Rangkuman Berita Utama Timteng, Senin 9 Januari 2017

.

Ayatullah Akbar Hasyemi Rafsanjani (kanan) bersama Ayatullah Sayyid Ali Khamenei.

Jakarta, ICMES: Tokoh besar Iran Ayatullah Hasyemi Rafsanjani wafat di Teheran pada usia 82 tahun sementara tiga tokoh ISIS tewas digempur pasukan Irak di Mosul, dan Presiden Suriah Bashar al-Assad menyatakan siap berunding dengan dengan kubu oposisi dengan syarat mereka meletakkan senjata.

Berita selengkapnya;

Rafsanjani Wafat, Iran Umumkan Masa Berkabung Tiga Hari

Pemerintah Iran mengumumkan masa berkabung tiga hari atas wafatnya salah satu tokoh besar Iran yang menjabat Ketua Dewan Kebijaksanaan Republik Islam Iran Ayatullah Akbar Hasyemi Rafsanjani yang juga mantan presiden Iran, Minggu (8/1/2017).

Dalam statemennya pemerintah Iran menyebutkan bahwa “Sosok ulama, mujahid, yang telah melebur dalam revolusi, penolong Imam (Khomaini) ra, yang telah menghabiskan usianya dengan penuh berkah dalam revolusi Islam dan peneguhan Republik Islam Iran, yang menunaikan tanggungjawab besar dalam pengelolaan negara dan pertahanan suci telah berpulang ke sisi Tuhannya. Kenangan dan wejangannya senantiasa berkilau dalam sejarah revolusi Islam, dan menjadi teladan bagi para loyalitas cita-cita revolusi Islam.”

Rafsanjani wafat Minggu sore pada usia 82 tahun akibat serangan jantung. Dia merupakan salah satu figur kunci dalam pendirian negara Republik Islam Iran menyusul kemenangan revolusi Islam pimpinan Imam Khomaini atas rezim despotik Raja Syah Pahlevi pada tajun 1979.

Dia dibawa ke Rumah Sakit Shohadaa di Teheran utara Minggu dini hari.

“Ayatullah Akbar Hasyemi Rafsanjani dikirim ke rumah sakit setelah menderita serangan jantung, tapi beliau wafat meskipun para dokter sudah berusaha keras,” ungkap Reza Soleimani, juru bicara Dewan Kebijaksanaan Iran.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Grand Ayatullah Ali Khamenei menyatakan sangat berduka cita mendengar berita wafatnya “rekan sesama pejuang yang telah membantu dan bersusah payah selama 59 tahun.”

Ucapan belangsungkawa atas wafatnya Rafsanjani berdatangan dari berbagai negara termasuk Bahrain, Qatar, Uni Emirat Arab, Irak, dan Lebanon.

Koran Times of Israel menyebut Rafsanjani sebagai musuh besar Israel dan orang yang berencana membasmi rezim Zionis ini dengan bom nuklir. (alalam/isna/irna)

Perang Mosul, Relawan Babat Tiga Pentolan ISIS, Tentara Capai Sungai Tigris

Pasukan relawan Irak al-Hashd al-Shaabi, Minggu (8/1/2017), menggempur  tiga regu kelompok teroris ISIS di provinsi Salahuddin hingga tiga pentolan kelompok ini tewas.

Dalam sebuah statemennya, kelompok besar pasukan relawan itu menyatakan, “Dengan dukungan pasukan keamanan, al-Hashd al-Shaabi telah menghancurkan tiga regu teroris di Jazirah al-Huriyah di utara Shurkat, provinsi Salahuddin… Tiga tokoh ISIS bernama Hamid Audah Hamash, Abdullah Hossein dan Jasim Hossein tewas diterjang operasi al-Hashd al-Shaabi.”

Di Mosul, pasukan Irak untuk pertama kalinya dalam operasi pembebasan Mosul berhasil mencapai Sungi Tigris di pusat kota di Irak utara ini.

Pasukan Irak yang terdiri atas Pasukan Reaksi Cepat, polisi dan Pasukan Kontra-Terorisme telahmencapai sisi timur Sungai Tigris dan menyapu bersih Jembatan 4 yang menghubungkan bagian timur dengan bagian barat Mosul.

Sehari sebelumnya dilaporkan bahwa jembatan itu telah dibom atau dirusak oleh ISIS agar pasukan Irak tidak dapat menggunakannya untuk menyeberang ke Mosul barat, sementara lima jembatan lain juga rusak akibat serangan pasukan koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat.

Sementara itu, ledakan bom bunuh diri mengguncang Baghdad, masing-masing menerjang pasar buah dan sayur di distrik Sadr dan kawasan al-Baladiyat, mengakibatkan sedikitnya 18 orang tewas. ISIS menyatakan bertanggungjawab atas satu di antara keduanya. (alghadpress/shafaqnews/raialyoum)

Al-Assad Siap Berunding Dengan 91 Kelompok Oposisi, Tapi Dengan Syarat

Anggota parlemen Perancis Thierry Mariani, Minggu (8/1/2017), menyebutkan bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad mengaku siap dan optimis kepada perundingan damai pemerintahannya dengan minimal 91 kelompok opisisi yang rencananya akan digelar di Astana, Kazakhstan, bulan ini.

Mariani mengatakan bahwa optimisme itu ditunjukkan al-Assad dalam pertemuan dengan tiga anggota parlemen Perancis selama lebih dari satu jam di Damaskus, ibu kota Suriah.

Menurutnya, al-Assad mengaku siap berunding dengan kubu oposisi yang tidak termasuk di dalamnya kelompok teroris ISIS dan Jabat Fath al-Sham alias Jabhat al-Nusra yang merupakan perpanjangan tangan jaringan teroris al-Qaeda di Suriah.

“Saya optimis, dan saya siap berdamai, tapi dengan syarat mereka meletakkan senjata,” kata Mariani, menirukan ucapan al-Assad.

Para anggota parlemen Perancis itu Jumat pekan lalu berkunjungan ke kota Aleppo yang sudah dibebaskan oleh pasukan Suriah. Mereka datang ke kota ini dalam rangka mengungkapkan simpatinya kepada umat Kristen timur pada perayaan Natal versi sekte Kristen Armenian.

Senada dengan pernyataan tersebut, dalam pertemuan dengan Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Iran Ali Samkhani di Damaskus al-Assad menegaskan, “Gencatan senjata dan negosiasi politik jangan sampai menjadi kendala bagi kontinyuitas penumpasan kelompok teroris Jabhat al-Nusra dan ISIS.” (alalam/irna)