Rangkuman Berita Utama Timteng, Senin 6 Februari 2017

abdel bari atwanJakarta, ICMES: Jurnalis Arab Abdel Bari Atwan menyatakan negara-negara Arab Teluk Persia terancam serangan Iran jika Teheran terpancing provokasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Pasukan Yaman telah melesatkan satu rudal balistik ke arah sasaran militer di Riyadh, ibu kota Arab Saudi.

Banyak anggota teroris ISIS mencabut baiatnya kepada pemimpin mereka, Abu Bakar al-Baghdadi.

Pasukan pemerintah Suriah terus menggempur ISIS dan hampir mengepung mereka di kota al-Bab.

Berita selengkapnya:

Atwan: Jika Terprovokasi Oleh AS, Iran Akan Serang Arab Teluk

Pemimpin redaksi media online berbahasa Arab Rai al-Youm, Abdel Bari Atwan menilai Iran sangat berpotensi menyerang negara-negara Arab jirannya di kawasan Teluk Persia jika Teheran terpancing oleh provokasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

“AS berjarak lebih dari 10,000 km dari Iran. Reaksi Iran terhadap provokasi presiden AS akan menyasar negara-negara jirannya di Teluk karena di situ terdapat pangkalan-pangkalan militer AS, sumur-sumur minyak, dan Selat Hormuz. Ini berarti bahwa kita sebagai bangsa Arab, serta negara-negara, kota-kota, dan warga kita adalah sasaran dan korban. Aliansi sebagian negara atau pemerintah Arab secara terbuka dengan Trump akan menjadi alasan dan pembenar bagi balas dendam ini,” tulis Atwan dalam editorial media yang bermarkas di London tersebut, Sabtu (4/2/2017).

Penulis produktif berdarah Palestina ini melanjutkan,” Kami tidak membela Iran, meski ada pihak-pihak yang terus berusaha menuduh kami demikian karena kami tidak berdiri di kubu mereka dalam perang Suriah, Irak, Yaman dan Libya. Kami hanya ingin membela umat dan bangsa-bangsa kami, dan ingin melindungi darah orang-orang tak berdosa dari kebinasaan akibat politik-politik intervensif bodoh dan sembrono di negara-negara tersebut.”

Atwan menyarankan dialog Arab dengan Iran demi mencapai kesepakatan yang menjamin kepentingan bersama dan mewujudkan kerukunan hidup dan saling hormat kedua pihak.

“Kebersamaan sebagian negara Arab dengan provokasi Trump terhadap Iran, tindakan mereka mengorbankan investasi keuangan dalam jumlah besar, dan belanja persenjataan dengan dalih mengantisipasi bahaya Iran  di saat bangsa-bangsa kawasan Teluk menderita sebentuk kehidupan apa adanya tidak akan sejalan dengan ambisi-ambisi rasional yang kita upayakan,” lanjutnya.

Di bagian akhir Atwan mengutip pernyataan majalah Economist terbitan Inggris bahwa negara-negara Arab “harus menjauhi Trump dan berbuat sesuatu demi perdamaian dengan Iran.” (raialyoum)

Pasukan Yaman Lesatkan Rudal Balistik Ke Arah Riyadh

Pasukan Yaman telah melesatkan satu rudal balistik ke arah sasaran militer di Riyadh, ibu kota Arab Saudi, Minggu (5/2/2017).

TV al-Masirah milik Ansarullah (Houthi) mengutip laporan kantor berita resmi Yaman, Saba, melaporkan peluncuran rudal itu “sukses”, sementara kantor berita resmi Iran, IRNA, mengutip laporan al-Alam yang juga milik Iran bahwa satu rudal balistik canggih Yaman telah menerjang sebuah pangkalan militer di Riyadh.

Tak ada laporan lebih lanjut tentang serangan rudal Yaman terhadap Saudi ini.

Laporan lain dari al-Alam menyebutkan tentara Yaman (loyalis mantan presiden Abdullah Saleh) dan pasukan komite-komite rakyat yang berafiliasi dengan Ansarullah telah menghancurkan sebuah kendaraan militer yang di dalamnya terdapat 23 personil “pasukan antek Saudi” di Wadi Namlah, provinsi Marib, Yaman.

Selain itu pasukan aliansi Ansarullah-Saleh juga menggempur beberapa posisi pasukan Arab Saudi di wilayah perbatasan dengan rudal Katyusha.

Di pihak lain, Arab Saudi menegaskan bahwa serangan Ansarullah terhadap kapal perang Saudi pekan lalu tidak akan mempengaruhi sepak terjang Saudi sebagai pemimpin koalisi Arab yang melancarkan operasi militer di Yaman.  (irna/alalam/raialyoum)

Al-Baghdadi Menghilang, Banyak Anggota ISIS Menolak Misi Serangan Bunuh Diri

Sebuah sumber keamanan Irak di provinsi Nineveh, Irak utara, menyatakan sejumlah anggota dan komandan pasukan teroris ISIS telah melanggar baiatnya kepada pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi dengan menolak instruksi-instruksinya karena dia tak ada di Mosul.

“Kelompok teroris ISIS mengalami perpecahan dan perselisihan internal sehingga banyak anggota ISIS yang menarik baiatnya dan menolak melancarkan serangan bunuh diri,” ungkap sumber anonium itu, Minggu (5/2/2016).

Dia menambahkan bahwa Abdullah al-Shami, salah seorang komandan pasukan ISIS, bersama sekelompok pasukan kamikaze ISIS “Inghimasi” telah menarik baiatnya kepada al-Baghdadi  karena melemahnya kekuatan ISIS dan tak adanya al-Baghdadi di Mosul.

Mereka menegaskan tidak wajib hukumnya menaati orang yang “tidak ada, tak diketahui, dan tak memiliki kekuasaan dan kekuatan.”

Jeboli Dinding Rumah

ISIS memaksa penduduk agar melubangi dinding rumah mereka untuk dijadikan sebagai lorong-lorong tersembunyi oleh pasukan teroris ini.

“ISIS menjebol dinding rumah kami dengan cara paksa… Mereka juga memaksa kami membayar 7 dinar kepada para pekerja yang menjebol dinding rumah kami,” ungkap Abu As’ad, satu di antara ratusan penduduk Mosul yang menjadi korban pemaksaan tersebut.

ISIS menjebol dan membuat lobang dari rumah ke rumah penduduk untuk difungsikan sebagai terowongan tersembunyi bagi pergerakan mereka agar tak terpantau oleh pasukan udara maupun darat Irak.  (alsumarianews/raialyoum)

ISIS di Al-Bab Hampir Terkepung Pasukan Suriah

Pasukan Arab Suriah (SAA) Minggu (5/2/2017) mendekati kota al-Bab yang menjadi sarang terakhir ISIS di provinsi Aleppo.

SOHR melaporkan SAA berhasil merebut desa Ayoshah di timur al-Bab, dan jarak mereka kini dengan kota ini hanya tinggal kurang dari 2 km setelah menguasai jalan raya antara Tadef dan al-Bab di satu sisi, dan antara Rif Aleppo timur dan Raqqah di sisi lain.  Menurut SOHR, dengan menguasai jalan ini SAA akan dapat mengepung  atau memblokir ISIS di al-Bab dan sekitarnya.

Al-Masdar News menyebutkan bahwa setelah menguasai distrik strategis Arrab di selatan al-Bab, SAA merebut kembali Ayoshah, sebuah desa kecil tapi penting karena selama ini digunakan sebagai rute suplai ISIS menuju Tadef  dan kawasan sekitarnya di pinggiran selatan al-Bab, dan ini bisa pula membuka jalan bagi SAA untuk bergerak maju ke Deir Hafer.

Pasukan elit SAA menyerbu desa itu Minggu pagi, dan kemudian melakukan operasi penyapuan ranjau dan penghancuran terowongan-terowongan yang digunakan ISIS.

Al-Bab yang berjarak 25 km dari perbatasan Turk dan diduduki ISIS kini diperebutkan oleh berbagai pihak. Di arah selatan, SAA berada di kawasan yang berjarak beberapa kilometer dari al-Bab, sementara di utara kelompok bersenjata yang dibantu oleh militer Turki sudah mencapai pinggiran kota ini.

SAA juga bertempur dengan ISIS di provinsi Homs, Suriah tengah. Ketua eksekutif SOHR Rami Abdulrahman menyatakan SAA telah menguasai ladang minyak Hayyan di barat kota Palmira.

Sementara kantor berita Suriah, SANA, melaporkan bahwa SAA telah memperluas kekuasaannya atas poros al-Bayarat dalam melanjutkan operasi militernya terhadap ISIS di bagian timur provinsi Homs. (alalam/sana/almasdarnews)