Rangkuman Berita Utama Timteng, Senin 17 Oktober 2016

pm-irak-umumkan-operasi-mosulJakarta, ICMES: Perkembangan situasi di Negeri 1001 Malam sejak kemarin dan hari ini mewarnai pemberitaan seputar Timteng. Pasalnya, Perdana Menteri Irak Haider Abadi sudah mengumumkan dimulainya operasi militer untuk pembebasan kota Mosul.

Relawan Muslim Syiah al-Hashd al-Shaabi juga termasuk pasukan yang diandalkan untuk operasi pembebasan Mosul, sebagaimana pasukan relawan Muslim Sunni  al-Hashd al-Watani pimpinan mantan gubernur Nineveh Athil al-Nujaifi juga dilibatkan.

Di Mosul sendiri, ketika perang belum dimulai, kelompok teroris takfiri ISIS dikabarkan sudah menyiarkan kejatuhan mentalnya di Mosul, ibu kota provinsi Nineveh, Irak Utara.

Di bagian lain, situs Wikileaks memublikasikan dokumen-dokumen yang menunjukkan bahwa sejak empat tahun lalu sampai sekarang Israel berusaha membangun pangkalan militer di Arab Saudi untuk menyerang instalasi nuklir Iran.

Mengenai tragedi Sanaa, Arab Saudi yang semula menepis pihaknya telah melancarkan serangan brutal yang menyebabkan  kematian 146 pelayat dan lukanya ratusan orang lainnya di Sanaa, ibu kota Yaman, akhirnya mengakui bahwa tragedi itu memang terjadi akibat serangan udara pasukan koalisi pimpinannya.

Berikut ini adalah beberapa peristiwa utama Timteng tersebut:

PM Irak Umumkan Dimulainya Operasi  Pembebasan Mosul

Baghdad, LiputanIslam.com –  Perdana Menteri Irak selaku panglima tertinggi angkatan bersenjata Irak akhirnya mengumumkan apa yang ditunggu banyak orang selama ini, yaitu dimulainya operasi militer besar-besaran untuk pembebasan Mosul, ibu kota provinsi Nineveh, Irak utara, dari pendudukan kelompok teroris takfiri ISIS.

Pengumuman ini juga dia nyatakan dalam pernyataan di TV al-Iraqiya dengan mengenakan seragam tentara bersama sejumlah petinggi militer di dalam markas operasi gabungan.

“Lonceng pembebasan telah dibunyikan, dan kami umum hari ini dimulainya peluncuran operasi pembebasan kota Mosul dari kekuasaan teroris ISIS, dengan kehendak, tekad dan kekuatan bangsa Irak,” tegasnya.

Dia menekankan bahwa komando operasi ini ada di tangan pasukan militer dan kepolisian, dan bukan oleh kelompok lain manapun.

“Mereka (pasukan militer dan kepolisian Irak) berasal dari kalian dan untuk kalian, mereka sangat peduli kepada kalian. Tentara dan polisi saja yang akan masuk ke kota,” lanjutnya.

Operasi Pembebasan Mosul Dikabarkan Dimulai Hari Ini

Polisi federal Irak, Minggu (16/10/2016) menyatakan satuan-satuan pasukan Irak bergerak maju dari kawasan Khazir menuju Mosul dengan jumlah yang diperkirakan lebih dari 60,000 pasukan.

Relawan Muslim Syiah al-Hashd al-Shaabi juga termasuk pasukan yang diandalkan untuk operasi pembebasan Mosul, sebagaimana pasukan relawan Muslim Sunni  al-Hashd al-Watani pimpinan mantan gubernur Nineveh Athil al-Nujaifi juga dilibatkan.

Berbagai sumber dan saksi mata mengatakan bahwa puluhan keluarga dan para pemimpin ISIS asal Suriah maupun Irak sendiri kabur dari Mosul menuju Raqqah, Suriah.

Para aktivis di kota Hasakah, Suriah, menyebutkan bahwa konvoi mobil ISIS dari Mosul telah tiba di distrik Markadah di bagian selatan provinsi Hasakah membawa lebih dari 30 keluarga  kombatan asing ISIS.

Jubir Kepolisian Nineveh Zuhair al-Jibouri mengatakan bahwa Irak mengerahkan jumlah pasukan yang terbesar dalam pertempuran melawan teroris di Irak untuk membebaskan kota terbesar kedua di Irak itu.

“Sebanyak 130,000 pasukan akan dilibatkan dalam operasi ini. Mereka meliputi pasukan Peshmerga, tentara Irak, relawan al-Hashd al-Shaabi, kelompok-kelompok pasukan adat, kelompok-kelompok bersenjata Sunni Mosul, dan polisi Irak, yang semuanya adalah orang-orang Irak sendiri,” katanya.

Mosul Akan Diserbu, Ini Dia Seruan ISIS Melalui Pengeras Masjid

Belum dimulai perang, kelompok teroris takfiri ISIS dikabarkan sudah menyiarkan kejatuhan mentalnya di Mosul, ibu kota provinsi Nineveh, Irak Utara.

Aktivis hukum Khalid al-Dulaimi, salah satu anggota ormas kepemudaan Nineveh, Minggu (16/10/2016), kepada Sputnik milik Rusia mengatakan, “Organisasi teroris ISIS telah mengumandangkan seruan melalui pengeras suara salah satu masjid di sisi kanan Mosul kepada para anggota dan komandannya supaya mundur.”

Menurutnya, seorang khatib ISIS menyatakan bahwa kelompok ini akan mundur dari Mosul “karena muncul indikasi adanya kemufikan dalam kota ini”.

“Barang siapa menghendaki Negara Islam (ISIS) dan kekhalifahan maka dia harus mundur bersama kami,” bunyi seruan itu.

Israel Ingin Bangun Pangkalan Udara di Saudi Untuk Serang Iran

Situs wikileaks memublikasikan dokumen-dokumen yang menunjukkan bahwa sejak empat tahun lalu sampai sekarang Israel berusaha membangun pangkalan militer khusus di Arab Saudi untuk menyerang instalasi nuklir Iran. Demikian dilaporkan Radio Israel, Minggu (16/10/2016).

Sesuai dokumen itu dinas rahasia Amerika Serikat (AS), CIA, menyatakan bahwa upaya rezim Zionis tersebut terlihat dalam surat-suratnya kepada Hillary Clinton  ketika Hillary menjabat sebagai Menlu AS, dan Israel siap memindahkan sejumlah besar jet tempur canggihnya ke Arab Saudi untuk menyerang instalasi-instalasi nuklir Iran.

Saudi Akui Kesalahannya Dalam Tragedi Sanaa

Arab Saudi semula menepis pihaknya telah melancarkan serangan brutal yang menyebabkan  kematian 146 pelayat dan lukanya ratusan orang lainnya di Sanaa, ibu kota Yaman, pada 8 Oktober 2016.  Tapi Sabtu lalu (15/10/2016) Saudi mengakui bahwa serangan udara pasukan koalisi pimpinannyalah yang menyebabkan tragedi yang mengundang kecaman internasional tersebut.

Alasanpun sudah dibuat oleh Saudi dengan menyatakan bahwa serangan udara itu terjadi karena dua faktor utama kesalahan;

Pertama, laporan salah pasukan pro-presiden tersingkir Yaman Abd Rabbuh Mansour Hadi mengenai adanya para pimpinan militer di tengah para pelayat.

Kedua, serangan itu dilancarkan tanpa persetujuan final.

(dpa/adadolu/irna/alsumarianews /rt/pnn/irna/raialyoum)