Rangkuman Berita Utama Timteng, Senin 28 November 2016

jalur-aleppo-suriahJakarta, ICMES:  Sedikitnya 1500 penduduk Suriah berhasil kabur dari Aleppo timur, dan tentara Suriah terus mencetak kemenangan.

70-an teroris, lima pentolan teroris ISIS, tewas digempur pasukan Irak di Mosul.

Hubungan Mesir-Qatar memanas menyusul rencana TV al-Jazeera milik Qatar menayangkan sebuah film dokumenter yang dinilai menghina Mesir.

Kemlu Mesir membantah rumor bahwa negara ini telah mengirim pasukannya ke Suriah, sementara Menlu Qatar menegaskan negaranya akan terus menyokong para pemberontak Suriah.

Berita selengkapnya;

Ribuan Penduduk Berhasil Kabur Dari Aleppo Timur, Tentara Suriah Semakin di Atas Angin

Sedikitnya 1500 penduduk Suriah yang selama ini terjebak di tengah pertempuran dan dijadikan tameng manusia oleh kawanan bersenjata di Aleppo timur berhasil kabur dari wilayah ini, Minggu (27/11/2016), dan kini berada dalam perlindungan pasukan pemerintah.

Mereka kabur dan lolos dari kepungan kawanan bersenjata setelah mendapat kesempatan ketika tentara Suriah dan sekutunya bergerak maju di kawasan Hanano dan sekitarnya di Aleppo timur.

Tentara Suriah berkomitmen untuk melindungi mereka dan membawa mereka ke tempat yang aman.

Sehari sebelumnya, ratusan warga juga dilaporkan berhasil lolos dari kepungan kawanan bersenjata di Aleppo timur dan mendatangi kawasan-kawasan yang dikuasai pasukan pemerintah.

Direktur Observatorium Suriah untuk HAM Rami Abdulrahman, Minggu, mengatakan, “Pasukan pemerintah dan para sekutunya berhasil menguasai kawasan Baidain dan Jabal Badru yang bersebelahan dengan kawasan permukiman Hanano.”

Menurutnya, pasukan Suriah melancarkan serangan sengit di kawasan strategis al-Sakhur, dan jika mereka berhasil menguasai kawasan ini maka Aleppo timur praktis terbelah menjadi dua bagian; satu dikuasai tentara Suriah dan yang lain masih dikuasai kawanan bersenjata.

70-an Teroris Temui Ajal di Mosul, Lima Diantaranya Gembong ISIS

Kepala Kepolisian Federal Irak Raid Shakir Joudat  mengatakan lima pentolan teroris ISIS tewas, satu di antaranya warga negara Cechnya, diterjang roket dekat bandara Mosul, Irak utara.

“Polisi Federal telah membunuh lima pemimpin ISIS, satu di antaranya warga negara Cechnya, dengan gempuran roket yang ditargetkan terhadap sebuah markas mereka di perbukitan desa Abu Saif dekat bandara Mosul,” ungkapnya, Minggu (27/11/2016).

Sebelumnya, komandan pasukan kontra-terorisme Irak, Abdul Wahab al-Saidi, menyatakan ISIS mencoba menyerang pasukan kontra-terorisme Irak di dua dua kawasan al-Qahirah dan al-Masharif di Mosul timur namun berhasil dipatahkan hingga sedikitnya 40 teroris meregang nyawa.

Secara terpisah, kantor intelijen militer Irak menyatakan serangan udara pasukan Irak ke beberapa posisi ISIS di barat Mosul menewaskan 32 anggota ISIS dan menghancurkan enam mobil mereka.

Hubungan Mesir-Qatar Memanas, Wartawan Ancam Publikasi Video Mesum

Hubungan Mesir-Qatar memanas menyusul rencana TV al-Jazeera milik Qatar menayangkan sebuah film dokumenter berjudul “Tentara, Kisah Rekrutmen Paksa di Mesir” yang dinilai menghina negara dan tentara Mesir.

Para wartawan Mesir memperolok tentara Qatar, dan bahkan ada yang mengancam akan memublikasi penggalan “video mesum” anggota keluarga dinasti yang berkuasa di Qatar

Wartawan Tamir Abdul Munim  di halaman Twitternya menuliskan, “Jika film yang menghina tentara Mesir jadi ditayangkan di channel al-Jazeera maka Qatar tinggal membuka liang kuburnya.”

Jurnalis yang juga anggota parlemen Mesir Usama Sharshar kepada al-Youm7 mengatakan, “Sepatu bot tentara Mesir Mesir lebih mulia daripada keluarga yang berkuasa di Qatar.”

Beberapa wartawan lain juga membuat pernyataan yang meremehkan dan menghina tentara Qatar, sementara wartawan Rifat al-Said yang juga ketua dewan penasehat partai al-Tajammu’ dalam sebuah acara di TV al-Ashimah via telefon mengatakan, “Konflik kita dengan Qatar permanen, Qatar berusaha mengembalikan kekuasaan kelompok Ikhwanul Muslimin… Batalion terkecil tentara Mesir sebanding dengan seluruh tentara Qatar. Qatar adalah pangkalan Amerika Serikat di dunia Arab.”

Wartawan Ahmad Mousa di TV Sada al-Balad mengklaim ada beberapa penggalan video mesum keluarga rezim Qatar tapi tak patut ditayangkan demi menghormati pemirsa.

Para aktivis tidak percaya keberadaan video itu dengan alasan bahwa seandainya dia memiliki video itu maka dia tidak akan ragu-ragu menyebarnya.

Sejumlah anggota parlemen Mesir mengimbau pemerintah negara ini supaya menutup Kedutaan Besar Qatar di Kairo dan memutuskan hubungannya dengan Qatar sebagai reaksi tindakan al-Jazeera.

Al-Jazeera sendiri menyatakan akan tetap menayangkan flim dokumenter itu dan menyayangkan reaksi tersebut serta mengaku heran mengapa “pemerintah Mesir mengerahkan semua perangkat, kaki tangan, dan lidahnya yang panjang dan pendek hanya demi melawan sebuah program yang durasinya tak lebih dari satu jam.”

Mesir Bantah Kirim Tentara ke Suriah, Qatar Janji Tetap Dukung Pemberontak Suriah

Kemlu Mesir, Minggu (27/11/2016), membantah rumor bahwa negara ini telah mengirim pasukannya ke Suriah.

Jubir Kemlu Mesir Ahmad Aboul Gheit menegaskan bahwa negaranya tidak akan mencampuri urusan internal negara lain, termasuk Suriah.

“Rumor itu tak ada wujudnya di luar, sebagian orang sengaja ingin menebar rumor yang tujuannya jelas bagi semua orang,” katanya.

Koran Lebanon al-Safir beberapa waktu lalu memuat berita bahwa sejak 12 November lalu sekelompok tentara Mesir yang terdiri atas 18 pilot telah dikirim ke Suriah dan ditempat di pangkalan udara Hmeimim.

Aboul Gheit menjelaskan bahwa penugasan tentara Mesir ke luar negeri hanya bisa dilakukan sesuai dengan semua persyaratan yang berlaku dalam undang-undang dan harus dipublikasikan, bukan  dirahasiakan di depan rakyat.

Sementara itu, Menlu Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jasim al-Thani dalam wawancara dengan Reuters Sabtu lalu menegaskan negaranya akan terus menyokong para pemberontak Suriah meskipun presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyudahi peranan AS selama ini di Suriah.

Dia mengatakan bahwa negara kaya Qatar tidak akan menelantarkan oposisi Suriah, dan akan mempersenjatai mereka dengan roket panggul untuk melawan tentara Suriah dan Rusia.

Bersama Turki, Arab Saudi dan beberapa negara Arab lain, Qatar termasuk negara yang getol mendukung pemberontakan di Suriah yang menimbulkan fenomena terorisme berskala dunia.

“Dukungan ini akan terus berlanjut, tidak akan kami hentikan. Kalaupun Aleppo jatuh (ke tangan tentara Suriah dan sekutunya), kami tidak lantas mengabaikan aspirasi rakyat Suriah,” katanya. (sana/alahed/alsumarianews/shafaqnews/arabi21/alalam/farsnews)