah Suriah.
Sebelumnya, utusan PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, memberi penjelasan singkat kepada sidang Dewan Keamanan PBB tentang hasil pembicaraan di Jenewa dua hari sebelumnya, yang dihadiri oleh para petinggi diplomat Iran, Rusia dan Turki.
“Kami hampir menyelesaikan pekerjaan menempatkan komite konstitusional untuk merancang reformasi konstitusi, sebagai kontribusi terhadap proses politik, tapi ada satu mil ekstra untuk pergi,” kata de Mistura.
De Mistura memperkirakan komite itu tidak dapat menyelesaikan tugasnya pada akhir tahun ini seperti yang diharapkan.
“Saya sangat menyesal apa yang belum tercapai,” tambahnya, sembari melaporkan permasalahan yang ada disertai daftar peserta yang diusulkan oleh pemerintah Damaskus.
Badan PBB yang beranggotakan 15 negara itu mengadakan pertemuan dua hari setelah Iran, Rusia, dan Turki sepakat dalam perundingan di Jenewa untuk meningkatkan upaya-upaya yang bertujuan mengadakan sidang pertama Komite Suriah yang disponsori PBB awal tahun depan. (almanar)